BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia musik dan entertainment di Indonesia meningkat pesat. Banyak sekali artis pendatang baru yang muncul dan meraih popularitas dengan cepat. Keadaan ini memacu para produsen acara musik untuk membuat suatu program kompetisi musik yang memang bertujuan untuk mencari seorang ataupun suatu kelompok musik yang mempunyai talenta dan mempunyai potensi untuk menjadi bintang didunia musik dan entertainment. Kita saksikan dibeberapa stasiun televisi terdapat acara serupa dengan berbagai macam atribut kegiatan-kegiatan dari program acara tersebut. Salah satu stasiun televisi yang hingga saat ini menimbulkan histeria masa adalah Indosiar, dengan program acaranya yang dikenal dengan nama Akademi Fantasi Indosiar (AFI). Beberapa waktu terakhir, sejumlah stasiun televisi berlomba-lomba menggelar acara penjaringan calon-calon bintang professional. Trans TV (Pop Star), RCTI (Indonesian Idol) dan Indosiar (AFI) memilih acara yang sudah ditayangkan disejumlah negara di dunia. Sementara TPI memilih ajang audisi yang merupakan inhouse production mereka, yaitu KDI. Pop Star Indonesia yang ditayangkan di Trans TV adalah sebuah ajang untuk menjadi penyanyi terkenal yang telah sukses di 40 negara. Sementara AFI sedikit berbeda dari Pop Star dimana acar ini dikemas sebagai program pelatihan professional di bidang seni suara, gerak, peran, pengembangan pribadi, dan olah tubuh. AFI merupakan lisensi dari La Academia Mexico. “Aslinya, Akademi Fantasi ini bernama La Academia. Di Malaysia AFI merupakan program yang cukup fenomenal,” menurut humas Indosiar,
Gufroni Sakharil. Sementara Indonesian Idol di RCTI merupakan franchise dari American Idol. Menurut Alex Budiman humas franchise Indonesian Idol adalah bukan talent contest tapi lebih ke singing contest. Mungkin hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia saat ini terkena demam Akademi Fantasi Indosiar atau yang lebih sering disebut AFI. Program acara ini setiap harinya menayangkan segala cerita dan kehidupan para peserta AFI, mulai dari proses awal perjuangan mereka sampai pada tahap akhir menjadi terpilihnya sebagai calon seorang ‘bintang baru’. Bahkan tanpa disadari, para penonton atau fans AFI yang rutin mengikuti perkembangan acara tersebut, benar-benar terlibat secara emosional dengan ikut serta merasa gembira atau bahkan menjadi sedih pada saat idolanya tereliminasi dari AFI. Menurut pengamatan Triyandi Suryatman, Direktur Operational Indosiar, acara semacam Akademi Fantasi Indosiar yang merupakan reality show ini memang sedang menjadi tren didunia broadcast. “Sebagaimana jenis tayangan lain, bila suatu program disukai pemirsa, semua stasiun televisi akan menayangkan program serupa. Kalau boleh disederhakan, Akademi Fantasi Indosiar ini lebih merupakan sebuah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan ini dipimpin oleh Tamam Hoesein.” AFI juga telah menjadi suatu produk hiburan musik yang menyentuh semua lapisan pemirsa televisi. Padahal sebelumnya di salah satu stasiun televisi yang berbeda sudah pernah diadakan acara serupa yang sampai saat ini banyakmasyarakat yang tidak mengetahuinya. Maksud dan tujuan dari program AFI ini sendiri adalah untuk dapat turut serta memajukan industri musik di Indonesia dengan menampilkan para peserta dari beberapa
wilayah yang berbeda di Indonesia. Dan selain itu untuk dapat menghasilkan entertainer yang berkualitas dengan diterapkannya materi-materi dan pengetahuan tentang dunia musik kepada para peserta AFI tersebut. Dengan adanya AFI yang menimbulkan histeria dimana-mana, maka memposisikan stasiun televisi Indosiar dengan sangat baik diantara stasiun-stasiun televisi lainnya.
1.2. Rumusan Permasalahan Program AFI yang telah berjalan selama kurang lebih hampir satu setengah tahun diawali dengan terbentuknya program AFI 1. Program AFI tersebut telah berhasil menjadi salah satu pelopor dari program musikal televisi. Selama penayangan program AFI tersebut produser memerlukan informasi yang aktual berkaitan untuk dijadikan masukan dalam penyempurnaan program AFI dimasa yang akan datang. a) Apa karakteristik pemirsa AFI berdasarkan variabel usia dan jenis kelamin? b) Apa daya tarik AFI bagi pemirsa dan variabel apa yang dominan mempengaruhi kepuasan pemirsa AFI diukur berdasarkan kepuasan terhadap aktor/penyanyi, Familiarity terhadap aktor/penyanyi, Sikap terhadap acara musikal, atau sikap terhadap stasiun Indosiar sebagai produser? c) Apa keunggulan dan kelemahan AFI dibanding acara sejenis yang ditayangkan oleh TV swasta lain?
1.3.
Tujuan Dan Manfaat
1.3.1. Tujuan Penelitian
Mengacu pada latar belakang, rumusan permasalahan, maka tujuan dari penelitian tesis ini adalah sebagai berikut: a) Menganalisis karakteristik pemirsa AFI, berdasarkan variabel usia dan jenis kelamin pemirsa AFI. b) Menganalisis daya tarik AFI
bagi pemirsa, dan variabel apa yang dominan
mempengaruhi kepuasan pemirsa AFI diukur berdasarkan kepuasan terhadap aktor/penyanyi, Familiarity terhadap aktor/penyanyi, sikap terhadap acara musikal, atau sikap terhadap stasiun Indosiar sebagai produser. c) Menganalisis keunggulan dan kelemahan AFI dibandingkan acara lain sejenis berdasarkan perspektif pemirsa.
1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan (input) bagi pihak Indosiar untuk penyempurnaan konsep dan penyajian AFI sebagai acara musik yang menjaring peserta dari beberapa wilayah Indonesia yang dikemas sebagai program pelatihan professional di bidang seni suara, gerak, peran, pengembangan pribadi dan olah tubuh. b) Membantu penulis didalam memahami penerapan konsep perumusan strategi pemasaran dalam memasarkan program acara televisi khususnya dalam menganalisis kekuatan, kelemahan dan peluang serta ancaman dan profile pemirsa acara AFI. Selain itu juga menambah wawasan, pengetahuan,
pengalaman, dan informasi, mengenai perkembangan dunia musik dan entertainment di Indonesia, dan selain itu juga memahami aplikasi konsep pemasaran (marketing) dalam pemasaran program televisi.
1.4 Ruang Lingkup Untuk membatasi pembahasan agar tetap fokus, maka ditetapkan ruang lingkup yang jelas didalam penelitian ini : a) Penelitian ini hanya mencakup wilayah Jakarta Selatan, dengan jumlah responden 150 orang. (Wilayah diatas di pilih karena untuk membatasi penelitian yang dilakukan agar lebih spesifik). Responden dalam peneitian ini adalah Pria dan wanita, dengan usia 13 tahun sampai 30 tahun. b) Penelitian ini meliputi penilaian responden terhadap pengetahuan mengenai AFI, apa yang mereka sukai dan apa yang tidak mereka sukai.