BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai.Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan menggunakan tenaga manusia sebagai pelaksana, sebab manusia itulah yang akan mengolah faktor-faktor produksi untuk menghasilkan produk akhir perusahaan tersebut. Pencapaian tujuan perusahaan memerlukan tenaga kerja yang terampil, yang dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan untuk dapat meningkatkan efektifitas kerja karyawan dalam mencapai hasil yang telah direncanakan. 1. Efisiensi organisasi sangat tergantung pada baik buruknya pelaksanaan Pelatihan dalam perusahaan itu sendiri. Efisiensi itu sendiri dapat dicapai dan diprogramkan bila karyawan dilatih dengan baik . Latihan-latihan tersebut diperlukan bagi karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama bekerja dalam perusahaan agar para karyawan dapat lebih termotivasi dan lebih giat bekerja dari sebelumnya sehingga sasaran dan tujuan suatu perusahaan tersebut dapat terlaksana dari tahap demi tahap. . Karyawan-karyawan baru yang setiap kali ditarik perusahaan, membutuhkan latihan-latihan sebelum mereka dapat menjalankan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya. Sedangkan bagi karyawan lama mereka membutuhkan latihan karena adanya tuntutan dari tugas-tugasnya sekarang atau untuk mempersiapkan dirinya pada masa yang akan datang seiring dengan perubahan tehnologi.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan program pelatihan ini dianggap membawa manfaat yang cukup besar bagi PT. Perkebunan Nusantara III, khususnya apabila dihubungkan dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan, 2.
Produktivitas
keterampilan,kemampuan
kerja
karyawan
adalah
:
Pengetahuan,
Kerja yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan. Oleh sebab itu pelatihan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang nantinya akan berpengaruh dalam mendapatkan keuntungan produktivitas perusahaan . Menurut Mangkuprawira (2002:134) terdapat kecenderungan yang semakin beragam karyawan dan adnya persaingan global yang meningkat, maka dengan adanya pelatihan dapat menyebabkan karyawan mampu mengemban tugas, kewajiban,dan tanggungjawab yang lebih besar dimasa yang akan datang karyawan jika mengikuti proses pelatihan, maka karyawan akan mengetahui caracara terbaik dalam melakukannya.itu lebih efisien dibandingkan dengan sebelum karyawan mengikuti proses pelatihan dan pengembangan yang diberikan oleh perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai dari Pelatihan adalah : 1. Memperbaiki moral kerja karyawan. 2. Karyawan diharapkan melaksanakan pekerjaan lebih baik. 3. Karyawan diharapkan dapat memelihara mesin-mesin atau perlatan produksi lebih baik. 4. Stabilitas dan fleksibilitas karyawan bertambah. 5. Karyawan diharapkan memiliki semangat kerja yang bertambah. 6. Akan dapat mengurang pengawsan yang tidak perlu, dan karyawan diharapkan bekerja lebih mandiri.
