BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Penelitian Persediaan merupakan suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang akan digunakan dalam suatu rangkaian proses produksi, di mana suatu bagian dari kekayaan perusahaan tersebut dapat diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang dapat berupa barang ataupun jasa. Penerapan metode penilaian persediaan dalam perusahaan akan berpengaruh pada laporan laba rugi dan neraca dalam laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan suatu catatan transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan dan dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan selama satu periode. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan harus berdasarkan standar yang telah ditetapkan dan berlaku umum agar laporan keuangan yang dihasilkan akan baik dan dapat memberikan informasi yang akurat kepada para penggunanya. Oleh karena itu, semua pencatatan dalam laporan keuangan harus berdasarkan standar yang telah ditetapkan, salah satunya dalam melakukan pencatatan persediaan, maka perusahaan harus memilih metode yang telah ditetapkan oleh standar yang ada, yaitu PSAK No. 14 (revisi 2008). Pada PSAK No. 14 (1994), ada 3 metode penilaian persediaan yang dapat dipilih perusahaan untuk menilai persediaan perusahaan, yaitu metode FIFO (First In First Out), metode LIFO (Last In First Out), dan metode rata-rata (average). Pada saat ini, perusahaan cenderung menggunakan metode LIFO dan metode rata-rata. Hal ini 1
disebabkan karena apabila perusahaan menggunakan metode FIFO dalam penilaian persediaannya, maka laba bersih yang dihasilkan akan lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode LIFO dan metode rata-rata. Laba bersih yang tinggi akan mengakibatkan perusahaan harus membayar pajak yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan lebih memilih menggunakan metode LIFO dan metode rata-rata dibandingkan dengan metode FIFO. Namun, setelah diterapkannya PSAK No. 14 (revisi 2008), hanya metode FIFO dan metode rata-rata yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menilai persediaan yang mereka miliki. Dengan diterapkannya PSAK No. 14 (revisi 2008) sebagai standar yang dapat digunakan dalam melakukan pencatatan untuk persediaan, maka perusahaan harus melakukan pencatatan persediaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Selain itu, dalam memilih metode penilaian persediaan, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang ada untuk memilih metode penilaian persediaan mana yang paling tepat bagi perusahaan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Taqwa menggunakan variabelvariabel berupa struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas persediaan, dan rasio lancar. Kemudian, variabel-variabel yang digunakan oleh Taqwa digunakan kembali oleh Sastra untuk melakukan penelitiannya. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan Taqwa dan Sastra terdapat pada perusahaan yang digunakan dan pada periode penelitian. Perusahaan yang digunakan oleh Taqwa adalah perusahaan manufaktur, sedangkan perusahaan yang digunakan oleh Sastra adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh Taqwa , yaitu struktur kepemilikan, financial leverage, dan rasio lancar 2
tidak mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan ukuran perusahaan dan variabilitas persediaan mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Setelah variabel-variabel yang digunakan Taqwa diuji kembali oleh Sastra menggunakan perusahaan consumer goods, hasilnya adalah struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas persediaan, dan rasio lancar tidak mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sastra, yaitu meneliti pengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan metode yang digunakan untuk menilai persediaan dengan menggunakan variabel yang sama. Namun, akan ada yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu perusahaan yang akan digunakan merupakan perusahaan dagang yang tergolong dalam perdagangan besar yang tercatat di BEI (Bursa Efek Indonesia). Oleh karena itu, penelitian ini berjudul : “PENGARUH BEBERAPA VARIABEL TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BERDASARKAN PSAK NO. 14 (REVISI 2008) PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 20082010”
1.2 Identifikasi Masalah Banyak faktor yang dapat mempengaruhi suatu perusahaan untuk memilih metode penilaian persediaan mana yang lebih baik untuk digunakan perusahaan dalam menilai persediaannya. Perusahaan akan memilih menggunakan metode penilaian persediaan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. 3
Pemilihan metode penilaian persediaan dipengaruhi oleh kepentingan dari masing-masing pihak. Pihak manajemen dalam perusahaan akan mengutamakan tingkat laba yang tinggi sehingga manajemen perusahaan cenderung memilih metode FIFO dalam menilai persediaan. Laba yang tinggi akan membuat kinerja manajemen terlihat baik dan akan menyebabkan kompensasi yang didapatkan oleh pihak manajemen akan meningkat. Sebaliknya pemegang saham akan cenderung memilih metode rata-rata untuk menurunkan tingkat laba sehingga pajak yang harus dibayarkan dapat dihemat oleh perusahaan. Pemilihan metode penilaian persediaan tergantung dari kepentingan masing-masing pihak. Apakah struktur kepemilikan mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? Perusahaan yang memiliki tingkat penjualan besar biasanya berusaha untuk melakukan penghematan pajak dengan menurunkan tingkat laba. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat penjualan sedikit akan berusaha menaikkan tingkat laba. Pemilihan metode penilaian persediaan tergantung dari tingkat penjualan yang dihasilkan perusahaan. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? Perusahaan biasanya menggunakan dana pinjaman untuk dijadikan modal dalam perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Semakin besar dana pinjaman yang digunakan sebagai modal perusahaan, maka dapat dilihat bahwa perusahaan tidak memiliki banyak modal untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Untuk menutupi hal tersebut, maka perusahaan berusaha mencari cara agar laba perusahaan meningkat. Salah satunya dengan memilih metode penilaian persediaan
