BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi memungkinkan public relations
menggunakan berbagai macam alat / media untuk menyampaikan pesan. Salah satu media baru yang mulai banyak digunakan adalah situs web. Menurut Rachmat Kriyantono dalam PR Writing (2008), keberadaan Internet dan situs web dapat dikatakan merupakan revolusi di bidang komunikasi. Computer-Mediated Communications yaitu interaksi antar manusia melalui teknologi komputer, mampu dilakukan dalam bentuk situs web. Berbagai kalangan mulai dari pengusaha, akademisi, praktisi, ibu rumah tangga, siswa bahkan anak-anak dapat mengambil keuntungan dengan hadirnya Internet. Begitu juga dengan institusi pendidikan. Pada awalnya, Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972 dan pada mulanya hanya menghubungkan 4 situs universitas saja. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat dan semua universitas ingin bergabung sehingga ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil
Universitas Sumatera Utara
untuk keperluan non-militer. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan DARPA Internet, yang disederhanakan menjadi Internet (Winston, 1998). Internet terbuka bagi pelaku komersial pada 1991, dan sejak itu pertumbuhannya mencapai 300% pada 1994. Hanya butuh tiga tahun, situs-situs komersial melampaui situs-situs pendidikan yang sebelumnya mendominasi. Pakar media relations Carole Howard mencatat bahwa Internet hanya membutuhkan waktu 4 tahun untuk mencapai 50 juta audiens, dibandingkan dengan televisi yang membutuhkan waktu 13 tahun dan radio membutuhkan waktu 30 tahun untuk mencapai angka 50 juta ini. Ini menunjukkan betapa kuat dan cepatnya pengaruh Internet bagi manusia (Lattimore et al :2004). Berdasarkan sumber dari internetworldstats.com tanggal 31 Agustus 2009, jumlah populasi penduduk Indonesia pada tahun 2009 adalah 240.271.522 jiwa. Pada tahun 2000 pengguna Internet adalah 2.000.000 orang yang kemudian meningkat menjadi 25.000.000 pengguna pada tahun 2009. Jumlah tersebut menduduki peringkat ke 5 di Asia. Peringkat pertama diduduki oleh China dengan jumlah sekitar 298 juta pengguna Internet. Daftar sepuluh negara di Asia dengan jumlah pengguna Internet terbanyak dapat dilihat dalam gambar 1.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar I.1. Sepuluh Besar Pengguna Internet di Asia Sumber : www.internetworldstats.com
Managing Partner Asia Public Relations, Silih Agung Wasesa, mengatakan kenaikan pengguna Internet di Indonesia juga dicerminkan dari data Direktorat Jenderal (Dirjen) Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) bahwa pertumbuhan pengguna situs yang berakhiran ".id" tumbuh sekitar 53 persen per tahun antara tahun 1998-2006. Pada tahun 2008 tercatat ada lebih dari 70 ribu situs, sementara tahun 2009 diperkirakan ada tambahan lima ribu pengguna baru. (Pengguna Internet di Indonesia Meningkat, 2009: para. 9-10). Dari gambaran di atas, dapat dikatakan bahwa penggunaan Internet dalam praktik public relations adalah suatu keniscayaan / keharusan. Sangat disayangkan jika praktisi public relations tidak mengaplikasikan media ini, apalagi di tengah kompetisi global dunia. Ada kesepakatan hampir bulat (98%) di kalangan profesional PR bahwa kemajuan teknologi seperti Internet telah mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
cara kerja mereka. Sebagian besar (90%) sepakat bahwa kemampuan untuk menyampaikan komunikasi tertulis secara cepat dan akses ke informasi real-time melalui Internet telah mempercepat langkah pembuatan keputusan dalam jurnalisme berita (Cutlip, Center & Broom, 2006). Pada dasarnya, hasil yang diharapkan dari berbagai aktivitas public relations adalah terciptanya citra positif, kemauan baik / goodwill, saling menghargai, saling pengertian, dan toleransi antara kedua belah pihak. Ketika public relations menggunakan Internet sebagai sarana melaksanakan aktivitasnya, ia memiliki peranan yang lebih besar untuk mencapai hasil tersebut. Setiap aktivitas online suatu organisasi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hubungannya dengan publik. Dengan Internet, seorang public relations dapat langsung menyampaikan pesan kepada