BAB I PENDAHULUAN A. RASIONAL Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) merupakan salah satu komponen yang ikut serta dalam menentukan kualitas pendidikan suatu bangsa. Oleh karena itu, peningkatan mutu PTK mutlak diperlukan dan dibangun untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dan berkesinambungan agar dapat bersanding dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK telah mengalir pada setiap aspek kehidupan. Oleh karena itu diperlukan perubahan paradigma dalam pendidikan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pendidikan yang optimal. TIK memiliki potensi dan fungsi yang sangat besar dalam peningkatan kualitas pendidikan, untuk itu diperlukan suatu gerakan budaya pemanfaatan TIK untuk pendidikan. Peran penting integrasi TIK dalam proses pembelajaran adalah untuk membangun wawasan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat abad 21, yaitu (1) mengenal dan menguasai TIK dan media (ICT and media literacy), (2) berpikir kritis (critical thinking), (3) memecahkan
masalah
(problem-solving),
(4)
berkomunikasi
efektif
(effective
communication); dan (5) bekerjasama secara kolaboratif (collaborative). Pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran harus memungkinkan pendidik dan tenaga kependidikan menjadi partisipan aktif, menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin serta belajar secara individu sebagaimana halnya juga kolaboratif dengan pendidik dan tenaga kependidikan lain. Dalam buku Megatrend 2000 yang ditulis John Naisbit, dikatakan bahwa saat ini kita telah memasuki gelombang ketiga, yakni perubahan teknologi informasi. Gelombang pertama, menguasai lautan dan gelombang kedua menguasai teknologi maka dia akan menjadi pemenang. Sedangkan menurut Alfin Toffler dalam bukunya “The Third Wave” (1980:235-238) mengemukakan tiga gelombang perkembangan masyarakat : Gelombang 1 : Masyarakat agraris Gelombang 2 : Masyarakat industri Gelombang 3 : Masyarakat informasi. ~1~
Sekarang ini kita hidup di gelombang tiga yaitu masyarakat informasi. Kemajuan di bidang teknologi informasi atau komunikasi telah memperpendek jarak dan membuka pintupintu antar bangsa. Apa yang diketahui bangsa, seketika itu juga dapat diketahui oleh bangsa lain hingga pada suatu saat nanti nilai-nilai antar bangsa akan mengalami kesamaan (globalisasi). Adanya era globalisasi menuntut banyaknya perubahanperubahan dalam berbagai sektor kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, politik dan lain sebagainya. TIK telah menjadi simbol gelombang dalam menentukan arah pembangunan dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Kalau diibaratkan TIK adalah arus badai, maka sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapi perubahan teknologi informasi, yaitu membangun dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut, berdiam diri dan membiarkan diri kita terbawa arus, dan memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi. PPPPTK IPA sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
mempunyai
tanggung
jawab
untuk
mengembangkan program pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Kebutuhan dan perubahan yang baru dalam dunia pendidikan menuntut PPPPTK IPA untuk merealisasikan visi dan misinya. Berdasarkan pencermatan terhadap lingkungan internal dan eksternal serta adanya keinginan untuk memenuhi tuntutan masyarakat global, PPPPTK IPA menetapkan visi yaitu "Terwujudnya Layanan Prima Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA yang Profesional, Komprehensif, dan Bermartabat". Profesional memiliki makna bahwa PTK IPA memiliki kompetensi khusus untuk menjalankan tugasnya dengan menggunakan teknik dan prosedur yang berlandaskan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. PTK IPA dalam melaksanakan tugasnya bekerja dengan mengutamakan keahlian sesuai dengan tugas dan kode etik yang berlaku. Bermartabat adalah
PTK IPA dalam melakukan pekerjaan menggunakan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan sesuai dengan standar mutu atau norma tertentu serta mempunyai tingkat harkat kemanusiaan, mempunyai harga diri, menghargai mutu dan akuntabilitas, serta menjunjung tinggi peserta didik sebagai insan yang unik untuk dikembangkan. ~2~
Komprehensif memiliki makna bahwa PTK IPA memiliki kompetensi dan cara pandang yang luas dengan lingkup standar nasional maupun internasional, sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan IPA, melaksanakan jejaring kemitraan (partnership) bersama dengan stakeholder dan mengembangkan kewirausahaan (entrepreneurship). Perwujudan komprehensif tersebut tetap memperhatikan keunggulan lokal yang berbasis kehidupan, keimanan, dan ketakwaan, serta standar nasional yang mampu bersaing dan bersanding dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kemitraan (partnership) memiliki makna bahwa PTK IPA memiliki cara pandang untuk membangun kemitraan baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang dalam hal ini dinas pendidikan kabupaten/ kota demi terciptanya suatu kerjasama yang saling menguntungkan satu sama lain. Namun demikian, beberapa kendala yang dihadapi oleh PPPPTK IPA saat ini menyebabkan belum semua PTK IPA di Indonesia tercakup dalam sasaran programprogram PPPPTK IPA. Selain besarnya jumlah PTK IPA, kendala jarak antara lokasi PTK IPA di seluruh Indonesia dengan PPPPTK IPA juga mengakibatkan tidak meratanya distribusi program dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan di PPPPTK IPA. Oleh
karena
itu,
diperlukan
suatu
inovasi
untuk
meningkatkan
ketersediaan,
keterjangkauan, kesetaraan yang tetap memperhatikan kualitas terhadap kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan PPPPTK IPA bagi PTK di seluruh Indonesia. Salah satu program yang dirancang untuk mengatasi hal ini adalah dengan pengembangan sistem diklat online IPA bagi PTK IPA. Diklat online IPA ini merupakan wujud implentasi dari pengembangan sistem diklat yang ada di PPPPTK IPA. Diharapkan pelaksanaan diklat ini dapat
memfasilitasi
peningkatan kompetensi PTK IPA, khususnya kompetensi terkait pembelajaran IPA dan penguasaan teknologi informasi.
B. DASAR HUKUM Regulasi yang dijadikan dasar hukum dalam pengembangan dan pemberdayaan PTK IPA secara online adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Bagian kelima, Pembinaan dan Pengembangan. 2.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; ~3~
Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 No. 15 Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain. Pasal 35 Ayat 1 Standar sarana dan prasarana pendidikan mencakup ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 3. Permendikbud No. 41 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK; Pasal 2 PPPPTK mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan bidangnya. Pasal 3 bagian a. penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan. bagian c. fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. 4. Permendikbud No. 44 Tahun 2013 Tentang Rincian Tugas PPPPTK; Pasal 7 Rincian tugas Bidang Program dan Informasi bagian b. melaksanakan penyusunan program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; bagian c. melaksanakan pengembangan model peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. 5. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan; Aspek Pengetahuan, Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dst (Sesuai dengan jenjang pendidikan SD, SMP, SMA). 6. Permendikbud No. 65 th 2013 Tentang Standar Proses; ~4~
Lampiran : Bab I Pendahuluan, Prinsip pembelajaran yang digunakan, nomor 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; 7. Permendikbud No. 67 Tahun 2013 Tentang Kurikulum SD, Permendikbud No. 68 Tahun 2013 Tentang Kurikulum SMP/MTs, dan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kurikulum SMA/MA; Lampiran : Bab I Pendahuluan, Latar Belakang, Rasional pengembangan Kurikulum 2013, “Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional” Penyempurnaan pola pikir, nomor 3. “pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet)”. 8.
