BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, khususnya keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan peranan tripusat pendidikan itu, baik sendiri-sendiri maupun bersam-sama, merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan yakni membangun manusia Indonesia seutuhnya serta menyiapkan sumber daya manusia pembangunan yang bermutu. (Komariah.2005: 75) Pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah, dimana pemerintah menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan itu sendiri. Serta peran orang tua dan masyarakat dalam menggalakan pendidikan formal di sekolah juga menjadi faktor yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Jadi, pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus diselenggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No 20/ 2003 dan sesuai penetapan GBHN. Sebagai suatu sistem, sekolah memiliki komponen inti yang terdiri dari input, proses dan output. Komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan dan menentukan. Selain sebagai wahana pembelajaran, lingkungan juga merupakan tempat berasalnya masukan (input)
1
2
sekolah. Input sekolah adalah segala masukan yang dibutuhkan sekolah untuk terjadi pemrosesan guna mendapatkan output yang diharapkan. Disamping itu sekolah sebagai suatu sistem, seharusnya menghasilkan output yang dapat dijamin kepastiannya. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas Output dari aktivitas sekolah adalah segala sesuatu yang telah kita pelajari dari sekolah, yaitu seberapa banyak yang dipelajari dan seberapa baik kita mempelajarinya. Output sekolah secara mudah dapat dikatakan sebagai siswa yang berhasil keluar sebagai pemenang dari ajang pergulatan ilmu yang diakhiri dengan ujian-ujian dan menghasilkan suatu prestasi belajar (Komariah. 2005: 76). Kualitas pendidikan yang bermutu, maka pemerintah mengadakan Ujian Akhir adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan UndangUndang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan. Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi
3
mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar. Berdasarkan wawancara dengan guru bahwa masalah yang ada terjadi di SD tersebut adalah dengan letak sekolah yang berada di pinggiran kota dan terbagi menjadi 2 lokal serta menjadi sekolah yang mendapat siswa yang tidak lolos seleksi di SD favorit mengakibatkan SDN 1 Tlogomas Kota Malang memiliki prestasi belajar yang kurang memuaskan ini terlihat masih banyak yang mendapat nilai di bawah kkm yakni 6,5 saat ulangan harian, selain masalah tersebut peran orang tua juga sangat kurang. Dukungan orang tua dalam mendapatkan pendidikan yang layak serta kesadaran orang tua akan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk putra dan putri mereka dalam menempuh pendidikan masih sangat minim, ini terbukti kurang pedulinya orang tua terhadap prestasi belajar yang diraih anak mereka. Masih banyak anggapan bahwa dengan mendaftarkan anak mereka di sekolah sudah cukup menyelesaikan masalah. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa siswi. Ada 6 siswa laki-laki yang di kelas yang megikuti kesenian kuda lumping yang berlatih di malam hari menjadi masalah juga yang di hadapi sekolah, karena sering siswa tidak masuk atau masuk dengan keadaan yang masih mengantuk sehingga dalam menerima pelajaran siswa kurang konsentrasi di kelasnya. Anak cenderung berfikir bahwa belajar di sekolah sudah cukup dan tidak perlu belajar lagi di rumah karena kurangnya dukungan di lingkungan sekitar anak tersebut. Kondisi lingkungan yang ada saat ini maka perlu di berikan bimbingan belajar bagi siswa dan siswi dimana bimbingan belajar tersebut akan
4
memberikan dorongan serta motivasi anak agar anak mampu mengerjakan soalsoal dengan mudah dan meraih nilai yang memuaskan dalam ujian nasional sehingga anak dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan hasil yang memuaskan. Lingkungan sekolah sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, sehingga dibutuhkan upaya dari sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Para siswa harus bisa memacu prestasi belajar mereka agar mendapat di atas kkm yang di tetapkan pihak sekolah yakni 6.5 untuk itu dibutuhkan upaya dari pihak sekolah dalam mempersiapkan bagi siswa dengan memberi bimbingan belajar yang di berikan oleh bidang pelayanan bimbingan dan konseling. Bidang pelayanan bimbingan dan konseling membantu individu atau peserta didik dalam mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan untuk pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005: 233). Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Bimbingan Belajar Sebagai Upaya Sekolah dalam Mempersiapkan Siswa Kelas VI pada Ujian Akhir di SD Negeri Tlogomas 1 Kota Malang.
5
1.2 Fokus Penelitian Letak sekolah yang berada di pinggiran kota dengan fasilitas yang cukup, Imput siswa merupan siswa tidak lolos seleksi SD favorit, Dukungan orang tua akan pendidikan anak yang kurang karena orang tua menyerahkan pendidikan pada pihak sekolah karena kesibukan kerja dan terbatasnya pengetauan orang tua, Kurang perhatian orang tua terhadap siswa memicu siswa nakal dan mencari perhatian ke hal negatif serta ada 6 siswa lelaki yang ikut seni kuda lumping, Rata-rata siswa mendapat nilai di bawah kkm (6,5) untuk tiga mata pelajaran yang di ujikan Upaya sekolah mempersiapkan siswa maka sekolah mengadakan bimbingan belajar secara intensif kepada siswa kelas VI untuk membantu siswa dalam menghadapi ujian akhir.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan bimbingan belajar dalam mempersiapkan siswa kelas VI menghadapi ujian akhir di SDN Tlogomas 1 Kota Malang? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mempersiapkan siswa kelas VI melalui bimbingan belajar pada di SDN Tlogomas 1 Kota Malang?
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dapat diketahui tujuan dari penelitian ini:
1. Mengetahui pelaksanaan bimbingan belajar dalam mempersiapakan siswa kelas VI di SDN Tlogomas 1 Kota Malang.
6
2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang ada di sekolah dalam mempersiapkan siswa menghadapi ujian akhir melalui bimbingan belajar pada siswa kelas VI di SDN Tlogomas 1 Kota Malang.
1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pihak yang kan melakukan penelitian lebih mendalam tentang upaya sekolah dalam mempersiapkan siswa pada ujian akhir. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi kepala sekolah, penelitian ini berguna untuk memberikan pelayanan bimbingan belajar yang lebih baik lagi guna mempersiapkan siswa kelas VI dalam ujian akhir. b. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa bimbingan belajar sangat penting diberikan kepada siswa untuk mempersiapakan dalam menghadapi ujian akhir. c. Bagi orang tua, diharapkan dengan adanya bimbingan belajar yang di berikan sekolah sebagai upaya mempersiapkan siswa menghadapi ujian, maka orang tua ikut berperan dalam mendukung dan memotivasi putra dan putri mereka dalam belajar d. Bagi siswa, sangat penting diberikan bimbingan belajar agar siswa paham dan mampu mengerjakan soal-soal dalam keseharian dan saat mengerjakan soal pada ujian akhir.
7
1.6 Batasan Istilah Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka dalam penelitian ini di batasi sebagai berikut : 1. Lingkungan Belajar Lingkungan belajar menurut Olivia (2010:18) bahwa lingkungan belajar adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap
kegiatan
pendidikan. 2. Bimbingan Belajar Undang-undang
sistem
pendidikan
Nasional
tahun
1989,
pendidikan dilaksanakan dalam bentuk bimbingan, pengajaran, dan latihan. Bimbingan atau membimbing memiliki dua makna yaitu bimbingan secara umum yang mempunyai arti sama dengan mendidik atau menanamkan nilai-nilai, membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik. 3. Ujian Akhir Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.