publik, membangun digital brand images, membina hubungan baik dengan berbagai media melalui media center online, dengan biaya yang minim tanpa memperhatikan batas geografis. Internet juga memungkinkan public relations merespons secara cepat semua permasalahan dan pertanyaan dari publik. Dengan kata lain, kegiatan public relations lewat Internet lebih efektif dan efisien dari segi tenaga dan waktu. Perkembangan teknologi informasi yang demikian pada akhirnya juga berpengaruh dalam kinerja pemerintahan untuk melaksanakan electronic education (e-education). E-Education sesungguhnya adalah public services dan berkaitan erat dengan kinerja public relations. Dasar pelaksanaannya, e-education berawal dari e-government yang merupakan Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government yang berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan teknologi komunikasi dan
Universitas Sumatera Utara
informasi dalam proses pemerintahan yang diyakini akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan (good government governance) (Sosiawan, n.d., p.1). Intinya e-government adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien. Tahap pertama dalam melaksanakan e-government secara sistematik adalah pengadaan situs web. Pada dasarnya, situs web adalah sebuah cara untuk menampilkan diri di Internet. Situs web adalah sebuah tempat di Internet, siapa saja di dunia ini dapat mengunjunginya, kapan saja orang dapat mengetahui, memberi pertanyaan, memberikan masukan atau bahkan membeli produk. Internet bagaikan sebuah pusat perdagangan terbesar di dunia dan situs web adalah salah satu toko di pusat perdagangan tersebut Situs web organisasi adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling populer dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu organisasi. Karena itu, pada abad ini, setiap organisasi harus melengkapi sarana komunikasinya dengan membuat situs web, dan harus mengelolanya dengan baik (Kriyantono, 2008, p.248). Situs menjadi rumah ”virtual” organisasi. Situs web perlu dikelola karena alamat web lebih dari sekedar ”homepage” organisasi. Kriteria penilaian website baik atau tidak didasarkan pada faktor respon email, update, content, fitur, penambahan identitas sesuai ketentuan Departemen Komunikasi dan Informasi, dan tampilan. Dalam penelitian ini, peneliti memilih situs pada institusi pendidikan Universitas Sumatera Utara, karena merupakan sebuah terobosan dalam bidang IT dunia pendidikan. Namun penilaian yang digunakan kepada website tersebut, belum dapat mengetahui apakah situs itu
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk melaksanakan fungsi pokok public relations pendidikan atau tidak. Karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana pendapat publik yakni opini mahasiswa USU terhadap layanan informasi pendidikan melalui website USU. I.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan pemanfaatan situs Universitas Sumatera Utara dengan Pendapat publik mahasiswa ?”
I.3
Pembatasan Masalah Terkait dengan rumusan masalah dan untuk mempermudah serta
mempersempit ruang lingkup permasalahan, sehingga tidak mengaburkan penelitian guna kelancaran pengerjaan penelitian ini, maka peneliti membuat batasan. Batasan dalam penelitian ini meliputi: •
Merupakan masalah yang cukup aktual dan menarik untuk diteliti pada saat sekarang ini
•
Objek penelitian dibatasi pada situs Universitas Sumatera Utara dengan pertimbangan ketersediaan data, fasilitas dan dana sehingga penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya
•
Unit analisis penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
I.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Universitas Sumatera Utara
I.4.1
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menguji pengalaman teoritis penulis melalui penelitian terutama tentang pemanfaatan situs Universitas Sumatera Utara dan pendapat publik mahasiswa, dengan harapan penulis dapat mengaktualisasikan pengetahuan teoritis dengan pengalaman praktis 2. Studi tentang pemanfaatan situs Universitas Sumatera Utara dan pendapat publik mahasiswa, juga ingin mengetahui seberapa jauh pendapat publik mahasiswa USU terhadap pemanfaatan website USU.
