BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh sebelas orang di atas lapangan yang berbentuk persegi panjang. Sepakbola merupakan olahraga tim, dibutuhkan kerjasama yang baik dan kemampuan individu yang baik supaya menjadi tim yang handal. Pada era sekarang ini, olahraga sepakbola sudah sangat berkembang di Indonesia maupun di dunia, olahraga ini sangat digemari oleh semua kalangan dari anak-anak sampai orang tua sekalipun karena olahraga sepakbola sangat mudah dilakukan. Dalam permainan sepakbola ada beberapa faktor yang penting yaitu kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Empat faktor tersebut sangat penting untuk menunjang kemampuan dalam permainan sepakbola. Semua aspek di atas penting untuk atlet sepakbola karena dalam pertandingan sepakbola memerlukan waktu 90 menit untuk waktu normal. Permainan sepakbola didominasi oleh otot-otot yang ada pada bagian kaki. Untuk menunjang prestasi atlet sepakbola seorang pelatih harus dapat melatih faktor-faktor tersebut dan memodifikasi latihan agar kemampuan atletnya dapat berkembang atau meningkat sesuai dengan tingkatannya. Contohnya untuk meningkatkan power otot tungkai pemain sepakbola, seorang pelatih harus dapat mencari cara bagaimana untuk meningkatkan power otot tungkai pemainnya.
1
2
Berdasarkan uraian tersebut peneliti berpendapat bahwa power otot tungkai sangat diperlukan seorang atlet sepakbola. Dari hasil pengamatan di PS PADMA Sleman masih banyak pemain sepakbola yang power otot tungkainya lemah, padahal power otot tungkai ini sangat penting untuk pemain sepakbola, pelatih utama di PS PADMA kurang memperhatikan power otot tungkai atletnya dan pelatih PS PADMA memberikan latihan untuk meningkatkan power otot tungkai dengan bentuk-bentuk latihan yang monoton, sehingga prestasi atletnya kurang maksimal. Oleh karena itu tugas pelatih harus dapat mencari model latihan untuk dapat meningkatkan power otot tungkai atletnya agar dapat melompat dengan maksimal, salah satu model latihannya adalah dengan latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki dan satu kaki. Lemahnya power otot tungkai pemain sepakbola mempengaruhi kinerja dalam permainannya sehingga permainan tidak dapat maksimal, dengan latihan pliometrik tumpuan dua kaki dan satu kaki diharapkan dapat meningkatkan power otot tungkai pemain sepakbola dan dapat meningkatkan kualitas permainan. Latihan kekuatan dan kecepatan adalah faktor yang meningkatkan power atlet (Bompa, 1999: 3). Power merupakan salah satu komponen penting dalam cabang olahraga termasuk sepakbola. Salah satu bentuk latihan yang bisa meningkatkan power otot tungkai atlet adalah melalui latihan beban (wight training) dan latihan pliometrik (plyometric). Latihan pliometrik merupakan penggabungan antara latihan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan yang eksplosif yaitu cepat dan kuat.
