BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau Dewata merupakan salah satu
Provinsi di Indonesia yang menjadi tujuan wisata bagi para wisatawan domestik maupun dari manca negara, namun juga merupakan pulau tujuan untuk mencari pekerjaan bagi kaum pendatang dari luar Bali, dan tujuan menimba pendidikan bagi penduduk Indonesia bagian timur bahkan dari seluruh Indonesia dan beberapa Negara. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) pada periode 2000-2013 laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Bali rata-rata 1,87 %, dengan laju tertinggi di Kabupaten Badung sebesar 4,62 %, sedangkan Kota Denpasar berada pada urutan kedua yaitu dengan persentase sebesar 4 %. Pesatnya perkembangan kota-kota di Provinsi Bali terutama di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung menyebabkan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi yang juga menyebabkan meningkatnya kegiatan sosial dan ekonomi, serta intensitas pemanfaatan ruang, Budiharjo (1997) dalam Sudata, (2002). Migrasi risen (migrasi yang berpindah melewati batas provinsi) yang masuk ke Provinsi Bali pada tahun 2013 tidak berbeda jauh dengan keadaan tahun 2000. Menurut Sudibia (2012), migrasi risen terutama di kota Denpasar dan Kabupaten Badun,
didominasi oleh migran risen yang berasal dari Pulau Jawa, disusul
Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Purnomo (2009) menyebutkan bahwa derasnya arus migrasi dari wilayah pedesaan menuju perkotaan disebabkan oleh tingginya intensitas pembangunan ekonomi di wilayah
1
perkotaan. Salah satu penggerak kegiatan ekonomi kawasan adalah pendidikan tinggi atau Universitas. Kota Denpasar merupakan ibu kota Provinsi Bali yang berkembang pesat menjadi pusat kegiatan pemerintahan, bisnis, distribusi barang dan jasa, pusat pelayanan kesehatan serta pusat pendidikan (Perda Provinsi Bali No.16 tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali 2009-2029). Sedangkan Kabupaten Badung berkembang pesat sebagai pusat kegiatan bisnis, dan pariwisata. Kota Denpasar dan Kabupaten Badung disamping sebagai wilayah bisnis dan wisata juga merupakan wilayah pusat pendidikan di Provinsi Bali, hal ini ditandai dengan adanya perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang tersebar di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Terdapat satu buah Perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Udayana dan sejumlah 39 perguruan tinggi swasta (Kopertis VIII, 2010). Universitas Udayana sebagai perguruan tinggi negeri mempunyai tiga (3) lokasi kampus yang berbeda, yaitu yang berlokasi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Di Kota Denpasar, Universitas Udayana mempunyai dua lokasi kampus yang terletak di pusat kota, yaitu di Desa Dauh Puri Klod Kecamatan Denpasar Barat, sebagai kota urban yaitu di jalan Sudirman dan di jalan Nias. Sedangkan di Kabupaten Badung, Universitas Udayana mempunyai lokasi di pinggiran Kota Mangupura ibu kota Kabupaten Badung, yaitu di Kelurahan Jimbaran Kecamatan Kuta Utara. Adanya Universitas Udayana di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung dengan kampusnya tersebut dapat berfungsi
2
menjadi kutub pertumbuhan yang menyebabkan multiflier effect terhadap kawasan sekitarnya. Kampus adalah suatu komplek massa bangunan yang mewadahi kegiatan sebuah universitas. Luasan kampus umumnya cukup besar dan kegiatan yang diwadahi menimbulkan pengaruh cukup besar terhadap kegiatan di wilayah disekitarnya, hal ini menyebabkan sebuah kampus pada umumnya memiliki peran cukup besar bagi wilayah sekitarnya. Keberadaan suatu kampus universitas bahkan dapat menjadi suatu faktor pemicu perkembangan wilayah. Sebagai institusi, perguruan tinggi merupakan suatu komunitas masyarakat yang besar, yang mempunyai kebutuhan akan barang dan jasa untuk menunjang seluruh aktivitasnya. Richardson (1969),
mengatakan bahwa konsep kampus
sebagai pusat pertumbuhan merupakan implementasi geografis dari konsep kutub pertumbuhan (growth pole), yang dipakai untuk memacu perkembangan wilayah terbelakang melalui pemusatan investasi dalam suatu kutub-kutub tertentu. Sehingga terjadi keuntungan ekonomi atau aglomerasi pada wilayah-wilayah yang dipengaruhinya. Pengaruh perguruan tinggi dapat menciptakan perubahan sosial ekonomi suatu kawasan, seperti timbulnya kegiatan jasa dan pelayanan terkait aktivitas kampus, tumbuhnya aktivitas-aktivitas pelayanan jasa lainnya disekitar kampus, yang merupakan supply and demand disebabkan oleh aglomerasi aktivitas kampus. Kota Denpasar, yang merupakan lokasi dua kampus Universitas Udayana berada pada ketinggian 0-75 meter dari permukaan laut, terletak pada posisi 8°35’31” sampai 8°44’49” Lintang Selatan dan 115°00’23” sampai 115°16’27”