I.4.2
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa FISIP USU pada departemen Ilmu Komunikasi sekaligus diharapkan dapat menjadi referensi penelitian bagi sivitas akademika FISIP USU, khususnya departemen Ilmu Komunikasi. 2. Sesuai dengan pendapat Gerald R Miller dan Henry Micholson dalam tulisan mereka, ‘Communication inquiry” menjelaskan penelitian adalah pengalaman yang sistematis dalam upaya mengembangkan pemahaman dan pengetahuan. 3. Penelitian (inquiry) secara akademik adalah cara untuk mencari jalan keluar “find out” guna menghasilkan pemahaman akan pengetahuan. Inilah merupakan dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan situs USU dan pendapat publik mahasiswa. I.5
Kerangka Teori
Universitas Sumatera Utara
Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: I.5.1
Internet/website Asal mula internet adalah terjadinya suatu ledakan yang tak terduga
ditahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DAPRA (Departement of Defense Advanced Research Projects Agency). Pada awalnya ada empat aplikasi utama pada internet yaitu e-mail, news, remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu World Wide Web (WWW) yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumendokumen yang tersebar pada ribuan mesin di internet. Web mulai dimunculkan pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. WWW diusulkan oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil dibuat protipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai interface grafis didapat pada bulan Februari 1993 (Tharom,Dinata dan Xerandy, 2002 : 61) Berkembangnya teknologi komunikasi baru menurut Rogers 1986, mempunyai ciri utama yaitu interactivity (interaktivitas) atau kemampuan internet untuk becakap-cakap dengan penggunanya. Sifat interaktif ini dapat ditemukan pada berbagai aplikasi yang ada di internet. Contohnya adalah chat rooms, online games, dan bulletin board (Athari, 2004 : 196). Turkle,1995 dalam Saverin dan Tankard (2007 :447) menjelaskan bahwa komunitas maya (komunitas yang banyak muncul di dunia komunikasi elektronik) saling berkomunikasi dengan menggunakan ruang chatting, e-mail, milis, dan
Universitas Sumatera Utara
kelompok-kelompok diskusi via elektronik. Dunia maya memungkinkan semua orang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama dapat berkumpul untuk membicarakannya.
I.5.2
Teori S-R/ S-O-R Pada awalnya model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Responden
(S-R) akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organisme dalam bagiannya sehingga menjadi Stimulus-Organism-Response (S-O-R). Teori S-O-R ini semula berasal dari psikologi dan kemudian menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalahs ama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponenkomponen yang terdiri dari sikap, opini, preilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Adapun teori S-O-R ini juga merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan bahwa organisme akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika diberikan suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan. Elemen-elemen utama dari model ini adalah pesan (stimulus), penerima (organisme), dan efek (respon). Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya benarbenar melebihi apa yang pernah ia alami. Dalam mempelajari sikap yang baru
Universitas Sumatera Utara
tersebut ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu : perhatian, pengertian, dan penerimaan. Proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut Gambar I.2 Skema S-O-R
Organisme : Perhatian Stimulus
Pengertian
Pemanfaatan Situs USU
Penerimaan
Respon Diterima Ditolak
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa stimulus yang disampaikan kepada komunikan dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi terjadi jika komunikan memberikan perhatian kepada stimulus yang disampaikan kepadanya sampai kepada proses komunikan memikirkannya dan timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya. Respon yang ditimbulkan stimulus hanya sampai pada tahap kognitif dan afektif saja tidak sampai pada tahap behavioral (perubahan sikap terhadap pesan) dikarenakan penelitian tentang pemanfaatan situs USU ini dibatasi hanya pada opini publik saja. Adapun tahap-tahap dari respon tersebut adalah :
Universitas Sumatera Utara
1.
Tahap
kognitif,
yaitu
meliputi
ingatan
terhadap
pesan,
kesadaran/pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan tersebut. 2.
Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba (Rakhmat, 2004 :209).
