BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti berusaha untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Kinerja perusahaan sebagai gambaran prestasi yang dicapai perusahaan, selalu menjadi perhatian bagi manajemen untuk terus ditingkatkan. Kinerja yang baik merupakan hal penting yang ingin dicapai setiap perusahaan begitu pula perusahaan perbankan. Kinerja bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia.1 Dalam kaitannya kinerja bank yang menyangkut aspek keuangan, kinerja keuangan bank merupakan kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas bank. Dalam hal profitabilitas atau pembentukan laba, penggunaan aktiva-aktiva perusahaan seefektif mungkin untuk menghasilkan laba yang diinginkan merupakan hal yang menjadi tugas manajemen dalam rangka mencapai kinerja keuangan yang baik. Total aktiva yang dimiliki perusahaan merupakan salah satu indikator untuk ukuran (size) suatu perusahaan dan merupakan faktor penting dalam pembentukan laba.
1
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 239.
2
Aktiva atau aset adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aktiva dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Bagi manajemen, di dalam membaca neraca nilai aset perlu dicermati karena menjadi dasar pengukuran prestasi keuangan perusahaan. Ukuran ini menjadi pembanding prestasi suatu perusahaan dengan prestasi perusahaan yang lain dalam hal yang sama, apakah lebih baik atau tidak, sehingga dapat menjadi dasar keputusan manajemen untuk mempertahankannya atau meningkatkannya. Perusahaan dengan aktiva atau aset yang besar biasanya dianggap sebagai perusahaan yang maju. Perusahaan besar yang dianggap telah mencapai tahap kedewasaan merupakan suatu gambaran bahwa perusahaan tersebut relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasikan laba dibandingkan perusahaan kecil. Bagi perusahaan yang stabil biasanya dapat memprediksi jumlah keuntungan di tahuntahun mendatang karena tingkat kepastian laba sangat tinggi. Sebaliknya bagi perusahaan yang belum mapan, besar kemungkinan laba yang diperoleh juga belum stabil karena kepastian laba lebih rendah. Tetapi bagi perusahaan perbankan apakah total aktiva sebagai indikator ukuran bank juga akan memiliki hubungan positif terhadap pembentukan laba perusahaan atau secara umum terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan, hal inilah yang perlu diteliti lebih lanjut. Keberadaan suatu perusahaan juga tidak pernah terlepas dari peranan hutang, apalagi dalam industri perbankan. Dalam bisnis perbankan, sebagian besar dana yang ada pada suatu bank berasal dari simpanan masyarakat, baik berupa simpanan giro, tabungan ataupun deposito. Dengan demikian, hanya sebagian kecil saja dana yang berasal dari modal sendiri. Selain memperoleh hutang (kewajiban) dari deposan
3
(penyimpanan dana), pada umumnya bank juga bisa meperoleh pinjaman dari lembaga-lembaga perbankan, baik dalam maupun luar negeri, serta pinjaman dari Bank Indonesia (KLBI, BLBI, dan fasilitas lainnya). Pada perusahaan perbankan pada umumnya yang mendasarkan hutang dengan bunga, peranan hutang atau kewajiban telah banyak menjadi objek penelitian ternyata memberikan efek negatif terhadap kinerja keuangan, lalu bagaimana dengan perbankan syariah yang sistem operasionalnya berdasarkan prinsip bagi hasil, dana titipan atau model lainnya yang tidak berdasar bunga?. Proporsi nilai hutang dalam struktur modal perusahaan sendiri dapat diukur dengan rasio leverage. Debt to Total Asset Ratio (DTA) merupakan salah satu rasio leverage yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dibandingkan total aktiva, dimana rasio ini juga sering disebut sebagai rasio hutang. Rasio leverage yang lain dan biasa untuk mengukur struktur modal bank adalah Debt to Equity (DER). Rasio ini menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri. Hal inilah yang menjadi perhatian selanjutnya
untuk
meneliti
pengaruh
leverage
sebagai
suatu
rasio
menggambarkan proporsi hutang (kewajiban) dalam suatu perusahaan
yang
terhadap
kinerja keuangan perusahaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin meneliti keterkaitan ukuran bank dan leverage terhadap kinerja keuangan bank. Dalam penelitian ini akan mengambil objek penelitian pada bank syariah di Indonesia. Pasar perbankan syariah di Indonesia sendiri hingga kini masih dikuasai oleh tiga bank besar yaitu Bank Syariah Mandiri,
4
Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki total pangsa pasar hingga 63% dari perbankan syariah nasional.2 Dalam pengukuran kinerja keuangan, sudah lazim digunakan berbagai rasio profitabilitas sebagai tolak ukur tingkat kinerja keuangan. Terdapat beberapa indikator profitabilitas, yang biasa digunakan adalah Return On Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba bersih terhadap total aset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembalian semakin besar. ROE sendiri digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimilikinya. ROE merupakan rasio antara laba bersih terhadap total ekuitas yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Keberadaan ROE bagi bank sangat penting karena hal tersebut untuk mengukur kinerja dari modal sendiri bank dalam menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu penelitian ini akan meneliti pengaruh ukuran bank yang dinyatakan dengan total aktiva / aset dan leverage yang merupakan suatu rasio yang menunjukkan proporsi penggunaan hutang dalam sebuah perusahaan terhadap kinerja keuangan yang dinyatakan dengan indikator Return On Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE).
