BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sektor
perekonomian
salah
satunya
ditunjang
oleh
lapangan
usaha
pertambangan yang diantaranya tambang batubara, sebagai sumber energi yang banyak dibutuhkan dalam perusahaan pembangkit tenaga listrik, penggerak kereta api dan sebagainya digunakan baik di dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan tambang batubara yang terbesar di Indonesia adalah PT. Bukit Asam (persero) Tbk disingkat PTBA merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 42 tahun 1980, PTBA bergerak dalam usaha pertambangan batubara yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1981 dengan bentuk kegiatan usaha meliputi, kegiatan penyelidikan umum, eksploitasi, pengelolaan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan batubara. Pada tanggal 23 Desember 2002 PTBA telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, untuk menjual sahamnya di pasar Bursa Efek tersebut yang tergabung dalam saham Bumi, PTBA memiliki sumber daya batubara sekitar 7,3 milyar ton yang terdiri dari 5,88 ton (81%) berada di daerah Tanjung Enim Sumatera Selatan dan 1,32 ton (19%) berada di daerah Cerenti Ombilin Sumatera Barat (Sumber : Laporan Keuangan PTBA tahun 2010). Perusahaan PTBA dalam pelaksanaan operasionalnya melibatkan karyawan tetap sebanyak 3179 orang, untuk mengelola karyawan tersebut dilakukan oleh unsur pimpinan seperti Direktur dan Kepala Divisi yang dinilai mampu menggerakan karyawan dengan menggunakan gaya kepemimpinan dengan pola perilaku yang memiliki pengaruh terhadap motivasi karyawan, bila pimpinan tidak dapat memotivasi karyawan maka akan berdampak terhadap kinerja karyawan. Begitu juga dengan timbulnya motivasi karyawan karena adanya beberapa kebutuhan karyawan telah dipenuhi oleh manajemen perusahaan sebagai kebijakan dari
1
2
pimpinan atau merupakan perilaku pimpinan terhadap karyawan dan bila kebutuhan karyawan tersebut tidak terpenuhi, maka dampaknya terhadap kinerja akan menurun dan kualitas serta kuantitas hasil akan rendah, oleh karena itu gaya kepemimpinan dan motivasi sebagai kunci penting dalam mengelola serta mempengaruhi karyawan dan hal ini perlu pembuktian melalui penelitian terhadap SDM PTBA. Manajemen PTBA dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang membawahi 5(lima) Direktur terdiri dari Direktur Keuangan, Direktur Operasional/Produksi, Direktur Pengembangan usaha, Direktur Niaga serta Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum. Untuk para Direktur membawahi Kepala Divisi, seperti Kepala Divisi SDM di bawah atau bertanggung jawab pada Direktur SDM dan Umum. Karyawan tetap PTBA sebanyak 3179 orang dengan komposisi pendidikan yang terdiri dari tamatan Sekolah Dasar : 12%, SLTP : 22%, SLTA : 48%, D1-D3 : 7%, S1 : 11% dan S2 : 1% (Sumber : Laporan Manajemen Kepegawaian SDM Maret 2011), rincian jumlah pegawai / karyawan tetap PTBA tersebut berdasarkan pendidikan dapat terlihat pada tabel 1.1 Komposisi Pegawai berdasarkan pendidikan sebagai berikut :
Tabel. 1.1. Komposisi Pegawai berdasarkan Pendidikan No
Tingkat Pendidikan
Jumlah (Orang)
%
1
Sekolah Dasar (SD)
382
12%
2
Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP)
687
22%
3
Sekolah Lanjutan Atas (SLTA)
1535
48%
4
Sarjana Muda (D1 – D3)
213
7%
5
Sarjana (S1)
346
11%
6
Sarjana Utama (S2)
16
1%
3179
100%
Jumlah Sumber: Laporan Manajemen Kepegawaian Maret 2011
3
Kemudian berdasarkan jenis kelamin pegawai PTBA pada umumnya laki-laki berjumlah 2983 orang atau 94%, sedangkan pegawai perempuan /wanita hanya berjumlah 196 orang atau 6%, komposisi jenis kelamin terlihat pada gambar 1.1. sebagai berikut : Perempuan 6%
Laki‐laki 94%
Sumber : Laporan manajemen kepegawaian SDM Maret 2011 Gambar 1.1 Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelamin Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PTBA yang berkantor pusat di Tanjung Enim Sumatra Selatan, sebagai gambaran karyawan / pegawai pada Divisi SDM PTBA dengan komposisi sebagai berikut : Tabel 1.2. Data Pegawai Divisi SDM PTBA Divisi SDM
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Jumlah
94
40
134
Persentase
70,1 %
29,9 %
100 %
Sumber : Laporan Manajemen Kepegawaian Maret 2010 Dari data pegawai Divisi SDM tersebut di atas, terlihat perbandingannya 70,1% laki-laki dan 29,9% perempuan, selain itu tingkat pendidikan pada Divisi SDM terlihat pada gambar 1.2 Komposisi Pendidikan sebagai berikut :
4