Jika disederhanakan lagi maka dapat disebutkan bahwa model S-O-R yaitu merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti dan menerima. I.5.3
Opini dan Opini Publik Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang
bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat berbeda-beda (Sastropoetro, 1990:41). Sedangkan mengenai opini publik itu sendiri melukiskan kelompok manusia yang berkumpul secara spontan dengan syarat : a. Dihadapkan pada suatu persoalan. b. Berbeda pendapat tentang persoalan tersebut dan berusaha untuk menanggulangi persoalannya. c. Sebagai akibat dari keinginan mengadakan diskusi dan mencari jalan keluar. Sementara pengertian opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. (Cultip and Centre-dalam Santoso Sastropoetra). Pendapat atau opini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan 2. Merupakan kesatuan dari banyak pendapat 3. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar Sementara William Albing mengemukakan bahwa opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut. Mengenai sesuatu hal atau sesuatu masalah yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini publik. Dengan demikian maka subjek opini publik biasanya adalah mengenai masalah-masalah baru. Opini timbul sebagai suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau isu. Subjek dari suatu opini biasanya adalah masalah baru. Opini berupa reaksi pertama dimana orang mempunyai peraasaan ragu-ragu dengan sesuatu yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian. Unsur-unsur ini mendorong orang untuk saling mempertahankannya. (Sunaryo, 1984:31) Pengertian publik secara psikologis adalah sekelompok orang yang mempunyai minat yang sama tentang satu hal (E.Bogardus) atau sekelompok orang yang menaruh perhatian terhadapa suatu masalah yang sama, melibatkan diri salam masalah tersebut, dan berusaha untuk turut mengatasinya (Herbert Blumer). Karakteristik Publik (Sunaryo, 1984 : 20): 1. Satu kelompok yang tidak merupakan kesatuan (kelompok tidak teratur) 2. Interaksi terjadi secara tidak lansung, biasanya melalui media massa. 3. Perilaku publik didasarkan kepada perilaku individu.
Universitas Sumatera Utara
4. Tidak saling mengenal satu sama lain (anonim) dan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat (heterogen). 5. Mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah. 6. Minat yang sama belum tentu mempunyai opini yang sama terhadap suatu masalah. 7. Berusaha untuk mengetahui masalah tersebut. 8. Adanya diskusi sosial, karena itu publik ada kecendrungan untuk berfikir secara rasional. Pengertian pendapat umum adalah kesatuan pendapat yang muncul dari sekelompok orang yang berkumpul secara spontan, membicarakan issu yang kontroversial, mendiskusikannya dan berusaha untuk mengatasinya. Istilah opini publik dapat digunakan untuk menandakan suatu pengumpulan pendapat yang dikemukakan oleh individu-individu atau pendapatpendapat kolektif dari sejumlah orang dari kumpulan tertentu dan bukan dalam pengertian semua orang tanpa batas dan ketentuan khusus pula. Maka opini publik dapat disimpulkan : 1. Merupakan persatuan pendapat 2. Sedikit banyak harus didukung oleh sejumlah orang. 3. Dalam opini publik orang menyatakan persetujuan atau tidak setuju terhadap gagasan atau terhadap sesuatu situasi/kejadian/peristiwa. Opini publik merupakan pendapat yang ditimbulkan oleh adanya 4 unsur sebagai berikut : 1. Adanya suatu masalah atau situasi yang bersifat kontroversial.
Universitas Sumatera Utara
2. Adanya publik yang secara spontan terpikat kepada masalah termaksud, melibatkan diri ke dalamnya, dan berusaha untuk
memberikan
pendapatnya. 3. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial oleh suatu publik. 4. Adanya interaksi dari individu-individu dalam publik yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif untuk diekspresikan (Sastropoetro, 1990:54).
