BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab I ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode penelitian, yang diperlukan dalam penulisan landasan konseptual Laporan Seminar Tugas Akhir ini dengan judul Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan
1.1 Latar Belakang Bali memiliki
berbagai ragam warisan budaya leluhur yang masih tertanam dan melekat
erat di masyarakat, serta berbagai tradisi yang masih dipegang teguh di kalangan masyarakat. Budaya dan tradisi yang ada
memiliki ciri khas tersendiri di masing-masing daerah, desa
maupun banjar yang ada di Bali. Dengan memiliki kekayaan budaya yang beragam tentunya harus dilestarikan agar tidak tergerus dari pengaruh budaya modern saat ini. Pada umumnya masyarakat Bali memiliki budaya mata pencaharian mayoritas bercocok tanam pada dataran yang curah hujannya yang cukup baik, peternakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di Bali serta perikanan darat maupun laut yang merupakan mata pecaharian tambahan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan
1
Berdasarkan dari budaya mata pencaharian masyarakat Bali tersebut, ternak sapi sangat popular di masyarakat Bali khususnya ternak sapi Bali. Sapi Bali mempunyai keunggulan dari sapi yang lain yaitu dapat tumbuh atau berkembang dengan baik dengan kondisi pakan yang jelek, presentase daging (karkas) lebih baik. Sapi Bali tidak boleh di kawinkan dengan ras lain khususnya di Bali untuk menghindari kepunahan sapi Bali. (Dwiarisanti. 2014) Berdasarkan populasi ternak Provinsi Bali tahun 2014 dari tahun 2010 hingga tahun 2014 terus mengalami penurunan. Ternak sapi mengalami penurunan 22 % beberapa faktor yang mempengaruhi dinamika populasi ternak (naik turunnya populasi) antara lain : jumlah kelahiran, kematian, pemotongan, pemasukan dan pengeluaran ternak serta minat dan kemampuan peternak dalam mengembangkan atau mempertahankan usaha peternakannya. (Cacah Jiwa Ternak di Provinsi Bali. 2014) Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten dari beberapa Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Bali terletak dibagian selatan Pulau Bali, Kabupaten Tabanan memiliki luas wilayah 839,33 KM² yang terdiri dari daerah pegunungan dan pantai. Pada daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 2 – 15 % dan 15 – 40 % merupakan daerah yang cukup subur tempat dimana para petani melakukan kegiatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian di atas 1.000 m di atas permukaan laut dan dengan kemiringan 40 % ke atas merupakan daerah berbukit- bukit dan terjal. Sebanyak 23.358 Ha atau 28 % dari luas lahan yang ada di Kabupaten Tabanan merupakan lahan
persawahan,
sehingga
(www.wikipedia.org) Dilihat dari
Kabupaten
Tabanan
dikenal
sebagai
daerah
potensi alam yang ada di Kabupaten Tabanan
agraris. yang
memiliki daerah beriklim dari sejuk hingga dingin dan banyak terdapat daerah perbukitan yang kaya dengan rerumputan sebagai pakan ternak sapi sangat potensial dikembangkan untuk peternakan sapi Bali, jika diimbangi dengan adanya fasilitas tempat yang khusus untuk menghasilkan bibit-bibit unggul yang berkualitas dan teknologi inovatif tentang peternakan sapi Bali sehingga minat masyarakat untuk beternak sapi dapat ditingkatkan. Populasi Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan tahun 2014 adalah sebanyak 52.916 2013 sebanyak 53.800 ekor, tahun 2012 sebanyak 59.616 ekor, Tahun 2011 sebanyak 66.333 ekor, tahun 2010 sebanyak 67.027 ekor, serta tahun 2009 adalah sebanyak 68.157 ekor. Dilihat dari data tersebut diatas populasi ternak sapi mengalami penurunan hal ini disebabkan karena alih fungsi lahan. Dilihat dari data populasi per Kecamatan, Kecamatan Baturiti merupakan Kecamatan yang memiliki populasi ternak terbesar yaitu 14.861 ekor ternak. Kecamatan Marga menempati urutan kedua sebesar 7.994 ekor ternak, dan Kecamatan Penebel menempati urutan ketiga sebesar 7.471 ekor ternak. (RTRW Kab. Tabanan, 2012) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan
2
Berdasarkan hal tersebut, dan juga dilihat dari potensi yang dimiliki Kabupaten Tabanan dalam sektor Peternakan khususnya ternak sapi Bali, maka sangat diperlukan adanya suatu tempat penelitian dan pengembangan ternak yang nantinya dapat menghasilkan bibit /benih/vaksin/mikroba unggul yang lebih berkualitas untuk mewujudkan peternakan yang maju khususnya di Kabupaten Tabanan.