D1 SLTA S2 2,2% 1,5% 2,2% D3 14,2%
S1 : 79,9%
Sumber : Laporan Manajemen Kepegawaian SDM Maret 2011 Gambar 1.2 Komposisi pendidikan pegawai pada Divisi SDM PTBA Dalam pelaksanaan tugas untuk Divisi SDM melakukan pengelolaan SDM yang meliputi rekruitment, pelatihan, penempatan, pengembangan dan penghapusan/ pengurangan pegawai, (sumber : Laporan Manajemen Kepegawaian SDM Maret 2011), dalam rangka menunjang kegiatan operasional PTBA, sebagai suatu perusahaan yang berskala besar seperti PTBA dihadapkan dengan kompleksitas masalah sehingga menjadi tuntutan kebutuhan akan adanya pimpinan yang memiliki kualitas atau kompetensi tertentu, karena pemimpin merupakan salah satu unsur penentu untuk mencapai keberhasilan perusahaan yang berfungsi sebagai pengelola sumber daya manusia yang berperan sangat penting dalam menggerakan dinamika perusahaan, oleh karena itu pemimpin dituntut untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat bekerja sama dengan karyawannya dalam mencapai tujuan perusahaan. Begitu juga halnya dengan karyawan atau pegawai perusahaan sejak mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan tersebut akan berusaha menyesuaikan diri dengan
untuk
gaya kepemimpian yang berlaku agar dapat terjalin
5
kerjasama antara karyawan dengan pimpinannya dan pencapaian tujuan perusahaan akan dapat dengan segera tercapai sesuai dengan yang telah ditergetkan sebelumnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mempengaruhi orang - orang dalam suatu lingkungan kerja tertentu dibutuhkan suatu pola perilaku kerja yang konsisten dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pola perilaku yang konsisten inilah yang disebut dengan gaya kepemimpinan. Faktor lain yang cukup penting dalam perusahaan merupakan faktor motivasi, karena motivasi akan berkaitan erat dengan sumber daya manusia pada perusahaan tersebut, peranan motivasi sebagai pendorong peningkatan kinerja karyawan dan bila karyawan tidak memiliki motivasi, maka perusahaan akan mengalami kemunduran, mengingat karyawan dihadapkan dengan konflik atau kendala dan hambatan, oleh karena itu perusahaan harus memberikan motivasi dalam bentuk kesejahteraan maupun kenyamanan dalam bekerja, dengan pemberian motivasi tersebut diharapkan akan bisa mengatasi konflik yang dihadapi dan motivasi tidak dapat sekedar hanya diharapkan akan tetapi harus direalisasikan agar karyawan mampu meningkatkan kinerjanya dalam rangka pencapaian produkvitas. Dengan menyiapkan pemimpin yang berkualitas dan memotivasi karyawan maka akan timbul peningkatan kinerja karyawan/pegawai, dengan kinerja yang efektif dan efisien maka akan memberikan hasil yang maksimal sehingga perusahaan yang berskala besar akan mampu mencapai target yang telah ditentukan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersih PTBA. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia Divisi SDM (Studi Kasus : Kantor Pusat Tanjung Enim Mining Unit PT. Bukit Asam (Persero) Tbk.)”.
6
1.2. Identifikasi Masalah Dengan adanya latar belakang yang terjadi seperti yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah yang ada mengenai perusahaan dalam skripsi ini yaitu : 1.
Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi sumber daya manusia Divisi SDM?
2.
Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja sumber daya manusia Divisi SDM ?
3.
Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi dan dampaknya terhadap kinerja Divisi SDM?
1.3. Tujuan Dari identifikasi masalah tersebut maka akan diketahui tujuan dari skripsi yang dilakukan ini adalah : 1.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi sumber daya manusia Divisi SDM
2.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja sumber daya manusia Divisi SDM
3.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi dan dampaknya terhadap kinerja Divisi SDM
1.4. Manfaat Manfaat yang akan didapat dari penyusunan skripsi ini adalah : a. Manfaat bagi Umum : -
Untuk
memberikan
informasi
yang
berkenaan
dengan
pengaruh
gaya
kepemimpinan terhadap motivasi dan dampaknya terhadap kinerja sumber daya manusia. b. Manfaat bagi Perusahaan -
Sebagai bahan referensi atau masukan dalam mempertimbangkan kebijakan gaya kepemimpinan terhadap motivasi dan dampaknya terhadap kinerja sumber daya manusia perusahaan.
7
c. Manfaat bagi Penulis -
Sebagai wahana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi dan dampaknya terhadap kinerja sumber daya manusia.