RENSTRA Kementerian Pendidikan Nasional 2010 – 2014;
e-Training merupakan salah satu sistem pembelajaran yg dikembangkan sebagai solusi penyelenggaran DIKLAT bagi PTK dgn tujuan peningkatan kompetensi dlm berbagai bidang kompetensi keahlian.
e-Training sebagai perpaduan antara belajar jarak jauh & tatap muka (konvensional). Model pembelajaran ini diharapkan dapat saling melengkapi.
Penghargaan & prasyarat sesuai dgn aturan & ketentuan berlaku
C. TUJUAN Tujuan dikembangkannya model diklat online bagi PTK IPA bertujuan untuk: 1. Melayani dan memfasilitasi peningkatan kompetensi PTK IPA melalui implementasi pengembangan sistem diklat online; 2. Membentuk wadah Guru Pemandu/Inti IPA di KKG dan MGMP di Kabupaten/Kota untuk mendiseminasikan pemanfaatan diklat online guna peningkatan kompetensi PTK IPA; 3. Memperkuat jejaring kerja sama antara KKG dan MGMP, Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten, Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP dan LPTK;
~5~
4. Mensosialisasikan pemanfaatan teknologi diklat online sebagai salah satu sarana untuk memperluas upaya peningkatan kompetensi PTK IPA; dan 5. Mewujudkan pendayagunaan teknologi diklat online sebagai wadah pemersatu kegiatan di KKG dan MGMP dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan.
D. SASARAN Sasaran diklat online IPA yang diselengarakan oleh PPPPTK IPA adalah PTK bidang IPA di 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
E. MANFAAT Manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan model diklat online yang dikembangkan oleh PPPPTK IPA adalah: 1. Meningkatnya kemampuan peserta diklat dalam hal materi, konsep, struktur dan pola pikir serta pola tindak keilmuan yang mendukung mata pelajaran IPA; 2. Meningkatnya penggunaan internet yang dijadikan sebagai sumber dan media pembelajaran bagi PTK IPA; 3. Meningkatnya pemanfaatan bahan ajar oleh PTK IPA yang dapat diunduh dimana saja dan kapan saja; 4. Meningkatnya pengetahuan dan wawasan PTK IPA dalam memperoleh variasi sumber belajar diluar program konvensional (tatap muka); 5. Terbangunnya komunitas PTK IPA secara online di seluruh wilayah Indonesia; 6. Menghemat waktu proses belajar mengajar; 7. Mengurangi biaya perjalanan dan
biaya pendidikan dan pelatihan (infrastruktur,
peralatan, buku-buku); 8. Menjangkau seluruh wilayah geografis yang lebih luas; 9. Melatih PTK IPA lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan; dan 10. Adanya bantuan profesional secara online oleh fasilitator ke PTK IPA.
~6~
BAB II E-LEARNING DI INDONESIA A. STATISTIK
Berdasarkan data internet world stats, Indonesia pada tahun 2012 menjadi urutan ke 8 Top 20 Countries with highest number of internet users, dengan jumlah pengguna internet sebanyak 22,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Estimasi jumlah penduduk Indonesia tahun 2012 adalah 248 Milyar, dengan demikian sebanyak 55 Juta penduduk Indonesia menggunakan internet. Jumlah 20% dari jumlah pengguna internet usia pelajar di Indonesia jika di optimalkan menggunakan sistem e-learning akan sangat membantu perkembangan pendidikan Indonesia.
Sumber. Internet World Stat. Gambar 1. Top 20 Negara pengguna internet tertinggi.
~7~
APJII memprediksi bahwa, pertumbuhan penguna internet di Indonesia sampai tahun 2015 adalah mencapai 139 Juta penduduk Indonesia menggunakan internet, jika saja 20% dari pengguna tersebut adalah PTK IPA, bisa kita bayangkan bagaimana majunya Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Sumber. APJII Gambar 2. User internet Indoensia.
B. DEFINISI E-LEARNING
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada beberapa definisi yang mengarah kepada bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Atau e-learning didefinisikan sebagai berikut : e-learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002). Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk ~8~
mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, Intranet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan pengajaran boleh disampaikan secara ‘synchronously’ (pada waktu yang sama) ataupun ‘asynchronously’ (pada waktu yang berbeda). E-learning memfasilitasi proses pembelajaran melalui teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. E-learning juga menyediakan ‘discussion group’ dengan bantuan fasiltator dalam bidangnya. Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, fasilitator/pengampu dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada guru (sebagai peserta diklat). Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah guru (sebagai user atau pengguna elearning). Guru secara mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ guru memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Guru membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri. Pembelajaran e-learning pada internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam pembelajaran pada mode sebenarnya, menjadikan fasilitator menjadi sumber ilmu pada dunia maya. Filosofi dari e-learning yang tidak boleh dihilangkan adalah sebagai berikut. 1. E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara on-line; 2. E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional; 3. E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut sehingga hanya sebagai suplemen dan komplemen; 4.
Semakin baik konten e-learning, dan dengan penyampaian yang baik, akan menghasilkan yang proses e-learning yang baik pula.
Sementara itu standar e-learning adalah sebagai berikut. 1.
Konten lebih penting dibanding teknologi untuk menyampaikannya;
2. Perkembangan teknologi sangat tinggi, konten harus dapat diintegrasikan pada teknologi baru tersebut;
~9~
3. Konten harus dapat dengan mudah dimigrasikan pada aplikasi yang lainnya dan mudah untuk disampaikan; dan 4. Pengampu harus mampu mengintegrasikan konten pada lingkungan pemebalajaran yang dimiliki. Ada beberapa area yang menjadi standar e-learning yang harus diperhatikan dengan baik oleh pengembang e-learning, area tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah.
Resource discovery
User profiles
Assessment
Management
Gambar 3. Area pada standar e-learning
Resource discovery adalah bagaimana menemukan sumber-sumber elearning yang nantinya akan menjadi sumber pembelajaran berupa konten, assessment, menentukan penilaian-penilaian yang telah ditetapkan dengan standar yang telah ditepatkan bersama, user profiles, menjelaskan bagaimana karakteristik dari user pengguna dari system elaerning, sedangkan management adalah bagaimana administrator dan pengampu mampu menciptakan lingkungan pembelajaran dalam dunia maya
~ 10 ~
C. CARA KERJA E-LEARNING Sistem e-learning berbasis web, secara mendasar memiliki struktur yang multi-layer. Sistem tersebut disusun oleh direktori utama dalam web server, termasuk sub-direktori, direktori virtual, dan sejumlah besar dokumen dan basis data yang merupakan sumber dari e-learning. Arsitektur e-learning dapat digambarkan seperti gambar 4.
2. Packaged Content for Distribution
4. Internet Delivery
1. Content Production & Publishers
3. Web Based e-Learning Systems (LMS, VLE, LRE)
5. Learner
Gambar 4. Arsitektur kerja e-learning
~ 11 ~
BAB III PEDOMAN DAN STANDAR DIKLAT ONLINE PPPPTK IPA A.
