BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia yang bertaqwa, cerdas, disiplin memiliki semangat kerja yang tinggi dan berkompeten dalam menghadapi pasar global. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dicapai salah satunya melalui pendidikan seperti yang tercantum dalam UndangUndang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 mengenai ketentuan umum Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pemerintah dalam usahanya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, menyelenggarakan pendidikan melalui tiga jalur yaitu pendidikan formal, informal dan non formal. Salah satu jenjang pendidikan yang termasuk dalam pendidikan formal, adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan menyesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi serta Seni (IPTEKS).
Tuntutan dunia kerja tersebut terhadap lulusan SMK berpengaruh pada seluruh aspek manajemen sekolah baik akademis maupun administratif, agar misi pendidikan dapat diwujudkan secara tepat. Aspek manajemen pada SMK, antara lain adanya upaya untuk mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia kerja yang bergerak dinamis. Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN) telah membentuk kelompok-kelompok bidang keahlian kejuruan di SMK, salah satunya adalah Bidang Keahlian Teknologi Tekstil Program Studi Teknologi Pencelupan yang memuat mata-mata diklat penunjang kemampuan peserta didik di bidang Teknologi Pencelupan. Salah satu mata diklat dari Program Studi Teknologi Pencelupan adalah Evaluasi Penyempurnaan Tekstil yang secara garis besar terdiri dari materi pengujian konstruksi bahan tekstil, pengujian daya serap bahan tekstil, pengujian kekuatan bahan tekstil, pengujian ketahanan luntur warna. Mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil dalam pelaksanaannya dilakukan secara teori di kelas dan praktek di laboratorium sekolah. Tercapainya tujuan mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik dan kesiapan memasuki dunia kerja. Mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil merupakan program diklat Pengendalian Mutu Penyempurnaan Tekstil, yaitu melakukan evaluasi hasil uji bahan tekstil. Pengendalian mutu (Evaluasi Penyempurnaan Tekstil) adalah “Semua usaha untuk menjamin agar hasil pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen”, (P.Soeprijono, 1993:4). Pengertian Evaluasi Penyempurnaan Tekstil yang dimaksud dalam mata diklat ini
mengacu pada pengertian pengendalian mutu tersebut, sehingga pengertiannya adalah penilaian semua usaha hasil uji yang telah direncanakan atau mengkoreksi ketidaktepatan laporan analisis hasil uji bahan tekstil. Hasil belajar mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil diharapkan adanya perubahan tingkah laku pada peserta didik yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan pendapat Nana Sudjana ( 2001:3) bahwa : “ Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.” Hasil belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil yang meliputi kemampuan kognitif yaitu pengetahuan tentang menguji konstruksi bahan tekstil, menguji daya serap bahan tekstil, menguji kekuatan bahan tekstil, menguji ketahanan luntur warna. Kemampuan afektif yaitu meliputi kesiapan, minat, motivasi, disiplin, kerja keras dan keinginan untuk belajar dan meningkatkan wawasan dalam Evaluasi Penyempurnaan Tekstil yang dilakukan sesuai prosedur. Kemampuan psikomotor yaitu keterampilan dalam melakukan persiapan menguji konstruksi bahan tekstil, menguji daya serap bahan tekstil, menguji kekuatan bahan tekstil, menguji ketahanan luntur warna. Kemampuan yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor yang ada pada mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil mencakup seluruh kegiatan proses produksi bahan tekstil dari awal sampai akhir. Evaluasi Penyempurnaan Tekstil diharapkan dapat memberikan bekal terhadap kesiapan peserta didik memasuki dunia kerja di bidang busana. Tahap ini dapat mendorong diri peserta didik agar