3
Bujur Timur. Dengan luas wilayah Kota Denpasar 127,78 km² atau 2,18% dari luas wilayah Provinsi Bali. Dari penggunaan tanahnya, 2.768 Ha merupakan tanah sawah, 10.001 Ha merupakan tanah kering dan sisanya seluas 9 Ha adalah tanah lainnya, (www.wikipedia,com). Pertumbuhan industri pariwisata di Pulau Bali mendorong Kota Denpasar menjadi pusat kegiatan bisnis, dan menempatkan kota ini sebagai wilayah yang memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan tinggi di Provinsi Bali. Kota Denpasar termasuk salah satu yang dipersiapkan Pemerintah sebagai kota metropolitan baru dimana tata ruang kota itu masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Perpres 45/2011). Denpasar sebagai lokasi dua kampus Universitas Udayana dimana Universitas Udayana adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi tertua di Provinsi Bali, dengan peserta didik yang tidak hanya berasal dari wilayah Bali dan luar Bali, bahkan juga dari luar negeri. (Laporan Tahunan Rektor Universitas Udayana Tahun 2007). Perkembangan kedua kampus yang terletak di jantung Kota Denpasar yang mulai dirasa tidak layak lagi sesuai dengan kebutuhan kegiatan civitas akademika kampus, maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur nomor 82 Tahun 1983, ditetapkan lokasi kampus baru di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung seluas 250 Ha. Kampus terbaru Universitas Udayana ini dibangun pada tahun 1986. Kampus di Kelurahan Jimbaran merupakan kampus terbesar dari tiga kampus di Universitas Udayana. Kampus di Kelurahan Jimbaran dirancang seperti kota. Fasilitas kampus yang telah dibangun yaitu klinik kesehatan, perpustakaan universitas, pusat olahraga, kantor pos, wisma dan perumahan universitas. Tetapi kenyataannya kampus yang terletak di Kabupaten Badung ini belum berfungsi
4
dengan baik, banyak gedung yang tidak terpelihara. Sementara, rumah sakit International, pusat perbelanjaan, dan fasilitas rekreasi danau sedang tahap pembangunan. Kampus Jimbaran ini mudah dijangkau dari Bandara Internasional Ngurah Rai, dan tempat-tempat wisata utama Kuta dan Nusa Dua. Kawasan kampus Universitas Udayana di Jimbaran ini perkembangan pariwisata di Kecamatan
terus berkembang, seiring
Kuta Selatan. Bahkan, akomodasi
pariwisata juga bermunculan di antara lahan milik Universitas Udayana yang luasnya mencapai 157 hektar itu. Bukan itu saja, pemukiman penduduk juga kian berkembang di wilayah tersebut. Universitas Udayana sebagai universitas negeri terbesar di Provinsi Bali, yang memiliki tiga kompleks bangunan kampus yang terpisah, saat ini terus mengalami perkembangan baik dari segi fisik maupun pemanfaatan. Namun fakta yang ada adalah dua kampus yang berada di dalam Kota Denpasar mengalami pembangunan yang lebih pesat dibanding kampus yang berada di Jimbaran Kabupaten Badung. Demikian juga dengan proses belajar mengajar dan civitas akademika
kampus,
lebih terkonsentrasi pada dua kampus di dalam kota
Denpasar. Berdasarkan keberadaan kampus Universitas Udayana di dua lokasi tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang perkembangan kedua lokasi kampus, dan bagaimana pengaruhnya pada perkembangan kawasan disekitarnya.
5
1.2
Rumusan Masalah Berbagai penelitian mengatakan, sebuah kampus memiliki pengaruh pada
kawasan sekitar kampus tersebut berdiri. Di Universitas Udayana yang memiliki tiga kampus di dua lokasi yang berbeda, maka terdapat perbedaan pada ketiga kampus tersebut baik menyangkut kawasan maupun kampus itu sendiri. Pada umumnya kampus dapat memicu perkembangan kawasan sekitarnya dengan pengaruh secara langsung terhadap fasilitas yang berada di wilayah tersebut. Apakah teori ini juga berlaku juga untuk Universitas Udayana? Apabila melihat perbedaan pada dua lokasi Kampus Udayana, maka dapat dipertanyakan apakah memang berlaku teori tersebut atau mungkin terdapat hubungan lainnya? Apakah hanya kampus saja yang mempengaruhi keadaan kawasan sekitarnya, atau kawasan tersebut juga memberi pengaruh dalam pengelolaan kampus, khususnya pada kampus terpisah pada dua lokasi seperti kampus Universitas Udayana. Dengan mengangkat Kampus Udayana yang memiliki tiga unit kampus terpisah dalam dua lokasi, sebagai kasus dan permasalahan dalam penelitian, yang berarti membandingkan dua obyek penelitian yang berbeda, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Seperti apa perkembangan dua lokasi kampus Universitas Udayana pada periode tahun 2006-2013 ? 2. Bagaimana pengaruh perkembangan dua lokasi kampus Universitas Udayana terhadap perkembangan fasilitas wilayah sekitarnya pada periode tahun 2006-2013?