SISTEM DIKLAT ONLINE PPPPTK IPA
Diklat online yang juga dikenal dengan pembelajaran elektronik atau e-learning merupakan hasil dari suatu pembelajaran yang disampaikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer dengan terhubung ke jaringan intenet. Jumlah PTK yang bisa ikut berpartisipasi tidak dapat dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi diklat dapat disampaikan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvesional yang tergantung pada kondisi dari fasilitator. Selain memberikan instruksi, diklat online juga dapat memonitor kinerja PTK dan melaporkan kemajuan PTK. Diklat online tidak hanya mengakses informasi (halaman web), tetapi juga membimbing PTK untuk mencapai hasil belajar yang spesifik (tujuan). Diklat online merupakan salah satu konsep pembelajaran jarak jauh tetapi mempunyai perbedaan dengan konsep pembelajaran jarak jauh lainnya yang menggunakan VCD atau Modul.
Tabel 1. berikut adalah beberapa perbedaan antara diklat online dan diklat melalui VCD atau modul.
Diklat Online
Diklat melalui VCD atau Modul
1. Komunikasi 2 arah
1. Komunikasi 1 arah
2. Menggunakan jaringan internet
2. Tidak menggunakan jaringan internet
3. PTK bisa berdiskusi secara online
3. PTK tidak bisa berdiskusi dengan PTK
dengan PTK lain 4. Fasilitator dapat memonitor secara langsung kegiatan diklat
lain 4. Fasilitator tidak dapat memonitor secara langsung kegiatan diklat
Sedangkan terdapat juga persamaan yang dapat diambil dari diklat online dan diklat melalui VCD atau modul seperti: a. dapat digunakan sebagai bagian dari program pembelajaran yang terorganisir, b. dapat digunakan pada semua tingkat,
~ 12 ~
c. dapat digunakan dalam pendidikan formal dan informal, d. dapat digunakan untuk semua mata pelajaran yang dipelajari, dan e. dilakukan dengan pemisahan fisik dari PTK dan fasiltator. Kegiatan diklat secara online tidak dapat dipisahkan dari Learning Management System (LMS), yaitu aplikasi perangkat lunak untuk dokumentasi, administrasi, pelacakan, pelaporan program pelatihan, kelas dan kegiatan online, program pembelajaran elektronik (e-learning program), dan isi pelatihan. Sebuah LMS yang kuat harus dapat melakukan hal berikut: a. Memusatkan dan mengotomatisasi administrasi; b. Menggunakan layanan mandiri (self-service dan self-guided); c. Mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat; d. Mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada program berbasis internet (web scalable); e. Mendukung portabilitas dan standar; dan f.
Personalisasi isi dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan. LMS merupakan sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan,
perangkat lunaknya untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara online. Dalam pelatihan PTK, LMS biasanya digunakan untuk mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran PTK. Dimensi untuk belajar sistem manajemen meliputi : a. students self-service (registrasi mandiri yang dipimpin fasilitator pelatihan), b. pelatihan alur kerja (pemberitahuan pengguna, persetujuan PJBA, daftar tunggu manajemen), c. penyediaan pembelajaran online (pelatihan berbasis komputer, membaca & memahami), d. penilaian online, manajemen peningkatan Ke-profesional Berkelanjutan (PKB), e. pembelajaran kolaboratif (misal, berbagi aplikasi, diskusi), dan f.
pelatihan manajemen sumber daya PTK (fasilitator, fasilitas, peralatan). Fitur-fitur yang terdapat dalam LMS pada umumnya antara lain:
a. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar seperti:
Tujuan dan sasaran;
Silabus; ~ 13 ~
Metode pengampuan;
Jadwal diklat;
Tugas;
Jadwal ujian;
Daftar referensi atau bahan bacaan;
Profil dan kontak fasilitator; dan
Pelacakan (tracking) dan monitoring
b. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi
Diktat dan catatan diklat;
Bahan presentasi;
Contoh ujian yang lalu;
Masalah yang sering ditanyakan (FAQ / Frequently Asked Questions);
Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas;
Situs-situs bermanfaaat; dan
Artikel-artikel dalam jurnal online
c. Penilaian d. Ujian online dan pengumpulan feedback e. Komunikasi
f.
Forum diskusi online; dan
Mailing list diskusi
Chat LMS memenuhi persyaratan pendidikan, administrasi, dan penyebaran. Untuk
pembelajaran bagi PTK, misalnya dapat berbagi banyak karakteristik dengan VLE (Virtual Learning Environment), atau lingkungan belajar virtual, yang digunakan oleh institusi pendidikan. Masing-masing LMS memenuhi kebutuhan yang unik. VLE yang digunakan oleh lembaga pendidikan memungkinkan fasilitator untuk mengelola program mereka dan bertukar informasi dengan PTK. Karakteristik yang tersedia untuk LMS institusi pendidikan tersebut adalah: a. mengelola pengguna, peran, materi diklat, fasilitator, fasilitas dan membuat laporan, b. kalendar diklat, c. learning path, d. user messaging dan notification, ~ 14 ~
e. Penilaian dan pengujian yang dilakukan sebelum atau sesudah pembelajaran (Pre-test dan Post-test), f.
menampilkan nilai (score), dan transkrip,
g. materi yang disusun sesuai grade, dan h. penyajian yang berbasis web, sehingga bisa diakses dengan web browser. Sebagian besar LMS berbasis web, dibangun dengan menggunakan berbagai software pengembangan, seperti Java/J2EE, Microsoft.NET atau PHP dengan penggunaan database seperti MySQL, Microsoft SQL Server atau Oracle. System diklat PPPPTK IPA sendiri menggunakan lisensi open source dari MOODLE. MOODLE Sebagai LMS Diklat Online yang digunakan pada sistem Diklat Online PPPPTK IPA. MOODLE (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik atau e-learning. MOODLE dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU. MOODLE dapat diinstal di komputer dan sistem operasi apapun yang dapat menjalankan PHP dan mendukung database SQL. MOODLE pertama kali dibangun pada tahun 90-an oleh Martin Dougiamas dan mulai merilis MOODLE versi 1.0 pada Agustus 2002. Semenjak itu terus diperbaiki sampai sekarang memasuki rilis 2.4. MOODLE dibagun dan didesain oleh "social constructionist pedagogy" yang terdiri dari empat konsep yaitu : a. konstruktif, Dari sudut pandang konstruktivis, orang secara aktif membangun pengetahuan baru ketika mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka. b. konstruksi, Konstruksionisme menegaskan bahwa belajar sangat efektif ketika membangun sesuatu berdasarkan pengalaman . c. konstruktif sosial, Konstruktif dalam pengaturan sosial, dimana kelompok-kelompok membangun pengetahuan satu sama lain, bersama-sama menciptakan budaya kecil bersama dengan makna bersama dan berbagi pengetahuan . ~ 15 ~
d. terkoneksi dan terpisah. Perilaku yang terpisah adalah ketika seseorang mencoba untuk tetap 'obyektif' dan 'faktual', dan cenderung untuk mempertahankan ide-ide mereka sendiri dengan menggunakan logika untuk menemukan celah pada pemikiran lawan mereka. Perilaku terhubung adalah pendekatan yang lebih empatik yang menerima subjektivitas, mencoba untuk mendengarkan dan bertanya dalam upaya untuk memahami sudut pandang lain. MOODLE termasuk model CAL (computer aided learning) dan CAT (computer aided teaching) yang disebut LMS yang memiliki fitur untuk menyajikan kursus (course) atau pembelajaran, dimana fasilitator bisa mengunggah materi ajar, soal dan tugas. PTK bisa masuk log ke MOODLE kemudian memilih kursus yang disediakan atau di-enroll untuknya. Aktivitas PTK di dalam MOODLE ini akan terpantau progress dan nilainya. Di Indonesia sendiri, diketahui bahwa MOODLE telah dimanfaatkan untuk sekolah menengah, perguruan tinggi dan perusahaan. Sebagai LMS, MOODLE memiliki fitur yang tipikal dimiliki LMS pada umumnya ditambah beberapa fitur unggulan. Fitur-fitur tersebut adalah: a. Assignments Fitur ini memungkinkan fasilitator dapat memberikan tugas yang mengharuskan guru mengirim (upload) konten digital, misalnya essay, tugas proyek, laporan, dan lain-lain. Jenis file yang dapat dikirim misalnya word documents, spreadsheets, images, audio dan video clips. Selanjutnya fasilitator dapat melihat dan menilai tugas yang telah dikirim oleh guru. b. Chats Fitur ini memungkinkan setiap peserta dapat berdiskusi secara real-time via web. c. Choices Aktifitas ini sangat sederhana - fasilitator memberikan beberapa pertanyaan dan menyediakan berberapa pilihan jawaban. Aktifitas ini dapat digunakan sebagai polling untuk merangsang daya pikir terhadap sebuah topik, misalnya membiarkan sebuah kelas untuk menentukan (vote) arah dari diklat.
