PENDAHULUAN
seperti ini tentu sangat tidak memadai
Sepakbola
adalah
permainan
bagi pemain yang pada hakikatnya paling
beregu yang dimainkan masing-masing
penting pada sebuah tim. Kiper adalah
regunya terdiri atas sebelas orang pemain
seorang spesialis karenanya harus dilatih
termasuk seorang diantaranya penjaga
secara khusus untuk menguasai berbagai
gawang.
dilakukan
jenis keterampilan, termasuk teknik yang
dengan seluruh bagian badan kecuali
digunakan untuk menangkap bola rendah,
kedua lengan. Hampir seluruh permainan
bola lambung juga bola sedang.
Permainan
boleh
dilakukan dengan keterampilan kaki, kecuali
kiper
anggota
bebas
badannya,
menggunakan kaki,
maupun
tangannya.
Kiper
berbeda
dengan
permainan
aspek
lainnya
dalam
sepakbola.
Kiper
membutuhkan latihan khusus
setiap minggunya, memahirkan teknik-
Keterampilan
meng-
teknik yang mereka butuhkan dalam
ambil bentuk yang bermacam-macam,
pertandingan yang sebenar-nya. Program
dari yang menekankan pengendalian dan
latihan teratur yang dilengkapi dengan
koordinasi dari kelompok otot besar
latihan-latihan dengan pemain lain sangat
dalam
penting
aktivitas
kekuatan
seperti
manusia
yang dalam
memerlukan permainan
jika
ingin
mengembangkan
kemam-puan seorang kiper agar tampil
sepakbola, hingga yang mengharuskan
sebaik
mungkin
dalam
suatu
otot-otot halus digunakan secara tepat
pertandingan. Bahkan dibutuhkan pelatih
dan presisi.
khusus untuk menangani kiper dan
Dalam suatu rangkaian pelatihan,
sekarang menjadi anggota dewan pelatih.
kiper sering dilupakan. Kebanyakan kiper
Tetapi yang paling penting, seorang kiper
menghabiskan
membutuh-kan pelatih khusus dan justru
waktu
berlatih
hanya
untuk berdiri di mulut gawang dengan
hal ini yang sering diabaikan oleh pelatih.
tugas mementahkan semua tembakan
Keterampilan gerak seorang kiper
yang diarahkan ke gawangnya. Latihan
dalam menepis ataupun menangkap bola
tetap memerlukan koordinasi gerak yang
kiper adalah koordinasi mata dan tangan
tinggi,
karena
sebab
semua
gerakan
atau
pada
saat
obyek
bergerak,
tindakan, terdiri dari sebuah kontinum
stimulus yang pertama kali di respon oleh
antara gerak halus dan gerak kasar.
tubuh
Koordinasi dianggap sebagai kemampuan
merupakan obyek visual, selanjutnya
untuk mengontrol bagian-bagian tubuh
informasi visual tersebut dikirim ke otak
yang terpisah yang terlibat di dalam suatu
kemudian direspon oleh suatu sistem
pola
yaitu ambien system untuk mengontrol
gerakan
menyatukan
yang
kompleks
bagian-bagian
dan
tersebut
adalah
melalui
mata
yang
gerak (tangan).
dalam upaya yang tunggal, halus dan
Berdasarkan obsevasi di Sekolah
berhasil untuk mencapai tujuan kinestesis
Sepakbola Gema Citra Matador, kiper
atau disebut juga poprioceftif umumnya
tidak dilatih secara khusus sehingga
menunjuk pada kemampuan indera untuk
koordinasi gerak dalam menangkap bola
memberikan informasi tentang posisi
tidak terlalu baik, beberapa postur tubuh
tubuh dalam ruang dan hubungan-nya
kiper
dengan
koordinasi mata dan tangan terhadap
bagian-bagian
tubuhnya
(Mahendra, 1998: 22).
kelincahan,
kecepatan,
kekuatan,
tidak
ideal.
Selanjutnya,
hasil tangkapan kiper masih kurang
Idealnya, seorang kiper harus memiliki
pun
kelentukan, daya
efektif.
