BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung
dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat pesat dalam mengelola manajemen perusahaan yang baik. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas yang dimiliknya. Oleh karena itu, segala aspek perusahaan harus didahului dengan perencanaan dan pengendalian yang baik sehingga perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan efektif dan efisien. Pengendalian
internal
yang
memadai
memberikan
manfaat
bagi
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dan menghindarkan perusahaan dari kerugian yang diakibatkan karena penyelewengan dan kekeliruan yang mungkin saja dilakukan oleh personil perusahaan. Selain itu, dengan adanya pengendalian internal yang baik dan teratur dalam mengelola kegiatan koperasi, maka pimpinan perusahaan akan memperoleh laporan-laporan yg bermanfaat untuk meningkatkan efektifitas perusahaan, juga membantu dalam pengambilan kebijakan keputusan maupun pertanggungjawaban dalam memimpin perusahaan. Koperasi Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat “Warga Kencana” merupakan koperasi primer yang memiliki Badan Hukum dengan Surat
1
Pengesahan No.
42/PAD/KDK.1021/VI/1999
dan Surat
Keputusan No.
162/BH/KDK/10-21/IX/1991. Koperasi Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi
Jawa Barat “Warga Kencana” beranggotakan Pegawai Perwakilan BKKBN
Provinsi Jawa Barat, yang bertempat di Jl. Surapati No 122 Bandung. Koperasi
Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat “Warga Kencana” merupakan koperasi simpan pinjam, namun koperasi ini juga menyediakan barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, sembako dan kebutuhan sehari-hari
lainnya. Akan tetapi, barang-barang tersebut bukan barang yang dibeli oleh koperasi, melainkan barang yang dititipkan oleh anggota ataupun pihak luar. Kegiatan operasional yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat “Warga Kencana” mencakup sistem simpan pinjam dan serba usaha. Proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut masih dilakukan secara manual sehingga masih terdapatnya kelemahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Selain itu, kelemahan di bidang sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan terlihat di perusahaan. kelemahan tersebut meliputi keadaan mayoritas pengurus yang tidak kompeten dalam bidangnya, tanggung jawab pengurus yang bersifat ganda yakni sebagai pegawai di Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan juga sebagai pengurus koperasi, sehingga pelaksanaan jobdesk kurang dilakukan secara optimal. Dari segi pengamanan data, koperasi ini belum memiliki data yang terintegrasi, sehingga data masih terpisah dan berada di beberapa fungsi, sehingga mengakibatkan adanya perbedaan posisi keuangan antara kedua fungsi yang memiliki data keuangan tersebut.
2
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa penerapan pengendalian
internal terhadap kegiatan operasional perusahaan sangat penting terhadap
pencapaian efisiensi dan efektifitas perusahaan. Oleh karena itu, untuk
mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas penerapan pengendalian internal
terhadap kegiatan operasional perusahan, maka penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dalam sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul “Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Pada Koperasi Pegawai
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat “Warga Kencana”.
1.2.
Identifikasi Masalah Permasalahan yang diidentifikasi berdasarkan uraian latar belakang di atas
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah
implementasi
pengendalian
internal
(lingkungan
pengendalian, pengendalian pervasif dan pengendalian aplikasi) pada Koperasi Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat “Warga Kencana” ? 2.
Apa saja kelemahan dari pengendalian internal yang diterapkan tersebut?
3.
Saran/usulan apa saja yang akan diajukan penulis untuk mengatasi kelemahan penerapan pengendalian internal tersebut?
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian 3
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengendalian internal (lingkungan pengendalian,
pengendalian pervasif dan pengendalian operasi) yang diterapkan di Koperasi Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat “Warga
Kencana” beserta kelemahan dan keterbatasaannya.
2. Untuk mengetahui apa saja kelemahan dari pengendalian internal yang
diterapkan Koperasi Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat
“Warga Kencana”. 3. Untuk
memberikan
saran/usulan
dalam
mengatasi
kelemahan
pengendalian internal yang diterapkan pada Koperasi Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat “Warga Kencana”. 1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan menjadi bahan masukan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal perusahaan. 2. Bagi penulis Hasil dari penelitian ini menambah pengetahuan dan pengalaman penulis serta dapat menjadi bahan perbandingan antara teori pengendalian internal yang didapatkan selama di bangku kuliah dengan praktik nyata di lapangan .
4
3. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pengendalian
internal perusahaan.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan
acuan dalam melakukan penelitian dengan topik kajian yang sama.
1.4.
Pendekatan Masalah Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang). Mulyadi (2008:163) mendefinisikan bahwa Sistem Pengendalian Internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan Menurut COSO (Comittee Of Sponsoring Organizations) yang dikutip oleh Gellinas dan Sutton (2004:235) mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut :
5
“Internal control is a process, effected by an entity’s board of directors,
management, and other peronel, designed to provide reasonable assurance
regarding the achievment of objectives in the following categories: (1)
effectiveness and efficiency of operations; (2) reliability of finnancial reporting;
(3) compliance with applicable laws and regulations.”