~ 16 ~
d. Database Activity Fitur ini memungkinkan fasilitator dan/atau PTK dapat membuat, melihat dan mencari bank data mengenai topik apapun. Format dan struktur data yang dimasukkan hampir tidak terbatas, termasuk gambar, file, URL, nomor, dan teks. e. Forums Sama dengan chat, pada forum, PTK dan fasilitator dapat berinteraksi satu sama lain secara real-time. Namun tidak seperti chat, pada forum interaksi yang dilakukan secara asinkron. Setiap PTK yang tergabung dalam forum akan menerima salinan dari posting di email mereka. f. Glossary Pada aktivitas ini, PTK dapat membuat kumpulan/daftar pengertian – pengertian kata, seperti kamus. Data yang dimasukkan dapat berasal dari berbagai format dan secara otomatis dapat dibuat link ke materi lain. g. Lesson Fitur ini ditujukan agar fasilitator dapat membuat aktifitas yang berisi konten yang menarik dan fleksibel. Lesson terbagi menjadi beberapa halaman dan diakhir setiap halaman biasanya terdapat pertanyaan yang memiliki beberapa jawaban. Jawaban yang dipilih PTK akan menentukan halaman mana yang akan diaksesnya. h. Media Player Moodle menyediakan berbagai macam cara bagi fasilitator dan guru untuk menambahkan media. Seorang fasilitator, misalnya, mungkin memasukan video, audio, gambar, atau file suara dalam pembelajaran atau kuis yang kemudian bisa membentuk dasar dari sejumlah pertanyaan. Seorang PTK bisa menambahkan foto ke daftar istilah forum diskusi, atau database. Hal ini juga mungkin (dengan pembatasan tertentu) untuk menanamkan kode dari situs seperti Google Maps atau Voki. i.
Quiz Pada modul ini, fasilitator dapat mendesain kumpulan soal, yang berisi pilihan ganda, salah benar, dan pertanyaan jawaban singkat. Pertanyaan – pertanyaan tersebut akan tersimpan di bank soal yang dapat dikategorikan dan digunakan ulang.
~ 17 ~
j.
Surveys Survey merupakan feedback, kuisioner ataupun angket yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran ataupun kritikan bagi fasilitator ataupun diklat. Sehingga kinerja fasilitator dan isi dari diklat dapat diperbaiki diwaktu mendatang.
k. Wiki Pada aktivitas ini, PTK dan fasilitator dapat secara kolaboratif menulis dokumen web tanpa mengetahui bahasa html, langsung dari web browser. Hasilnya dapat berupa hasil kreativitas kelas, kelompok ataupun individu l.
News / Berita Fasilitas ini memberikan berita yang disampaikan kepada peserta PTK, tentang proses yang berhubungan dengan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan adanya konten diklat sebagai media
pembelajaran dan alat bantu pelatihan sehingga memudahkan bagi PTK IPA untuk memahami suatu materi pelajaran, serta sebagai panduan bagi fasilitator/pengampu dalam menyampaikan materi diklat. Konten diklat adalah bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu klasifikasi profesional tertentu sehingga konten diklat memiliki bentuk yang sangat beragam. Dalam istilah bahasa Inggris, konten diklat diterjemahkan sebagai training resources, yaitu apa saja yang dapat digunakan dalam pelatihan (anything can be used for training).
01. Penyusunan Model Diklat
02. Penyusunan Konten Diklat
03a. Pengembangan Bahan Diklat I (LOM)
04. Training Fasilitator – Admin
03c. Pengembangan Bahan Diklat III (Finalisasi & Digitalisasi)
03b. Pengembangan Bahan Diklat II (Content Review)
05. Harmonisasi Sistem Diklat
06. Diklat Online
07. Monitoring dan Evaluasi
Gambar 5. Alur Persiapan hingga evaluasi diklat online ~ 18 ~
Konten diklat haruslah dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu. Tahapan-tahapan dalam pengembangan konten diklat online PPPPTK IPA adalah sebagai berikut: a. Penyusunan Model Diklat Pengembangan model diklat online adalah salah satu upaya untuk merancang bagaimana cara untuk membekali PTK dengan ilmu dan keterampilan untuk memanfaatkan informasi internet dalam proses pembelajaran dan kemampuan dalam materi subyek IPA. Teknologi web 2.0 merupakan teknologi terbaru internet yang mendukung proses pembelajaran di abad ke-21. Program diklat dikembangkan disertai dengan penyusunan struktur program diklat online karena struktur program didesain sebagai program akademik yang komprehensif
untuk
menjamin
tercapainya
kompetensi
utama
pada
saat
menyelesaikan pendidikan dan pelatihan secara online. Tahap akhir pada penyususnan model diklat online adalah penyusunan silabus yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Penyusunan silabus diklat online berbeda dengan silabus diklat konvesional/tatap muka. Hal ini disebabkan waktu dan tempat pembelajaran yang berbeda dengan diklat konvesional. b. Penyusunan Konten Diklat Online Pengembangan konten pada diklat online adalah salah satu upaya untuk membekali PTK dengan ilmu dan keterampilan untuk memanfaatkan informasi internet dalam proses pembelajaran. Bagaimana konten diklat online dikembangkan sesuai dengan struktur dan model diklat yang telah disusun pada kegiatan sebelumnya. Konten diklat online sebagai salah satu bahan ajar utama memiliki posisi amat penting dalam pembelajaran. Posisinya adalah sebagai representasi (wakil) dari penjelasan fasilitator/pengampu ke peserta diklat online. Keterangan-keterangan, uraian-uraian yang harus disampaikan, dan informasi yang harus disajikan Fasilitator/pengampu dihimpun di dalam konten diklat sehingga fasilitator/pengampu akan dapat mengurangi kegiatannya menjelaskan pelajaran.
