BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan cabang olahraga permainan yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dengan didirikannya perkumpulanperkumpulan Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin mengadakan latihan untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang berskala regional Pekan Olahraga Daerah (Porda), Kejuaraan Nasional (Kejurnas), Pekan Olahraga Nasional (PON), Liga Softball Indonesia (LSI), bahkan Internasional (SEA GAMES). Walaupun pada kenyataannya masih banyak daerah yang memiliki kekurangan baik dari segi teknik maupun dari segi taktik permainan, tetapi olahraga permainan Softball sudah mulai dapat diterima di masyarakat, kondisi di atas sangatlah membanggakan mengingat proses pembinaan selama ini hanya terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa yang bernaung di beberapa klub di kota-kota besar di Indonesia. Selain bisa dijadikan olahraga prestasi,olahraga Softball juga bisa dijadikan sebagai olahraga rekreasi, hal ini dikarenakan mengandung unsur permainan, sehingga masyarakat mulai di kalangan dewasa sampai anak-anak menyukai olahraga ini. Dalam semua cabang olahraga yang bertujuan untuk mencapai prestasi tertinggi, keberhasilan seorang atlet tergantung pada perkembangan tingkat kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental yang harus diberikan dalam program latihan yang teratur, terprogram, dan sistematis. Alfan Sontara, 2012 Pengaruh Pembelajaran Batting ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2
Dalam upaya memenangkan pertandingan diperlukan penguasaan teknikteknik dasar, teknik bertahan (deffence) dan teknik menyerang (offence). Oleh karena itu, gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga harus dilatih dan dikuasai secara sempurna. Dilihat dari ciri dan karakteristik olahraga permainan softball memiliki beberapa unsur teknik seperti yang di jelaskan oleh Parno (1992: 16-73) yaitu: 1). Pitching, 2). Throwing, 3). Catching, 4). Batting, 5). Sliding, dan 6). Base runing. Seorang pemain Softball harus menguasai keterampilan gerak dasar, seperti: menangkap bola, melempar bola, memukul bola, lari antar base, dan meluncur (sliding). Apabila suatu regu yang bertahan mempunyai gerak dasar yang baik dan benar akan mempersulit regu penyerang untuk membuat angka. Sebaliknya
regu penyerang akan berusaha semaksimal mungkin menyerang
dengan berbagai pola penyerangan sehingga dapat membuat angka atau run sebanyak-banyaknya.
Run dihitung setelah pelari berhasil mencapai base satu,
base dua, base tiga, dan home base
tanpa dapat dimatikan oleh regu yang
bertahan. Salah satu teknik yang mempunyai peranan penting ketika menyerang adalah teknik memukul. Memukul (hitting) merupakan salah satu gerak dasar dalam permainan Softball, karena dengan penguasaan teknik memukul yang baik maka seorang pemain dapat melakukan pukulan yang impact (perkenaan bat dengan bola) yang bagus dan pukulan yang keras sehingga akan memperoleh runs (poin), dan menyelamatkan diri atau membantu pelari lain (base runner) untuk mencapai base berikutnya, Sebaliknya dapat menimbulkan frustrasi tidak dapat
3
melakukan pukulan dengan baik. Oleh karena itu teknik memukul perlu dilatih dan di kembangkan bagi pemain. Teknik memukul terdapat gerakan yang kompleks, karena di dalam pelaksanaannya memerlukan kecepatan dan kekuatan, keputusan untuk memukul bola lemparan pitcher yang kecepatan, arah dan jenis bolanya belum diketahui. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam teknik memukul, antara lain: 1. Penguasaan yang dapat difokuskan pada mata 2. Tekanan di pusatkan pada kaki depan 3. Di atas jari kaki belakang 4. Lengan terbentang lebar pada saat memukul 5. Bahu depan harus selalu terbentang 6. Koordinasi yang tepat antara badan atas dan bawah 7. Pengamatan dengan prinsip “L”
Dari pendapat di atas jelas bahwa memukul merupakan kunci atau modal utama dari sebuah serangan dalam permainan Softball. Bahwa kemampuan memukul yang baik dan kecerdasan berlari ke base adalah kunci sukses penyerangan dalam permainan Softball. Segala usaha meliputi teknik dan strategi telah dipikirkan untuk melakukan pukulan dengan baik, mulai dengan sikap berdiri (stance), pemilihan alat pemukul (bat), pegangan (grip), ayunan (swing). Dalam hal ini Houseworth dan Rivkin yang dikutip oleh Parno (1992: 74) menjelaskan sebagai berikut:
4
“Memukul bola adalah suatu keterampilan yang sukar dilakukan bagi anak remaja, demikian juga halnya bagi anak-anak. Pemain pemula harus mengembangkan keterampilan koordinasi antara tangan, mata, dan pengamatan yang diperlukan untuk memukul bola”.
