BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Likuiditas (liquidity) secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dalam pengertian yang lebih sering digunakan, likuiditas diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang harus segera dibayar. Komponen likuiditas yang dapat dianalisis dari laporan keuangan adalah rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas yang dapat dilihat dari current assets dan current liabilities. Besarnya current assets dan current liabilities selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pengakuan dan pengukuran likuiditas perusahaan Ukuran likuiditas perusahaan yang sampai saat ini masih sering digunakan adalah current ratio dan quick ratio. Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar (current asset) dengan hutang lancar (current liabilities), sedangkan quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Aktiva lancar pada umumnya berupa kas, surat berharga, piutang dagang dan persediaan. Sedangkan hutang lancar pada umumnya berupa hutang dagang, hutang jangka pendek, pajak yang ditangguhkan dan biaya yang ditangguhkan.
1 Universitas Sumatera Utara
Likuiditas sangat diperlukan oleh perusahaan dalam menjaga kepercayaan para pemasok dalam hal memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi likuiditas perusahaan, maka kemampuan perusahaan untuk memenuhi jangka pendeknya akan semakin baik. Dipandang dari sisi kreditur, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi merupakan perusahan yang baik, karena dana jangka pendek kreditur yang dipinjam perusahaan dapat dijamin oleh aktiva lancar yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajemen, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja manajemen yang kurang baik karena likuiditas yang tinggi menunjukkan adanya saldo kas yang menganggur, persediaan yang relatif berlebihan atau karena kebijakan kredit perusahaan yang tidak baik sehingga mengakibatkan tingginya piutang usaha. Oleh karena itu perusahaan perlu menjaga tingkat likuiditas agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Masalah likuiditas merupakan trade-off yang senantiasa dihadapi oleh manajer. Manajer harus mampu melakukan perencanaan dan pengendalian aktiva lancar dan hutang lancarnya sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan resiko ketidakmampuan perusahaan dalan memenuhi hutang-hutang jangka pendeknya, selain harus menghindari investasi dalam aktiva lancar yang berlebihan. Banyak faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh manajemen dalam rangka mengatur masalah likuiditas secara efisien.
2 Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor tersebut antara lain : faktor yang berhubungan dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan jika menggunakan dari luar (cost of external financing), ketidakpastian arus kas yang diterima perusahaan (cash flow uncertainty), kesempatan investasi yang dimiliki perusahaan baik saat ini maupun di waktu yang akan datang (current and future investment opportunities) , kebutuhan kas untuk transaksi (transaction demand for liquidity). Semua faktorfaktor tersebut tercatat dalam laporan keuangan perusahaan.
Sehingga untuk
melihat kondisi likuiditas suatu perusahaan seharusnya dapat dilihat dari laporan keuangannya yaitu neraca. PT. Panca Kurnia Niaga Nusantara adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam distribusi agrochemical, seperti pestisida dan fungisida. Tujuan jangka pendek perusahaan untuk memperoleh laba selalu dapat dicapai (laba bersih setelah pajak
pada tahun 2008 sebesar Rp. 179.147.880,- dan Rp.
113.424.469,- pada tahun 2007) . Namun kinerja perusahan dalam memperoleh laba tidak seiring dengan kemampuan likuiditasnya karena pada kenyataannya perusahaan terkadang tidak mampu membayar biaya operasional dan hutang jangka pendek dengan tepat waktu yang artinya perusahaan mengalami kesulitan likuiditas. Berdasarkan studi pendahuluan terlihat permasalahan yang cukup penting yang akan mempengaruhi likuiditas PT. Panca Kurnia Niaga Nusantara adalah persediaan yang cukup besar pada dua tahun terakhir, yaitu 55.68 % dari aktiva lancar pada tahun 2007 dan 52.40 % dari aktiva lancar pada tahun 2008.
3 Universitas Sumatera Utara
Persoalan yang sering terjadi pada persediaan adalah apakah mungkin adanya over investment dalam persediaan. Selain persediaan terdapat piutang dagang yang jumlahnya juga cukup besar yaitu 40.17 % pada tahun 2007 dan 39.41 % pada tahun 2008. Biasanya permasalahan utama dalam piutang dagang adalah penagihan piutang jatuh tempo. Dari piutang jatuh tempo biasanya tidak seluruhnya dapat ditagih tepat waktu, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi lama waktu perolehan kas sejak penjualan. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap analisis current ratio, quick ratio dan cash ratio dalam menilai likuiditas pada PT. Panca Kurnia Niaga Nusantara, yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul “ Analisis Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio Terhadap Penilaian Likuidias Pada PT Panca Kurnia Niaga Nusanara”
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas yang tercantum dalam laporan keuangan sudah menggambarkan dan memberikan informasi likuiditas yang sebenarnya?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menilai apakah rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas yang tercantum dalam laporan keuangan sudah menggambarkan dan memberikan informasi likuiditas yang sebenarnya
4 Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. bagi penulis, untuk menambah pengetahuan tentang analisis rasio keuangan dalam menilai ikuiditas secara nyata dibandingkan dengan teori yang penulis peroleh di bangku perkuliahan. 2. bagi perusahaan, sebagai bahan masukan bagi manajemen PT Panca Kurnia Niaga Nusantara untuk menilai tingkat likuiditas perusahaan yang sebenarnya. 3. bagi pihak-pihak lain, khususnya almamater Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi penelitian selanjutnya.
5 Universitas Sumatera Utara