Universitas Sumatera Utara
PT. Perkebunan Nusantara III melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan yang dilakukan secara bertahap terhadap karyawan yang ada di perusahaan tersebut yang nantinya akan tercapai SDM yang sesuai dengan harapan dari pelaksanaan program pelatihan. pada tabel 1.1 dapat dilihat jumlah karyawan yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan pada bagian direksi yang terdiri dari bidang MSDM, Akuntansi dan Pemasaran tahun 2007-2009
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Jumlah karyawan Bagian Direksi yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan pada tahun 2007-2009
NO
Jenis Pelatihan
Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Jumlah peserta pelatihan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 (Orang) (Orang) (Orang) Bid. Bid. Bid. Bid. Bid. Bid. Bid. Bid. Bid. MSDM Akuntansi Pemasaran MSDM Akuntansi Pemasaran MSDM Akuntansi Pemasaran
1
Seminar dan Dies Natalis LPP
10
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Seminar Nasional Ketengakerjaan Bimbingan Teknis Pentaan Ulang Aset Negara Esktensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Seminar Sehari Kepabeanan Export-Import Pengembangan kepribadian
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20
-
-
-
-
-
-
-
5
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
-
-
-
-
-
-
5
-
15
-
-
-
-
-
-
Admin Portal PKBL EIS dan SDM Memacu Kinerja Perusahaan Mlelaui Pengembangan SDM yang Unggul
-
-
-
15
10
-
-
-
-
-
-
-
10
-
-
-
-
-
3 4 5 6 7 8
Universitas Sumatera Utara
9 10 11 12 13 14
15 16
Studi Banding ke Sime Derby Group Seminar Anugrah Business Review dan Raker Dekom dengan Direksi PTPN. III World Palm Oil Summit and Exhibition 2008 Asean Rubber Conference 2008 Workshop Regenerasi Kepemimpinan dan Talent Mangement Transportasi dan pengelolaan Outsorcing untuk Meningkatkan daya saing perusahaan Peran Akuntan dalam penataan Ulang Sistem finansial Global Pasca Krisis Seminar Anugrah Business Review dan Raker Dekom dengan Direksi PTPN. III
Jumlah Jumlah Peserta / Tahun
-
-
-
-
15
-
-
-
-
-
-
-
25
10
15
-
-
-
-
-
-
-
-
10
-
-
-
-
-
-
-
-
15
-
-
20
-
-
-
-
-
-
25
-
-
-
-
-
-
-
-
25
-
15
-
-
-
-
-
-
-
20
15
-
-
-
-
-
-
25
20
20
30
30
25
50
30
40
75
40
60
85 Peserta
120 Peserta
175 Peserta
Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.(dioalah 2010)
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 jumlah peserta pelatihan mengalami peningkatan. Tahun 2007, jumlah peserta pelatihan sebanyak 85 orang karyawan, Tahun 2008, jumlah peserta pelatihan sebanyak 120 orang karyawan dan Tahun 2009, jumlah peserta pelatihan sebanyak 175 orang karyawan. PT. Perkebunan Nusantara III menginginkan agar setiap karyawannya berkualitas sehingga setiap pekerjaan berjalan lebih efektif dan efisien. Namun dari segi produkivitas kinerja masih menurun ini dikarenakan kualitas dari karyawan yang ada pada bagian kantor direksi masih rendah baik dari semangat kerja maupun kerjasama sesama karyawan yang ada di kantor bagian direksi PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero ) Medan. Kesadaran para pengusaha akan arti pentingnya pelatihan bagi karyawan untuk dapat mengikuti perubahan teknologi yang akan dipakai oleh perusahaan, membuat peran pelatihan sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. pada peralihan teknologi yang lebih maju guna menjaga kedinamisan perusahaan pada umumnya. Dari uraian diatas penulis merasa tertarik dan berusaha memahami serta mendalami pengetahuan dibanding pendidikan dan latihan karyawan dan memilih judul “Pengaruh Program Pelatihan Terhadap Peningkatan
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Kantor
Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)” Medan”.
B. PERUMUSAN MASALAH Pada setiap usaha dan tindakan mencapai tujuan, pada aspek program pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan (karena hal ini merupakan aspek yang penting dalam menunjang kegairahan kerja karyawan).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis ingin mengetahui Apakah Program Pelatihan (Pelatih atau Trainer,Bahan-bahan pelatihan, fasilitas Pelatihan, lama pelatihan) berpengaruh pada kantor bagian Direksi PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.
C. KERANGKA KONSEPTUAL Sumber daya manusia adalah faktor yang paling penting dalam perusahaan, karena mereka mempunyai bakat, kemampuan, pikiran dan tenaga. Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar sumber daya manusianya, dalam hal ini karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sehingga akan meningkatkan keuntungan serta tercapainya tujuan perusahaan. Pelatihan merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan bakat, kecakapan dan kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugasnya dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pengertian dan sikap karyawan terhadap pekerjaannya. Jenis program pelatihan yang dipakai pada karyawan operasional PT. Perkebunan Nusantara III adalah On-the-job Training, dan Off-the-job Training adalah metode pelatihan yang dilakukan diluar pekerjaan yang disesuaikan dengan keadaan tempat kerja yang sebenarnya. Pelaksanaan program pelatihan bagi karyawan operasional PT. Perkebunan Nusantara III cabang medan diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan sehingga menciptakan karyawan yang berkualitas dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas.
