BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Restoran Hatsu Tei Bogor memiliki strategi tersendiri dalam
memperkenalkan produk, mengajak pegunjung untuk datang dan menikmati berbagai jenis makanan yang disajikan dengan cita rasa etnik Jepang. Hal lain yang diperlukan adalah penyampaian pesan komunikasi kepada calon pelanggan dimana komunikasi dilakukan terjalin baik apabila keramahan tamahan yang ditunjukkan oleh penjual berbeda dari banyaknya restoran lain yang sudah ada di kota Bogor sekitarnya. Jumlah restoran di kota Bogor yang terus meningkat, menyebabkan tingkat persaingan semakin ketat, untuk itu diperlukannya sebuah penerapan strategi promosi yang tepat untuk memenuhi tujuan dan target yang diharapkan oleh restoran Hatsu Tei. Promosi merupakan salah satu kegiatan yang penting karena harus mempertimbangkan kesesuaian biaya yang digunakan untuk melakukan promosi dengan income yang didapatkan. Promosi juga dapat digunakan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen, agar konsumen tertarik untuk datang dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Promosi konsumen dapat mengetahui perbedaan dan kelebihan produk dari pesaing yang ada, untuk itu perencanaan strategi promosi yang efektif sangat diperlukan karena dapat membantu mewujudkan tujuan dan meningkatkan keuntungan.
1
2
Para pelaku bisnis restoran sering sekali mengalami kesulitan menggunakan strategi untuk mengetahui cara apa yang sebenarnya konsumen inginkan sehingga konsumen tertarik untuk kembali ke tempat yang sama sehingga berbagai promosi di bidang restoran untuk dapat memenangkan persaingan. Promosi tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan promosi, restoran dapat diperkenalkan dan ditawarkan kepada masyarakat luas, perusahaan, baik melalui media maupun langsung kepada konsumen. Promosi penjualan merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian masyarakat untuk mencoba dan datang kembali, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung di tempat restoran tersebut. Industri pangan merupakan sektor jenis usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan
jasa.
Produk
yang
ditawarkan
dapat
berupa
atraksi
jasa.
Keanekaragaman makanan di Indonesia memiliki potensi untuk dijadikan objek promosi kuliner. Seiring dengan perkembangan gaya hidup di masyarakat dan keanekaragaman selera konsumen menjadi persaingan ketat di peluang bisnis sehingga diperlukan suatu komunikasi agar pesan yang disampaikan mampu untuk menarik para konsumen dan mempertahankan para konsumen masingmasih oleh peluang usaha. Jumlah restoran di kota Bogor semakin terus bertambah sehingga mengakibatkan persaingan yang ketat antar setiap restoran atau tempat makan. Tempat belanja seperti factory aoutlet dan kuliner, dinilai mampu memberikan keunggulan bagi nilai jual kota Bogor yang sering dijuluki “Kota Hujan dan Kota Seribu Angkot”. Hal ini berkat dukungan pihak swasta yang setiap tahun mengusahakan wisata kuliner terus bertambah dan tempat belanja terlihat
3
bermunculan tahun demi tahun dan tumbuh pesatnya restoran, rumah makan, dan cafe. Perkembangan jumlah restoran dan rumah makan di Kota Bogor tahun 20052012 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Kota Bogor Tahun 2005-2012 Tahun
Jumlah
Restoran
dan
Pertumbuhan (%)
Rumah Makan 2005
123
-
2006
158
28,46
2007
181
14,56
2008
226
24,86
2009
85
-62,39
2010
94
10,50
2011
113
20,21
2012
225
40,41
Sumber : Hasil Observasi, 2012 Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor, 2012 (Tabel 1) dapat dilihat bahwa jumlah restoran dan rumah makan di Kota Bogor setiap tahunnya mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2009 pertumbuhan mengalami penurunan sebesar 62,39 persen, hal ini disebabkan oleh pemerintah daerah kota Bogor mengeluarkan kebijakan penertiban izin pendirian usaha di kawasan Kota Bogor. Kondisi ini mengakibatkan jumlah restoran di kota Bogor pada tahun 2009 yang terdaftar di database Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor mengalami penurunan karena ada sebagian restoran yang
4
