BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang – halangi masuknya kepala ke dalam panggul. Ovarektomi adalah operasi pengangkatan dari ovarium atau indung telur. Tetapi istilah ini telah digunakan secara tradisional dalam penelitian ilmu dasar yang menggambarkan operasi pengangkatan indung telur. (Wiknjosastro, 2005) Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian dari semua kanker ginekologi. Di Amerika Serikat pada tahun 2009 diperkirakan jumlah penderita kanker ovarium sebanyak 23 .400 dengan angka kematian sebesar 13.900 orang. Tingginya angka kematian karena penyakit ini sering tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan, sehingga tidak diketahui dimana
1
sekitar 60% - 70% penderita datang pada stadium lanjut. (
Brunner &
Suddarth, 2001) Di Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan laporan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang berasal dari Rumah sakit dan Puskesmas tahun 2010, kasus penyakit tumor terdapat 7.345 kasus terdiri dari tumor jinak 4.678 ( 68 % ) kasus dan tumor ganas 2.667 ( 42 % ) kasus, kasus terbanyak ditemukan di Kota Semarang (Dinkes Jateng, 2010). Dari data yang penulis dapatkan kasus kistoma ovari di Ruang Bougenvile RSUD TUGUREJO SEMARANG pada tahun 2011 terdapat 19 kasus, dengan rentang umur 17 – 19 tahun ( masa pubertas ) sebanyak 1 kasus, umur 20 – 50 tahun sebanyak 15 kasus, sedangkan umur 55 tahun keatas sebanyak 3 kasus. Kasus kistoma ovari pada usia antara 20 - 50 tahun masih mencapai peringkat tertinggi. Hal ini sesuai dengan faktor presdisposisi bahwa kistoma ovarii banyak terjadi pada usia 20 - 50 tahun (CM RSUD Tugurejo Semarang, 2011). Banyak tumor tidak menunjukkan tanda dan gejala , terutama tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda yaitu akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin dan komplikasi tumor. Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan perut. Tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu sendiri mengeluarkan hormon. Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak
2
memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif. Tindakan operasi pada tumor yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor ( Wiknjosastro, 2005). Pada klien post operasi kista ovarium akan mengalami masalah yang berhubungan dengan nyeri, resiko infeksi, kurang perawatan diri serta sebagai masalah yang mengganggu kebutuhan dasar lainnya. Peran perawat diperlukan untuk mengatasi masalah – masalah, antara lain dengan mengajarkan teknik manajemen nyeri dengan memberkan kompres hangat dan mengajarkan teknik relaksasi yaitu latihan tarik nafas dalam untuk membantu mengurangi rasa nyeri, membantu perawatan luka post operasi dengn teknik aseptic untuk menghindari terjadinya infeksi, membantu memenuhi kebutuhan personal hygiene untuk memberikan rasa nyaman dan mempertahankan kebersihan tubuh. Tindakan keperawatan yang dilakukan tersebut ialah untuk mencegah terjadinya komplikasi sehingga asuhan keperawatan pada klien post operasi kista ovarium dapat dilakukan secara optimal.
3
Melihat bahaya dan tingginya angka kejadian pada kasus kistoma ovarium, maka penulis tertarik untuk membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan post operasi kista ovarium.
B. Tujuan 1. Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran pengelolaan asuhan keperawatan pada Ny.W dengan Post Ovarektomi Dextra atas indikasi Kista Ovarium di ruang Bougenvile RSUD Tugurejo Semarang. 2. Tujuan khusus Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan penulis mampu : a. Menggambarkan hasil pengkajian keperawatan pada Ny.W dengan Post Ovarektomi Dextra atas indikasi Kista Ovarium. b. Menggambarkan masalah keperawatan yang muncul pada Ny.W dengan Post Ovarektomi Dextra atas indikasi Kista Ovarium. c. Menggambarkan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan yang muncul pada Ny. W dengan Post Ovarektomi atas indikasi Kista Ovarium. d. Menggambarkan faktor pendukung dan penghambat
yang
ditemukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny. W Post Ovarektomi atas indikasi Kista Ovarium.
4
e. Menggambarkan solusi penyelesaian masalah dalam pengelolaan Ny. W Post Ovarektomi atas indikasi Kista Ovarium khususnya di ruang Bougenvile RSUD Tugurejo Semarang.
C. Metode Penulisan Penyusunan Karya Tulias Ilmiah ini menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui gambaran tentang hasil pengelolaan klien post ovarektomi atas indikasi kista ovarium di ruang Bougenvile RSUD Tugurejo Semarang khususnya pada Ny. W melalui pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian data, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Observasi partisipasi Yaitu tekhnik pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fisik keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien dengan melakukan pengamatan dan asuhan keperawatan pada klien dengan menggunakan panca indra. 2. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan Tanya Jawab dengan masalah yang dihadapi klien. Penulis melakukan wawancara langsung dengan kilen, keluarga, dan tenaga kesehatan yang dapat memberikan keterangan tentang Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium.
5
3. Studi dokumenter Yaitu tekhnik pengumpulan data dengan mempelajari buku laporan, catatan medik, pemeriksaan penunjang, hasil laborat dan hasil pemeriksaan yang ada untuk mengetahui keadaan Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indiksi kista ovarium. 4. Studi Kepustakaan Yaitu tekhnik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku literatur maupun jurnal-jurnal keperawatan untuk membahas masalah yang berhubungan dengan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
D. Sistematika penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu : Bab Satu, merupakan pendahuluan yang menjabarkan tentang latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan. Bab Dua, berisi konsep dasar tentang post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium meliputi pengertian, anatomi system reproduksi perempuan, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, pengkajian fokus, pathways keperawatan, diagnose keperawatan, intervensi keperawatan, beserta rasionalnya. Bab Tiga, berisi tentang tinjauan kasus yang melaporkan hasil pengelolaan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista
6
ovarium di ruang Bougenvile RSUD Tugurejo Semarang yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi. Bab Empat, merupakan pembahasan yang menjawab tujuan penulisan atau bagaimana tujuan tercapai, termasuk kesenjangan – kesenjangan yang ditemukan selama melakukan asuhan keperawatan sejak pengkajian sampai dengan evaluasi. Pembahasan juga difokuskan pada kendala – kendala selama pengelolaan kasus dan upaya – upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan kendala atau factor penghambat, dengan mempertimbangkan faktor – faktor pendukung pula. Selain itu pembahasan juga diarahkan pada implikasi – implikasi yang dapat digunakan berkaitan dengan hasil pengelolaan kasus. Bab Lima, merupakan Penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran yang memaparkan rangkuman dari hasil pembahasan pada pengelolaan kasus serta saran atau rekomendasi yang operasional, yang dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSUD Tugurejo Semarang khususnya di ruang Bougenvile.
7