BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian saat ini tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan bisnis, baik di sektor kecil, menengah dan besar. Hal ini tidak terlepas dari peranan teknologi
yang
terus
berkembang
di
Indonesia.
Perkembangan
teknologi
menghasilkan sebuah gagasan inovasi yang pada akhirnya dapat mendorong perkembangan di dalam dunia bisnis salah satunya adalah kegiatan pemasaran (marketing). Pemasaran merupakan salah satu kekuatan utama di dalam dunia bisnis, hal inilah yang menjadi salah satu fokus utama dalam perkembangan teknologi yang diterapkan didalam duniabisnis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran bisnis. Penggunaan teknologi di dalam pemasaran bisnis disebut e-marketing. Saat ini banyak perkembangan teknologi yang digunakan di dalam kegiatan pemasaran bisnis (e-marketing) salah satu yang saat ini sedang berkembang adalah kosmetik.1
1
[online]. Di akses pada tanggal 18 april 2015 dari http://www.kemenperin.go.id/artikel/4925/Pasar-Kosmetik-Kurangi-Potensi-Impor-
1
Menurut reportase Radio Australia, pertumbuhan pengguna broadband di Indonesia pada tahun lalu mencapai 22,4%, walaupun dari tingkat penetrasi terhadap populasi masih rendah. Sedangkan pengguna internet di Indonesia diprediksi mencapai 55.000.000 orang.2 Hal ini, mau tidak mau akan berpengaruh terhadap perilaku atau gaya hidup kita. Gaya hidup (trend) masyarakat perkotaan di Indonesia sudah berubah, dimana pilihan media luar biasa banyaknya. Begitu banyak ragam pilihan media yang bisa mereka akses, sehingga pemilihan jenis media untuk mempromosikan suatu produk/jasa menjadi hal yang cukup crusial. Pemasar (perusahaan) secara spesiik harus mengikuti pola perilaku para target marketnya. Pelajari
pola konsumsi media mereka, evaluasi kembali
pemanfaatan promosi media yang biasa digunakan oleh perusahaan, apakah sudah tepat, buat disain pemasaran yang berorientasi dari sudut pandang audiens. Apabila di masa-masa yang lalu concern perusahaan adalah dengan membanding-banding kan rating atau peringkat atau CPM (cost per mile), dimana mereka cenderung menyamakan semua orang, maka di era saat ini, konsumen kita menjadi sangat individualistis.
2
[online]. Di akses pada tanggal 18 april 2015 dari www.internetworldstats.com
2
Dengan semakin banyaknya pilihan media tersebut, maka tantangannya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak lagi menjadi audience yang pasif 3. Fakta ini hanyalah indikasi dari banyak perubahan karakter di era broadband economy.
Tabel 1.1 Pertumbuhan Pengguna Broadband Di Indonesia Tahun 2011 Sumber:www.internetworldstats.com 3
[online]. Di akses pada tanggal 17 Juni 2015 dari http://komunitas.yellowpages.co.id/trend-gaya-hidup-digital-media/
3
Putri Kuswisnu Wardhani, Ketua Persatuan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetik Indonesia, menilai industri kosmetik nasional tumbuh lebih dari 10% per tahun. Pertumbuhan penjualan itu terjadi di semua segmen kosmetik yang mencakup produk perawatan kulit, perawatan rambut, hingga make-up. "Kesadaran masyarakat yang lebih peduli pada perawatan dan kecantikan tubuh ikut mendorong pasar kosmetik nasional," ujarnya4. Menurut Departemen Riset IFT, pasar kosmetik Indonesia tumbuh rata-rata 6% per tahun. Pada 2010 nilai pasar kosmetik nasional mencapai US$ 1,34 miliar, dan tahun ini nilai pasar diestimasikan mencapai US$ 1,42 miliar, atau lebih dari Rp 12 triliun.5 Besarnya jumlah penduduk Indonesia usia 15-64 tahun menjadi potensi pasar kosmetik di Indonesia. Jumlah penduduk wanita Indonesia usia 15-64 tahun pada 2010 mencapai 80,09 juta orang, tumbuh rata-rata 1,3%-1,4% per tahun. Tahun 2011 jumlah penduduk usia ini diestimasikan mencapai 81,24 juta orang, dan akan mencapai 85,61 juta orang pada 2015.Selain penduduk wanita, tren penggunaan kosmetik oleh pria juga terus meningkat dalam beberapa tahun belakangan di Indonesia. Jumlah pria berusia antara 15-64 tahun yang relatif berimbang dengan
4
[online]. Di akses pada tanggal 18 april 2015 dari https://www.ipotnews.com/m/article.php?jdl=Pasar_Kosmetik_Indonesia_2012_Diperkirakan_Rp_1 2_2_Triliun&level2=&level3=&level4=economy&news_id=319849&group_news=CLIPPING&taging_su btype=BANKING&popular=&search=y&q= 5
ibid
4