I.6
Kerangka Konsep Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang
bersifat krtitis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi,2001 : 40). Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel atau komponen. Adapun variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengertian situs USU, sebuah website yang digunakan oleh institusi pendidikan dan merupakan bagian dari fungsi Public Relations Universitas Sumatera Utara 2. Pengertian pemanfaatan media situs/web, Situs web mengambil konsep model komunikasi satu arah untuk memberikan informasi secara objektif kepada publiknya. Agar berdaya guna, maka situs web
Universitas Sumatera Utara
perlu dikelola dengan baik, dengan aturan yang harus diperhatikan, yaitu headlines, briefs, kontak informasi, sederhana, penempatan informasi, grafis, link aktif dan tujuannya berguna. 3. Pengertian Opini publik, merupakan pendapat dari para responden para mahasiswa FISIP USU. I.7
Model Teoritis Dari penelitian mengenai pemanfaatan situs Universitas Sumatera Utara
dan pendapat publik mahasiswa, adapun model teoritis yang digunakan adalah : Gambar I.3 Model Teoritis Stimulus Pemanfaatan situs USU
Organisme 1. Pengertian tentang situs USU 2. Perhatian tentang situs USU
Respon Menolak Menerima I.8
Variabel Operasional Dalam proses penelitian yang penulis lakukan, operasionalisasi variabel
terdiri dari unsur konseptualisasi, defenisi nominal, defenisi operasional dan pengukuran. Konseptualisasi adalah perumusan variabel penelitian dari realitias sosial yang diamati. Defenisi nominal adalah penerjemah variabel penelitian secara teoritis. Defenisi operasional (variabel operasional) adalah penerjemahan defenisi nominal dari variabel yang diteliti. Pengukuran adalah penerjemahan defenisi operasional menjadi daftar pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
Perlu diketahui dalam operasionalisasi variabel ini penulis mengacu kepada paradigma operasionalisasi penelitian dari Earl Babbie, dalam bukunya ‘The Practise of Social Research, Fifth Edition, (Wadsworth Publishing, 1989, Belmont, California : hal 114-115) Tabel I.1 Konseptualisasi Pemanfaatan Situs USU dengan Pendapat publik mahasiswa
Operasional Variabel
Defenisi Nominal Defenisi Operasional Pengukuran Teori-1 : Teori-1 : Teori-1 : Pemanfaatan situs 1. Tampilan website Tampilan website USU adalah 2. Isi website 1. Headline penggunaan situs 2. Briefs USU untuk 3. Grafis kepentingan akademik 4. Sederhana Isi website 1. Kontak informasi 2. Penempatan informasi 3. Link aktif 4. Tujuan link berguna Teori-2 : Teori-2 : Teori-2 : Pendapat publik 1. Pengertian Pengertian mahasiswa mahasiswa mahasiswa adalah 1. Frekuensi opini dari para 2. Respon penggunaan mahasiswa USU mahasiswa situs sebagai pengguna 2. Jenis informasi situs terhadap adanya yang situs USU dibutuhkan 3. Penggunaan jejaring sosial 4. Manfaat situs 5. Kemudahan penggunaan website Respon mahasiswa 1. Menerima 2. Menolak
Universitas Sumatera Utara
I.9
Defenisi Operasional Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Maka variabel yang terdapat dalam penelitian ini perlu didefenisikan sebagai berikut: 1. Pengukuran Pemanfaatan situs USU, terdiri dari : a.
Headlines adalah judul besar/ topik utama halaman situs,
b.
Briefs adalah berupa tagline dari tampilan web,
c.
Grafis, menggunakan warna tulisan hitam/biru dan hijau untuk background,
d.
Sederhana adalah tampilan web yang hanya disajikan satu layar,
e.
Kontak informasi adalah informasi tertulis dimana para pengguna dapat menemukan hal yang mereka cari,
f.
Penempatan informasi adalah informasi yang lebih penting diletakkan di bagian kiri atau atas,
g.
Link aktif, semua link aktif ke halaman yang dituju,
h.
Tujuan Link jelas berguna, sesuai dengan konteks area kerja universitas.
2. Pendapat publik terdiri dari : a.
Frekuensi penggunaan situs menunjukkan tingkat keseringan dalam mengakses situs USU
b.
Jenis informasi yang dibutuhkan oleh setiap pengunjung berbeda satu sama lain
c.
Penggunaan jejaring sosial dalam situs USU membantu dalam proses pemanfaatannya
Universitas Sumatera Utara
d.
Manfaat situs berupa faedah yang diperoleh dengan mengakses situs berupa informasi
e.
Kemudahan penggunaan website bagi setiap para pengunjungnya dalam proses pengaksesan informasi.
f.
Menerima adanya situs Web USU sebagai sebuah fasilitas yang membantu dalam mengakses informasi pendidikan.
g.
Menolak adanya situs Web USU sebagai sebuah fasilitas yang membantu dalam mengakses informasi pendidikan.
I.10
Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan tentatip yang berhubungan dengan
permasalahan sehingga berguna dalam mencari / mendapatkan alat pemecahan (Singarimbun, 2006 : 43). Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empirik. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ha :
Terdapat hubungan antara pemanfaatan situs Universitas Sumatera Utara dengan pendapat publik mahasiswa.
Ho :
Tidak terdapat hubungan antara pemanfaatan situs Universitas Sumatera Utara dengan pendapat publik mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara