1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari kita selalu menjumpai risiko, baik dalam pekerjaan maupun aktivtias kecil yang sepele pun risiko akan selalu membayangi kita kapanpun dan dimanapun. Risiko dapat menimpa siapa saja dan apa saja tanpa memandang latar belakang dari
orang yang terkena risiko
selama orang tersebut memiliki kepentingan tanpa memandang status, kekayaan, jabatan ataupun pangkat seseorang. Risiko akan selalu datang membayangi setiap aktivitas kita.. Risiko dapat menimpa kesehatan maupun harta benda seseorang. Selain itu, risiko juga dapat timbul dari faktor internal (diri sendiri) maupun faktor ekstern (dari luar). Faktor internal timbul akibat kelalaian dari diri sendiri, sedangkan faktor eksternal dapat timbul karena kelalaian orang lain maupun keadaan memaksa yang berada diluar kemampuan kita (force majeur). Risiko merupakan suatu kondisi yang mengandung kemungkinan terjadinya penyimpangan yang lebih buruk dari hasil yang diharapkan. Apabila dilakukan survei atas berbagai buku tentang asuransi di perguruan tinggi saat ini masih terdapat ketidakseragaman tentang pengertian risiko sehingga risiko memiliki sejumlah definisi antara lain sebagai berikut:1 a. kesempatan timbulnya kerugian (the chance of loss); b. kemungkinan timbulnya kerugian (the possibility of loss); 1
A. Junaidi Ganie, 2011,“Hukum Asuransi Indonesia”, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.40
2
c. penyebaran dari hasil yang diperkirakan (the dispersion of actual from expected result); d. kemungkinan suatu hasil akhir berbeda dengan yang diharapkan (the probability of any outcome different from the expected one). Ada beberapa cara untuk menghadapi risiko antara lain adalah sebagai berikut:2 a. Menghindari risiko (avoidance); b. Mengurangi risiko (reduction); c. Mempertahankan risiko (retention); d. Membagi risiko (risk sharing); e. Mengalihkan risiko (transfer). Dari beberapa cara diatas,
yang paling tepat
untuk melindungi
kepentingan kita dalam menghadapi risiko adalah dengan mengalihkan risiko melalui asuransi. Asuransi merupakan salah satu langkah dalam menghadapi risiko dengan mengalihkan risiko yang akan terjadi dan menyebabkan kerugian kepada kita kepada suatu perusahaan asuransi dengan membayar suatu premi. Jadi, dengan membayar premi kepada perusahaan asuransi tersebut jika risiko yang diperjanjikan terjadi dan menimbulkan kerugian kepada kita, maka perusahaan asuransi yang akan menanggung kerugian tersebut.
2
Munir Fuady, 2002, “Pengantar Hukum Bisnis”, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 253
3
Ada beberapa pengertian tentang asuransi menurut Undang-Undang. Pertama, pengertian asuransi menurut Pasal 1774 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yang berbunyi: “Asuransi merupakan suatu persetujuan untung–untungan (kansovereenkomst) yaitu suatu perbuatan yang hasilnya, mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara pihak, bergantung kepada suatu kejadian yang belum pasti. Kedua, pengertian asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) adalah: “Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa tertentu.” Ketiga, pengertian asuransi juga diatur pada Pasal 1 angka 1 UndangUndang Nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian terdapat dalam yang berbunyi: “Asuransi atau Pertanggungan adalah perjaniian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.” Asuransi memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi dilihat dari kegiatannya melindungi kepentingan seseorang dari terjadinya risiko dan dari perlindungan tersebut perusahaan asuransi menarik dana dari masyarakat melalui premi. Pembangunan ekonomi memerlukan dana investasi dalam jumlah yang memadai. Pelaksanaannya pun harus
4
berdasarkan pada kemampuan sendiri. Oleh karena itu, diperlukan usaha pengerahan
dana
dari
masyarakat.