mengalami kesulitan dalam hal memenuhi syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi dalam hal pendirian suatu izin usaha1. Awal tahun 2011, Restoran Hatsu Tei Bogor merupakan salah satu restoran Jepang tanpa franchise di kota Bogor. Hanahamasa Restaurant adalah contoh restoran Jepang franchise pertama di kota Bogor sejak pertengahan tahun 2009 yang terletak di Jalan Padjajaran no. 32. Zaeni Asyhadie mendefinsikan franchise adalah suatu perikatan, yaitu perikatan yang lahir karena perjanjian antara dua pihak. Pihak pertama disebut dengan pemberi waralaba dan pihak kedua disebut dengan penerima waralaba2. Menurut Freddy Rangkuti, promosi penjualan adalah salah satu kegiatan promosi untuk melakukan rangsangan kepada konsumen untuk melakukan pembelian3. Oleh karena itu, dibutuhkan teknik pemasaran yang tepat bagi setiap restoran untuk meningkatkan penjualan demi menciptakan posisi yang terbaik dan sesuai dengan keinginan konsumen. Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen. Intinya adalah komunikasi, yakni penyampaian pesan dari sumber melalui medium kepada penerima 4. Bogor yang memiliki banyak tempat makan atau wisata kuliner yang terkenal dengan masakan- masakan Sunda disetiap hampir sudut kota Bogor. Restoran Hatsu Tei Bogor merupakan restoran jenis usaha personal atau jenis bisnis pribadi yang berani membuka restoran
1
Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor (2011, Februari). Perkembangan Bisnis Kota Bogor [ online]. Diakses pada tanggal 13 Mei 2012 dari www.jabarprov.com/11/02/2011). 2 Zaeni Asyhadie. Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta; PT Raja Grafindo Perkasa. 2008 hal 143. 3
Freddy Rangkuti. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus IMC. Jakarta: Gramedia. 2009 hal 28. Machfoedz Mahmud. Komunikasi Pemasaran Modern Cetakan Pertama. Yogyakarta: Cakra Ilmu. 2010 hal 17. 4
5
pertama dengan etnik Jepang di Bogor tanpa franchise sehingga Restaurant Hatsu Tei Bogor tidak harus membagi keuntungan seperti sistem management franchise. Restoran Hatsu Tei Bogor ini mempunyai strategi promosi untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Pada dasarnya para calon pelanggan yang ingin berwisata kuliner masih belum berani mengambil resiko untuk mencoba makanan yang disajikan oleh Restoran yang masih belum diketahui jelas kecocokan rasa di lidah oleh calon dan harga belum tentu sesuai dengan perkiraan para calon pelanggan sedangkan jika para calon pelanggan masuk ke restoran yang sudah franchise, meraka tidak akan ragu untuk mengeluarkan biaya yang cukup besar karena rasa masakan dan harganya sudah dapat diperhitungkan sama di tempattempat makan atau restoran yang dikunjungi sebelumnya. Kondisi ini mendorong restoran Hatsu Tei Bogor untuk terus meningkatkan jumlah pelanggan agar para pelanggan kembali lagi dan adanya keinginan untuk terus berkunjung ke restoran Jepang ini. Restoran Hatsu Tei Bogor yang tergolong baru
di
kota
Bogor
ini
mempunyai
serangkaian
strategi
untuk
mengkomunikasikan terhadap calon pelanggan maupun pelanggan guna menjaga keseimbangan pelanggan terus menjadi pelanggan setia restoran ini dan meningkatkan jumlah pelanggan pada jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakangan masalah maka penulis mengangkat rumusan masalah dengan membahas mengenai “Bagaimana strategi sales promotion dalam meningkatkan jumlah pelanggan pada Restoran Hatsu Tei Bogor Tahun 2012?”
6
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah untuk mengetahui strategi sales promotion yang dilakukan dalam meningkatkan jumlah pelanggan pada Restoran Hatsu Tei Bogor Tahun 2012.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Secara akademis, peneliti
ini dapat memperkaya bidang kajian
komunikasi dan untuk memberikan informasi melalui ilmu komunikasi yang efektif sehingga pesan yang dimaksud dapat diterima dengan baik.
1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini dapat bermanfaat kepada Restaurant Hatsu Tei Bogor dan masyarakat sebagai pembaca adalah sebagai berikut; 1. Memberikan masukan mengenai strategi sales promotion sebagai pertimbangan bagi Restoran Hatsu Tei Bogor dalam merencanakan, menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi strategi ke depannya untuk meningkatkan jumlah pelanggan. 2. Memberikan masukan kepada mahasiswa maupun praktisi– praktisi Marketing dan Advertising mengenai strategi sales promotion.