Fasilitator/pengampu
akan memiliki
dalam belajar
banyak waktu untuk
membimbing PTK
atau ~ 19 ~
membelajarkan PTK secara online melalui chatting, forum dan menjawab email yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai materi diklat dari PTK. c. Pengembangan Bahan Diklat Online Pada sisi lain, bahan diklat berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, penyusunan bahan diklat hendaklah berpedoman kepada kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi lulusan (SKL). Analisis KI-KD pada kurikulum 2013 dilakukan untuk menentukan kompetensi-kompetensi mana yang memerlukan bahan dikat. Dari hasil analisis ini akan dapat diketahui berapa banyak bahan diklat yang harus disiapkan untuk materi diklat tertentu dan jenis bahan ajar mana yang dipilih. Sedangkan analisis SKL dilakukan untuk menentukan standar kompetensi lulusan bagi PTK IPA yang mengikuti diklat secara online. Pada pengembangan bahan diklat, terdapat beberapa langkah penting, seperti. Penyusunan Learning Object Material (LOM) Penyusunan LOM adalah salah satu upaya untuk melengkapi kebutuhan bahan diklat online, selain program diklat dan konten yang telah dibentuk, pengembangan LOM juga di susun dengan menambah bahan-bahan lain sebagai penunjang diklat online, bahan tersebut seperti model evaluasi, teks, simulasi / animasi / film, audio-video, video conference, web-based course, forum, model tugas maupun LKS, dan chat. Review Bahan Diklat Setelah bahan diklat tersusun baik dengan berpedoman pada rambu-rambu yang ada maka diperlukan review terhadap bahan diklat tersebut. Pada kegiatan ini adalah untuk menelaah bahan diklat online pada program diklat online yang telah disusun sehingga bahan diklat dapat dihasilkan dengan baik dan kualitas bahan dikat online yang baik pula. Review bahan diklat adalah juga merupakan proses persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian bahan diklat dengan kebutuhan PTK IPA sehingga bahan diklat tersebut layak dan cocok digunakan dalam pembelajaran. Review dapat dimintakan dari berbagai pihak sesuai dengan keahliannya masing-masing seperti pakar pendidikan, pakar bahasa maupun pakar-pakar lainnya. Review bahan ajar diantaranya meliputi isi materi atau substansi bahan ajar, penggunaan bahasa dan keterbacaan serta penggunaan metode penyajian. ~ 20 ~
Finalisasi dan Digitalisasi Finalisasi bahan diklat merupakan kegiatan akhir dalam penulisan bahan diklat yang telah direview oleh reviewer sebelum bahan diklat tersebut untuk disebarkan. Hasil yang diharapkan adalah bahan diklat yang isinya telah sesuai substansi materi diklat, penggunaan bahasa yang mudah dimengerti dan dibaca serta penyajiannya yang menarik. Sebelum upload / diunggah ke sistem diklat online, bahan diklat terlebih dahulu dilakukan proses digitalisasi. Digitalisasi bahan ajar merupakan proses untuk membuat produk bahan diklat secara interaktif yang dapat disertai narasi, video, animasi maupun simulasi tentang sebuah materi tertentu. Adanya narasi materi yang disajikan seolah-olah disajikan langsung oleh fasilitator yang bersangkutan sehingga sistem ini dapat disebut
sebagai fasilitator virtual. Video, animasi dan simulasi pemahaman
tentang sebuah konsep lebih mudah diterima dan menarik bagi PTK IPA untuk lebih dalam mempelajari materi tersebut. Bahan diklat yang telah terdigitalisasi dapat diunggah ke sistem diklat online dengan terlebih dahulu mendapat validasi dari lembaga. Sehingga PTK IPA yang ikut kegiatan diklat online dapat download / mengunduh materi-materi tersebut dari mana saja dan kapan saja selama PTK IPA tersebut terhubung ke internet. d. Training Fasilitator dan Admin Sumber daya manusia untuk melayani PTK IPA dalam melaksanakan diklat online haruslah dipersiapkan sebaik mungkin. Untuk itu diperlukan banyak instruktur dalam mengampu para PTK IPA dengan dibantu administrator untuk masing-masing jurusan. Fasilitator Pelatihan terhadap fasilitator merupakan proses pengarahan yang dilakukan untuk melatih dan memberikan orientasi kepada calon fasilitator diklat online tentang cara pengampuan yang bertujuan membantu mengatasi hambatan dalam mencapai prestasi dalam proses pengampuan yang optimal. Administrator Pelatihan terhadap administrator merupakan proses pengarahan yang dilakukan untuk melatih dan memberikan orientasi kepada calon administrator tentang cara pengadministrasian diklat online yang bertujuan membantu mengatasi hambatan teknis dalam pelaksanaan diklat online nantinya. Para calon administrator akan ~ 21 ~
diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk menjaga sistem diklat online agar dapat berjalan dengan baik, yang bekerjasama dengan para fasilitator diklat online. e. Harmonisasi Sistem Diklat Online Tujuan harmonisasi sistem diklat online adalah untuk mengenalkan pada 11 Dinas kab/kota mitra PPPPTK IPA guna meningkatkan kompetensi guru IPA melalaui KKG/MGMP. Kegiatan harmonisasi sistem diklat online diharapakan system e-training dapat dikenal dan terus berkembangnya system e-training PPPPTK IPA sebagai alternative pembelajaran bagi PTK IPA. f. Diklat Online Pelaksanaan diklat online di 11 kab/kota yang telah di perkenalkan pada kegiatan harmonisasi sistem diklat dilaksanakan secara teratur dengan pengaturan waktu yang tidak bersamaan, dikhawatirkan terjadi server down, dimana server maupun jaringan tidak mampu menampung jumlah peserta yang mengakses dalam waktu yang bersamaan. Pelaksanaan diklat online pertama kali dibentuk time table sehingga pembelajaran online dapat dilakukan dengan baik. Pada kegiatan ini Admin dan fasilitator selalu memantau proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat terfasilitasi dengan baik yang pada akhirnya menjadikan proses diklat online menjadi berhasil. g. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi yang dilakukan adalah pada akhir proses diklat online dengan mengevaluasi hasil pelaksanaan, keberhasilan serta bagaimana materi diklat online dapat dimanfaatkan oleh PTK IPA dengan baik sesuai dengan kebutuhan PTK dilapangan.
~ 22 ~
B.
PENGGUNA / USER
Pengguna atau User pada system diklat online PPPPTK IPA adalah seseorang guru pada jenjang SD, SMP, maupun SMA yang menggunakan atau menjalankan sistem diklat online sesuai kebijakan penggunaan. Kebijakan penggunaan sistem diklat online didapat dari Sistem Administrator sesuai kebutuhan dan fungsi User. User hanya dapat mengikuti proses pembelajaran serta melihat data yang ditampilkan sesuai akunnya. Pengguna atau user pada system diklat online diharapkan memiliki kepribadian yang sangat kuat dalam hal:
Mengarahkan diri sendiri Mengarahkan diri sendiri maksudnya adalah bagaimana user dapat mengarahkan dirinya untuk kemajuan yang akan diraihnya dalam bidang pendidikan maupun kompetensi yang dimilikinya menggunakan diklat online.
Motivasi diri User harus memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar dan terus mengembangkan kompetensinya dengan diklat online.
Mengatur diri sendiri User dapat mengatur diri sendiri, bagaimana dan apa saya yang akan dilakukan dalam system diklat online.