2
http://www.datacon.co.id/BankSyariah5.html., diakses 15 Juni 2011.
5
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh ukuran bank terhadap ROA sebagai indikator kinerja keuangan pada Bank Syariah di Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh leverage yang diproksi dengan DTA terhadap ROA sebagai indikator kinerja keuangan pada Bank Syariah di Indonesia? 3. Bagaimana pengaruh ukuran bank terhadap ROE sebagai indikator kinerja keuangan pada Bank Syariah di Indonesia? 4. Bagaimana pengaruh leverage yang diproksi dengan DER terhadap ROE sebagai indikator kinerja keuangan pada Bank Syariah di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian Berhubungan dengan rumusan masalah penelitian maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran bank terhadap ROA. 2. Untuk menguji secara empiris pengaruh DTA terhadap ROA 3. Untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran bank terhadap ROE 4. Untuk menguji secara empiris pengaruh DER terhadap ROA
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti diharapkan penelitian ini merupakan pelatihan intelektual yang dapat menambah pemahaman mengenai pengaruh ukuran bank dan leverage terhadap
6
kinerja keuangan. 2. Bagi peneliti selanjutnya dan akademisi, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi temuan-temuan empiris yang telah ada di manajemen keuangan untuk kemajuan dan pengembangan ilmiah di masa yang akan datang. 3. Bagi manajemen penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam menetapkan struktur modal perusahaan dan bagi investor sebagai dasar mengambil keputusan dalam melakukan investasi
E. Tinjauan Pustaka 1. Kerangka Teori Sebagai acuan dari penelitian ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya yang berkaitan dengan pengaruh ukuran (size) terhadap kinerja keuangan, serta pengaruh leverage terhadap kinerja keuangan. Seniwati Sembiring pada tesisnya yang berjudul ”Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Pendanaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Bisnis Properti di Bursa Efek Jakarta”, meneliti semua perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan periode penelitian tahun 2002 sampai dengan tahun 2006, berjumlah 39 perusahaan. Menghasilkan kesimpulan bahwa total aktiva sebagai indikator ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS) sebagai indikator kinerja keuangan sedangkan Long Term Debt to Equity yang digunakan sebagai indikator kebijakan pendanaan berpengaruh negatif yang tidak signifikan
7
terhadap Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS) sebagai indikator kinerja keuangan. 3 Penelitian lain yang terkait ukuran suatu perusahaan menunjukkan hasil yang berbeda, yakni yang dilakukan oleh Wahyu Ario Pratomo dan Abdul Ghafar Ismail4, “Islamic Bank Performance And Capital Structure”. Penelitian ini dilakukan terhadap bank-bank Islam di Malaysia dan menemukan bahwa ukuran bank berkorelasi negatif dengan kinerja bank itu. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa ukuran besar perusahaan cenderung tanpa leverage. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Eppy Yuniar Putri yang berjudul “Analisis Rasio Camel dan Ukuran Bank, Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Moderating terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2005- 2007”, memperlihatkan bahwa untuk variabel CAR, ATTM, NPL, ROA, ROE, BOPO, LDR, dan SIZE (Ukuran Bank) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba bank. Sedangkan variabel rasio APB, PPAP, NIM, Kepemilikan Manajerial secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba bank. Variabel size sendiri memiliki hubungan yang tidak searah dengan pertumbuhan laba bank.5 Pada penelitian yang terkait pengaruh leverage terhadap kinerja dilakukan oleh Sam’ani yang berjudul ”Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage 3
Seniwati Sembiring, “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Pendanaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Bisnis Properti di Bursa Efek Jakarta”,Tesis Magister Sains Prodi Akuntansi (Sumatera Utara : USU, 2008), h. 87. 4 Wahyu Ario Pratomo dan Abdul Ghafar Ismail, “Islamic Bank Performance And Capital Structure”, Jurnal Ekonomi MPRA No 6012, posted 29. November 2007, h. 6. 5 Eppy Yuniar Putri, ”Analisis Rasio Camel dan Ukuran Bank, Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Moderating terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2005- 2007”, Skripsi Sarjana Ekonomi (Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010), h. 72.