Untuk mendapatkan hasil pukulan yang keras dan jauh, seorang pemain memerlukan kekuatan. Selain memerlukan kekuatan, untuk dapat mengantisipasi bola yang dilemparkan oleh pitcher diperlukan kecepatan reaksi seperti dijelaskan Charlie Lau (Dell Bethell, 1987: 108) mengatakan sebagai berikut : “Bahwa dengan kemampuan normal, pandangan mata yang tajam, gerakan refleks dan kekuatan dan kemampuan untuk mengatasi dalam memukul bola. Selain itu juga keinginan dan dedikasi untuk menggarap pukulan. Anda mampu memukul dengan kekuatan penuh”.
Di samping proses pembelajaran yang intensif dan sistematis, proses pembelajaran memukul tersebut diperlukan juga metode atau model pembelajaran yang memberikan kemudahan adaptasi atlet atau peserta didik terhadap situasi pertandingan. Selain adaptasi, model-model pembelajaran merupakan salah satu pemecahan masalah dari teknik yang susah dikuasai. Seperti yang dijelaskan oleh Lutan (2007:27) menjelaskan bahwa: ”Model merupakan sebuah tiruan, simulasi dari sejumlah fenomena yang dapat diawasi dan diselidiki oleh seseorang. Sebuah model latihan harus berkaitan dengan yang berbau latihan yang identik dengan sifat-sifat pertandingannya”.
Melalui model pembelajaran, pendidik diharapkan berusaha untuk mengarahkan dan mengorganisir proses pembelajaran agar sesuai dengan pertandingan sebenarnya.
5
Dalam permainan softball, faktor yang mempengaruhi batter kesulitan dalam memukul yaitu pitcher dan catcher yang berusaha mempersulit batter dalam memukul bola dengan berbagai variasi lemparan seperti drop ball, curve ball, rise ball atau change up ball, selain pitcher dan catcher, filder sangat berpengaruh karena dengan filder
yang bagus maka untuk mematahkan serangan lawan
dengan jalan mematikan pelari atau batter agar tidak dapat maju ke base di depanya dan tidak memperoleh nilai. Ada beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran batting pada permainan softball. Di antaranya menggunakan model pembelajaran batting dengan modifikasi bola. Sesuai kutipan di tersebut bahwa tujuan modifikasi bola dalam pembelajaran batting dalam permainan softball adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa menggunakan bola yang di modifikasi dalam pembelajaran batting terhadap hasil pukulan dalam permainan softball. Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui ada banyak jenis gerak dasar yang harus di kuasai oleh seorang pemukul dan semua itu memerlukan penerapan pembelajaran gerak dasar yang baik. Tetapi dalam penelitian ini penulis meneliti tentang batting/memukul dengan menggunakan modifikasi bola digunakan siswa agar siswa dapat melakukan batting/ memukul dengan hasil pukulan yang lebih baik.
6
B. Rumusan Masalah Dengan mengacu kepada masalah umum tersebut diatas, maka diuraikan kembali dalam masalah khusus yang akan diteliti oleh penulis adalah sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh pembalajaran yang signifikan menggunakan modifikasi bola menggunakan bola karet terhadap hasil belajar pukulan dalam permainan softball ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut : “Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menggunakan modifikasi bola karet terhadap hasil pukulan dalam permainan softball”
D. Manfaat Penelitian Dalam semua penelitian sudah tentu hasil penelitian tersebut ingin memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, apabila penelitian ini terbukti berarti pada taraf signifikan yang telah ditentukan oleh penulis, maka yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi sebagai berikut: a. Secara teori. 1. Bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang ingin atau hendak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah Softball
7
terutama model-model modifikasi pembelajaran softball khususnya dalam pembelajaran batting (memukul). b. Secara praktek. 1. Bahan masukan bagi para guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran teknik memukul serta model modifikasi pembelajarannya . 2. Merupakan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran softball khususnya dalam pembelajaran batting.
E. Batasan Masalah Untuk menghindari salah penafsiran yang lebih luas terhadap penelitian ini, perlu ada pembatasan masalah penelitian seperti yang diungkap Nasution (2002:20) sebagai berikut :
“Analisis masalah juga membatasi ruang lingkup masalah. Disamping itu masih perlu dinyatakan secara khusus batas-batas masalah agar penelitian terarah. lagi pula dengan demikian kita peroleh gambaran yang jelas apabila penelitian itu dianggap selasai dan berakhir”.
