1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang mempunyai objek berupa fakta, konsep, dan operasi serta prinsip. Semua objek tersebut harus dipahami secara benar oleh siswa, karena materi tertentu dalam matematika bisa merupakan prasyarat untuk menguasai materi matematika yang lain. Terlebih materi penjumlahan dan pengurangan bilangan ini merupakan materi dasar pada tingkat sekolah dasar. Matematika sangat penting dalam kehidupan. Bahkan setiap hari matematika
digunakan
oleh
manusia
dalam
kehidupannya
untuk
menghitung belanja, mengukur, dan lain sebagainya. Mengingat betapa pentingnya matematika dalam kehidupan manusia, maka matematika perlu dikenalkan sedini mungkin. Dalam pendidikan sekolah dasar, matematika yang memiliki berbagai komponen dikenalkan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan anak. Standar kompetensi mata pelajaran matematika merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif terhadap matematika. Materi matematika yang diberikan di Madrasah Ibtidaiyah merupakan konsep dasar yang banyak diterapkan dalam kehidupan sehai-hari. Oleh karena itu diperlukan penguasaan yang memadai terhadap konsep matematika. Pemerintah
1
2
berupaya
meningkatkan
mutu
pendidikan
yang
dilakukan
secara
menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilainilai.1 Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life skill) melalui seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil di masa datang. Hasil kegiatan belajar penjumlahan dan pengurangan yang dilakukan oleh siswa kelas II MI Mambaul Hikmah Ngrowo Bangsal Mojokerto sekarang tergolong masih rendah. Dari hasil pelaksanaan tes yang dilakukan, dari 22 siswa hanya 10 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 (Nilai KKM)2. Dari data tersebut ternyata selama proses pembelajaran berlangsung terlihat siswa kurang memperhatikan, kurang termotivasi untuk belajar, tidak mau bertanya pada guru, dan sulit menangkap pelajaran. Dengan demikian dalam pembelajaran matematika diperlukan media yang dapat membantu siswa untuk berpikir secara konkrit, dalam menjelaskan dan menanamkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan. Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.3
1
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2011). Dokumentasi nilai hasil belajar siswa kelas 2 MI Mambaul Hikmah materi penjumlahan dan pengurangan Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015. 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2011). 2
3
Menurut
Hamalik4
mengemukakan
bahwa
pemakaian
media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dewasa ini media tidak lagi dipandang sebagai alat bantu yang digunakan jika perlu atau sekedar selingan, melainkan dipandang sebagai komponen dari sistem instruksional. Oleh karena itu penggunaan media harus dirancang, disiapkan, dipilih dan disusun secara cermat sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai. Dari masalah tersebut maka dalam proses pembelajaran diperlukan media yang dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan media garis bilangan. Melalui media yang digunakan dalam pebelajaran diharapkan siswa lebih cepat paham sehingga materi yang diajarkan bisa diterima denganbaik. Dengan menggunakan media guru bisa memberikan materi secara lebih jelas dan rinci serta bisa menarik perhatian siswa, dengan ini guru dapat lebih mudah mentransfer ilmu yang akan diberikan kepada siswa. Pada kegiatan belajar-mengajar terkadang siswa bisa menghafal apa yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa kurang bisa mengerti maksud inti dari materi tersebut. Hal ini terjadi karena siswa kurang tertarik pada materi 4
Hamalik(1986) dalam Azhar Arsyad. Media Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2011).
4
yang hanya menggunakan bahasa lisan dan buku panduan yang digunakan untuk menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan kepada siswa. Pembelajaran yang membosankan di dalam kelas terlihat dari beberapa siswa yang ramai sendiri saat guru menjelaskan dan ada juga siswa yang mengantuk. Oleh karena itu selain buku paket yang digunakan guru ingin menggunakan media sebagai salah satu cara agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan. Dalam pembelajaran diperlukan kondisi belajar yang baik pada diri siswa, baik dalam kondisi internal maupun dalam kondisi eksternal. Kondisi internal merupakan peningkatan memori siswa sebagai hasil belajar terdahulu. Kondisi eksternal meliputi aspek atau benda yang di rancang dalam suatu kegiatan pembelajaran.5 Dalam suatu proses belajar-mengajar, dua unsur yang amat penting diantaranya yaitu metode yang digunkan untuk mengajar dan media yang mendukung dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran yang dipergunakan dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan antusias dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan pada kegiatan belajar-mengajar, dan juga dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadapa siswa.6 Pembelajaran Matematika di MI sebaiknya menggunakan media atau alat peraga dan alat peraga yang digunakan lebih baik adalah benda konkrit. Guru harus kreatif merancang dan menciptakan alat peraga sendiri, alat 5
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), 12. 6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:. Rajagrafindo Persada, 2011), 15.