Universitas Sumatera Utara
Pendapat atau sikap karyawan terhadap pelaksanaan program pelatihan menunjukkan keberhasilan pelaksanakan program pelatihan. Setiap karyawan sebagai individu mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap program pelatihan. Jika program pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan maka mereka akan memberikan respon positif. Sebaliknya jika program pelatihan yang mereka terima tidak dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, maka mereka akan memberikan respon negatif. Pelatihan mengukur atau mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program pelatihan dapat dilihat berdasarkan indikator produktivitas karyawan, yaitu rasio output (laba bersih) terhadap input labor (jumlah karyawan persatuan waktu). Pelaksanaan program tersebut kurang berhasil, maka dilakukan umpan balik atau mengkaji ulang terhadap program pelatihan dengan menggunakan tahap-tahap dan metode pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan sebelumnya. Menurut T. Hani Handoko (2003 :243) menyatakan bahwa Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki pengusaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu,terinci dan rutin, dengan kata lain “Pelatihan adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan dari para karyawan yang sesuai dengan keinginan perusahaan yang bersangkutan.” Robert L. Mathis dalam bukunya “Manejemen Sumber Daya Manusia” (2001:82), mengemukakan pengertian produktivitas sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Produktivitas adalah ukuran dan kualitas dari pekerjaan yang telah dikerjakan, dengan mempertimbangkan biaya sumberdaya yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut ”.
Berdasarkan uraian diatas maka kerangka konseptual nya sebagai berikut :
Program Pelatihan (X) 1. Pelatih atau Trainer(X1) 2 Bahan-bahan pelatihan(X2) . 3.Fasilitas pelatihan (X3) . 4.Lama pelatihan (X4)
Produktivitas Kerja Karyawan (Y) a. Hasil Kerja b. Sumberdaya yang digunakan c. Pengetahuan dan Keterampilan Karyawan
Sumber: Handoko (2003:243) dan Mathis (2001:82) (data diolah 2010) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
D. HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu persepsi, kondisi atau prinsip yang dianggap benar dan barangkali tanpa keyakinan agar bisa ditarik suatu konsekuensi yang logis, dengan cara ini kemudian diadakan pengujian atau testing tentang kebenaran. Dari permasalahan di atas, penulisan hipotesa sebagai berikut :Ada pengaruh program pelatihan(Pelatih atau Trainer,Bahan-bahan pelatihan, fasilitas Pelatihan, lama pelatihan) yang dilaksanakan terhadap peningkatan produktifitas kinerja karyawan pada kantor bagian Direksi PT. Perkebunan Nusantara III Medan (Persero) .
Universitas Sumatera Utara
E. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis melakukan penilitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Pelaksanaan Program Pelatihan terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
2 Manfaat Penelitian penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan yang diteliti: Dapat memberikan masukan kepada perusahaan dalam menentukan kebijakankebijakan
pelaksanaan
program
pelatihan
dalam
upaya
meningkatkan
produktivitas. 2. Bagi Penulis: dapat mengetahui gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan program pelatihan yang diadakan oleh PTPN III Medan dalam usahanya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan bekerja. 3. Bagi peneliti lanjutan : Sebagai bahan masukan untuk peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang obyek yang sama dimasa yang akan datang.
F. Metodologi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
1. Batasan Operasional Penilitian yang baik adalah penilitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Agar penilitian data dilakukan secara terfokus maka tidak semua masalah diteliti. Untuk itu diperlukan batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain. Penilitian ini hanya di batasi mengenai Pengaruh Pelaksanaan Program Pelatihan dalam upaya meningkatkan produktivitas kinerja karyawan Bagian Direksi pada bidang MSDM, Akuntansi dan Pemasaran pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
2. Definisi Operasional Variabel a).
Variabel pada
independen adalah variabel yang nilainya tidak tergantung
variabel lain. Adapun yang menjadi variabel independen dari
penelitian ini adalah: 1. Pelatih atau Trainer (X1) Yaitu seseorang yang telah ditunjuk oleh perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada peserta pelatihan. Pelatih harus memiliki keahlian dan keterampilan yang berkualitas. 2. Bahan-bahan pelatihan (X2) Yaitu isi dari materi yang akan disampaikan dalam pelatihan yang menyangkut isi kontemporer serta pendekatan aplikatif . 3. Fasilitas pelatihan (X3)
Universitas Sumatera Utara
yaitu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada peserta pelatihan. Biasanya perusahaan memberikan fasilitas berupa fasilitas hotel, transportasi dan uang saku bagi peserta pelatihan. 4. Lama pelatihan (X4) yaitu jangka waktu yang diberikan perusahaan bagi peserta untuk mengikuti pelatihan. Minimal pelatihan dilakukan selama 1 hari. b. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Adapun yang menjadi variabel terikat adalah produktivitas kinerja
karyawan yang terdiri dari Pengetahuan (knowledge), Keterampilan (skill), dan Abilities. Definisi operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel Skala No
Variabel
Indikator Variabel Pengukuran a.
1
Pelatih atau Trainer (X1)
b. c.
2
Bahan-Bahan Pelatihan (X2)
a. b. c. a.
3
Fasilitas pelatihan (X3) b.
Pelatih menguasai materi pelatihan Pelatih mampu menyajikan materi pelatihan dengan baik Pelatih mampu menarik minat peserta dalam mengikuti pelatihan Materi pelatihan lengkap Alat peraga/media pelatihan cukup memadai Bahan pendukung pelatihan (buku, handout) tersedia fasilitas pelatihan ( ruangan, akomodasi dan konsumsi yang diberikan lengkap Peserta pelatihan diberikan uang saku yang sesuai standar perusahaan
Likert
Likert
Likert
Universitas Sumatera Utara
4
5
Lama pelatihan (X4)
Produktivitas
a. Pelatihan dilaksanakan selama 1 hari b. Pelatihan dilaksanakan selama > 1 hari a. Pelatihan menambah pengetahuan Saudara dalam bekerja b. Pelatihan menambah keterampilan Saudara dalam bekerja c. Pelatihan membuat Saudara semakin bertanggung jawab dalam bekerja d. Pelatihan membuat Saudara loyal kepada perusahaan e. Pelatihan membuat Saudara disiplin dalam bekerja f. Pelatihan membuat Saudara mampu bekerja sama dengan karyawan yang lainnya
Likert
Likert
Sumber: : T. Hanie Handoko (2003:243) dan Robert L. Mathis (2001:82) (data diolah, 2010)
3. Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala likert yang menurut Sugiyono (2006:104) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert No
Pertanyaan
Skor
1
Sangat Setuju (SS)
5
2
Setuju (ST)
4
3
Kurang Setuju (KS)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber: Sugiyono (2006: 105) 4. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Jalan Sei Batang Hari No.2 Medan. Penelitian ini dilakukan dari 20 Desember 2009 15 Maret 2010 5. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2006:74) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini Populasinya adalah Peserta pelatihan pada bgaian kantor direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dari tahun 2007-2009 yang berjumlah 380 orang karyawan. Menurut Gay dalam buku Umar (2007: 79), menjelaskan bahwa ukuran minimum sampel yang diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
populasi relatif kecil minimal 20% dari populasi. Populasi dan sampel dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini: Tabel 1.4 Populasi dan Sampel Peserta Pelatihan Jumlah 2007
2008
2009
(Orang)
(Orang)
(Orang)
Populasi
85
120
175
Sampel
17
24
35
20%
(Orang) 380 76
Jumlah sampel yang diambil = 76 Sumber: Kantor Bagian Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (data diolah, 2010)
6. Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionnaire), dan melakukan wawancara (interview)dengan karyawan, pimpinan direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet yang diperoleh sehubungan dengan masalah penilitian ini
Universitas Sumatera Utara
7. Teknik Pengumpulan Data Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara berikut: a. Wawancara (interview) Pengumpulan data dengan cara wawancara langsung dengan wawancara (interview) dengan karyawan, pimpinan direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. b. Daftar Pertanyaan (questionnaire) Teknik dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, dari jawaban ditentukan skornya dengan skala likert. Yang nantinya didalam daftar pertanyaan tersebut akan diisi oleh karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. c. Observasi yaitu Pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian disertai dengan pertanyaan dan komunikasi dengan objek yang diteliti. 8. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Sugiyono (2006: 181), bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang bersifat hubungan (assossiative) maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut: a Metode Analisis Deskriptif metode analisis yang di lakukan untuk menafsirkan data-data keterangan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan,menyusun,mengklasifikasikan data-data yang diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Bagian Direksi pada bidang MSDM, Akuntansi, dan Pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
b Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: a) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid b) Jika r
hitung
negatif dan r
hitung
tabel
maka pertanyaan dinyatakan tidak
valid. c) R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item – total correlation d) Nilai r
tabel
dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5%
adalah 0,361. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas Menurut Sugiyono (2006:110) merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Menurut Nugroho (2005: 72) “reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0.60”.
Universitas Sumatera Utara
c Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan oleh peneliti untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel independen, yaitu pelatih atau Trainer (X1), bahan-bahan pelatihan (X2), fasilitas pelatihan (X3), lama pelatihan (X4) terhadap produktivitas kerja karyawan(Y). Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 12.00 for Windows.
Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut
Sugiyono (2006: 211): Y= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana: Y
= Karyawan yang berkualitas
X1
= Skor dimensi pelatih atau Trainer
X2
= Skor dimensi bahan-bahan pelatihan
X3
= Skor dimensi fasilitas pelatihan
X4
= Skor dimensi lama pelatihan
b1 – b4
= Koefisien regresi
b0
= Konstanta
e
= Standar error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.
Universitas Sumatera Utara
Ada 3 (tiga) jenis kriteria regresi berganda ketepatan yaitu:
1) Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial ( Uji – t) Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh varibel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkahlangkah sebagai berikut: Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu pelatih atau Trainer (X1), bahan-bahan pelatihan (X2), fasilitas pelatihan (X3), lama pelatihan (X4) terhadap variabel dependen yaitu produktivitas kerja karyawan (Y). Ho : b1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu pelatih atau Trainer (X1), bahan-bahan pelatihan (X2), fasilitas pelatihan (X3), lama pelatihan (X4) terhadap variabel dependen yaitu produktivitas kerja karyawan (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada = 5% 2) Uji Signifikan Simultan/ Uji Serentak (Uji – F) Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Uji – F digunakan untuk melihat secara
bersama-sama (serentak) variabel independen yaitu pelatih atau Trainer
Universitas Sumatera Utara
(X1), bahan-bahan pelatihan (X2), fasilitas pelatihan (X3), lama pelatihan (X4) terhadap variabel dependen yaitu produktivitas kerja karyawan (Y). Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu X1, X2, X3, X4, terhadap variabel dependen yaitu produktivitas kerja karyawan (Y). Ha : b1 b2 b3 b4 0 artinya, secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel- variabel independen yaitu X1, X2, X3, X4 terhadap variabel dependen produktivitas kerja karyawan (Y). 3) Koefisien Determinan (R²) / Identifikasi Determinan ( R²) Identifikasi determinan (R²) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus dicari koefisien determinan (R²).
koefisien
determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Semakin besar nilai koefisien
determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen (Y). Determinan (R²) jika semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa variabel pelatih atau Trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan, lama pelatihan serta variabel dependen (Y) yaitu produktivitas kerja karyawan yang berkualitas semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, jika determinan (R²) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa variabel pelatih atau Trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan, lama pelatihan serta variabel dependen (Y) yaitu produktivitas kerja karyawan yang berkualitas semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa variabelvariabel pelatih atau Trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan, lama pelatihan serta variabel dependen (Y) yaitu produktivitas kerja karyawan
Universitas Sumatera Utara