8
terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2004-2007”, memperlihatkan bahwa leverage mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan perbankan. Probabilitas menunjukkan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000, artinya bahwa variasi variabel leverage secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja yang diwakili oleh CFROA. Sedangkan arah koefisien dari variabel leverage menunjukkan arah yang negatif. Pada kesimpulan penelitian tersebut menyatakan bahwa rasio leverage secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kinerja. 6 Pada penelitian yang dilakukan oleh T. Putri M. Sibarani yang berjudul ”Analisis Pengaruh Debt to Total Asset Ratio (DTA) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Sektor Properti dan Sektor Manufaktur yang Go Public di BEI”, memperlihatkan bahwa DER dan DTA sebagai rasio leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Earning per Share. 7 Penelitian
oleh
Rachmat
Setiyono
”Pengaruh
Likuiditas,
Leverage,
Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Tekstil Yang Go Publik di BEJ” tesis Undip 2000, memperlihatkan bahwa variabel independen (current ratio,leverage,working capital turn over) ternyata secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang dinyatakan dengan Return on
6
Sam’ani, ”Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2004-2007”, Tesis Magister Manajemen (Semarang : Universitas Diponegoro, 2008), h. 93. 7 T. Putri M. Sibarani, ”Analisis Pengaruh Debt to Total Asset Ratio (DTA) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Earning Per Share(EPS) pada Perusahaan Sektor Properti dan Sektor Manufaktur yang Go Public di BEI”,Skripsi Sarjana Ekonomi (Sumatera Utara: USU, 2009),h.55.
9
Invesment ,walaupun secara parsial hanya variabel leverage yang mempunyai pengaruh signifikan negatif secara statistik. 8 Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ima Hernawati ”Analisis pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Jakarta)” skripsi Unnes 2007, hasil dari penelitian tersebut menunjukkan rasio Debt to Total aset (DTA) tidak signifikan mempengaruhi Return On Invesment (ROI). Dengan meningkatnya solvabilitas tidak menjamin akan diikuti dengan meningkat atau menurunnya profitabilitas. 9 Sedangkan pada penelitian Muhamad Sarifudin, SE ”Analisis Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris : Pada Perusahaan Perbankan Yang Listed di BEJ)” tesis magister manajemen Undip 2005, Penelitian yang menguji pengaruh variabel CAR, OPM, NPM, BOPO, NIM, Debt Ratio, dan LDR terhadap perubahan laba ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Debt Ratio tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel perubahan laba. 10 Berdasar pada uraian di atas, maka posisi penelitian ini di antara serangkaian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah menindaklanjuti penelitian sebelumnya yang terkait pengaruh ukuran (size) terhadap kinerja keuangan, adapun istilah yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah ukuran bank karena penelitian 8
Rachmat Setiyono, ”Pengaruh Likuiditas,Leverage, Manjemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Tekstil Yang Go Publik di BEJ”,Tesis Magister Manajemen (Semarang :Universitas Diponegoro, 2000), h. 59. 9 Ima Hernawati, ”Analisis pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Jakarta)”, Skripsi Sarjana Ekonomi (Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2007), h. 64. 10 Muhamad Sarifudin,SE, ”Analisis Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris : Pada Perusahaan Perbankan Yang Listed di BEJ)”, Tesis magister manajemen (Semarang : Universitas Diponegoro, 2005), h. 54.
10
ini akan secara khusus menjadikan perusahaan perbankan sebagai objek penelitian. Penelitian ini juga sekaligus menindaklanjuti penelitian yang terkait pengaruh leverage terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian lain dari segi kombinasi variabel independen yang digunakan serta objek dan jangka waktu penelitian. Penelitian ini meneliti pengaruh variabel ukuran bank dan leverage terhadap kinerja keuangan pada bank syariah yang ada di Indonesia. Indikator yang digunakan untuk kinerja keuangan adalah ROA dan ROE. Rasio leverage yang akan digunakan untuk menguji pengaruhnya terhadap ROA adalah DTA, sedangkan terhadap ROE akan digunakan DER. Jangka waktu penelitiannya adalah dari Januari tahun 2006 sampai Desember tahun 2010. Secara ringkas penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
No 1
Peneliti (Tahun) Seniwati Sembiring
Hasil Penelitian Ukuran
(2008)
terhadap NPM dan EPS sebagai indikator kinerja
Perusahaan
berpengaruh
signifikan
positif
keuangan. Sedangkan kebijakan pendanaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap NPM dan EPS 2
Wahyu Ario Pratomo
Ukuran bank berpengaruh negatif signifikan terhadap
dan Abdul Ghafar Ismail
kinerja bank.
(2007) 3
Eppy Yuniar Putri
Variabel SIZE bersama dengan variabel CAR, ATTM,
(2010)
NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba bank. Variabel SIZE sendiri memiliki hubungan yang tidak searah dengan pertumbuhan laba bank
11
4
Sam’ani
Corporate governance yang diproksi oleh aktivitas
(2008)
komisaris,
ukuran
dewan
direksi,
komite
audit
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan kepemilikan institusional dan rasio leverage mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. 5
T. Putri M. Sibarani
Debt to Total Asset (DTA) dan Debt to Equity (DER)
(2009)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share (EPS)
6
Rachmat Setiyono
Leverage (DTA) berpengaruh signifikan negatif terhadap
(2000)
profitabilitas
(ROI),sedangkan
variabel
lain
yaitu
Likuiditas (CR) dan manajemen modal kerja tidak signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas 7
Ima Hernawati
Solvabilitas (DTA) dan likuiditas (CR) tidak signifikan
(2007)
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROI), dan hanya Efisiensi modal kerja (WCT) yang berpengaruh positif dan sigifikan
8
Muhamad Sarifudin
Debt Ratio, CAR, OPM, NPM, NIM dan LDR tidak
(2005)
signifikan berpengaruh terhadap perubahan laba. hanya BOPO yang berpengaruh sigifikan.
2. Kerangka Berpikir 2.1. Pengaruh Ukuran Bank terhadap Kinerja Keuangan Pada perusahaan secara umum, ukuran (size) dapat ditentukan berdasarkan penjualan, total aktiva, tenaga kerja, dan lain-lain, yang semuanya berkorelasi tinggi. Secara khusus pada perusahaan perbankan, ukuran (size) dapat diukur
12
dengan beberapa cara, yakni: Total Assets, Total Deposits, Total Capital, Risk Weighted Assets on Total Footing, Total Contingents to total footing. 11 Ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur pendanaan perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Kebutuhan akan pendanaan yang lebih besar memiliki kecenderungan bahwa perusahaan menginginkan pertumbuhan dalam laba. Sehubungan dengan total aktiva, apabila perusahaan memiliki total aktiva yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan (maturity) atau well established. Secara umum perusahaan yang mempunyai total aktiva yang relatif besar dapat beroperasi dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang total aktivanya rendah. Oleh karena itu perusahaan dengan total aktiva yang besar akan lebih mampu untuk menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi termasuk juga perusahaan di sektor perbankan. Dengan demikian ukuran bank yang diukur dengan total aktiva akan berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE sebagai rasio yang menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba dan merupakan ukuran kinerja keuangan. 2.2. Pengaruh Leverage terhadap Kinerja Keuangan Dalam teori keuangan perusahaan
(corporate finance) disebutkan bahwa