siap menjadi orang yang bekerja di industri tekstil sebagai pelaksana quality control, salah satunya pada industri pencelupan tekstil. Industri pencelupan tekstil adalah salah satu jenis usaha industri yang memproduksi bahan tekstil dengan tujuan agar benang atau kain yang dihasilkan mempunyai efek warna. Salah satu pekerjaan pada bagian produksi industri tekstil adalah quality control, yaitu kemampuan membaca laporan hasil uji (testing) produk tekstil (hasil pencelupan/penyempurnaan), membaca laporan analisis hasil uji, mengkoreksi ketidaktepatan laporan analisis hasil uji, menguasai mekanisme bagian-bagian mesin atau peralatan yang dilalui bahan pada proses-proses sebelumnya dan menentukan penyebab kerusakan atau variasi produk. Pekerjaan pada bagian quality control memerlukan pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai pelaksana quality control. Dasar pemikiran di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang kontribusi hasil belajar mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil terhadap kesiapan sebagai pelaksana quality control di industri penceluapan tekstil untuk melihat sejauh mana kesiapan yang dimiliki oleh peserta didik memasuki dunia industri pencelupan tekstil.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dimaksudkan untuk merumuskan masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini sehingga diperoleh masalah yang jelas sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1998 : 17) adalah: “…..agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan terlebih dahulu sehingga jelas dari mana, harus dimulai dari mana, kemana harus
pergi dan dengan siapa”. Perumusan masalah untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Berapa Besar Kontribusi Hasil Belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil Terhadap Kesiapan Sebagai Pelaksana Quality Qontrol Di Industri Pencelupan Tekstil pada peserta didik tingkat III Program Studi Teknologi Pencelupan SMKN I Katapang Program Keahlian Teknologi Pencelupan yang mempelajari diantaranya mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil. Tercapainya tujuan mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik dan kesiapan memasuki dunia kerja. Mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil dalam pelaksanaannya dilakukan secara teori di kelas dan praktek di laboratorium sekolah. Pengertian evaluasi yang dimaksud dalam mata diklat ini adalah penilaian semua usaha hasil uji bahan tekstil yang telah direncanakan atau mengkoreksi ketidaktepatan laporan analisis hasil uji bahan tekstil. Hasil belajar mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil diharapkan adanya perubahan tingkah laku pada peserta didik yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil diharapkan dapat memberikan bekal terhadap kesiapan peserta didik memasuki dunia kerja di bidang busana salah satunya pada industri pencelupan tekstil. Kesiapan dimaksudkan supaya seseorang siap untuk menjadi orang yang bekerja sebagai pelaksana quality control pada produk kain tekstil tersebut. Salah satu pekerjaan pada bagian produksi industri tekstil adalah quality control, yaitu kemampuan membaca laporan hasil uji (testing) produk tekstil (hasil
pencelupan/penyempurnaan), membaca laporan analisis hasil uji, mengkoreksi ketidaktepatan laporan analisis hasil uji, menguasai mekanisme bagian-bagian mesin atau peralatan yang dilalui bahan pada proses-proses sebelumnya dan menentukan penyebab kerusakan atau variasi produk. Pada penelitian ini berdasarkan penjelasan tersebut, dibatasi pada kontribusi hasil belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil terhadap kesiapan menjadi pelaksana quality control di industri pencelupan tekstil yang berkaitan dengan kemampuan hasil belajar yang meliputi: a. Kemampuan Kognitif, meliputi pengetahuan menguji konstruksi bahan tekstil, menguji daya serap bahan tekstil, menguji kekuatan bahan tekstil dan menguji ketahanan luntur warna. b. Kemampuan Afektif, meliputi kesiapan, motivasi, disiplin kerja keinginan untuk belajar dan meningkatkan wawasan dalam Evaluasi Penyempurnaan Tekstil yang dilakukan sesuai prosedur. c. Kemampuan
Psikomotor,
meliputi
penguasaan
keterampilan
dalam
melakukan persiapan menguji konstruksi bahan tekstil, menguji daya serap bahan tekstil, menguji kekuatan bahan tekstil dan menguji ketahanan luntur warna. d. Kesiapan peserta didik untuk menjadi seorang pelaksana quality control di industri pencelupan tekstil berkaitan dengan adanya sikap, perhatian, antusias, untuk mempelajari, memahami, serta mendalami kecakapan dan keterampilan di industri pencelupan tekstil yang diperoleh dari mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil.
