1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Listrik, minyak dan gas merupakan bagian yang sangat penting sebagai mesin penggerak pembangunan di Indonesia. Selain berkontribusi untuk meningkatkan taraf hidup manusia, listrik, minyak dan gas juga berperan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan gross domestic product atau GDP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam suatu negara, hubungan antara kebutuhan energi dan output yang dihasilkan biasanya dituliskan dalam bentuk besarnya total suplai energi primer dalam setiap gross domestic product negara. Nilai ini juga menunjukkan seberapa besar kemampuan negara tersebut mengelola penggunaan energinya secara efektif untuk setiap satuan GDP yang didapatkan. Hubungan listrik, minyak dan gas dengan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui rasio pemakaian diantara listrik, minyak, dan gas dengan pertumbuhan gross domestik bruto. Rasio ini dijadikan indikator hubungan antara laju pertumbuhan pemakaian listrik, minyak dan gas dengan laju
2
pertumbuhan ekonomi. Asumsinya jika kebutuhan tenaga listrik, minyak dan gas meningkat maka jumlah produksi akan meningkat juga. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan indikator pertumbuhan ekonomi justru dilihat dari tingkat konsumsi listrik, minyak, gas bahkan telepon. Listrik, minyak, dan gas selain berperan sebagai infrastruktur yang mendorong aktifitas produksi juga berperan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan listrik, minyak, dan gas di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukan kenaikan yang relatif cepat. Di sisi lain peranannya dalam pertumbuhan ekonomi juga relatif stabil. Pada penelitian ini representasi data yang digunakan adalah pemakaian listrik, minyak, gas dan pertumbuhan
ekonomi periode 1995-2005.
Pemakaian listrik, minyak dan gas diukur dari energi atau satuan yang dikonsumsi. Satuan pengukurannya adalah KWH (untuk listrik), liter (untuk minyak) dan meter kubik (untuk gas). GDP digunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi. Pemilihan GDP ini dimaksudkan bahwa pemakaian energi disuatu negara tergantung pada produksi barang dan jasa dalam negara itu sendiri, diluar yang diproduksi di negara lain (GNP). Perhitungan pendapatan dilakukan dengan pendekatan produksi, yakni dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
3
DKI Jakarta sebagai ibukota Indonesia juga menjadi pusat kegiatan ekonomi di Indonesia, sehingga wajar jira dijadikan tolak ukur pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini meneliti hubungan dan pengaruh antara pemakaian sumber daya energi, yakni listrik, minyak dan gas dengan pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jakarta. Isu utamanya adalah apakah pertumbuhan ekonomi menyebabkan peningkatan pemakain listrik, minyak dan gas atau sebaliknya.
1.2
Identifikasi Masalah Telah diketahui secara umum bahwa konsumsi energi saling berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Apakah konsumsi energi benar-benar mengendalikan pertumbuhan ekonomi ataupun sebaliknya, sejauh ini di Indonesia belum ditemukan penelitian statistik yang meneliti korelasi antara konsumsi energi terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada keterkaitan dan pengaruh dari pemakaian sumber daya energi, dalam hal ini listrik, minyak dan gas dengan Produk Domestik Regional Brutto PDRB di Jakarta. 2. Diantara sumber daya energi tersebut, faktor manakah yang memiliki hubungan paling signifikan terhadap pertumbuhan eknonomi di Jakarta, dalam hal ini nilai produk domestik regional brutto (PDRB).
4
1.3
Tujuan dan Manfaat Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membuktikan ada atau tidaknya keterkaitan dan pengaruh dari pemakaian sumber energi yang utama terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di Jakarta. 2. Melihat dari faktor-faktor tersebut, faktor mana yang paling dominan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di Jakarta. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diperolehbeberapa manfaat sebagai berikut : 1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai ada atau tidaknya hubungan antara pemakaian sumber daya energi terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Jakarta. 2. Dengan adanya informasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam membuat suatu kebijakan dan strategi terhadap PLN, Pertamina, dan Gas khususnya di wilayah Jakarta.
1.4
Ruang Lingkup Penelitian ini hanya membahas pengaruh dan keterkaitan suatu pemakaian sumber daya energi, yakni listrik, minyak dan gas terhadap laju pertumbuhan ekonomi atau produk domestik regional bruto di Jakarta. Energi listrik, minyak dan gas adalah sumber energi utama dalam melakukan kegiatan produktivitas, dan hampir semua sektor dan industri memakai energi
5
tersebut. Pemilihan kota Jakarta dalam penelitian ini dikarenakan Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia dan bisa menjadi tolak ukur tingat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Variabel bebas dari penelitian ini adalah tingkat pemakaian listrik, minyak, dan gas dimana satuan yang diukur adalah kilowat (kwh) untuk listrik , liter untuk minyak dan meter kubik untuk gas. Sedangkan variabel terikatnya atau dependennya adalah produk domestik bruto sector industri dan jasa, yakni nilai netto barang dan jasa komoditi yang dihasilkan di Jakarta tanpa memperhatikan pemilik kegiatan tersebut dengan menggunakan harga konstan.