4
yang dapat meningkatkan tingkat laba perusahaan. Apakah financial leverage mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? Rasio perputaran persediaan menandakan berapa kali persediaan dijual perusahaan dalam satu periode. Semakin banyak perputaran persediaan, hal ini menandakan bahwa semakin banyak persediaan yang terjual dan semakin baik kinerja dan efisiensi dalam perusahaan. Rasio perputaran persediaan dipengaruhi oleh metode penilaian persediaan. Oleh karena itu, perusahaan akan memilih metode penilaian persediaan yang membuat perusahaannya terlihat baik. Apakah variabilitas persediaan mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? Rasio lancar dapat digunakan untuk melihat apakah perusahaan likuid dan mempunyai kemampuan untuk membayar utang jangka pendek perusahaan atau tidak. Semakin tinggi rasio lancar perusahaan, maka perusahaan akan berusaha menurunkan tingkat labanya. Sebaliknya semakin rendah rasio lancar perusahaan, maka perusahaan akan berusaha meningkatkan tingkat labanya. Pemilihan metode penilaian persediaan tergantung dari rasio lancar yang dimiliki perusahaan. Apakah rasio lancar mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan? Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan. beberapa faktor akan di uji dalam penelitian ini. Maka, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas persediaan, dan rasio lancar mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan?
5
I.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini, yaitu variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan dagang yang tergolong dalam perdagangan besar yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2010. Variabel-variabel yang akan dievaluasi, yaitu struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas persediaan, dan rasio lancar.
I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas persediaan, dan rasio lancar terhadap pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan dagang yang tergolong perdagangan besar yang ada di BEI selama tahun 2008-2010.
Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi investor, penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi bagi para investor apakah ada variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan yang dapat mempengaruhi laporan keuangan. b. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca mengenai variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan dagang yang ada di BEI.
6
I.5 Ringkasan Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Jenis riset yang digunakan adalah riset pengujian hipotesis (kuantitatif), dimana dalam riset ini digunakan pengujian hipotesis dan pengumpulan data dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan mengambil laporan keuangan perusahaan dagang yang tergolong dalam perdagangan besar yang terdaftar di BEI melalui website BEI. 2. Riset yang digunakan adalah riset kausal. 3. Penelitian ini melibatkan urutan waktu (time series) selama tahun pengamatan, yaitu tahun 2008-2010. 4. Metode pengumpulan data dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan mengambil data-data laporan keuangan perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini di website BEI. 5. Lingkungan dari penelitian ini adalah noncontived setting, yaitu menggunakan lingkungan riil (field setting). 6. Unit analisis dari penelitian ini, yaitu perusahaan dagang yang tergolong perdagangan besar yang terdaftar di BEI selama tahun 2008-2010. 7. Penelitian ini menggunakan model empiris dengan variabel X independen dan variabel Y dependen. Variabel X adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan variabel Y adalah metode penilaian persediaan berdasarkan PSAK No. 14 (revisi 2008).
7
I.6 Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab, dimana masing-masing bab terdiri dari beberapa sub-bab. Secara garis besar masing-masing bab akan diuraikan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini, akan diberikan gambaran mengenai latar belakang dari penelitian yang dilakukan, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, ringkasan metodologi penelitian, serta sistematika pembahasan dari penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan berisikan teori-teori yang berkaitan dengan persediaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan.
BAB III
OBJEK PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai desain penelitian yang akan memberikan gambaran mengenai waktu dan tempat penelitian, jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode pengumpulan sampel, metode analisis data, metode penyajian data, uji statistik, dan operasionalisasi variabel dari penelitian ini.
8
BAB IV
PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dibahas hasil dari pengujian yang telah dilakukan
dengan
menggunakan
metode
analisis
dengan
menggunakan perangkat lunak, yaitu Statistical Package and Service Solution (SPSS) versi 20. BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, akan dibahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab ini juga akan berisikan saran-saran yang memang diperlukan bagi perusahaan.
9