6
1.3
Tujuan Penelitian Sehubungan dengan konsep kampus sebagai pusat pertumbuhan yang
merupakan implementasi geografis dari konsep kutub pertumbuhan (growth pole) yang dipakai untuk memacu perkembangan wilayah terbelakang melalui pemusatan investasi dalam suatu kutub-kutub tertentu, sehingga terjadi keuntungan ekonomi atau aglomerasi pada wilayah-wilayah yang dipengaruhinya. Dengan demikian tujuan penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini secara garis besar adalah untuk meneliti hubungan perguruan tinggi Universitas Udayana terhadap perkembangan wilayah di sekitarnya.
1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengidentifikasi perkembangan dua lokasi Kampus Universitas Udayana. 2. Untuk mengidentifikasi pengaruh perkembangan kedua lokasi Kampus Universitas Udayana dengan wilayah sekitarnya.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis. Tiap-tiap manfaat dijelaskan di bawah ini.
7
1.4.1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bermanfaat. 1. Sebagai sumbangan pemikiran yang relatif baru berkenaan dengan pengetahuan tentang perkembangan kawasan yang dipengaruhi oleh aktivitas perguruan tinggi yang mempunyai lokasi yang tersebar. 2. Menambah
khasanah
ilmu
pengetahuan
mengenai
hubungan
perkembangan kampus dan kawasan sekitarnya. 3. Sebagai acuan keilmuan dalam penelitian perencanaan kota dan wilayah.
1.4.2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini mempunyai manfaat praktis. Beberapa manfaat praktis tersebut adalah sebagai berikut. 1. Memberi acuan strategi bagi pembangunan kampus di Provinsi Bali. 2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengambil keputusan dan pemerhati pembangunan kawasan di Provinsi Bali. 3. Sebagai dokumentasi tentang perkembangan kampus dan pengaruhnya terhadap perkembangan wilayah. 4. Menyumbangkan bukti dan pendalaman dalam teori yang berkaitan dengan hubungan kampus dan wilayah. 5. Memberi bahan masukan untuk perencanaan yang mempertimbangkan keberadaan lembaga pendidikan tinggi dalam perencanaan suatu wilayah. Ataupun perencanaan suatu fasilitas lembaga pendidikan tinggi.
8
6. Memberi manfaat bagi penelitian lanjutan yang berkaitan dengan hubungan lembaga pendidikan tinggi dengan wilayah 1.5
Batasan Penelitian 1. Obyek penelitian adalah tiga unit Kampus Universitas Udayana yang berada pada dua lokasi kawasan yang berbeda. 2. Wilayah sekitar kampus, dengan lingkup batasan
dusun/lingkungan
dimana masing-masing kampus berlokasi dan dusun/lingkungan yang mengelilinginya atau bersebelahan dengan lokasi masing masing kampus. 1.6
Kerangka Pikir Dalam penelitian ini diterapkan kerangka pikir seperti yang dijabarkan
berikut di bawah ini : Latar Belakang Masalah : Universitas Udayana memiliki 3 unit kampus yang terpisah di 2 lokasi berbeda, terdapat indikasi perbedaan perkembangan di masing masing kampus dan wilayah sekitarnya. Bagaimanakah hubungan yang terjadi antara kampus dengan wilayah sekitarnya.
Pertanyaan penelitian 1. Seperti apa perkembangan dua lokasi Kampus Universitas Udayana pada periode tahun 2006-2013 ? 2. Bagaimana pengaruh perkembangan dua lokasi kampus Universitas Udayana terhadap perkembangan fasilitas wilayah sekitarnya pada periode tahun 20062013?