Dengan
peranan
dari
usaha
perasuransian tersebut dalam perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, maka semakin terasa kebutuhan akan kehadiran industri usaha perasuransian yang kuat dan dapat diandalkan.3 Pada era globalisasi dan modernisasi saat ini asuransi menjadi lebih dimanfaatkan lagi eksistensinya baik secara individual maupun secara kelompok. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak bermunculan perusahaan asuransi yang ternyata menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di Indonesia. Namun, perkembangan usaha perasuransian di Indonesia ini belum sepesat usaha perasuransian di negara maju. Di negara maju, asuransi bukanlah lagi menjadi kebutuhan tambahan, tetapi sudah menjadi kebutuhan pokok. Masyarakat di negara maju memiliki kesadaran akan pentingnya asuransi dan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi sehingga mampu menerima konsep asuransi ini dibandingkan dengan negara berkembang seperti Indonesia. Bertolak dari pengertian asuransi di atas, mari kita melihat pada masalah yang terjadi di masyarakat. Sering kita mendengar pada berita yang disiarkan melalui televisi, radio maupun media massa lainnya tentang pencurian maupun perampokan. Korban yang mengalami musibah tersebut mengalami kerugian berupa kehilangan harta benda maupun rumah yang rusak akibat dari peristiwa tersebut. Bahkan, kadang-kadang terdapat
3
Herman Damawi, 2006, “Manajemen Asuransi”, PT Bumi Arsaka, Jakarta, hlm 1.
5
korban jiwa atas peristiwa tersebut. Biasanya peristiwa tersebut terjadi pada perumahan yang padat penduduk dan minim pengawasan sehingga mempermudah para pelaku kejahatan untuk melakukan perbuatannya. Baru-baru ini marak terjadi pencurian dengan pembongkaran pada kost maupun rumah sewaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun hunian yang paling sering menjadi target adalah kost mahasiswa dan rumah sewaan. Barang-barang yang sering hilang adalah barang elektronik seperti laptop, handphone, televisi, bahkan vcd/dvd player. Maraknya pencurian dengan pembongkaran yang terjadi di wilayah kost mahasiswa mengakibatkan perlunya kehati-hatian dalam pengamanan barang seperti laptop atau komputer yang notabene adalah aset penting bagi mahasiswa. Apabila kita kehilangan barang-barang tersebut, maka akan menghambat dalam pengerjaan tugas kuliah dan lain-lain. Oleh karena itu, perlu kita hadapi risiko kehilangan tersebut dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan asuransi. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk merupakan salah satu perusahaan asuransi yang ada di Indonesia dan memiliki kantor cabang/pemasaran di Yogyakarta. Perusahaan ini bergerak dalam bidang asuransi kerugian. Yang menarik dari perusahaan tersebut adalah produkproduk asuransi yang ditawarkan memiliki banyak variasi serta terdapat produk asuransi kerugian yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Yaitu Produk Asuransi Burglary yang melakukan pertanggungan terhadap
6
barang-barang rumah tangga dan elektronik dari bahaya pencurian dengan pembongkaran. Di dalam dunia asuransi, terdapat beberapa prinsip yang menjadi dasar kegiatan perasuransian, yaitu prinsip indemnitas, prinsip insurable interest, prinsip utmost good faith, prinsip kontribusi, prinsip proximate clause serta prinsip subrogasi. Namun, dalam penulisan hukum ini penulis memilih melakukan pembahasan terhadap prinsip indemnitas. Prinsip indemnitas merupakan salah satu prinsip yang menjadi pedoman dalam kegiatan perasuransian. Pada prinsip ini menghendaki adanya keseimbangan antara risiko yang telah disepakati untuk dipertanggungkan dengan jumlah uang yang harus dibayar oleh penanggung kepada tertanggung apabila risiko yang telah ditanggung tersebut terjadi. Jumlah pembayaran klaim lebih lanjut ditentukan berdasarkan pada seberapa besar jumlah kerugian yang benar-benar diderita oleh tertanggung. Hal ini dikarenakan pada dasarnya prinsip indemnitas ini adalah untuk mengembalikan keadaan tertanggung seperti keadaan sebelum terjadinya risiko tersebut. Pada produk asuransi burglary PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk cabang Yogyakarta pun tentu melaksanakan prinsip indemnitas dalam kegiatan usahanya. Namun, dalam penerapan prinsip ini tentu banyak masalah yang dihadapi oleh penanggung dan tertanggung. Hal ini dikarenakan dalam ganti kerugian memuat hak dan kewajiban antara penanggung dan tertanggung. Apabila ada salah satu pihak yang
7
melaksanakan kewajiban sehingga melanggar hak pihak lain, maka hal tersebut akan menimbulkan perselisihan diantara kedua pihak. Untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan ganti kerugian tersebut, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui penyebab terjadinya perselisihan tersebut dan mengetahui upaya hukum yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah “Penerapan Prinsip Indemnitas Dalam Hal Terjadinya Klaim Pada Produk Asuransi Burglary PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Cabang Yogyakarta”.
B. Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apa saja faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam penerapan prinsip indemnitas dalam hal terjadinya klaim pada Produk Asuransi Burglary PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Cabang Yogyakarta? 2. Upaya hukum apa yang dapat dilakukan oleh nasabah asuransi PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Cabang Yogyakarta apabila terjadi penolakan dalam pembayaran klaim?
8
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh Penulis dalam mengadakan penelitian ini adalah: 1. Tujuan Subjektif Untuk memperoleh data yang sebenar-benarnya dan lengkap mengenai objek yang diteliti, juga untuk menambah wawasan mengenai bidang hukum asuransi yang berguna bagi Penulisan hukum sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah kepada pihak-pihak yang terkait pada
khususnya, dan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya. 2. Tujuan Objektif a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip indemnitas dalam pengajuan klaim asuransi kerugian pada produk asuransi perusahaaan terkait, dan b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya hukum apa yang dapat dilakukan
oleh nasabah asuransi PT
Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Cabang Yogyakarta apabila klaim asuransi yang diajukan ditolak oleh perusahaan asuransi tersebut.
9
D. Keaslian Penelitian Dalam penyusunan Penulisan hukum ini, Penulis menyadari bahwa Penulisan hukum terkait dengan pokok bahasan mengenai asuransi telah banyak dilakukan
oleh pihak lain, akan tetapi sepanjang Penulis
melakukan penelusuran pada berbagai sumber seperti perpustakaan, internet, jurnal dan media lain belum Penulis temukan Penulisan hukum yang melakukan pembahasan mengenai upaya yang dapat ditempuh nasabah asuransi serta kendala yang ditemui dalam pengajuan klaim pada produk perusahaan asuransi terkait. Menurut hasil pengamatan Penulis terhadap Penulisan hukum yang telah ada sebelumnya, Penulis menemukan beberapa Penulisan hukum yang membahas mengenai klaim asuransi yang dikaitkan dengan prinsip indemnitas dalam hukum asuransi, akan tetapi Penulisan tersebut dilakukan terhadap jenis, produk, nasabah dan perusahaan asuransi yang berbeda, yaitu: 1. Sarah Lupita Siahaan, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada angkatan 2009, bagian Hukum Dagang, dengan judul Penulisan Hukum “Upaya Hukum Yang Dapat Dilakukan Nasabah Asuransi Atas Penolakan Pembayaran Klaim Oleh Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT MNC Sky Vision Tbk)”. Penulisan Hukum tersebut meneliti mengenai upaya yang dapat dilakukan oleh nasabah suatu perusahaan asuransi apabila perusahaan asuransi menolak pembayaran atas suatu klaim yang ditujukan padanya. Sedangkan Penulis melakukan
10
penelitian mengenai penerapan prinsip indemnitas dalam hukum asuransi yang diterapkan oleh perusahaan asuransi dalam hal nasabah mengajukan klaim. Selain itu, produk serta perusahaan yang Penulis pilih sebagai objek penelitian berbeda, yaitu Produk Asuransi Burglary PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. 2. Zil Aidi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada angkatan 2010, bagian Hukum Dagang, dengan judul Penulisan Hukum “Penerapan Prinsip Indemnitas Dalam Pengajuan Klaim Asuransi Kebakaran Yang Berasaskan Syariah Pada PT Asuransi Asuransi Takaful Umum Tbk Cabang Yogyakarta”. Penulisan Hukum tersebut melakukan penelitian terhadap jenis asuransi kebakaran yang berasaskan syariah. Sedangkan, Penulis melakukan penelitian pada asuransi yang menerapkan prinsip pada asuransi konvensional pada umumnya. Selain itu, produk serta perusahaan yang Penulis pilih sebagai objek penelitian berbeda, yaitu Produk Asuransi Burglary PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk.
E. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun pihak lain yang berkepentingan terhadap Penulisan Hukum ini. Selain itu, Penulis juga berharap Penulisan Hukum ini dapat bermanfaat secara:
11
1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah dalam pengembangan ilmu hukum, khususnya mengenai asuransi kerugian. Serta penelitian ini dapat menjadi dasar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai asuransi kerugian dan dapat membantu memberikan informasi apabila ada penelitian lain yang membutuhkan data. 2. Manfaat Praktis Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat asuransi kerugian pada umumnya dan produk asuransi terkait pada khususnya. Serta mampu memberikan arahan kepada masyarakat mengenai hal-hal yang harus dilakukan apabila akan mengajukan klaim terhadap suatu perusahaan asuransi.