1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan, baik itu perusahaan yang berorientasi mencari laba atau nirlaba. Pada umumnya ada 4 tujuan perusahaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Parentahen Purba dalam (Juliani Ester, 2009) yaitu kemakmuran perusahaan menyangkut daya hidup dan daya tumbuh, kemakmuran pemilik perusahaan, tanggung jawab sosial, dan laba maksimum. Modal adalah hal yang sangat penting pada suatu perusahaan dalam mengembangkan
usahanya ataupun
merintis suatu usaha baru. Untuk
mendapatkan hal tersebut, perusahaan tidak selalu menggunakan modalnya sendiri dari perusahaan tersebut, tapi dapat juga diperoleh dari pinjaman modal (kredit) dari pihak ketiga maupun modal kerja. Adapun pihak ketiga yang dimaksud disini adalah Bank ataupun Lembaga Keuangan lainnya ataupun perusahaan lainnya yang bergerak didalam dibidang penyaluran kredit. Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Jasajasa yang disediakan oleh bank berupa jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, dan bank berfungsi sebagai perantara bagi masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang kelebihan dana. Untuk menjalankan fungsinya sebagai penyalur kredit bagi masyarakat, bank perlu mengetahui sejauh mana prospek, perkembangan, dan keseha tan financial dari debitur tersebut.
1
2
Faktor- faktor ”kepercayaan” merupakan faktor utama dalam menjalankan bisnis perbankan. Bank perlu mengembangkan suatu proses seleksi terhadap debitur untuk menjaga agar kredit yang disalurkan layak. Salah satu cara yg sering digunakan adalah dengan menggunakan analisis laporan keuangan pada debitur. Analisis laporan keuangan debitur adalah salah satu alat untuk mengetahui lebih dalam mengenai kondisi keuangan debitur. Hasil dari analisis laporan keuangan nasabah tersebut akan memberikan gambaran dan informasi kepada bank khususnya kepada pejabat kredit. Hal ini yang akan memprakarsai maupun memutuskan pemberian kredit mengenai kinerja kesehatan, kemampuan debitur untuk membayar kembali (firs way out), serta melihat seberapa resiko yang mungkin timbul atas suatu permohonan kredit. Salah satu bentuk yang lazim digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan. Menurut Wild, K.R. Subramariyam dan Halsey (2005: 16) “Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data - data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.” Menurut peraturan Bank Indonesia, suatu kredit dapat dibagi kedalam lima klasifikasi : Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet. Penggolongan suatu kredit tersebut dinilai berdasarkan tingkat kelancaran pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Resiko gagal bayar debitur
3
yang dicerminkan oleh jumlah NPL (Non Performing Loan) yang dimiliki oleh bank merupakan hal yang selalu ada dalam kegiatan perkreditan bank, untuk itu setiap bank harus berupaya agar gagal bayar atau jumlah NPL tidak melebihi ketentuan Bank Indonesia sebagai pengawas. Menurut ketentuan Bank Indonesia rasio NPL dikatakan baik dengan syarat maksimal 5% dari total kredit ( NPL krang dari 5% ) NPL adalah jumlah keseluruhan kredit kurang lancar ditambah kredit diragukan dan kredit macet. KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan merupakan lembaga keuangan yang berbadan hukum sejak tahun 2003, yang mampu memberikan layanan lebih pada masyarakat ekonomi menengah kebawah. Seperti bank-bank umum KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan melakukan kegiatan penyaluran kredit atau pinjaman kepada individu maupun perusahaan dengan ekonomi kecil menengah. Seperti perusahaan perbankan lain, KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan sudah seharusnya selektif dalam menganalisis kelayakan pemberian kredit kepada debitur untuk mencegah terjadinya kredit macet. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti mengambil judul ”ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DEBITUR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT”. 1.2. Ruang Lingkup Masalah Penelitian ini hanya meneliti kinerja keuangan debitur berdasarkan rasio keuangan bagi debitur yang telah mengajukan permohonan kredit di KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan selama tahun 2012.
4
1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kinerja Rasio Likuiditas debitur berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan. 2. Apakah kinerja rasio laverage debitur berpengaruh terhadap keputusan pemberian KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan. 3. Apakah kinerja Rasio Profitabilitas debitur berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan. 4. Apakah kinerja keuangan debitur (rasio likuiditas, rasio laverage, rasio profitabilitas) secara bersama berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan.
1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Pengaruh kinerja Rasio Likuiditas debitur terhadap keputusan pemberian kredit KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan. 2. Pengaruh kinerja rasio laverage debitur terhadap keputusan pemberian KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan. 3. Pengaruh kinerja Rasio Profitabilitas debitur terhadap keputusan pemberian kredit KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan.
5
4. Pengaruh kinerja keuangan debitur (rasio likuiditas, rasio laverage, rasio profitabilitas) secara bersama terhadap keputusan pemberian kredit KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan.
1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi KSU Swamitra Triguna Jaya Pedan Sebagai bahan masukan dan saran yang dapat dipertimbangkan perusahaan dalam pengambilan keputusan-keputusan pemberian kredit serta sebagai bahan perbandingan bagi pihak yang memerlukan. 2. Bagi Peneliti Memberikan pemahaman mengenai penilaian dan kebijakan dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi atau tambahan dalam melakukan penelitian yang serupa, dengan catatan ada kelanjutan dalam penelitian ini dengan menambahkan variabel atau dimensi lain yang sekiranya masih ada atau terdapat indikasai lain dalam mengambil keputusan-keputusan didalam memberikan kredit modal kerja kepada debitur pada bank.