BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya perkembangan teknologi, khususnya teknologi sistem informasi membuat akuntan-akuntan juga harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Bahkan dalam perkembangannya akuntansi telah berubah dari manual menjadi computerized yang didukung oleh beberapa komponen menjadi suatu Sistem Informasi Akuntansi (SIA). SIA kini telah menjadi pasar bagi produsen-produsen Software yang menyediakan berbagai macam feature untuk mendukung SIA. Perkembangan teknologi tersebut juga memberikan profesi yang baru bagi akuntan, salah satunya adalah akuntan dapat menjadi designer SIA disamping designer-designer Sistem Informasi yang bukan berlatar belakang pendidikan akuntansi. Perkembangan dunia bisnis, khususnya bisnis software juga telah terjadi perkembangan yang cukup berpengaruh pada dunia design Sistem Informasi, pada mulanya software-software yang digunakan adalah software-software yang tidak open source, yaitu software-software yang diproduksi oleh perusahaanperusahaan software dan dipatenkan oleh perusahaan tersebut, sehingga para pengguna software harus membayar lisensi, serta kode program tidak bisa dilihat dan dikembangkan. Setelah Linus Torvald memperkenalkan sistem operasi Linux pada bulan November 1991, dan sistem operasi tersebut telah menjadi pesaing dari Microsoft
1
Windows yang tidak open source, dalam perkembangannya software-software open source terus berkembang, karena sifat open source (kode program dapat dilihat, dikembangkan dan gratis), hal ini tentu berpengaruh bagi designerdesigner sistem informasi, karena mereka dihadapkan pada 2 pilihan untuk mengembangkan software-software sistem informasi. Perkembangan politik yang terjadi juga sedang dibahas oleh banyak negara tentang Undang-undang Anti Monopoli, hal ini akan semakin membuat ketatnya persaingan dalam bisnis software dan akan semakin berpengaruh pada designerdesigner sistem. Salah satu pengaruh yang ingin diungkapkan pada penelitian ini adalah apakah software-software open source tersebut memoderasi pengaruh tingkat partisipasi designer sistem informasi terhadap tingkat kepuasan designer sistem informasi. Pada penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Doll dan Torkzadeh (1989), Kappelman dan McLean (1991), McKeen (1994), Choe (1996), Grahita Chandrarin dan Nur Indriantoro (1997), Sunarti Setyaningsih dan Nur Indriantoro (1998), Nurika Restuningdiah (1999), serta Elfreda Aplonia Lau (2002). Menghasilkan temuan bahwa tingkat partisipasi pemakai Sistem Informasi (SI) mempengaruhi tingkat kepuasan pemakai SI, tetapi dalam penjelasan mengenai perkembangan yang terjadi, maka semakin banyak faktor yang dapat digunakan untuk memoderasi pengaruh tersebut. Perkembangan dunia SI yang terjadi semakin mengaburkan batasan antara user dan designer SI, maka penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan bagaimana software-software open source memoderasi pengaruh tersebut, namun bukan dari 2
sudut pandang user, tetapi dari sudut pandang designer sistem. Digunakannya designer sistem sebagai sampel karena designer sistemlah yang lebih banyak berinteraksi dengan source code dari Sistem Operasi (SO) yang menjadi tempat dirancang dan digunakannya SI, dengan kata lain SO adalah software utama yang menjadi tempat dijalankannya software SI. Oleh karena hal tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Partisipasi Designer Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Designer Sistem Informasi dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Operating System sebagai Variabel Pemoderasi.
1.2 Perumusan Masalah Dengan dilatarbelakangi oleh perkembangan yang terjadi dalam dunia software tersebut, maka akuntan harus memiliki kepekaan terhadap hal ini, lebih-lebih perkembangan Sistem Teknologi Informasi berasal dari akuntansi. ”Dimulai dari era akuntansi pada tahun1950 ... sistem teknologi informasi telah banyak sekali mengalami perubahan-perubahan”(Jogiyanto, 2003:1). Salah satu perubahan tersebut adalah masuknya software-software open source ke sistem informasi akuntansi, maka akuntan yang pada mulanya menjadi user dapat berubah fungsi menjadi designer bila diperlukan, hal ini akan semakin mengaburkan batasan antara designer dengan user sistem informasi dalam pengembangan sistem yang berkelanjutan. Maka masalah dapat dirumuskan dengan pertanyaan:
3
1. Apakah terdapat pengaruh partisipasi designer sistem informasi terhadap kepuasan designer sistem informasi dalam pengembangan Sistem Informasi? 2. Apakah operating system memoderasi pengaruh partisipasi designer sistem informasi terhadap kepuasan designer sistem informasi dalam pengembangan Sistem Informasi?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan antara lain adalah untuk: 1. Memperoleh bukti empiris apakah terdapat pengaruh antara tingkat partisipasi
designer
SI
terhadap
kepuasan
designer
SI
dalam
pengembangan SI. 2. Memperoleh bukti empiris operating system memoderasi pengaruh tingkat partisipasi designer SI terhadap tingkat kepuasan designer SI dalam pengembangan SI. Sampel yang diambil bukan dari manajer sistem informasi perusahaan (mengingat yang lebih memahami secara teknis perancangan sistem informasi adalah designer sistem informasi, dan bukan usernya, namun tidak menutup kemungkinan user juga dapat menjadi designer karena software-software yang dikembangkan pada masa sekarang adalah software-software yang se user friendly mungkin, dengan kata lain Pemrograman Berorientasi Object). Sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para akuntan yang kini juga dituntut untuk dapat menjadi designer SI bisa menyesuaikan diri 4
