BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam proses pembelajaran secara umum sedikit banyak terpengaruh oleh adanya perkembangan dan penemuan-penemuan dalam bidang teknologi informasi, ilmu pengetahuan serta keterampilan dibidangnya. Pengaruh perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan sistem pendidikan dan pembelajaran. Upaya pembaharuan itu menyentuh bukan hanya sarana fisik seperti pengembangan kualitas tenaga-tenaga kependidikan yang
memiliki
pengetahuan,
kemampuan
dan
keterampilan,
juga
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, cara kerja yang inovatif, serta sikap yang positif terhadap tugas-tugas kependidikan yang diembannya. Oleh karena itu media pembelajaran menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru professional. Berpedoman pada tujuan pendidikan dapat disimpulkan bahwa dengan tercapainya pendidikan nasional berarti pula terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan nasional itu bukan merupakan tanggung jawab salah satu pihak saja, melainkan harus ada kerja sama dari berbagai pihak. Pihak-pihak yang sangat erat hubungannya dengan pendidikan adalah keluarga, masyarakat, pemerintah, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh lembaga pendidikan swasta. Usaha pembaharuan pendidikan tersebut
1
2
misalnya penetapan kurikulum, metode-metode mengajar, dan media mengajar. Dengan
Adanya
usaha
tersebut
diharapkan
dapat
meningkatkan
mutu
pendidikan di Indonesia. Pembelajaran IPA di sekolah dasar, ternyata masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari masih rendahnya nilai mata pelajaran IPA dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lainnya. Terbukti dari hasil observasi di SDN Kedunglerep Kecamatan Modo Lamongan, ternyata dari 10 siswa nilainya rata-rata masih dibawah KKM. Dari 10 siswa tersebut yang memperoleh nilai 70 hanya 2 anak, sedangkan yang lain memperoleh nilai 60 kebawah, dan nilai rata-rata kelasnya dengan kata lain ketuntasanya baru mencapai 55%. Hal tersebut menunjukan bahwa secara klasikal masuk kategori belum tuntas belajar, karena presentase ketuntasan yang dicapai lebih kecil dari pada ketuntasan yang diharapkan yaitu 80%. Sehingga perlu dilakukan penelitian ini. Hasil identifikasi masalah tersebut, peneliti dan teman sejawat menyimpulkan ada beberapa hal yang menyebabkan para siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran IPA khususnya tentang tumbuhan dan hewan, hal-hal tersebut yaitu : (1) Penjelasan guru terlalu cepat sehingga materi sulit difahami siswa. (2) Kurang diberikan contoh kongkrit yang mudah difahami siswa. (3) Media tidak digunakan atau metode kurang tepat.
3
(4) Guru kurang bisa mengaitkan antara materi dengan kehidupan sehari-hari Karena hal-hal tersebut maka proses belajar mengajar serta hasil belajar tidak menunjukan peningkatan, dengan kata lain hasil belajar IPA menurun. Beberapa usaha atau tindakan yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan pemahaman siswa, antara lain : (1) Guru menumbuhkan motivasi belajar siswa terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran (dengan cara menyampaikan informasi materi dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari) (2) Pada saat menjelaskan materi harus menggunakan contoh kongkrit atau media, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru. (3) Siswa dibiasakan menemukan masalah dengan bimbingan dari guru. Oleh sebab itu penggunaan media pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep IPA, dimana anak usia SD taraf berfikirnya masih kongkrit maka perlu contoh kongkrit yaitu media gambar. Alasan penggunaan media gambar dalam pembelajaran
adalah agar
materi yang disampaikan dapat dengan mudah diterima atau difahami oleh siswa SD
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan. Media gambar merupakan media visual yang tidak diproyeksikan dan dapat dinikmati semua orang yang memandangnya sebagai wujud perpindahan dari keadaan yang sebenarnya, baik mengenai
4
pemandangan, orang, barang, suasana, tempat, dan benda-benda lainya (Cece Wijaya,1991:4) Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya pengembangan media pembelajaran di masa yang akan datang harus dapat direalisasikan dalam praktek. Banyak usaha yang dapat dikerjakan, di samping memahami pengajarannya,
para
guru
patut
berupaya
untuk
mengembangkan
keterampilan, “membuat sendiri” media yang menarik, murah dan efisien dengan tidak menolak kemungkinan pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab II pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undangundang Sistem Pendidikan Nasional 2003). Tujuan pendidikan nasional ini sangat luas dan bersifat umum sehingga perlu dijabarkan lagi menjadi kompetensi dasar yang dicapai dengan menetapkan indicator pembelajaran. Media pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan media yang sesuai dengan topik dan pokok bahasan yang akan diajarkan harus benar-benar dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran. Pada penilaian ini
5
kompetensi dasar yang akan diajarkan adalah mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan di sekolah serta kegunaanya. Sementara yang dianggap cocok untuk membantu siswa memahami konsep itu adalah media gambar, pemilihan media gambar diharapkan dapat membantu memberikan gambaran tentang kegunaan bagian-bagian tumbuhan dan hewan. Dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan tujuan pembelajaran materi yang diinginkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Sehingga hasil belajar siswa meningkat sesuai dengan KKM yang diharapkan. Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian ini memilih judul “Peningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas II tentang Bagian-bagian Tubuh Hewan dan Tumbuhan serta kegunaanya Melalui Media Gambar di SDN Kedunglerep Kecamatan Modo Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Bagaimanakah peningkatan proses pembelajaran bagian-bagian hewan dan tumbuhan
tubuh
dengan menggunakan media gambar di SDN
Kedunglerep kecamatan Modo Lamongan tahun pelajaran 2012/2013 ?
6
(2) Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas II tentang bagianbagian tubuh hewan dan tumbuhan dengan diterapkanya media gambar di SDN Kedunglerep
kecamatan Modo Lamongan tahun pelajaran
2012/2013 ? 1.3 Tujuan Berdasarkan uraian masalah diatas tujuan penelitian adalah: a. Secara umum : Mendiskripsikan penerapan media gambar agar merangsang imajinasi siswa termotivasi belajar tinggi sehingga hasil belajar tentang bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan meningkat. b. Secara khusus, adapun rincianya adalah : -
Ingin memperoleh gambaran peningkatan kemampuan siswa tentang konsep-konsep bagian tubuh hewan melalui penerapan media gambar.
-
Ingin
memperoleh
peningkatan
hasil
belajar,
setelah
mengggunakan media gambar. 1.4 Manfaat Penelitian ini diharapkan bermanfaat : A. Bagi siswa untuk : a. Meningkatkan motivasi belajar siswa b. Dapat mencapai tujuan belajar secara optimal, efektif dan efesien. c. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. d. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA B. Bagi Guru
7
Dapat memberikan tambahan pengayaan dengan bantuan media chart sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. C. Bagi Lembaga Dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternatife cara pembelajaran IPA pada siswa dengan memanfaatkan media pengajaran dalam mencapai tujuan intruksional.