BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Guru adalah agen pembaharuan dalam bidang pendidikan. Artinya, setiap perubahan dalam bidang pendidikan dapat terjadi selama guru memiliki visi dan misi yang diorientasikan kepada masa yang akan datang berdasarkan kondisi saat ini dan masa yang telah lalu. Dengan visi dan misi tersebut, guru harus selalu siap menghadapi tuntutan dan tantangan dalam bidang pendidikan yang selalu berubah. Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu jenjang pendidikan formal di Indonesia. Salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan di SD adalah menyiapkan sumber daya manusia yang handal dalam memenuhi tuntutan dan tantangan kehidupan di masa yang akan datang. Untuk itu, orientasi penyelenggaraan pendidikan di SD adalah penyiapan sumber daya manusia di masa yang akan datang. Hal tersebut dapat dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang diorientasikan kepada pembentukan sumber daya manusia yang handal. Guru sebagai “ujung tombak” penyelenggaraan pendidikan di SD hendaknya selalu berupaya memenuhi tuntutan tersebut Sebagai agen pembaharuan, guru ditantang untuk bersikap inovatif dalam pembelajaran sehingga siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran dapat menjadi sumber daya manusia yang handal.
2
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan khususnya pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Gandasoli Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, pada pokok bahasan perubahan titik beban yang terjadi dalam pengungkit, ternyata pembelajaran tersebut masih belum optimal. Pendekatan pembelajaran tersebut belum sejalan dengan tuntutan pendekatan keterampilan proses dalam belajar IPA. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, siswa kurang memperoleh kesempatan untuk menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, dan teori-teori melalui prosedur penelitian (pembuktian) secara langsung dan mandiri, sehingga siwa kurang memiliki keterampilan dan sikap ilmiah di bidang IPA. Media dan alat peraga yang mendukung proses tersebut tidak disediakan, siswa lebih diorientasikan kepada kegiatan “apresiasi” fakta, konsep ataupun teori yang terdapat pada buku. Penilaian hasil belajar siswa didasarkan kepada jawaban siswa terhadap pertanyaanpertanyaan yang ada pada soal tes tertulis yang disiapkan oleh guru. Tindak lanjut (feed back) terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan di kelas belum optimal. Selain temuan tersebut, ternyata visi dan misi guru dalam pembelajaran lebih diorientasikan kepada keberhasilan siswa dalam ujian yang dilembagakan atau diatur oleh pusat, terutama UN (Ujian Negara) dan ULUM (Ulangan Umum). Apabila hal tersebut masih dipertahankan oleh guru dalam pembelajaran IPA di SD, maka itu berada di luar tujuan pelajaran IPA. Menurut Widodo dan Sopandi (2007 : 225), tujuan mata pelajaran IPA atau IPA di SD antara lain (1) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan
3
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA (IPA), lingkungan, teknologi, dan masyarakat, (2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah (solusi) dan membuat keputusan (penelitian), (3) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan (4) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dengan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. Jadi tujuan pembelajaran IPA di SD adalah agar siswa memiliki hal tersebut bukan menjawab soal yang disajikan dalam tes atau ujian. Pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan untuk pembelajaran IPA di SD. Seeara konseptual dan teori pendekatan keterampilan proses memiliki keunggulan yang sejalan dengan tujuan mata pelajaran IPA atau IPA di SD, namun kelemahan pendekatan tersebut belum diimplementasikan
atau
dipraktikan
oleh
guru.
Apabila
pendekatan
keterampilan proses sudah dipraktikan oleh guru dalam pembelajaran IPA keberhasilan siswa setelah pembelajaran dapat ditingkatkan. Apabila hal tersebut dapat dicapai, maka mata pelajaran tersebut dapat mencapai tujuannya. Termotivasi oleh hal tersebut, penulis bermaksud melaksanakan penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Gandasoli Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi dengan pokok bahasan perubahan titik beban yang terjadi pada pengungkit.