dalam merancang SI(A) bila kelak akuntan tersebut bekerja di perusahaan, karena perusahaan semakin banyak yang lebih memilih software-software open source dengan tujuan meminimalisasi biaya, serta membuat investasi dalam bidang teknologi informasi menjadi lebih efektif. Selain bermanfaat bagi akuntan, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Akuntan: Pada saat akan mengambil keputusan untuk merancang sistem informasi akuntansi, maupun pada saat akan memberikan masukan bagi perusahaan untuk pada saat akan berinvestasi dalam bidang Sistem Teknologi Informasi. 2. Bagi Auditor:
Auditor akan memiliki referensi pada saat mengaudit
perusahaan, karena pada masa mendatang auditor akan semakin banyak berhubungan dengan Sistem Teknologi Informasi Akuntansi pada Perusahaan. 3. Bagi Pengembang Sistem Informasi: Pengembang Sistem Informasi akan lebih memiliki referensi dalam menentukan piranti lunak (software) yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. 4. Bagi Manajer Sistem Informasi: Manajer sistem informasi dapat mengetahui sejauh mana kepuasan designer sistem informasi dalam pengembangan
sistem
informasi
yang
dikelolanya,
serta
dapat
memberikan informasi bagaimana sebaiknya perangkat lunak digunakan untuk mengembangkan sistem informasi yang lebih efektif, serta lebih efisien dari segi biaya. 5
5. Bagi Produsen Piranti Lunak: Akan memeberikan informasi mengenai kondisi pasar yaitu kepuasan para designer dan pengembang sistem informasi yang menggunakan produknya. 6. Bagi Mahasiswa: Dapat menjadi referensi penelitian lanjutan mengenai perkembangan rekayasa software baik mahasiswa akuntansi untuk Sistem Informasi Akuntansi, juga bagi mahasiswa Sistem Informasi, maupun Teknik Informatika atau mahasiswa jurusan-jurusan lain yang berhubungan dengan Sistem Informasi.
1.4 Kontribusi Penelitian Software-software yang bersifat open source (koda program dapat dilihat dan dikembangkan) bertujuan agar pemakai, baik user maupun designer sistem dapat lebih berpartisipasi dalam mengembangkan sistem informasi. Bila sistem informasi semakin berkembang, maka secara otomatis akan semakin mengembangkan software. Dalam pengembangan SI partisipasi pihak-pihak yang berhubungan dengan sistem informasi sangat berperan, bila diasumsikan seseorang yang mengerti software, tentu akan semakin memiliki kepuasan bila dapat berpartisipasi secara lebih luas dalam software yang dikembangkan untuk mendukung sistem informasi, hal ini dapat dibuktikan dengan cepatnya perkembangan dari software-software yang bersifat open source, karena dapat lebih menyesuaikan dengan kebutuhan pihak-pihak yang memerlukan informasi dari sistem informasi yang efektif. Penelitian ini akan dapat memberikan informasi bagi 6
pengembangan sistem informasi, karena kepuasan dapat meningkatkan motivasi seseorang dalam bekerja, demikian halnya dengan designer sistem informasi dalam mengembangkan sistem informasi akan memiliki motivasi yang lebih tinggi karena kepuasan dalam pengembangan sistem informasi. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan Sistem Informasi akan lebih memiliki kepastian untuk mengambil keputusan investasi dalam bidang Teknologi Informasi, khususnya perangkat lunak yang harganya relatif lebih tinggi dari perangkat keras. Selain itu bila hasil dari penelitian ini softwaresoftware open source terbukti memoderasi pengaruh tingkat partisipasi designer SI terhadap tingkat kepuasan designer SI akan banyak akuntan yang beralih atau minimal mempelajari software-software open source sebagai bekal diri untuk memasuki dunia kerja.
1.5 Batasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini antara lain: 1. Tidak dimasukkannya penggunaan crack, yaitu alat atau software untuk memecahkan kode registrasi
pada software-software yang tidak open
source, meskipun hal tersebut melanggar Undang-Undang Hak Cipta. 2.
Serta tidak memperhitungkan tingkat kepuasan legalitas untuk mematuhi Undang-Undang tersebut (tidak mempedulikan membeli atau membajak software hanya sebatas memakai), baik pada para designer Sistem Informasi, maupun pada para Manajer Sistem Informasi.
3. Penelitian ini hanya menggunakan operating system sebagai faktor 7
pemoderasi dan tidak menggunakan software-software yang tidak open source, tetapi menjadi gratis, karena produsen software sudah tidak beroperasi lagi, seperti Lotus123, padahal software yang berbasis pada sistem operasi DOS tersebut masih cukup banyak digunakan pada perusahaan-perusahaan skala kecil. Selain hal tersebut, penelitian ini tidak mencakup juga software-software open source yang dikembangkan secara pribadi dan tidak dipublikasikan, mengingat siapa saja bisa men down load secara
gratis
dari
internet
(seperti
www.valinux.com,
www.turbolinux.com,dsb). Hal ini tentu tidak dapat mengukur kepuasan designer sistem bila dapat mempublikasikan software open source yang ia kembangkan. 4. Selain itu juga terdapat batasan mengenai pihak yang merancang software open source yaitu buatan Indonesia, maupun bukan buatan Indonesia.
8