Belajar seumur hidup User memiliki kemauan yang kuat untuk terus belajar untuk meningkatkan kompetensinya yang tidak terbatas waktu dan tempat.
1.
KUALIFIKASI AKADEMIK Berdasarkan pada PERMENDIKNAS RI No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik Dan Kompetensi Guru, system diklat online PPPPTK IPA mengacu pada Permen tersebut untuk menentukan standar minimal user yang akan menggunakan system diklat online. Pada Permendiknas nomor 16 tahun 2007, kualifikasi pendidikan bagi guru telah diatur, kemudian menjadi standar minimal user system dikat online PPPPTK IPA. Berikut adalah standar minimal user diklat online. a. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan ~ 23 ~
SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. b. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. c. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
2.
KOMPETENSI GURU Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi
utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan menjadi kompetensi guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* yang dalam hal ini dikaitkan dengan kegitan guru dalam diklat online, sehingga dalam meningkatkan kompetensi guru, ada standar yang dapat diambil sebagai berikut. a. Guru SD/MI
Kompetensi Pedagodik. Kompetensi Inti Guru Nomor 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Kompetensi Guru Kelas SD/MI Nomor 5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
Kompetensi Kepribadian. Kompetensi Inti Guru Nomor 12. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Kompetensi Guru Kelas SD/MI Nomor 12.1. Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi. ~ 24 ~
Kompetensi Inti Guru Nomor 14. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. Kompetensi Guru Kelas SD/MI Nomor 14.3. Bekerja mandiri secara profesional.
Kompetensi Sosial. Kompetensi Inti Guru Nomor 19. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Kompetensi Guru Kelas SD/MI Nomor 19.1. Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Kompetensi Guru Kelas SD/MI Nomor 19.2. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi Profesional. Kompetensi Inti Guru Nomor 20. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Kompetensi Guru Kelas SD/MI IPA Nomor 20.11. Mampu melakukan observasi gejala alam baik secara langsung maupun tidak langsung. Kompetensi Guru Kelas SD/MI IPA Nomor 20.12. Memanfaatkan konsep-konsep dan hukum-hukum ilmu pengetahuan alam dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari. Kompetensi Guru Kelas SD/MI IPA Nomor 20.13. Memahami struktur ilmu pengetahuan alam, termasuk hubungan fungsional antarkonsep, yang berhubungan dengan mata pelajaran IPA. Kompetensi Inti Guru Nomor 24. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Kompetensi Guru Kelas SD/MI 24.1. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi. Kompetensi Guru Kelas SD/MI 24.2. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
b. Guru SMP/MTs Kompetensi yang dimiliki oleh guru SMP adalah sama dengan SD/MI, bedanya adalah pada Kompetensi Profesional bidang IPA.
~ 25 ~
Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori IPA serta penerapannya secara fleksibel.
Memahami proses berpikir IPA dalam mempelajari proses dan gejala alam
Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam.
Memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan matematika dan teknologi.
Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum alam sederhana.
Menerapkan konsep, hukum, dan teori IPAuntuk menjelaskan berbagai fenomena alam.
Menjelaskan penerapan hukum-hukum IPA dalam teknologi terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah.
Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan IPA.
Menguasai
prinsip-prinsip
dan
teori-teori
pengelolaan
dan
keselamatan
kerja/belajar di laboratorium IPA sekolah.
Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran IPA di kelas, laboratorium.
Merancang eksperimen IPA untuk keperluan pembelajaran atau penelitian
c. Guru SMA/MA Kompetensi yang dimiliki oleh guru SMA adalah sama dengan SD/MI maupun SMP/MTs, bedanya adalah pada Kompetensi Profesional bidang IPA yang telah dibagi menjadi Fisika, Kimia, dan Biologi. Kompetensi Guru mata pelajaran Biologi pada SMA/MA
Memahami
konsep-konsep,
hukum-hukum,
dan
teori-teori
biologi
serta
penerapannya secara fleksibel.
Memahami proses berpikir biologi dalam mempelajari proses dan gejala alam.
Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam/biologi.
Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu Biologi dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum biologi. ~ 26 ~
Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika kimia dan matematika untuk menjelaskan/mendeskripsikan fenomena biologi.
Menjelaskan penerapan hukum-hukum biologi dalam teknologi yang terkait dengan biologi terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah.
Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu yang terkait.
Menguasai
prinsip-prinsip
dan
teori-teori
pengelolaan
dan
keselamatan
kerja/belajar di laboratorium biologi sekolah.
Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran biologi di kelas, laboratorium dan lapangan.
Merancang eksperiment biologi untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.
Melaksanakan eksperiment biologi dengan cara yang benar.
Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya biologi dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.
Kompetensi Guru mata pelajaran Fisika pada SMA/MA
Memahami
konsep-konsep,
hukum-hukum,
dan
teori-teori
fisika
serta
penerapannya secara fleksibel.
Memahami proses berpikir fisika dalam mempelajari proses dan gejala alam.
Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam.
Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu Fisika dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum fisika.
Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika untuk menjelaskan fenomena biologi, dan kimia.
Menjelaskan penerapan hukum-hukum fisika dalam teknologi terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami lingkup dan kedalaman fisika sekolah.
Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu fisika dan ilmu-ilmu yang terkait.
Menguasai
prinsip-prinsip
dan
teori-teori
pengelolaan
dan
keselamatan
kerja/belajar di laboratorium fisika sekolah. ~ 27 ~
Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran fisika di kelas, laboratorium, dan lapangan.
Merancang eksperimen fisika untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.
Melaksanakan eksperimen fisika dengan cara yang benar.
Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khususnya fisika dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.
Kompetensi Guru mata pelajaran Kimia pada SMA/MA
Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia yang meliputi struktur, dinamika, energetika dan kinetika serta penerapannya secara fleksibel.
Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan gejala alam.
Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam/kimia.
Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu Kimia dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum kimia.
Menerapkan
konsep,
hukum,
dan
teori
fisika
dan
matematika
untuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena kimia.
Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi yang terkait dengan kimia terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami lingkup dan kedalaman kimia sekolah.
Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yang terkait dengan mata pelajaran kimia.
Menguasai
prinsip-prinsip
dan
teori-teori
pengelolaan
dan
keselamatan
kerja/belajar di laboratorium kimia sekolah.
Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran kimia di kelas, laboratorium dan lapangan.
Merancang eksperiment kimia untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.
Melaksanakan eksperiment kimia dengan cara yang benar.
Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya kimia dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.
~ 28 ~
C.
ADMINISTRATOR
Administrator adalah user tertinggi dalam pengelolaan system diklat online PPPPTK IPA. Secara umum tugas admin diantaranya: a. Membuat lingkungan pembelajaran diklat online; b. Menyediakan infrastruktur TIK; c. Menyediakan sumber-sumber belajaran bagi pengguna; d. Admin meng-authentication (meng-sahkan) sebagai anggota di system; e. Membuka mata pelajaran dan menentukan siapa yang mengajar; f.
Admin bisa membuat keanggotaan baru untuk guru, atau fasilitator/pengampu; dan
g. Admin juga bisa mereset password keanggotaan, bila anggota lupa password untuk masuk system Pada system diklat online PPPPTK IPA, Admin akan dibagi menjadi dua bagian yang nantinya akan memiliki tugas masing-masing, seperti.
a. Administrator (Super Admin) Seorang administrator bertugas mengatur situs secara umum. Misalnya mengatur tampilan situs, menumenu apa saja yang terdapat pada situs, mengatur user previlege (disebut role pada Moodle), dan lain sebagainya. Super admin memiliki beberapa standar kualifikasi atau syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang super admin, standar kualifikasi sebagai super admin adalah sebagai berikut.