4
B. Identifikasi Masalah Penelitian dilaksanakan dengan penelitian kualitatif dan prosedur metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK atau Classroom Action Research). Adapun pertimbangannya antara lain : latar belakang penelitian ini adalah upaya (solusi) terhadap keberhasilan pembelajaran. Dengan kata lain penelitian ini berkaitan dengan menemukan solusi alternatif dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran, khususnya : penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Gandasoli Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi dengan pokok bahasan perubahan titik beban yang terjadi pada pengungkit. Untuk itu penelitian ini diberikan judul Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Gandasoli kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, (Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran perubahan titik beban dalam pengungkit). Selanjutnya, uraian berikut menyajikan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
C. Rumusan Masalah Penelitian ini bertolak dari rumusan masalah utama berikut: “Bagaimana penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Gandasoli Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi. Jawaban terhadap rumusan masalah tersebut diperoleh berdasarkan rumusan masalah khusus berikut :
5
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran perubahan titik beban dalam pengungkit dirumuskan dengan pendekatan keterampilan proses dalam IPA di Kelas V SDN Gandasoli Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi 2. Bagaimana pembelajaran perubahan titik beban dalam pengungkit dengan pendekatan keterampilan proses dilaksanakan di kelas V SDN Gandasoli Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi 3.
Bagaimana keberhasilan pembelajaran perubahan titik beban dalam pengungkit dengan pendekatan keterampilan proses yang dilaksanakan di kelas V SDN Gandasoli Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini sejalan dengan rumusan masalah tersebut. Untuk itu, tujuan umum penelitian adalah menjelaskan perihal penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Gandasoli Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menjelaskan : 1. Mendeskripsikan kemampuan guru dalam merancang Perencanaan Pembelajaran pada konsep perubahan titik beban dalam pengungkit dengan pendekatan keterampilan proses dalam IPA 2. Mendeskripsikan pembelajaran perubahan titik beban dalam pengungkit dengan pendekatan ketarampilan proses dalam IPA
6
3. Mendeskripsikan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep perubahan titik beban dalam pengungkit dengan pendekatan keterampilan proses dalam IPA. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi yang terkait dengan pelaku pendidikan. Terutama guru dan siswa kelas V yang langsung terlibat pada proses pembelajaran dikelas yaitu : 1.
Memberikan masukan alternatif solusi atau pemecahan masalah dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran IPA
2.
Memberikan wawasan pengetahuan tentang pelaksanaan pembelajaran yang dapat memberikan keterlibatan penuh kepada siswa
3.
Memberikan masukan untuk memperbaiki kinerja guru sesuai dengan tujuan kerterampilan proses.
E. Penelitian yang Relevan Pelaksanaan penyusunan karya ilmiah yang berjudul : Penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Gandasoli Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi. Peneliti melakukan kegiatan diantaranya mengadakan observasi terhadap subjek maupun objek yang dijadikan penelitian. Selain itu peneliti melakukan studi pustaka untuk mencari teori-teori yang relevansinya dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini. Karena teoriteori yang dikemukan oleh para pakar pendidikan IPA sangat membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Hasil penelitian yang telah dilakukan
7