e. Kontribusi hasil belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil sebagai variabel X terhadap kesiapan sebagai quality control di Industri Pencelupan Tekstil sebagai variabel Y
C. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan dalam penelitian ini sebagai upaya untuk menghindari salah pengertian tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, khususnya istilah yang ada dalam skripsi ini. Istilah –istilah tersebut adalah : 1. Hasil Belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil a. Hasil Belajar Hasil belajar diartikan sebagai “ Perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui proses belajar tertentu sebagai pengalaman individu dengan lingkungannya” (Moch. Surya, 1997 : 75) b. Evaluasi Penyempurnaan Tekstil Pengertian Evaluasi Penyempurnaan Tekstil dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada mata diklat dengan kompetensi yang mencakup menguji konstruksi bahan tekstil, menguji daya serap bahan tekstil, menguji kekuatan bahan tekstil dan menguji ketahanan luntur warna. Pengertian Kontribusi Hasil Belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil pada penelitian ini mengacu pada pengertian di atas, sehingga pengertiannya adalah sumbangan berupa tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dari mata diklat yang kompetensinya mencakup menguji
konstruksi bahan tekstil, menguji daya serap bahan tekstil, menguji kekuatan bahan tekstil dan menguji ketahanan luntur warna. 2. Kesiapan Sebagai Pelaksana Quality Control Di Industri Pencelupan Tekstil a. Kesiapan adalah “ Keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu, terhadap suatu situasi” (Slameto, 1991 : 113). b. Quality Control secara harfiah berarti pengendalian mutu P. Soeprijono (1993 : 4) mengemukakan bahwa, “ Pengendalian mutu adalah semua usaha untuk menjamin agar hasil pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen”. c. Industri Pencelupan Tekstil Pengertian Industri Pencelupan Tekstil yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu perusahaan yang menghasilkan bahan pakaian dengan tujuan agar benang atau kain yang dihasilkan mempunyai efek warna. Pengertian Kesiapan Sebagai Pelaksana QC Di Industri Pencelupan Tekstil pada penelitian ini mengacu pada pengertian di atas, sehingga pengertiannya adalah kondisi seseorang yang membuatnya siap terhadap suatu situasi pada penyelenggaraan kegiatan untuk melakukan pekerjaan di bagian mutu pada industri pencelupan tekstil yang memproduksi kain dengan tujuan agar benang atau kain yang dihasilkan mempunyai efek warna dalam skala besar.
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini dilakukan untuk tujuan memperoleh data mengenai Kontribusi Hasil Belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil Terhadap Kesiapan Sebagai Pelaksana QC Di Industri Pencelupan Tekstil pada peserta didik kelas III Program Studi Teknologi Pencelupan SMK N I Katapang. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang hasil belajar yang meliputi : a. Kemampuan Kognitif yang berkaitan dengan penguasaan pengetahuan tentang menguji konstruksi bahan tekstil, menguji daya serap bahan tekstil, menguji kekuatan bahan tekstil, menguji ketahanan luntur warna. b. Kemampuan Afektif, meliputi kesiapan, motivasi, disiplin kerja keinginan untuk belajar dan meningkatkan wawasan dalam Evaluasi Penyempurnaan Tekstil yang dilakukan sesuai prosedur. c. Kemampuan Psikomotor, meliputi penguasaan keterampilan dalam melakukan persiapan menguji konstruksi bahan tekstil, menguji daya serap bahan tekstil, menguji kekuatan bahan tekstil dan menguji ketahanan luntur warna. d.Kesiapan peserta didik untuk menjadi seorang pelaksana quality control di industri pencelupan tekstil berkaitan dengan adanya sikap, perhatian, antusias, untuk mempelajari, memahami, serta mendalami kecakapan dan keterampilan di industri pencelupan tekstil yang diperoleh dari mata diklat Evaluasi Penyempurnaan Tekstil.