Hal
ini
terlihat
pada
saat
pengamatan penulis di lapangan, kiper
tahan,
menangkap bola masih tidak sesuai
keseimbangan serta koordinasi yang baik
dengan arah datangnya bola yakni masih
pada saat menangkap bola. Koordinasi
mengandalkan tangan yang dominan atau
yang harus dimilki oleh seorang kiper
sering digunakan. Hingga saat ini, belum
terdiri atas koordinasi mata dan tangan
ada
serta koordinasi mata dan kaki juga
koordinasi
koordinasi gerak. Koordinasi yang paling
terhadap hasil tangkapan kiper di Sekolah
berpengaruh terhadap hasil tangkapan
Sepakbola Gema Citra Matador Jonggol.
penelitian antara
tentang mata
efektivitas dan
tangan
Oleh sebab itulah, penelitian ini bertujuan untuk
menjawab
definisi
di
atas,
mengetahui
efektivitas berarti kemampuan gerakan
efektiftivitas koordinasi antara mata dan
dalam mencapai kete-rampilan gerak
tangan terhadap hasil tangkapan kiper,
untuk memperoleh hasil yang optimal
dan untuk mengetahui berapa besar
dengan waktu yang tepat. Efektivitas
keefektifan pengaruh koordinasi antara
dalam tangkapan kiper lebih merujuk
mata
pada menghindari kesalahan-kesalahan
dan
untuk
Berdasarkan
tangan
terhadap
hasil
tangkapan kiper di Sekolah Sepakbola
yang
seminimal
Gema Citra Matador Jonggol.
menangkap. Semakin banyak kesalahan dalam
mungkin
menangkap
bola
saat
akan
TINJAUAN TEORITIS mengakibatkan gawang dalam keadaan A. Efektivitas terancam dan memper-mudah penyerang Menurut Saptopo dan Nanang dari tim lawan untuk mencetak gol. (2004: 345-346), efektivitas mengandung Kesalahan-kesalahan yang sedikit saat pengertian kemam-puan dalam mencapai menangkap bola, dapat memini-malisir tujuan yang diinginkan oleh sebab itu terjadinya gol yang diakibatkan dari efektivitas dapat dilihat dari keluaran kesalahan seorang kiper. (output), hasil (outcome), dan dampak A. Koordinasi Mata dan Tangan (impact). Dengan kata lain efektivitas Menurut Harsono (1988: 219) merupakan kemampuan untuk memilih koordinasi adalah suatu kemampuan tujuan yang tepat atau arah yang tepat biomotorik yang sangat kompleksdan dalam pencapaian tujuan. Sedangkan dalam koordinasi tersebut juga terdapat menurut Ni Luh Sari Widhiyani (2008: agilitas, balance, dan kinesthetic sense. 218), efektivitas dapat diartikan sebagai Sedangkan
Mahendra
(1998:22)
tingkat atau derajat pencapaian hasil yang menyatakan
koordinasi
adalah
diharapkan, semakin besar hasil yang kemampuan untuk mengontrol bagiandicapai maka akan berarti semakin efektif. bagian tubuh yang terpisah yang terlibat
di dalam suatu pola gerakan yang
paling umum adalah yang berhubungan
kompleks dan menyatukan bagian-bagian
dengan mata atau vision.
tersebut dalam upaya yang tunggal, halus
Koordinasi (coordination) adalah
dan berhasil untuk mencapai tujuan
harmonisasi keterhubungan fungsi antar
kinestesis atau disebut juga poprioceftif
beberapa
elemen
umumnya menunjuk pada kemampuan
koordinasi
mata
indera
termasuk
ke
untuk
memberikan
informasi
gerak. dan
Misalnya,
tangan,
dalam
yang
kemampuan
tentang posisi tubuh dalam ruang dan
perseptual dalam kategori pembedaan
hubungan-nya
gerak terkoordinasi. Koordinasi mata dan
dengan
bagian-bagian
tubuhnya.
tangan
Selanjutnya, merupakan
indera
faktor
manusia
penting
dalam
adalah
kontrol
terkoordinasi
gerakan mata dengan gerakan tangan, dan pengolahan
masukan
visual
untuk
pembuatan gerak yang berorientasi pada
membimbing, mencapai dan memegang
keterampilan, baik untuk keterampilan-
bersama
keterampilan
proprioception
sederha-na
maupun
keterampilan tingkat tinggi. Fungsi dari indera tentu saja berhubungan dengan
dengan
penggunaan
tangan
untuk
membimbing mata. Secara
sederhana,
koordi-nasi
sumbangan-nya terhadap keberhasilan
mata-tangan
gerak, sebab gerak sendiri merupakan
terkoordinasi dan gerakan tangan untuk
hasil dari proses pengolahan informasi
menjalankan tugas. Bahwa ketika mata
yang
dan tangan digunakan untuk latihan inti,
diserap
Menurut
oleh
Mahendra
keberhasilan
dalam
indera
manusia.