3
Metode latihan pliometrik adalah metode yang sangat baik untuk meningkatkan power otot, sehingga dengan meningkatnya kecepatan dan kekuatan maka power tumpuan akan semakin bertambah (Park Seabourne, 1997: 160). Metode latihan pliometrik besar manfaatnya bagi para atlet sepakbola. Ada beberapa prinsip dasar agar metode ini berhasil dan dapat dirasakan efektifitasnya. Tanpa penguasaan prinsip dasar yang benar, maka latihan pliometrik hanya akan menyajikan aktivitas yang melelahkan juga dapat mengakibatkan cedera pada otot. Prinsip terpenting dalam pliometrik adalah atlet harus memiliki dasar kekuatan yang baik dan dasar kecepatan serta dilakukan dengan teknik yang benar. Dari hasil observasi yang dilakukan di PS PADMA ternyata PS PADMA sudah pernah melakukan latihan pliometrik tumpuan satu kaki dan dua kaki, akan tetapi masih banyak pemain PS PADMA yang memiliki power otot tungkai yang masih lemah. Klub PS PADMA belum pernah melakukan program latihan yang dicatat secara baik dan belum ada database atlet, belum pernah ada pengukuran dan belum ada evaluasi, oleh karena itu perlu latihan pliometrik tumpuan satu kaki dan dua kaki dilakukan secara terprogram dan terukur sehingga bisa dilihat peningkatannya dan tercatat dalam database atlet. Pliometrik yang pernah dilakukan oleh PS PADMA Sleman adalah dengan tumpuan satu kaki dan dua kaki dengan rintangan gawang. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pelatih, kemampuan atlet meningkat setelah mendapatkan latihan pliometrik tetapi belum pernah dilakukan pengukuran, sehingga banyak dilakukan saat menghadapi kompetisi. Hasil dari latihan
4
pliometrik perlu diketahui efektifitasnya, sehingga pelatih bisa memberikan latihan yang tepat sesuai spesialisasi atletnya. Pengukuran hasil latihan pliometrik menjadi hal yang perlu, sehingga setiap latihan yang dilakukan atlet bisa terukur dan menjadi dasar bagi pelatih untuk bisa mengetahui seberapa besar pengaruh dan mengembangkan bentuk-bentuk latihan pliometrik, karena selama ini belum diketahuinya pengaruh latihan pliometrik tumpuan satu kaki dan dua kaki terhadap peningkatan power otot tungkai atlet sepakbola. Sehubungan dengan uraian di atas, bentuk latihan pliometrik perlu dilatihkan dan diteliti agar dapat digunakan dalam berbagai cabang olahraga khususnya cabang olahraga sepakbola itu sendiri. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diteliti: 1. Masih banyak pemain sepakbola di PS PADMA yang memiliki power otot tungkai yang lemah. 2. Masih banyak pelatih sepakbola yang kurang memperhatikan power otot tungkai pemainnya. 3. Masih banyak pelatih yang kurang teliti dalam melakukan teknik latihan terhadap para atletnya, sehingga memberikan bentuk-bentuk latihan yang bersifat monoton. 4. Belum diketahuinya pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan satu kaki dan tumpuan dua kaki terhadap peningkatan power otot tungkai atlet sepakbola.
5
C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, serta untuk menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka penulis membuat batasan masalah. Permaslahan dalam penelitian ini hanya membahas tentang pengaruh metode latihan pliometrik tumpuan satu kaki dan latihan pliometrik tumpuan dua kaki terhadap peningkatan power tungkai. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki berpengaruh terhadap peningkatan power tungkai atlet sepakbola? 2. Apakah latihan pliometrik dengan tumpuan satu kaki berpengaruh terhadap peningkatan power tungkai atlet sepakbola? 3. Manakah yang lebih efektif dari kedua metode tersebut dalam meningkatkan power otot tungkai atlet sepakbola? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Membuktikan latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki berpengaruh terhadap peningkatan power tungkai atlet sepakbola. 2. Membuktikan latihan pliometrik dengan tumpuan satu kaki berpengaruh terhadap peningkatan power tungkai atlet sepakbola.
6
3. Membuktikan metode latihan yang lebih efektif dari kedua metode di atas dalam meningkatkan power otot tungkai atlet sepakbola. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, manfaat tersebut antara lain : 1. Bagi Penulis a) Penulis dapat secara langsung menerapkan ilmu pengetahuan sesuai dengan bidangnya selama mengikuti kegiatan perkuliahan. b) Menambah pengetahuan penulis tentang manfaat latihan pliometrik tumpuan dua kaki dan tumpuan satu kaki terhadap peningkatan power otot tungkai. 2. Bagi Mahasiswa a) Menambah pengetahuan tentang manfaat latihan pliometrik tumpuan dua kaki dan tumpuan satu kaki terhadap peningkatan power otot tungkai. b) Menambah ilmu tentang cara peningkatan power otot tungkai atlet sepakbola. 3. Bagi Institusi Dapat dijadikan kepustakaan dan menambah sumber informasi sebagai bahan untuk penelitian yang akan datang. 4. Bidang Olahraga Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya wawasan yang dapat menambah perbendaharaan teori-teori yang telah berkembang dalam dunia olahraga.