jumlah wanita dalam kisaran usia ini juga menjadi peluang pasar bagi industri kosmetik.6 Persaingan pasar kosmetik di Indonesia berasal dari produk-produk impor, produk perusahaan asing yang memproduksi di Indonesia, serta produk-produk impor. Produk impor menguasai 13% pasar kosmetik di Indonesia, dengan menjangkau segmen konsumen middle-up. Produk-produk impor datang dari Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Jepang, hingga China. Sementara produksi kosmetik lokal menguasai 87% pangsa pasar domestik dengan mencakup produksi oleh produsen Indonesia, seperti PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) dan PT Martina Berto Tbk (MBTO), maupun produksi oleh perusahaan asing seperti Unilever Indonesia, PT Procter & Gamble Indonesia, L’Oreal, hingga PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) Di tengah ketatnya persaingan kosmetik ,baik dari produk lokal maupun produk import, Kawai kosmetik yang berasal dari jepang ini berani untuk masuk pasar kosmetik di Indonesia dimana Kawai kosmetik masuk pasar Indonesia di tahun 2010 dan hanya mengandalkan promosi media online, penjualan di mulai dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Produk-produk impor, khususnya dari asia , juga mengambil porsinya sendiri dalam pasar kosmetik Indonesia. Agar dapat bersaing, perusahaan kosmetik import,
6
ibid
5
baik yang sifatnya usaha menengah kecil maupun perusahaan yang skalanya cukup besar, seperti Kawai Kosmetik , perlu mengembangkan daya saing produk dengan mampu menangkap tren dalam menjalankan kegiatan marketingnya yaitu promosi melalui media social. Melihat perkembangan pangsa kosmetik yang cukup tinggi dalam penjualan Hal tersebut diatas menjadi menarik dan menjadi alasan mengapa penulis meneliti Kawai kosmetik dalam penelitian . Penelitian ini pun di ambil pada tahun 2014 sebagai tahun obyek penelitian dikarenakan banyaknya promosi online yang dilakukan. Melihat maraknya segala macam bentuk promosi yang dilakukan secara online dan dalam hal ini peneliti merasa bahwa media online memiliki porsinya sendiri dalam menarik minat konsumen. Hal ini terlihat dari data berikut yang menggambarkan peningkatan penjualan yang dilakukan secara online melalui pembayaran secara e-commerce pada tahun 2014. Periode
FY12/13
FY13/14
Variance
Apr – Mar
Rp. 389.572.00
Rp.471.382.120
21%
Tabel 1.2. Jumlah Penjualan Online Kawai Kosmetik pada tahun 2013/2014 Sumber : Kawai Kosmetik Indonesia
6
Melihat data di atas bahwa terdapat peningkatan penjualan secara online membuat peneliti menarik sebuah kesimpulan awal bahwa hal ini merupakan pendewasaan para pengguna internet yang kini dapat lebih percaya terhadap pembelian berdasarkan media yang mereka gunakan atau terpaan media tersebut, yaitu media online atau internet. 1.2 Fokus Penelitian Agar pembahasan sebuah penelitian tidak meluas, maka di butuhkan Fokus penelitian dalam hal ini Fokus penelitian melihat pada Sequance, Integration dan Tols dalam strategi Promosi Online Kosmetik Kawai untuk menarik minat beli konsumen tahun 2015. 1.3
Rumusan Masalah Bagaimana strategi promosi online Kosmetik Kawai untuk menarik minat beli
konsumen. 1.4
Tujuan Penelitian Penelitian ini di maksudkan untuk mendeskripsikan strategi Promosi Online
untuk menarik minat pembelian melalui online kosmetik Kawai pada tahun 2015.
7
1.5
Manfaat Penelitian 1.5.1
Manfaat Teoritis Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan rujukan lebih lanjut terhadap penelitian – penelitian berikutnya tentang strategi promosi terintegrasi secara online sehingga penjelasan akan topik yang diangkat dalam tulisan ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas.
1.5.2
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif baik bagi perusahaan yang menjadi subjek dalam penelitian ini maupun bagi praktisi yang memperdalam akan strategi promosi online dan bagaimana hasil dari penelitian ini akan dapat membawa pencerahan akan penggunaan strategi promosi yang tepat untuk digunakan.
1.5.3 Manfaat Sosial Dalam taraf sosial penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah penjelasan yang lebih baik terhadap promosi dan dampaknya. Dengan mengerti bagaimana sebuah produk dipasarkan, konsumen akan menjadi konsumen pintar dalam melakukan pilihan akan sebuah produk dan mendapatkan apa yang terbaiik.
8