Dalam hal ini
penulis membatasi penelitian dalam lingkup sebagai
berikut: 1. Peneliti mengunakan bola yang sudah di modifikasi (bola karet). 2. Lamanya pembelajaran atau treatment dalam penelitian ini di laksanakan selama empat minggu atau 16 kali pertemuan.
8
3. Banyaknya proses pembelajaran memukul adalah sebanyak 30 bola (3 set dan 10 repetisi) untuk masing masing modofikasi bola setiap pertemuan. 4. Peneliti menggunakan pitching machine sebagai alat ukur/instrument untuk mengetahui kemampuan hasil pukulan.
F. Penjelasan Istilah Agar tidak terjadi ke salah pahaman terhadap penggunaan istilah dalam penelitian ini penulis menjelaskan istilah-istilah yang di gunakan sebagai berikut: 1. Pembelajaran. Menurut Singer (1980: 5) adalah pembelajaran digambarkan atau ditunjukkan oleh suatu perubahan yang relatif permanen dalam penampilan atau potensi perilaku yang disebabkan latihan atau pengalaman masa lalu dalam suatu situasi tertentu. 2. Batting / Memukul. Memukul menurut Parno (1992: 74) adalah salah satu teknik dasar yang ada dalam permainan Softball yang dilakukan oleh regu penyerang dengan cara melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher. 3. Modifikasi. Suatu bentuk perubahan suatu benda menyerupai benda aslinya agar mempermudah saat pembelajaran 4. Bola. Benda yang di gunakan pada saat penelitian yang sudah dimodifikasi 5. Hasil Pukulan. Dalam permainan softball yaitu bola yang di pukul berada pada daerah infield dan out field atau pun home run. 6. Permainan. Menurut Drijarkara (1969:83) menulis mengenai permainan Seperti berikut:
9
“Bermainlah dalam permainan, tetapi janganlah main-main! Mainlah dengan sungguh-sungguh, tetapi permainan jangan dipersungguh. Kesungguhan permainan terletak dalam ketidaksungguhannya, sehingga permainan yang dipersungguh-tidaklah sungguh lagi”.
G. Anggapan Dasar Anggapan dasar atau asumsi adalah suatu pendapat yang diyakini kebenarannya dan dijadikan sebagai titik tolak penelitian untuk memecahkan suatu permasalahan. Dalam hal ini Suharsimi Arikunto (2002:59) Mengemukakan sebagai berikut : “Anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas. Berfaedah untuk memperkuat permasalahan dan membantu peneliti dalam memperjelas dan memantapkan objek penelitian, wilayah pengambilan data dan instrument pengumpulan data”.
Berdasarkan penjelasan di atas dilihat, penulis beranggapan bahwa modifikasi bola tersebut tersebut memiliki pengaruh yang signifikan karena masing-masing pembelajaran modufikasi tersebut dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball, seperti yang dijelaskan oleh Judi Garman (2001:158) yaitu: “Good hitters have quick hand. The player must get the bat to the ball quickly. The bat travels the fastest route in a direct line to the ball with no wasted movement”. Seperti yang dikutip di atas bahwa seorang pemukul harus memiliki tangan yang cepat selain itu juga seorang pemukul harus menempatkan pemukul ke bola dengan cepat pemukul juga harus menggerakan pemukul satu garis dengan bola
10
dengan jalur yang cepat dan tidak melakukan gerakan yang sia-sia selain itu juga Parno (1992:74) mejelaskan: “Pada teknik memukul terdapat satu gerakan yang komplek karena didalamnya diperlukan koordinasi dari pengamatan, pengambilan keputusan untuk memukul, kecepatan dan kekuatan untuk memukul bola lemparan pitcher dengan kecepatan yang belum diketahui“. Seperti kutipan di atas terdapat beberapa hal diantaranya dalam pengambilan keputusan kecepatan dan kekuatan memukul merupakan suatu hal yang harus dikuasai, jadi kecepatan dan kekuatan seorang pemukul sangat diperlukan dalam memukul, oleh karena itu penulis beranggapan bahwa modifikasi tersebut memliki pengaruh yang signifikan dan memiliki perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pukulan dalam olahraga permainan softball.
H. Hipotesis Hipotesis memegang peranan penting dalam proses penelitian, yaitu untuk menjelaskan suatu permasalahan yang harus di cari pemecahannya. Tentang pengertian Hipotesis, Arikunto (2002:62) menjelaskan sebagai berikut: ” Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan-permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul ”. Jadi hipotesis merupakan suatu kejelasan dalam menuntun arah proses penelitian untuk mencari pemecahan atau suatu masalah.
11
Mengacu pada berbagai uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti dalam penelitian hipotesis awal hasil survey penulis adalah sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh pembelajaran yang signifikan menggunakan modifikasi bola terhadap hasil belajar pukulan dalam permainan softball.