Kualifikasi pendidikan Pendidikan sebagai super admin adalah S1/D4 jurusan Teknologi Informasi, Teknik, dan Elektro.
Kualifikasi kompetensi Kualifikasi kompetensi yang dimiliki oleh super admin adalah sebagai berikut. Memiliki kemampuan dalam Jaringan Komputer; Memiliki kemampuan dalam mengembangan system aplikasi computer; Memiliki kemampuan dalam instalasi server; Memiliki kemampuan dalam troubleshooting computer dan server; Memiliki kemampuan dalam operating system Windows dan Linux; dan Memiliki kemampuan dalam mengembangkan system e-learning.
~ 29 ~
Kebijakan PPPPTK IPA Kebijakan menjadi hal yang sangat penting, dukungan lembaga dengan diberikannya tugas yang resmi menjadi dibutuhkan guna kelancaran pengelolaan oleh Super admin.
Standar waktu akses pada system diklat online Standar waktu super admin adalah tidak terbatas, super admin akan melakukan pemeriksaan setiap saat, sehingga permasalahan yang muncul dapat langsung di selesaikan dengan cepat dan atau dapat memberikan masukan pada admin jurusan jika dibutuhkan.
b. Course Creator (Admin Jurusan) Seorang admin jurusan dapat membuat diklat (pelatihan/mata kuliah/mata pelajaran), dan mengajar diklat tersebut atau menunjuk fasilitator (pengampu) mana yang akan mengajarkan diklat tersebut dan melihat diklat yang tidak di-publish. Pada dunia nyatanya, seorang admin jurusan dapat dianggap sebagai ketua jurusan atau koordinator jurusan dalam system diklat online. Admin jurusan memiliki beberapa standar kualifikasi atau syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang admin jurusan, standar kualifikasi sebagai admin jurusan adalah sebagai berikut.
Kualifikasi pendidikan Pendidikan sebagai admin jurusan adalah S1/D4 jurusan Fisika, Kimia, atau Biologi.
Kualifikasi kompetensi Kualifikasi kompetensi yang dimiliki oleh admin jurusan adalah sebagai berikut. Memiliki kemampuan dalam literacy teknologi informasi Memiliki kemampuan dalam menggunakan aplikasi perkantoran Memiliki kemampuan professional bidang studi masing-masing.
Kebijakan PPPPTK IPA Kebijakan menjadi hal yang sangat penting, dukungan lembaga dengan diberikannya tugas yang resmi menjadi dibutuhkan guna kelancaran pengelolaan oleh admin jurusan.
Standar waktu akses pada system diklat online Standar waktu admin jurusan adalah waktu-waktu tertentu pada jam kerja, admin jurusan akan melakukan pemeriksaan setiap saat pada proses pembelajaran ~ 30 ~
jurusan, sehingga permasalahan yang muncul dapat langsung di selesaikan dengan cepat dan atau dapat memberikan masukan pada fasilitator/pengampu pembelajaran.
D.
FASILITATOR / PENGAMPU
Seorang fasilitator (pengampu) dapat melakukan apapun terhadap pembelajaran yang diajarkannya, seperti mengganti aktivitas yang terdapat pada pembelajaran tersebut, memberi nilai kepada guru yang mengambil pembelajaran tersebut, mengeluarkan guru yang tergabung dalam pembelajaran tersebut, dan lain-lain. Pembelajaran pada diklat online PPPPTK IPA adalah area di mana seorang fasilitator/pengampu akan menambah sumber belajar dan aktivitas untuk pengguna mereka secara lengkap. Pembelajaran bisa berbentuk halaman sederhana dengan dokumen yang bisa diunduh atau mungkin satu set tugas dimana pembelajaran berlangsung melalui interaksi fasilitator-guru. Peran fasilitator dalam sistem diklat online antara lain berhubungan dengan PTK secara perorangan untuk memahami kebutuhan belajar mereka dan memoderatori diskusi serta aktivitas yang mengarahkan PTK untuk mencapai tujuan belajar dari kelas tersebut. Secara umum tugas dari fasilitator (pengampu) pada sitem diklat online adalah: a. Membangun pengetahuan dan keterampilan peserta (PTK); b. Memahami proses pembelajaran, belajar dan kebutuhan pembelajaran (Penugasan, Tanya jawab, forum, chatting); c. Memfasilitasi proses pembelajaran hingga penilaian; dan d. Menciptakan peluang-peluang atau inovasi dalam meningkatkan pembelajaran Fasilitator/pengampu memiliki beberapa standar kualifikasi atau syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang Fasilitator/pengampu, standar kualifikasi sebagai admin jurusan adalah sebagai berikut.
Kualifikasi pendidikan Pendidikan sebagai admin jurusan adalah S1/D4 jurusan Fisika, Kimia, atau Biologi.
Kualifikasi kompetensi Kualifikasi kompetensi yang dimiliki oleh admin jurusan adalah sebagai berikut. Memiliki kemampuan yang lebih dari standar kompetensi guru; Memiliki kemampuan dalam literacy teknologi informasi; ~ 31 ~
Memiliki kemampuan dalam menggunakan aplikasi perkantoran; dan Memiliki kemampuan professional bidang studi masing-masing.
Kebijakan PPPPTK IPA Kebijakan menjadi hal yang sangat penting, dukungan lembaga dengan diberikannya tugas
yang
resmi
menjadi
dibutuhkan
guna
kelancaran
pengelolaan
oleh
Fasilitator/pengampu.
Standar waktu akses pada system diklat online Standar waktu Fasilitator/pengampu adalah waktu-waktu pada proses pembelajaran, Fasilitator/pengampu akan melakukan pemeriksaan proses pembelajaran jurusan, memfasilitasi peserta dalam pembelajaran hingga melakukan penilaian.
E.
INFRASTRUKTUR DIKLAT ONLINE
Infrastruktur teknologi informasi (TI) tidak hanya sekedar mesin atau perangkat keras (hardware) dan program komputer (software). Seiring kemajuan teknologi jenis perangkat keras dan perangkat lunak yang tersedia, menjadi lebih penting bagi PPPPTK IPA untuk fokus pada layanan yang dapat memberikan kepuasan kepada semua pemangku kepentingan, khususnya PTK IPA. Infrastrutur teknologi informasi (TI) didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk aplikasi sistem informasi yang terperinci. Infrastruktur TI meliputi investasi dalam piranti lunak, piranti keras dan layanan seperti konsultasi, pendidikan dan pelatihan di seluruh Indonesia. Untuk itu penyediaan infrastuktur harus dipersiapkan semaksimal mungkin guna mewujudkan kegiatan diklat online yang diadakan oleh PPPPTK IPA, seperti: a. Infrastruktur Internal PPPPTK IPA sebagai penyelenggara kegiatan diklat online bagi PTK IPA harus menyiapkan infrastruktur yang handal untuk mendukung kegiatan tersebut.