(1998:
melibatkan
visi
105)
mata umumnya mengarahkan pergerakan
ketrampilan-
tangan dengan target.Selain itu, mata
keterampilan tingkat tinggi bergantung
memberikan
informasi
awal
obyek,
bagaimana pelaku mampu mendeteksi,
termasuk
ukurannya,bentuk,
dan
menerima, serta memanfaatkan informasi
mungkin memegang situs yang digunakan
yang bersifat inderawi dan informasi yang
untuk menentukan gaya yang dibutuhkan
untuk dapat diberikan oleh ujung jari
com/).
untuk
yang
menguasai berbagai jenis keterampilan,
diberikan. Untuk tugas-tugas yang lebih
termasuk teknik yang digunakan untuk
pendek, mata sering beralih ke tugas lain
menangkap bola rendah, bola lambung,
dalam
masukan
bola sedang (Luxbacher, 2004: 117).
tambahan untuk merencanakan gerakan
Berikut jenis-jenis tangkapan bola pada
selanjutnya.
kiper:
B. Tangkapan Kiper
1. Tangkapan
terlibat
rangka
dalam
tugas
memberikan
Menurut Luxbacher (2004: 117)
Selanjutnya,
bilamana
bola
kiper
harus
lambung,
yakni
kiper
ingin
seorang
kiper adalah seorang spesialis yang
menangkap bola di udara, tangkap bola
berdiri di mulut gawang dengan tugas
dengan kedua tangan, ibu jari (tidak
mementahkan semua temba-kan yang
selalu)
diarahkan ke gawangnya. Kiper berbeda
belakang
dengan aspek lainya dalam permainan
lainya terbuka lebar.
hampir bola,
menyentuh
bagian
sedangkan
jari-jari
sepakbola. Kiper membutuhkan latihan
2. Menepis bola. Saat menepis bola
khusus untuk memahirkan teknik-teknik
jangan ambil resiko bila bola berada di
yang dibutuhkan dalam pertandingan
bawah atau dekat tiang atas, tepiskan
sebenarnya. Program latihan yang teratur
bola melewati tiang atas dengan cara
di lengkapi dengan latihan bersama
yang benar (Batty, 2004: 68).
pemain lain sangat penting jika ingin
3. Sikap Berdiri. Adapun sikap berdiri
mengembangkan kemam-puan seorang
kiper
kiper agar tampil sebaik mungkin dalam
membengkok, keseim-bangan badan
pertandingan (Batty, 2004: 68).
disangga kedua ibu jari, dan kedua
Tangkapan
kiper
kedua
lutut
agak
adalah
lengan melebar dengan kedua tangan
atau
menghadap ke muka (Batty, 2004: 71).
sekitar
4. Menangkap bola dengan bantalan
(http://www.jbgoalkeeping.
tangan. Kontak awal bola harus dengan
mekanisme
menangkap
bola,
setidaknya
membelokkan
di
gawang
adalah
ujung jari dan bukan telapak tangan
METODE PENELITIAN
agar hasil tangkapan menjadi lembut.
5. Menangkap bola memantul. Posisi badan
membungkuk
dan
sedikit
Penelitian metode
ini
deskriptif.
menggunakan Populasi
dalam
penelitian ini adalah 6 orang kiper dan
menekuk pada lutut, hendaknya kiper
teknik
tidak menangkap bola dengan kedua
digunakan adalah total populasi (total
telapak tangan tetapi menukik ke
sampling), maka sampel penelitian pun
depan untuk menahan bola dengan
berjumlah 6 orang.
memeluk bola, siku dan lengan harus mengayun
di
bawah
bola
untuk
Instrumen
sampel
penelitian
yang
yang
digunakan adalah tes wall pass dan tes tangkapan goalkeeper. Tes wall pass
mencegah bola lepas.
