BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Salah satunya yaitu industri pariwisata. Pariwisata dikatakan sebagai industri, karena di dalamnya terdapat berbagai aktivitas yang bisa menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Uraian di atas sejalan dengan konsep industri pariwisata yang dikemukakan oleh Yoeti (1996: 153) yang menyatakan: “Industri pariwisata adalah kumpulan dari macammacam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya, selama dalam perjalannnya”. Pengertian lain yang sejalan dengan uraian di atas tentang industri pariwisata adalah yang dikemukakan oleh Damardjati yang dikutip oleh Sihite (2000:54). Menurutnya, “industri pariwisata adalah rangkuman dari berbagai macam
yang
secara
bersama-sama
menghasilkan
produk-produk/jasa-
jasa/layanan-layanan atau services, yang nantinya baik secara langsung ataupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perjalanannya”. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa industri pariwista adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan maupun traveller selama dalam perjalanannya.
1
2
Perkembangan pariwisata yang sangat pesat dan terkosentrasi dapat menimbulkan berbagai dampak. Dampak yang paling dirasakan langsung, terjadi di dalam sub-sektor pariwisata primer, penginapan, restoran, angkutan, hiburan dan perdagangan eceran (retail). Pada tingkat kedua, di sub-sektor sekundernya, berpengaruh pada sebagian besar sektor ekonomi. Sebagai contoh salah satunya yaitu banyaknya usaha restoran dan rumah makan yang bermunculan baik dalam skala kecil maupun besar, sehingga berdampak pada persaingan yang ketat antar perusahaan tersebut. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha
untuk
mempertahankan
kelangsungan
hidup,
mengembangkan
perusahaan, memperoleh laba optimal serta dapat memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan pesaing dimana untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari usaha pemasaran yang harus dipikirkan dan direncanakan sebelum produk. Menyadari hal itu, pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan seperti pengembangan produk, penelitian komunikasi, distribusi, penetapan harga dan pelayanan merupakan inti kegiatan pemasaran. Fungsi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan semua aktifitas yang berhubungan dengan arus barang dan jasa sejak dari produsen sampai konsumen akhir. Dalam perkembangannya saat ini kebutuhan makanan dengan berbagai bentuk dan rasa telah dijadikan sebagai sarana usaha untuk mencari penghasilan. Oleh karena itu, berbagai jenis bentuk dan rasa makanan telah banyak ditawarkan oleh para pelaku ekonomi yang bergerak dalam industri makanan dan minuman.
3
Salah satu contoh perkembangan restoran saat ini terdapat di daerah Bandung. Kota Bandung merupakan kota/daerah yang mempunyai daya tarik untuk para produsen membangun usaha restoran, karena kota Bandung terkenal dengan wisata kulinernya dan banyak terdapat objek wisata yang dapat dikunjungi. Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terdapat 289 restoran dan rumah makan di kota Bandung. Secara umum industri restoran terus berkembang, tetapi nampaknya tidak mudah untuk masuk ke dalam bisnis ini. Kondisi ini terlihat dari persaingan yang ketat dalam pasaran restoran terutama yang berada di Kota Bandung. Salah satunya yaitu terjadi pada restoran Padang di kota Bandung. Persaingan pada restoran yang menyajikan menu makanan khas minang, saat ini sudah menjurus pada persaingan produk, harga, tempat, promosi, orang, sarana fisik, proses, dan kualitas pelayanan yang secara sepintas sulit untuk dibedakan antara produk dan pelayanan yang diberikan restoran yang satu dan yang lainnya. Hal tersebut berpotensi mendorong konsumen untuk berpindah referensi, sehingga tidak ada keterikatan yang menentukan tingkat kesetiaan konsumen dan bagi restoran yang tidak dapat bertahan tentunya akan keluar dari persaingan tersebut. Salah satu upaya untuk mempertahankan pelanggan yang loyal adalah dengan berusaha meningkatkan dan mengembangkan pelayanan melalui strategi bauran pemasaran jasa yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process yang berorientasi kepada konsumen agar konsumen merasa puas. Dengan banyaknya jumlah Restoran Padang di kota Bandung, secara otomatis akan menambah referensi bagi konsumen dalam menentukan keputusan