5
peraga tidak harus mahal. Meskipun hanya sederhana tetapi sesuai dengan materi pelajaran akan menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Untuk menyampaikan materi yang bervariasi tentu diperlukan media yang tepat. Salah satu media yang tepat dalam mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan di kelas II adalah dengan menggunkan media garis bilangan. Media garis bilangan sangat membantu dalam proses belajar-mengajar, siswa tidak hanya mendengar penjelasan dari guru, akan tetapi juga disajikan benda konkrit berupa penggaris dan ditambahkan bebek mainan yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa mudah memahami dan mengerti terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa. Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan oleh guru. Melalui
penggunaan
media
pengajaran
diharapkan
dapat
mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran sangat bervariatif, ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan
6
dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran.7 Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lainlain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, fitrips, film, penggunaan OHP dan lain-lain. Keempat penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. Penggunaan media garis bilangan dapat memudahkan siswa dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan. Siswa akan lebih mudah memahami dan menguasai materi penjumlahan dan pengurangan bilangan jika dalam proses pembelajaran digunakan media garis bilangan. Sesuai dengan pendapat Jerome Bruner yang menyatakan bahwa kemampuan mental anak berkembang secara bertahap mulai dari yang sederhana ke yang rumit, mulai dari yang mudah ke yang sulit, dan mulai dari yang nyata/konkret ke yang abstrak. Sehingga diharapkan dengan penggunaan media garis bilangan dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan bilangan. Penelitian sebelumnnya telah dilakukan oleh Ike Ligasari Dewi dengan judul penelitian “Penggunaan Media Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV SDN I Karangduren Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011” dan sebuah skripsi 7
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo, 2013).
7
yang ditulis oleh Mas Ade Sinatra dengan judul “Pemanfaatan Media Garis Bilangan untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat pada Kelas IV SD Pancasila 45 Surabaya”. Kemampuan berhitung siswa di MI Mambaul Hikmah Mojokerto tergolong rendah. Hal ini dilihat dari nilai ulangan harian siswa, banyak terdapat siswa yang belum bisa mencapai nilai KKM. Dari data pra siklus terdapat 12 siswa yang belum dapat mencapai nilai KKM, dan sebanyak 10 siswa yang sudah dapat mencapai kriteria ketuntasan tersebut. Dari uraian di atas, maka peneliti meggunakan media garis bilangan untuk melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan harapan kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan bilangan siswa semakin meningkat. Oleh karena itu judul dari skripsi ini adalah “Peningkatan Kemampuan Berhitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan dengan Media Garis Bilangan pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas II MI Mambaul Hikmah Mojokerto”.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan media garis bilangan dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan pada mata pelajaran Matematika siswa kelas II MI Mambaul Hikmah Mojokerto?
8
2. Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pada mata pelajaran Matematika siswa kelas II MI Mambaul Hikmah Mojokerto?
C.
Tindakan yang Dipilih Dalam skripsi ini, peneliti menggunakan asumsi sebagai berikut : Peningkatan Kemampuan Berhitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan dengan Media Garis Bilangan pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas II MI Mambaul Hikmah Mojokerto.
D.
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui penerapan media garis bilangan dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan pada mata pelajaran Matematika siswa kelas II MI Mambaul Hikmah Mojokerto. 2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pada mata pelajaran Matematika siswa kelas II MI Mambaul Hikmah Mojokerto.
E.
Lingkup Penelitian Peneliti mengadakan sebuah penelitian di MI Mambaul Hikmah Ngrowo kecamatan Bangsal kabupaten Mojokerto pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 terhadap siswa kelas II dengan jumlah sebanyak
9
22 siswa dengan materi melakukan penjumlahan dan penguragan bilangan sampai 500. Penelitian dilaksanakan pada jam sekolah yakni pukul 07.00 – 11.00 WIB.
F.
Signifikasi Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Sebagai bahan pertimbangan atau masukan penulis dalam pemilihan media, penerapan, dan langkah-langkah dalam pembelajaran matematika selanjutnya. 2. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi instansi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. 3. Semoga dapat memberikan sumbang saran yang positif bagi guru-guru matematika di lapangan.