6. Menangkap bola tendangan volley. Kiper
pengambilan
menempatkan
badannya
di
menggunakan tes wall pass Nurhasan, sedangkan
tes
tangkapan
goalkeeper
belakang bola sebagai penghalang,
dibuat sendiri kemudian diuji validasi
kepala dan lengan harus disesuaikan
face validity dengan expert judgment; (1)
dengan bola dengan merentangkan
Boyke Adam pelatih kiper timnas U-14,
kedua lengan dan sedikit menekuk
dan (2) Edi Harto pelatih kiper timnas
siku, kedua telapak tangan menghadap
senior. Kemudian diuji reliabilitas dengan
ke
spearman-brown dengan hasil sebesar
depan
dengan
jari-jari
direnggangkan dan sedikit dibuka.
7. Menangkap hendaknya
Bola
mempersempit
Kiper
teknik analisis deskriptif dengan mencari
maju
untuk
koefisien korelasi, dan signifikan koefisien
dan
bukan
korelasi variabel.
Menukik.
bergerak sudut
0,53. Teknik analisis data menggunakan
menyambarnya, kemudian melakukan jatuhan bersamaan dengan ayunan lengan dengan siku sedikit di tekuk.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan
hasil
tes,
pengukuran, dan perhitungan diperoleh
jumlah data, mean, dan simpangan baku
Tahap selanjutnya, dilakukan uji
tes koodrinasi mata dan tangan, dan tes
homogenitas
tangkapan kiper yang dapat dilihat pada
tersebut,
tabel 1 berikut ini.
perhitungannya:
Tabel 1. Hasil penghitungan jumlah data, mean dan simpangan baku tes koordinasi mata dan tanga dan tes tangkapan kiper No
Perangkat Data
1.
Tes koordinasi mata dan tangan Tes tangkapan kiper
2.
ΣX
X
S
49
8,17
O,98
26
4,3
0,52
Selanjutnya,
dilakukan
berikut
perangkat
data
adalah
hasil
Tabel 3. Uji Homogenitas Perangkat Data Tes tangkapan kiper
F Hitung
F Tabel
Keterangan
3,56
5,05
Homogen
Dari hasil di atas diperoleh F hitung dari kelompok tes koordinasi, uji
kemudian dibandingkan dengan F tabel
normalitas data dengan mengguna-kan uji
yang diperoleh dari tabel distribusi F
liliefors. Berdasarkan hasil penghitungan
dengan
masing-masing data dapat disimpulkan
pembilang=5
bahwa hipotesis diterima karena semua
untuk penyebut=5, pada taraf nyata
Lo < L tabel, dimana L tabel pada taraf
L=0,05 diperoleh F tabel sebesar 5,05,
nyata ( α ) = 0,05 dengan n = 6 adalah
karena dari hasil tes tangkapan kiper
0,319 sehingga distribusi perangkat data
diperoleh nilai F hitung < F tabel artinya
tersebut berdistribusi normal. Secara
hasil tes tangkapan kiper terdistribusi
lebih jelas dapt dilihat pada tabel 2
homogen.
berikut.
Perangkat Data Tes koordinasi mata dan tangan Tes tangkapan kiper
derajat dan
kebebasan derajat
untuk
kebebasan
Setelah uji normalitas diper-oleh
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Liliefors No
dari
suatu hasil, maka langkah selanjutnya adalah
Lo Hitung
L Tabel
Ket
0,2163
0,319
Normal
menggunakan pendekatan
0,1816
0,319
Normal
menganalisis
hipotesis
korelasi statistika
dari
tunggal Pearson.