Metode dan pendekatan penelitian
Analisis perkembangan dua lokasi kampus Universitas Udayana
Analisis perkembangan wilayah sekitar Kampus Universitas Udayana
Kesimpulan hasil analisis
Gambar 1.1. Kerangka Berfikir
9
1.7
Keabsahan Penelitian Berikut ini adalah perbandingan terhadap penelitian sejenis yang telah ada
sebelumnnya sebagai bukti keabsahan dan keaslian penelitian ini. Tabel 1.1. Perbandingan Penelitian 1. Penulis
Novianti Wahyuni (2002)
Imma Widyawati A. (2003)
2. Judul
Pengaruh Keberadaan Perguruan Tinggi Terhadap Perkembangan Struktur dan Bentuk Kawasan Pinggiran (Studi Kasus Kawasan Sekaran) Kawasan Sekaran, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang
Pengaruh Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Malang Terhadap Perubahan Fisik Kawasan Sekitarnya
3. Lokasi
5. Tujuan
1 Mengidentifikasi perubahan non fisik kawasan Sekaran yang timbul karena adanya kegiatan Perguruan Tinggi dan mempengaruhi perkembangan kawasan. 2. Mengidentifikasi Perubahan fisik kawasan Sekaran meliputi perubahan pelayanan aktivitas ekonomi dan guna lahan
4. Metode
Deskriptif Analisis
Hasil Penelitian
Perguruan Tinggi UNNES telah dapat memacu pertumbuhan di Sekaran dan sekitarnya yang diidentifikasikan dengan adanya banyak aktivitas ekonomi yang tumbuh (multiflier effect) dan perubahan lahan terbangun yang besar serta tingkat pertumbuhan penduduk yang bertambah besar.
Kabupaten Malang Ds. Mulyoagung Ds. Landungsari Ds. Tegalgondo
Beta Marhendryanto (2003) Pengaruh Kampus Perguruan Tinggi terhadap Perkembangan Kawasan Sekitarnya di Kota Semarang
Putu Surya Wedra Lesmana (2014) Pengaruh Perkembangan Dua Lokasi Kampus Universitas Udayana Terhadap Perkembangan Fasilitas Wilayah Sekitarnya
Kota Semarang
Kota Denpasar : Desa Dauh Puri Klod, Desa Panjer, Desa Dangin Puri Kelod. Kabupaten Badung : Kelurahan Jimbaran. 1.Untuk mengidentifikasi perkembangan dua lokasi Kampus Universitas Udayana. 2. Untuk mengidentifikasi pengaruh perkembangan kedua lokasi Kampus Universitas Udayana dengan wilayah sekitarnya.
1. Mengetahui seberapa Untuk menganalisis besar pengaruh Kampus pengaruh kampus Terpadu UMM terhadap perguruan tinggi perubahan fisik kawasan terhadap perkembangan sekitarnya. kawasan sekitarnya, 2. Mengetahui perubahan sehingga dapat pola-pola perkembangan diketahui jenis, fisik kawasan sekitar intensitas, distribusi, kampus dan mendapatkan serta arah penjelasan mengenai perkembangan kawasan faktor-faktor yang yang terjadi sebagai membentuk pola-pola dampak adanya kampus tersebut serta dampakperguruan tinggi dampak yang tersebut. ditimbulkan. Gabungan Kualitatif dan Deskriptif kualitatif dan Deduktif Kualitatif Kuantitatif kuantitatif. 1. Kampus UMM terbukti telah 1. Pola pertumbuhan 1. Pengaruh perkembangan menjadi salah satu penyebab yang disebabkan kampus terhadap terjadinya perubahan fisik aktivitas kampus perkembangan wilayah kawasan sekitar kampus dan sangat dipengaruhi sekitarnya menimbulkan terbukti menyebabkan oleh pola penggunaan terjadinya hubungan saling terjadinya urbanisasi spasial lahan kawasan mempengaruhi yaitu berubahnya sekitarnya. 2. Perkembangan wilayah karakteristik wilayah 2. Terjadi keterkaitan sekitar kampus dapat pinggiran yang berciri yang erat antara mempengaruhi, memicu atau kedesaan menjadi kekotaan kampus dengan mendukung internal (bintarto, 1983) kawasan pemukiman kampus. Keberadaan dan 2. Kegiatan kampus sekitarnya. perkembangan internal menimbulkan efek primer 3. Aktivitas kampus tidak kampus dapat berupa kegiatan komersial mampu mengubah mempengaruhi, memicu atau (rumah kos) dan efek penggunaan lahan pada mendukung perkembangan sekunder berupa kegiatan kawasan sekitarnya suatu wilayah. komersial lainnya yaitu yang telah mempunyai 3. Kedua aspek dalam perdagangan dan jasa selain kegiatan ekonomi yang hubungan tersebut dapat rumah kos. mapan. saling mempengaruhi satu 3. Terdapat 3 pola yaitu sama lain dan saling memanjang(linier), meloncat menguatkan (leap frog) dan pola gurita (octopus shaped )
10