BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan skala usaha dalam suatu perusahaan, pemilik perusahaan tidak mungkin untuk bisa melakukan pengawasan atas semua operasi perusahaan secara langsung atau dengan kata lain pemilik tidak mungkin bisa terlibat langsung dalam operasi perusahaannya. Untuk itu pemilik perusahaan perlu mendelegasikan wewenangnya kepada pimpinan manajemen perusahaan dan manajemen meneruskan kembali wewenang tersebut dengan menerapkan prosedurprosedur pengendalian intern. Apalagi pada perusahaan dagang pengendalian intern sangat penting sekali. Di karenakan dengan menerapkan sistem pengendalian intern dalam sebuah perusahaan dagang, Manajemen perusahaan akan mampu menjaga asset perusahaan dari pencurian, pembobolan, perampokan,manipulasi, korupsi yang dilakukan (fraud) oleh pihak-pihak tertentu, serta penggunaan harta kekayaan perusahaan yang tidak diotorisasi. Dan juga dapat meningkatkan akurasi dan kepercayaan dari catatan akuntansi dengan cara mengurangi risiko kesalahan (error) dalam proses akuntansi yang dilakukan. Seiring semakin majunya dunia tehnologi saat ini maka jenis jenis produk semakin bertambah jumlahnya, Apalagi dalam sebuah usaha dagang swalayan yang 1
2
memiliki banyak produk yang dijual. Saat perusahaan kecil, fungsi penjualan dan penerimaan kas dapat ditangani oleh seorang karyawan fungsi penjualan. Akan tetapi apabila perusahaan semakin besar, Bagian penjualan dan penerimaan kas merupakan bagian yang harus berdiri sendiri dibawah fungsi penjualan. Begitu pula dengan persediaan barang yang ada digudang harus berdiri sendiri dibawah fungsi gudang.Jadi perlu adanya penyusunan prosedur penjualan dan juga prosedur persediaan barang yang baik. Karena semakin besar suatu kegiatan usaha itu maka semakin kompleks masalah yang dihadapi oleh perusahaan itu. Penjualan merupakan sumber terbesar perusahaan. Untuk mengatasi adanya hal hal yang tidak diinginkan, mislanya : penyelewengan, Maka diperlukan adanya sistem pengendalian intern yang baik atas prosedur penjualan. Begitu pula dengan Persediaan barang dagangan merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dagang, Karena disamping merupakan asset yang nilainya paling besar dibandingkan aktiva lancar lainnya dalam neraca perusahaan, Juga disebabkan sumber utama pendapatan perusahaan dagang berasal dari hasil penjualan persediaannya ini. Oleh karena itu,persediaan harus dapat dikelola dan dicatat dengan baik, Agar perusahaan dapat menjual produknya dan memperoleh pendapatan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Aktivitas pengelolaan persediaan meliputi prosedur pencatatan dan penanganan persediaan secara wajar mulai dari pengadaannya, penyimpanannya sampai pengeluarannya.
3
Pengabaian salah satu tanggung jawab yang menyangkut persediaan akan membawa dampak negatif bagi kelancaran operasi perusahaan sehingga dapat menimbulkan terjadinya berbagai penyimpangan seperti kehilangan barang yang terdapat pada gudang perusahaan, ketidaksesuaian persediaan fisik dengan laporan pencatatan stock serta berbagai hal lain yang dapat terjadi, dikarenakan tidak berjalannya fungsi pengendalian internal dengan baik dalam mencatat dan mengelola persediaan dalam perusahaan. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai terhadap persediaan barang dagangan. Sistem pengendalian internal merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan. Tujuan utama dari pengendalian internal ini adalah untuk mengamankan asset perusahaan dan melaporkannya secara tepat dalam laporan keuangan. Dengan adanya sistem pengendalian internal yang baik dan teratur dalam mengelola asset, maka pimpinan perusahaan akan memperoleh laporan yang bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas perusahaan, Juga membantu dalam mengambil kebijakan keputusan maupun pertanggungjawaban dalam memimpin perusahaan. Pengendalian internal atas pengelolaan asset yang baik,diharapkan dapat menciptakan aktivitas pengendalian terhadap perusahaan yang efektif dalam menentukan jumlah persediaan optimal yang dimiliki perusahaan, mencegah berbagai tindakan pelanggaran dan penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan, pelanggaran
terhadap
kebijakan
yang
ditetapkan
atas
prosedur
penjualan
tunai,penerimaan kas dan pengelolaan persediaan barang, serta memberikan pengamanan fisik terhadap persediaan dari pencurian dan kerusakan. Pengendalian
4
Preventif dirancang untuk mencegah kesalahan atau kekeliruan pencatatan, Sedangkan Pengendalian Detektif ditujukan untuk mendeteksi kesalahan atau kekeliruan yang telah terjadi. UD.Isma Swalayan adalah perusahaan dagang yang menjual segala macam kebutuhan
masyarakat
mulai
dari
kebutuhan
primer
maupun
kebutuhan
skunder.Usaha dagang ini kini telah memiliki empat cabang yang di daerah Kota Bojonegoro. Banyak sekali produk yang di jual oleh UD.Isma Swalayan, sehingga dikhawatirkan akan terjadi kesalahan pencatatan penjualan dan penerimaan kas dan juga kehilangan ataupun pencurian stok barang persediaan. Mengingat bahwa pengendalian internal terhadap aktiva mulai dari penjualan tunai, Penerimaan kas dan Persediaan barang sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai efisiensi dan efektifitas, maka penulis tertarik untuk mengangkat hal tersebut dalam sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk Skripsi dengan Judul Analisis Sistem Pengendalian Intern pada UD.Isma Swalayan Bojonegoro. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah sistem pengendalian intern atas penjualan tunai yang diterapkan UD.Isma Swalayan sudah sesuai dengan elemen – elemen sistem pengendalian intern?
5
2. Apakah sistem pengendalian intern atas penerimaan kas yang diterapkan UD.Isma Swalayan sudah sesuai dengan elemen – elemen sistem pengendalian intern? 3. Apakah sistem pengendalian intern atas persediaan yang diterapkan UD.Isma Swalayan sudah sesuai dengan elemen – elemen sistem pengendalian intern? C. Tujuan Penelitian Secara garis besar tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengendalian intern atas penjualan tunai pada UD.Isma Swalayan. 2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengendalian intern atas penerimaan kas pada UD.Isma Swalayan. 3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengendalian intern atas persediaan barang pada UD.Isma Swalayan. D. Manfaat Penelitian Adapun yang diperoleh dari penelitian ini : Dengan melakukan analisis sistem pengendalian intern atas penjualan tunai, penerimaan kas dan persediaan barang pada UD.Isma Swalayan Bojonegoro secara teori dapat memberikan gambaran dalam pengelolaan manajemen untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien. Diperlukan sistem pengendalian intern atas penjualan tunai,penerimaan kas dan persediaan barang yang bertujuan untuk memudahkan manajemen perusahaan dalam melihat laporan keuangan, menilai perkembangan perusahaan, serta melakukan pengawasan secara efektif.