Berdasarkan hasil perhi-tungan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,85 di lihat dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa
korelasinya searah atau positif, sehingga makin besar hasil tes koordinasi mata dan
dan tes tangkapa n kiper
tangan maka makin besar pula hasil dari
Berdasarkan data di atas, dapat
tangkapan kiper. Begitupun seba-liknya,
disimpulkan untuk hasil uji signifikansi
semakin rendah hasil tes koordinasi mata
hasil t hitungnya > t tabel pada = 0,05
dan tangan maka makin rendah pula hasil
dan dk = n1-2, sehingga H0 ditolak yang
tes
dapat
berarti bahwa pada tangkapan kiper
adalah
terdapat koordinasi antara mata dan
tangkapan
disimpulkan
kiper.
bahwa
Maka
hasilnya
efektif.
tangan yang efektif. Langkah selanjutnya menghi-tung
uji
signifikansi
Perhitungan
uji
korelasi
tunggal.
signifikansi,
Berdasarkan koordinasi
hasil
mata
dan
data, tangan
untuk
menyebabkan keefektifan terhadap hasil
menguji signifikansi atau kebermak-naan
tangkapan kiper di Sekolah Sepakbola
apakah sampel yang sudah melakukan tes
Gema Citra Matador Jonggol. Hal ini
koordinasi mata dan tangan, dan tes
berarti
tangkapan
keefektifan
tangkapan, koordinasi gerakan tersebut
yang signifikan (ada peningkatan yang
dilakukan secara mulus, tepat dan efisien
berarti) atau tidak ada peningkatan, t
dengan
tabel yang digunakan = 0,05 dan dk
memanfaatkan informasi yang bersifat
(n1-2) = 4. Dari hasil perhitungan uji t
indrawi yang diterima oleh mata. Semakin
dapat dilihat hasil seperti pada tabel
tinggi tingkat koordinasinya maka akan
berikut ini:
semakin
menun-jukkan
Tabel 4. Hasil Penghitungan Uji Signifikansi Korelasi Tunggal No 1.
Perangkat Data Tes koordinas i mata dan tangan
thitung 3,227
ttabel 2,780
H0 Ditolak
bahwa
dalam
mendeteksi,
efektif
melakukan
menerima,
pula
serta
tangkapannya.
Seseorang dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu melakukan keteramKete rangan Signi fikan
pilan secara sempurna, tetapi juga mudah dan cepat dapat melakukan keterampilan yang masih baru serta dapat mengubah
dan berpindah secara cepat dari pola
kemampuan kiper dan mengeksplo-rasi
gerak yang satu ke pola gerak yang lain
kemampuan yang ada di dalam diri kiper.
sehingga gerakannya menjadi efisien dan DAFTAR PUSTAKA efektif. Batty, David C. (2004). Sepakbola Metode Baru. Jakarta: Balai Pustaka. KESIMPULAN Berdasarkan
deskripsi
hasil
Harsono. (1988). Coaching dan Aspekaspek Psikologi Dalam Coaching. Bandung: Tambak Kusuma.
penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi antara mata dan tangan memberikan
Luxbacher, Joseph A. (2004). Sepakbola. Jakarta: PT Grafindo Persada.
efektivitas terhadap hasil tangkapan kiper
Mahendra, dkk. (1998). Teori belajar dan pembelajaran motorik. Bandung: IKIP Bandung Press.
di Sekolah Sepakbola Gema Citra Matador
Ni
Jonggol
yakni
koefisien
korelasi
dengan sebesar
besarnya keefektifan
didapatnya 0,85
Luh Sari Widhiyani. (2008). Implementasi sistem infor-masi berbasis teknologi. Buletin studi ekonomi, 13 (2), pp.216-227.
dan
koordinasi antara
mata dan tangan dengan nila signifikan t hitung sebesar 3,227. Selanjutnya, hasil penelitian ini
Saptopo B.I. & Nanang P.M. (2004). “Efektivitas Rezim Libera-lisme Penanaman Modal Asing Langsung dalam Bank Dunia terhadap Perubahan Perilaku Negara Anggota (Studi Kasus Indonesia 1998-2002) .” Sosiosains (Volume 17 nomor 2 tahun 2004). Hlm 343-363.
dapat digunakan untuk mengem-bangkan metode latihan yang lebih baik, karena
Suharno HP. (1979). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: IKIP YK.
koordinasi mata dan tangan memberikan
http://www.jbgoalkeeping.com/
hasil
yang
tangkapan
efektif kiper
terhadap
dalam
hasil
permainan
sepakbola di Sekolah Sepakbola Gema Citra Matador Jonggol. Pene-litian ini juga dapat dikembangkan atau juga dapat diterapkan
guna
mengoptimalkan