Definisi di atas menjelaskan bahwa pengendalian internal adalah suatu proses
yang diterapkan oleh dewan direksi, pihak manajemen, dan pegawai lainnya, yang
dirancang untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan-tujuan perusahaan dapar tercapai. Adapun tujuan–tujuan pengendalian internal yang dikemukakan oleh COSO yang dikutip oleh Gelinas dan Sutton adalah : 1. Efektivitas dan efisiensi operasi Pengendalian internal dimaksudkan untuk menghindarkan pengulangan kerja sama yang tidak perlu dan pemborosan dalam seluruh aspek usaha, serta mencegah penggunaan sumber daya yang tidak efisien. 2. Keandalan pelaporan keuangan Dalam menjalankan usahanya, manajemen memerlukan informasi yang akurat 3. Ketaatan kepada hukum dan peraturan yang berlaku Krismiaji (2005:223) menyatakan bahwa menurut COSO terdapat lima unsur-unsur pengendalian internal yaitu : 1. Lingkungan pengendalian, yang meliputi : 6
a) Komitmen kepada integritas dan nilai etika b) Filosofi dan gaya operasi manajemen
c) Struktur organisasi
d) Komite audit metode
e) Penetapan wewenang dan tanggungjawab f) Praktik dan kebijakan tentang sumber daya manusia Pengaruh eksternal g)
2. Penilaian resiko Penilaian resiko dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a) Identifikasi ancaman b) Perkiraan resiko c) Identifikasi pengendalian d) Perkiraan biaya dan manfaat e) Menetapkan efektivitas biaya-manfaat (cost-benefit effectiveness) 3. Aktivitas pengendalian a) Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai b) Pemisahan tugas c) Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai d) Penjagaan aset dan pencatatan yang memadai e) Pemeriksaan independen atas kinerja 4. Informasi dan komunikasi
7
Perusahaan harus memiliki informasi yang relevan dan dapat diandalkan
baik informasi keuangan maupun nonkeuangan, yang berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa eksternal serta internal. Informasi tersebut harus direkam dan
dikomunikasikan
memerlukannya.
kepada
pimpinan
perusahaan
dan
pihak
lain
yang
5.Pemantauan Supervisi yang efektif a)
b) Akuntansi pertanggungjawaban c) Audit internal Sedangkan menurut Gelinas et al. dalam bukunya Accounting Informatiaon System menyatakan bahwa unsur-unsur pengendalian internal itu terdiri dari : 1. The Control Environment (Lingkungan Pengendalian) 2. Pervasive Control Plan ( Rencana Pengendalian Pervasif) 3. Application Control Plan ( Rencana Pengendalian Aplikasi) Ketiga komponen di atas akan digunakan oleh penulis sebagai tolak ukur dalam melakukan evaluasi terhadap pengendalian internal pada Koperasi Pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat “Warga Kencana” Dari seluruh uraian di atas, jelaslah bahwa pengendalian internal sangat dibutuhkan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pengendalian internal yang memadai, membantu perusahaan dalam menghasilkan informasi-informasi yang berkualitas guna mendukung kelancaran
8
aktivitas operasional perusahaan serta mencegah berbagai bentuk kecurangan dan penyalahgunaan yang dapat merugikan perusahaan.
1.5.
Metodologi Penelitian
1.5.1. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analis, yaitu suatu metode penelitian yang mendeskripsikan dan menganalisis data-data serta informasi yang diperoleh dari aktivitas yang ada dan kemudian ditarik kesimpulan. 1.5.2 Data Penelitian 1.5.2.1. Jenis Data 1. Data subyek Dalam penelitian ini, data subyek berupa tanggapan dan jawaban dari hasil wawancara yang diajukan penulis kepada bagian-bagian yang terlibat dalam kegiata penerapan pengendalian internal perusahaan. 2. Data dokumenter Data ini berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, Job Description masing-masing bagian di perusahaan serta dokumen-dokumen yang terkait dengan penerapan pengendalian internal perusahaan.
9
1.5.2.2. Sumber Data
Menurut sumbernya, data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Data Primer
Data ini merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli seperti ketua, pengurus, badan pengawas, dan lainnya terkait dengan penerapan pengendalian internal perusahaan.
2. Data Sekunder Data ini merupakan data yang diperoleh melalui perantara seperti hasil tinjauan pustaka mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penerapan pengendalian internal perusahaan.
1.5.2.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap bagian-bagian yang terkait dengan prosedur yang diterapkan koperasi seperti Seksi Keuangan, Bendahara, Unit Kemitraan dan Unit Simpan Pinjam, untuk mengajukan beberapa 10
pertanyaan yang berkaitan dengan penerapan pengendalia internal di
koperasi.
2. Observasi
Observasi dilakukan terhadap pola atau proses kerja mengenai penerapan
pengendalian internal perusahaan yang meliputi prosedur simpan pinjam
dan penjualan tunai (serba usaha).
3. Analisis Dokumentasi
Analaisis dokumentasi dilakukan dengan cara menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan penerapan pengendalian internal perusahaan.
1.6.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Koperasi Pegawai Perwakilan BKKBN
Provinsi Jawa Barat “Warga Kencana”yang beralamat di Jalan Surapati No.122 Bandung. Sedangkan waktu pelaksanaan mulai dari bulan Mei sampai bulan Juni 2012.
11