4
pembelian terhadap suatu produk makanan yang sesuai selera masing-masing konsumen. Berikut ini adalah daftar nama restoran Padang di kota Bandung: Tabel 1.1 Daftar Nama Restoran dan Rumah Makan Padang di Kota Bandung No. 1. 2 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Restoran Simpang Raya Padang Sederhana Pondok Kapau Sederhana Bandung Sederhana Sederhana Bintaro Pagi Sore Sari Bundo Kapau Jaya Simpang Raya Bogor
Lokasi Jl. Dr. Djunjunan No. 121 Jl. R.E Martadinata No. 128 Jl. Dipatiukur No. 100 Jl. D.R Setiabudhi No. 167 Jl. Burangrang No.11 Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 508 Jl. Tubagus Ismail Raya No. 9 Jl. Merak No. 10 A Jl. Dipatiukur No. 80 A Jl. Dalem Kaum No. 60
Sumber: Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2010
Menurut data di atas terdapat 10 restoran Padang yang terdapat di wilayah Bandung. Saat ini, beberapa restoran Padang mengalami penurunan jumlah pembelian. Seperti yang terlihat dari tabel penurunan jumlah pembelian di beberapa restoran Padang pada tahun 2010 pada periode bulan Januari-Maret adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Tingkat Jumlah Pembeli Restoran Padang Di Kota Bandung Tahun 2010 Data Jumlah Pembeli Persentase Persentase Bulan Nama Bulan Jan-Feb Feb-Mar Restoran Januari Februari Maret (%) (%) Simpang Raya 3.500 3.200 3.000 -8,6 -6,3 Sederhana 3.000 2.600 2.400 -13,3 -7,7 Bandung Sederhana Bintaro Simpang Raya Bogor Pagi Sore
2.800
2.300
2.100
-17,9
-8,7
2.500
2.100
2.000
-16
-4,76
2.100
1.900
1.500
-9,5
-21
Sumber: Data dari pihak masing-masing restoran
5
Data tabel di atas menggambarkan beberapa restoran Padang di wilayah Bandung sedang mengalami penurunan jumlah pembeli. Restoran Pagi Sore merupakan salah satu restoran yang mengalami penurunan jumlah pembelian terbesar, sedangkan penurunan jumlah terkecil terdapat pada restoran Simpang Raya. Hal tersebut terjadi, diduga karena beberapa faktor yaitu faktor menurunnya kualitas produk dan lokasi. Faktor kualitas produk diindikasikan oleh banyaknya konsumen yang komplain masalah kualitas produk setelah menikmati menu makanan tersebut, sedangkan faktor lokasi diindikasikan oleh lokasi yang relatif tidak nyaman dan tidak terjangkau oleh konsumen. Hal tersebut ditegaskan oleh pendapat konsumen untuk memutuskan membeli makanan pada restoran Padang di wilayah kota Bandung. Adapun kapasitas tempat duduk dari masing-masing restoran padang di kota Bandung, yaitu: Tabel 1.3 Number Of Seats No 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Restoran Simpang Raya Sederhana Bandung Sederhana Bintaro Simpang Raya Bogor Pagi Sore
Seats 100 30 50 50 50
Sumber: Hasil Penelitian
Berdasarkan uraian masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul ”Pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Restoran Padang Di Kota Bandung”.
6
1.2 Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada restoran Padang di kota Bandung? 2. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen restoran Padang di kota Bandung? 3. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen restoran Padang di kota Bandung?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen Restoran Padang di kota Bandung. b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen Restoran Padang di kota Bandung. c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen Restoran Padang di kota Bandung. 2. Manfaat Penelitan a. Manfaat Ilmiah Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan perluasan ilmu serta sebagai bahan kajian untuk pengembangan selanjutnya mengenai pengaruh kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen Restoran Sederhana Bandung.
7
b. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data atau informasi serta sebagai bahan pertimbangan bagi pelaku usaha restoran dalam upaya peningkatan omset perusahaan, menambah wawasan serta pengetahuan penulis mengenai pengaruh kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen Restoran Sederhana Bandung, serta untuk seluruh pihak yang membutuhkan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.