penggunaan hutang bagi perusahaan mendorong beberapa manfaat bagi perilaku manajer: (i) hutang menjadi alat insentif bagi manajer untuk bekerja lebih keras
11
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah (Yogyakarta : Ekonisia, 2004), hlm.150
13
guna menghindarkan ancaman risiko kebangkrutan usaha, (ii) hutang mendorong manajer untuk menyerahkan arus kas bebas (free cash flow) kepada pemegang saham yang selanjutnya digunakan untuk membayar kembali kewajiban utang atau untuk keperluan reinvestasi, (iii) hutang berperan dalam mengurangi insentif manajer untuk melakukan konsumsi tambahan yang berlebihan (excessive perquisite consumption).12 Bagi sektor perbankan yang sebagian besar operasi usahanya ditopang oleh hutang dari penyimpan (antara lain: tabungan, deposito masyarakat), manfaat tersebut perlu mendapat telaah lebih lanjut. Justru sebaliknya, hutang bagi bank dapat menimbulkan masalah keagenan yang cukup serius. Hal ini disebabkan oleh keputusan-keputusan keuangan akan diambil oleh pemilik (lewat pihak manajemen yang diangkat oleh pemilik) sedemikian rupa sehingga apabila keputusan tersebut ternyata bekerja dengan baik, maka manfaatnya akan dinikmati oleh seluruh pemilik perusahaan, tetapi bila gagal, pemberi kredit (dalam industri perbankan, para penyimpan) diminta untuk ikut menanggung kerugian tersebut. Proporsi penggunaan hutang dalam sebuah perusahaan sendiri dapat ditunjukkan oleh rasio Debt to Total Asset (DTA) dan Debt to Equity Ratio (DER), maka apabila rasio DTA dan DER semakin besar akan mempengaruhi secara negatif kinerja keuangan dalam suatu perbankan yang dalam hal ini diwakili oleh ROA dan ROE.
12
Sam’ani, ”Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2004-2007”..,hlm.49
14
Gambar 1.1 Skema Kerangka Berpikir Variabel Bebas
Variabel Terikat
UKURAN BANK (Size)
X1 ROA (Return on Assets)
Y1 DTA (Debt to Total Asset Ratio)
L E V E R A G E
X2
ROE (Return on Equity)
Y2
K I N E R J A K E U A N G A N
DER (Debt to Equity Ratio)
X3
3. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti kebenarannya melalui analisis data yang terkumpul. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1: ukuran bank berpengaruh signifikan positif terhadap ROA H2: DTA berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA H3: ukuran bank berpengaruh signifikan positif terhadap ROE H4: DER berpengaruh signifikan negatif terhadap ROE
15
F. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.13 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan - hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.14 2. Variabel Penelitian 2.1. Klasifikasi Variabel Penelitian ini melibatkan 3 variabel bebas (X) yaitu ukuran bank (X1), Debt to Total Asset Ratio (X2), Debt to Equity Ratio (X3), dan dua variabel terikat (Y) yaitu Return on Assets (Y1), Return on Equity (Y2). 2.2. Definisi Variabel Penelitian Tabel 1.2 Definisi Variabel Penelitian No. 1.
2.
3.
13
Variabel Ukuran bank
Debt to Total Asset Ratio Debt to Equity Ratio
Pengertian
Pengukuran
Jumlah keseluruhan aktiva suatu perusahaan pada satu tanggal laporan keuangan
Total Aktiva
Rasio yang mengukur perbandingan hutang dengan aktiva perusahaan Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan
DTA =
Total Hutang Total Aktiva
DER =
Total Hutang Modal Sendiri
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 1999), h.5. Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), h. 93. 14
16
4. 5.
Return on Assets
Rasio antara laba bersih terhadap total aktiva
ROA =
Return on Equity
Rasio antara laba bersih terhadap modal sendiri
ROE =
Laba Bersih Total Aktiva Laba Bersih Modal Sendiri
3. Data penelitian Penelitian ini membatasi objek yang diteliti hanya pada bank umum syariah saja, dan tidak pada unit usaha syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah di Indonesia. Jumlah bank umum syariah yang eksis dan memiliki ketersediaan laporan keuangan pada awal periode penelitian adalah berjumlah 3 bank. Karena jumlah anggota populasi hanya 3 maka tidak dilakukan pengambilan sampel dan akan meneliti seluruh populasi bank umum syariah yang eksis pada awal periode penelitian yakni pada Januari 2006. Tabel 1.3 Objek Penelitian
No Objek Penelitian 1.