oleh para peneliti, juga membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Dalam studi pustaka penulis menemukan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti terdahulu diantaranya yaitu : 1. Penelitian terhadap pembelajaran melalui keterampilan proses IPA telah dilakuan oleh Suryati (1996), pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Judul penelitian yang diambil yaitu “Keterampilan Proses IPA Siswa dengan Menggunakan Lingkungan dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”. Suryati menemukan bahwa dengan pendekan keterampilan proses IPA yang melibatkan siswa dalam suatu perbuatan belajar melalui peragaan, demonstrasi atau percobaan, telah memperlihatkan hasil yang cukup baik didalam pengembangan keterampilan proses IPA terutama melalui percobaan. Guru sebaiknya dapat menciptakan suatu kondisi yang lebih bervariasi, dimana siswa dapat belajar lebih aktif melalui berbagai cara, seperti melalui pemberian tugas, serta mengadakan pengamaan pada lingkungan sekitar. Perencanaan program pengajaran sebagai bagian dari kesiapan guru melaksanakan pendekatan keterampilan proses, sebaiknya disusun dan dibuat secara lebih teroganisasi dan sistematis, dengan memperhatikan aspek kebutuhan siswa tujuan bentuk kegiatan belajar yang dikembangkan. kedalam suatu satuan kegiatan program yang lebih fungsional 2. Penelitian terhadap pembelajaran melalui keterampilan peroses IPA juga telah dilakukan oleh Yasbiati (2005), pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Judul penelitian yang diambil yaitu “Pengembangan Keterampilan
8
Proses IPA Melalui Model Siklus Belajar untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Hasil belajar melalui implementasi model pembelajaran siklus belajar penelitian kelas eksperimen menunjukan bahwa model yang diplementasikan lebih cocok untuk meningkatkan penguasaan konsep IPA untuk siswa IQ tinggi dibandingkan dengan siswa kategori IQ rendah 3. Penelitian terhadap pembelajaran melalui keterampilan proses juga telah dilakukan oleh Imas Sumirah (2003), pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Judul penelitian yang diambil yaitu “Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA tentang Konsep Udara melalui Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Imas Sumirah menyimpulkan bahwa : a. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui eksperimen dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan alat dan bahan, mencatat hasil pengamatan dan menjelaskan hasil pengamatan b. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui eksperimen dapat mengembangkan sikap siswa dalam kerjasama dan ketekunan dalam melakukan eksperimen. Menurut
Gega
(Karli
dan
Yuliariatiningsih,
2002:122)
mengemukakan bahwa melalui keterampi1an porses IPA, para ilmuwan dalam usaha memecahkan misteri-misteri alam. Aspek-aspek keterampilan proses IPA menurut Gega meliputi: pengamatan, pengklasifikasian, pengukuran, pengindentifikasian, perumusan hipotesa, perencangan dan
9
pelaksanaan
eksperimen,
penyimpulan
hasil
eksperimen,
dan
pengkomunikasian hasil eksperimen. Dari uraian pendapat Gega ini menunjukan dengan jelas bahwa pembelajaran IPA menggunakan penerapan keterampilan proses dapat meningkatkan keterampilan-keterampilan siswa dalam belajar IPA. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya penelitian oleh ketiga peneliti tersebut diatas tentang penerapan keterampilan proses IPA dalam pembelajaran, yang hasilnya menunjukkan berbagai keterampilan dapat dimiliki oleh siswa.
F. Definisi Operasional Penelitian ini bertitik tolak pada anggapan dasar sebagai berikut : 1.
Pendekatan adalah cara pandang yang terpola dalam memahami suatu objek, tujuan ataupun masalah dihubungkan dengan upaya atau tindakan untuk mencapainya
2.
Keterampilan proses adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan nalar kognisi untuk membangun suatu pengetahuan baru atau untuk meyakinkan suatu gagasan yang sudah terbentuk dalam upaya mencapai suatu tujuan
3.
IPA adalah mata pelajaran di SD tentang ilmu pengetahuan pada umumnya atau suatu usaha yang berasal dari pengalaman dalam menggunakan penelitian misalnya; survey, observasi, studi kasus maupun
10
ekspcnmen sehingga ditumbuhkan kesadaran terhadap segala ciptaan Tuhan memiliki keteraturan dan manfaat bagi manusia 4.
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Misalnya, siswa mempelajari perubahan titik beban pada pengungkit
5.
Pengungkit adalah alat yang dapat digunakan untuk mengangkut beban dengan gaya yang kecil. Misalnya, alat pencabut paku (palu)
G. Hipotesis Tindakan Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran adalah cara guru mengajar atau penyampaikan pembelajaran kepada siswa. Hipotesis
tindakannya
“Jika
pembelajaran
pengungkit
menggunakan
pendekatan keterampilan proses IPA, maka kemampuan mengamati mengklasifikasi, menginterprestasi, menyimpulkan dan mengomunikasikan siswa meningkat”.