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian dari latar belakang tersebut terdapat beberapa masalah-masalah yang akan dibahas, yaitu : 1. Apakah faktor yang mendasari dari pemilihan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini ? 2. Apa yang mendasari dari pemilihan Ternak Sapi Bali ? 3. Apa yang mendasari dari pemilihan lokasi di Kabupaten Tabanan ? 4. Bagaimana spesifikasi khusus yang akan diterapkan pada perancangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini ? 5. Apa tema dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini ? 6. Apa konsep perancangan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini ? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan dan perancangan Pusat Penelitian dan Pengembangan ternak di Kabupaten Tabanan antara lain : 1. Faktor yang mendasari dari pemilihan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini yaitu karena semakin menurunnya populasi sapi Bali dari tahun ke tahun, semakin menurunnya minat masyrakat dalam bidang beternak dan bertani 2. Faktor yang mendasari dari pemilihan Ternak Sapi Bali ini yaitu
karena sapi Bali
merpakan sapi murni asli Indonesia yang terbaik di Indonesia, adaptasi sapi Bali terhadap lingkungannya sangat baik, produksi kualitas daginganya (karkas) sangat baik, dan tingkat kesuburan (fertilitas) tinggi. 3. Faktor yang mendasari dari pemilihan lokasi di Kabupaten Tabanan ini yaitu
karena
dilihat dari latar belakang mayoritas penduduk Kabupaten Tabanan adalah di bidang pertanian dan peternakan, disamping itu potensi lahan di Kabupaten Tabanan yang kaya dengan lahan pakan ternak dan memiliki iklim sejuk. Populasi sapi Bali di Kabupaten Tabanan merupakan terbanyak ketiga setelah Kabupaten Buleleng dan Karangasem. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan
3
4. Spesifikasi khusus yang akan diterapkan pada perancangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini
, yakni suatu tempat yang
memiliki fasilitas untuk memanfaatkan sumber daya genetik lokal secara berkelanjutan untuk menghasilkan bibit unggul untuk mewujudkan peternakan yang berdaya saing dan berkelanjutan. 5. Tema dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini yaitu Tema Seimbang dengan Alam yang akan menjadikan wadah ini harmonis dengan alam dan lingkungan sekitar dan dipadukan dengan karakteristik Arsitektur Tradisional Bali 6. konsep perancangan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan ini yaitu dirancang sesuai dengan tema Seimbang dengan Alam pada wadah ini sehingga bangunan dalam wadah ini akan harmonis dengan lingkungan sekitar, sehingga penerapan konsep yang ramah lingkungan seperti : pengolahan limbah ternak sapi menjadi pupuk kandang dan bio gas, pemanfaatan biogas sebagai sumber energi listrik alternatife, pemanfaatan air hujan sebagai pemanfaatan air untuk menyiram tanaman dan membersihkan kandang, pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami yang semaksimal mungkin pada bangunan dalam wadah ini.
1.4. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu pengumpulan data serta pengolahan data, dan penyimpulan data 1.4.1. Tahap Pengumpulan Data Berdasarkan jenisnya, data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder yang akan dijabarkan sebagai berikut : A. Data Primer Merupakan informasi yang dikumpulkan dengan melakukan penelitian langsung pada sumber yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengumpulan data, dimana data primer ini dapat diperoleh dari :
Teknik Observasi Pencarian data dengan tinjauan langsung ke beberapa Dinas Peternakan, peternakan sapi yang ada di seputaran daerah Badung dan Tabanan, hal ini dilakukan untuk melihat dan mencatat secara sistematis dari keadaaan yang diamati serta menemukan hal – hal apa saja yang dapat menjadi data dasar perancangan dan juga sebagai acuan dalam hal sistem pengelolaan proyek pada fasilitas ini.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan
4
Teknik wawancara Wawancara langsung kepada Dokter Hewan, Dosen dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan, yang mana dapat memberikan masukan dan data–data sebagai keterangan yang diperlukan.
B. Data Sekunder Merupakan informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak-pihak lain sehingga peneliti hanya tinggal menggunakan data tersebut, dimana data sekunder ini dapat diperoleh dari :
Studi Literatur Mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dengan mencari teori–teori untuk
rumusan masalah yang dapat menunjang proses analisa seperti teori tentang sapi Bali, datadata tentang peternakan sapi Bali, struktur, utilitas, penataan ruang luar dan ruang dalam , penataan tapak serta peraturan–peraturan pemerintah Kabupaten Tabanan yang menunjang pengadaan fasilitas ini.
Studi Banding Mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dengan mencari contoh-contoh
bangunan sejenis yang tak dapat dijangkau melalui media internet atau dengan mengunjungi langsung ke tempat proyek sejenis yang ada di daerah Bali dan juga untuk membantu dalam studi ruang, program fungsional, program arsitektural, program perfomansi yang ada
pada
proyek sejenis. 1.4.2. Tahap Pengolahan Data Dalam melakukan pengolahan data digunakan metode kompilasi data, analisis data dan sintesis, adapun penjabaran mengenai metode pengolahan data tersebut adalah : A. Kompilasi Data Kompilasi Data, merupakan
tahap pengelompokkan data berdasarkan hasil wawancara,
studi banding, dan studi literatur yang berkaitan dengan proyek yang akan dikerjakan. B. Analisis Data Analisis data yaitu suatu proses untuk memahami suatu informasi dan permasalahan yang terkait dengan proyek yang akan dikerjakan. Adapun tahap analisis data ini melalui beberapa pendekatan, yaitu : 1) Kualitatif : Menganalisis data dengan mendeskripsikan data tersebut secara diagramatik seperti membuat hassil studi banding dari proyek sejenis yang ditampilkan melalui tabel. 2) Kuantitatif : Menganalisis data dengan melakukan perhitungan secara matematis seperti menampilkan hasil perhitungan jumlah sapi yang berhasil dikembangkan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan
5
C. Sintesis Sintesis merupakan tahap yang digunakan dalam mentransformasikan informasi yang didapat
menjadi suatu
alternatife
solusi pemecahan masalah sehingga mengdapatkan
kesimpulan dalam bentuk alternatife. 1.4.3. Tahap Penyimpulan Data Dalam tahap ini merupakan rangkuman-rangkuman dari semua permasalahan yang yang telah dibahas, dimana tahap ini dibedakan menjadi dua antara lain : A. Metode Induktif Merupakan metode penyimpulan data yang membahas dari hal-hal khusus ke hal-hal yang sifatnya umum B. Metode Deduktif Merupakan metode penyimpulan data yang membahas dari hal-hal yang sifatnya umum ke hal-hal yang bersifat khusus
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan
6