PT BANK MUAMALAT INDONESIA
2.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
3.
PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA
4. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan Bank Syariah di Indonesia periode 2006 - 2010 yang dipublikasikan untuk umum dan dapat diakses melalui website resmi Bank Indonesia : www.bi.go.id. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan.
17
5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data informasi dari artikel, jurnal, literatur, dan hasil penelitian terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dari data sekunder yang berupa laporan keuangan publikasi bank. 6. Metode Analisis Data Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti.15 Oleh karenanya, data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Metode analisis ini dipilih karena penelitian berupaya untuk menjelaskan pengaruh dan hubungan beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat.16 Namun sebelum masuk dalam proses ini, akan dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan merupakan data linier terbaik dan tidak bias (Best Linnier Unbiased Estimated/BLUE) atau tidak. Selain itu juga dilakukan uji hipotesis, yang dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis berdasarkan data penelitian. Keseluruhan langkah dalam analisis data menggunakan software SPSS versi 19.
15
Dyah Suryani Kusuma Wardani, Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1989), h. 330.
16
Husaini Usman, dkk, Pengantar Statistika (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), h. 241.
18
6.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga memudahkan untuk dipahami. Statistik deskriptif dalam penelitian ini memuat data mean (rata-rata), deviasi standart, nilai minimum dan nilai maksimum yang dapat digunakan untuk menentukan fluktuasi masing-masing variabel dengan cara mengurangi mean dengan deviasi standart. 6.2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik meliputi meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan grafik normal probability plot serta pengujian one sample Kolmogorov Smirnov untuk membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur
19
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. 17 c. Uji Autokorelasi Uji ini merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan drinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi kita menggunakan uji DurbinWatson (DW). Uji ini menghasilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel (dL dan du).18 Aturan pengujiannya adalah: d
: Terjadi masalah autokorelasi yang positif yang perlu perbaikan.
dL
17
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), h. 207. 18 Purbayu Budi Santosa dkk, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS, (Yoggyakarta: ANDI, 2005), h. 240.
20
d. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas adalah terjadinya ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain.
Untuk
menguji
ada
tidaknya
heteroskedastisitas, dalam penelitian ini digunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). 6.3. Model Regresi Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan regresi berganda merupakan persamaan regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen. Persamaan regresi yang digunakan dalam proses analisis sebagai berikut: Y1 = a + β1 X1+ β2 X 2 + e Y1 = a + β1 X1 + β3 X3+ e Dimana : Y1
: ROA
Y2
: ROE
a
: konstanta persamaan regresi
β1- β3 : koefisien variabel independen X1
: ukuran bank (SIZE)
X2
: DTA
X3
: DER
e
: standard error
6.4. Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap masing-masing hipotesis yang diajukan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
21
a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen. Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi kita akan bisa menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan demakin baik kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. b. Uji t atau Uji Parsial Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Jika probabilitas
> 0,05 maka tidak terdapat
pengaruh signifikan secara parsial. Jika probabilitas < 0,05 maka terdapat pengaruh signifikan secara parsial. Nilai probabilitas dapat dilihat pada pada tabel coefficients kolom significance hasil pengolahan dari program SPSS. c. Uji F atau Uji Simultan Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Menentukan level of signifikansi = 0,05. Jika tingkat sigifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan, sedangkan jika tingkat signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai signifikansi atau probabilitas dari uji F dapat dilihat pada tabel ANOVA hasil pengolahan program SPSS.
22
G. Sistematika Penulisan Dalam rangka memperoleh hasil penulisan yang sistematis, maka penelitian ini diuraikan secara runtut berdasarkan sistem penulisan sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang pengertian, operasional, dan laporan keuangan bank syariah; kinerja keuangan; ukuran bank; dan leverage.
BAB III : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Bab ini berisi tentang sejarah berdiri, visi dan misi, produk, struktur organisasi, dan perkembangan keuangan dari: Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega Indonesia. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis variabel penelitian, uji asumsi klasik, model regresi, pengujian hipotesis dan pembahasan. BAB V
: PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan penelitian serta saran-saran.