e.Kontribusi hasil belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil sebagai variabel X terhadap kesiapan sebagai quality control di Industri Pencelupan Tekstil sebagai variabel Y
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti kepada berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian ini secara khusus diharapkan dapat memberikan manfaat kepada : 1. Penulis Melalui penelitian ini penulis dapat memperoleh wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan di dalam melakukan penelitian mengenai Kontribusi Hasil Belajar Evaluasi Pencelupan Tekstil Terhadap Kesiapan Sebagai Pelaksana Quality Control,dan materi tersebut dapat bermanfaat bagi penulis dalam mempersiapkan diri sebagai calon pendidik. 2. Peserta Didik Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran pada peserta didik sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses Evaluasi Penyempurnaan Tekstil terhadap kesiapan sebagai pelaksana quality control di industri pencelupan tekstil. 3. Guru Program Teknologi Pencelupan Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif masukan untuk mengembangkan materi pembelajaran proses Evaluasi Penyempurnaan Tekstil terhadap kesiapan sebagai pelaksana quality control di industri pencelupan tekstil
4. SMK N I Katapang Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu masukan bagi pihak sekolah untuk lebih meningkatkan sarana pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar khususnya proses Evaluasi Penyempurnaan Tekstil agar peserta didik termotivasi untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam proses Evaluasi Penyempurnaan Tekstil.
F. Asumsi Asumsi atau anggapan dasar merupakan suatu pendapat yang di yakini kebenarannya oleh peneliti dan dijadikan sebagai titik tolak, acuan berfikir dan acuan konseptual dalam seluruh kegiatan penelitian, sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2002 : 58) mengemukakan bahwa, “ Asumsi atau anggapan dasar adalah suatu pendapat yang diyakini kebenarannya oleh peneliti, yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam penelitiannya.” Asumsi dalam penelitian ini adalah : 1. Hasil belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil yang diperoleh peserta didik merupakan gambaran kemampuan dan penguasaan peserta didik tentang pengetahuan, sikap serta keterampilan setelah belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil. Asumsi ini mengacu pada pendapat Nana Sudjana ( 2001:57) bahwa : Hasil belajar yang dicapai seseorang melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil belajar yang berciri menyeluruh (komprehensif), yang mencakup ranah kognitif atau pengetahuan dan wawasan, ranah afektif atau sikap dan apresiasi, serta ranah psikomotoris atau keterampilan atau prilaku. 2. Kesiapan peserta didik diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil sebagai suatu kondisi yang didasari oleh beberapa
aspek, yaitu kondisi seseorang yang membuatnya siap terhadap suatu situasi, kondisi fisik yang bersifat temporer, kondisi mental yang mencakup kecerdasan dan kondisi emosional yang mempengaruhi minat untuk menghadapi berbagai situasi untuk melakukan kegiatan kerja. Asumsi atau anggapan dasar ini ditunjang oleh pendapat Slameto (1995 : 113 “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.” 3. Kesiapan sebagai pelaksana QC dalam bentuk keahlian di bidang industri pencelupan tekstil merupakan salah satu kualifikasi yang harus dimiliki oleh peserta didik Program Studi Teknologi Pencelupan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya peserta didik yang akan menunjang kelancaran kerja perusahaan.
G. Hipotesis Hipotesis sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:64), “ Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Pendapat tersebut dijadikan dasar oleh penulis untuk merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari Hasil Belajar Evaluasi Penyempurnaan Tekstil terhadap Kesiapan Sebagai Pelaksana Quality Control Di Industri Pencelupan Tekstil pada peserta didik tingkat III Program Studi Teknologi Pencelupan.
H. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis statistik.
I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Dalam penelitian ini, lokasi penelitian di SMKN I Katapang dan respondennya adalah peserta diklat SMKN I Katapang. 1. SMKN I Katapang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum tahun 2004 untuk peserta diklat tingkat III program keahlian Teknologi Pencelupan. 2. Tempat penelitian berkaitan dengan bidang busana sesuai program studi penulis dan permasalahan ini belum ada yang meneliti.