~ 32 ~
Sumber. INTEL Learning Gambar 6. Arsitektur Perangkat
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat melakukan penyederhanaan infrastruktur teknologi pendukung e-learning pendukung sistem e-learning yang berkaitan dengan perangkat keras dan media yang dipergunakan baik oleh end user maupun oleh pengelola sistem. Beberapa contoh komponen adalah :
Infrastruktur jaringan: router, switch, hub, kabel jaringan, dll
Infrastruktur server: server elearning, backup server, dll
Komponen infrastruktur pendukung sistem e-learning yang berkaitan dengan perangkat lunak dan media yang dipergunakan baik oleh end user maupun oleh pengelola sistem. Beberapa contoh komponen pendukung lainnya adalah :
Sistem operasi (OS) server: Linux server, FreeBSD server, Windows server
Learning management system: Moodle, DokeOS, dll
Bahasa pemograman: PHP
Server web: Apache, IIS, dll
Server database: MySQL, PostgreSQL, dll
Server tambahan: Mail server, DNS server, File server, dll
Selain komponen diatas, juga terdapat kebutuhan jalur akses internet bila sistem elearning dikehendaki dapat diakses dari jaringan public. Data yang perlu diolah sebagai pertimbangan untuk pengadaan infrastruktur teknologi adalah: skalabilitas, intensitas, dan konten. Pada kondisi-kondisi tersebut ~ 33 ~
berlaku ketentuan umum yaitu, semakin besar, semakin sering, dan semakin banyak konten
yang
ada
didalam
sistem
e-learning,
maka
infrastruktur
teknologi
pendukungnya harus semakin memiliki karakteristik kinerja yang tinggi. b. Infrastruktur Eksternal PTK IPA sebagai peserta kegiatan diklat online juga harus menyiapkan infrastruktur sebagai berikut: Laptop/Personal Computer Modem beserta Bandwidth yang tersedia minimal 512 Kbps
~ 34 ~
BAB IV STANDAR PENILAIAN Evaluasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan diklat online ini meliputi evaluasi akademik dan evaluasi non akademik. Evaluasi akademik meliputi evaluasi dan observasi fasilitator. Khusus evaluasi akademik PTK untuk kegiatan yang diselenggarakan oleh PPPPTK IPA, dilakukan pemantauan dan pengukuran terhadap kompetensi PTK dengan cara memberikan pre-test sebelum PTK mendapatkan materi, penilaian pada saat proses kegiatan berlangsung dan post-test pada saat akhir kegiatan. Evaluasi akademik PTK ditujukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta diklat online terhadap setiap materi sajian, mengetahui keterlaksanaan akademik selama kegiatan diklat online berlangsung, mengetahui teknik dan keterlaksanaan setiap materi diklat online, mengetahui daya serap fasilitator materi diklat online serta sikap/kedisiplinannya selama mengikuti diklat online. Walaupun diklat diselenggarakan secara online, keaktifan peserta bisa dipantau dari log (catatan) yang ada di sistem diklat online. Evaluasi ini berbentuk observasi, tugas, dan tes tertulis. Adapun komponen penilaian yang dilakukan pada saat diklat online adalah sebagai berikut. 1. Penugasan (Bobot 30%) Penilain pada penugasan ini meliputi penilaian Quiz, Problem Solving, Tanya Jawab, Praktikum. 2. Aktifitas Pembelajaran (Bobot 20%) Mengikuti seluruh proses pembelajaran, dan Log system e-training terhadap peserta diklat online yang telah terdaftar. 3. Aktifitas Forum (Bobot 40%) Penilaian terbesar pada aktifitas forum, karena pada aktifitas ini terdapat Diskusi materi, Tanya jawab, Tes-tes seherhana secara langsung yang diberikan oleh fasilitator kepada peserta diklat online langsung secara real time. 4. Tes akhir / Komprehensif (Bobot 10%)
~ 35 ~
Input / Trigger
Proses Praktikum
Output
Rekam Video (HP/Kamera)
LKS Praktik
LKS diberikan sebagai input dan trigger awal bagi peserta dalam melakukan praktikum IPA.
Praktikum
Gabung dan Kirim
Jurnal / Laporan Praktikum
Proses praktikum dilaksanakan berdasarkan pada LKS yang telah diberikan, pada proses ini peserta merekam praktikumnya menggunakan HP/kamera yang ada serta membuat lapporan hasil atau jurnal praktikum.
Hasil yang telah di gabung dalam bentuk file, dikirim ke admin maupun pengampu topik bersangkutan, dengan mencantumkan Kode topik dan peserta.
Gambar 7. Skema pemilaian proses praktikum.
Nilai akhir evaluasi akademik didapatkan dari jumlah nilai rata-rata seluruh mata sajian ditambahkan dengan nilai post-test dan nilai sikap/keaktifan selama proses kegiatan diklat online yang disesuaikan dengan bobot prosentasenya. Nilai akhir peserta secara matematik dirumuskan sebagai berikut:
(N K) 20 NTgs 30 NPost 10 (NAfor 40) K NA 100 Keterangan: NA : Nilai Akhir N : Nilai Aktifitas Pembelajaran K : Jumlah jam pelatihan NTgs : Nilai Tugas NPost : Nilai Postes NAfor : Nilai Aktivitas Forum
~ 36 ~
Kriteria keberhasilan peserta diklat online di bidang akademik adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria Keberhasilan Pesertda diklat Online. Rentang Nilai
Keterangan
86 – 100 71 – 85 60 – 70 < 60
Amat Baik Baik Cukup Kurang
Sedangkan kriteria keberhasilan diklat online berdasarkan penilaian akademik diambil dari nilai rata-rata seluruh peserta dengan klasifikasinya seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Indeks Prestasi Pencapaian Indeks Prestasi No. 1
Dengan Angka 86 – 100
2
71 – 85
3
60 – 70
4
< 60
Klasifikasi Peserta dapat memahami seluruh materi diklat/kegiatan dengan amat baik Peserta dapat memahami seluruh materi diklat/kegiatan dengan baik Peserta cukup dapat memahami seluruh materi diklat/kegiatan Peserta belum dapat memahami seluruh materi diklat/kegiatan
Evaluasi non akademik meliputi evaluasi program dan evaluasi sajian. Tujuan evaluasi program adalah untuk menentukan sejauh mana program diklat online terlaksana. Kriteria keberhasilan diklat online secara keseluruhan berdasarkan rata-rata prosentase jawaban terbesar dari seluruh responden yang menjawab, klasifikasinya seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Klasifikasi dari kriteria keberhasilan No 1 2 3 4
Nilai N≥3 N≥2 N≥1 N<1
Klasifikasi Kegiatan dapat berjalan dengan amat baik Kegiatan dapat berjalan dengan baik Kegiatan dapat berjalan dengan sedikit perbaikan Kegiatan perlu direvisi secara menyeluruh
Tujuan evaluasi sajian adalah untuk mengetahui kinerja penyaji pada saat menyampaikan materi sajian melalui media online. Kriteria keberhasilan fasilitator/penatar diklat/kegiatan adalah sebagai berikut:
~ 37 ~
Tabel 5. Indeks Prestasi Pencapaian Evaluasi Rentang Nilai 86 – 100 71 – 85 60 – 70 < 60
Keterangan Amat Baik Baik Cukup Kurang
Sedangkan kriteria keberhasilan diklat berdasarkan penilaian instruktur diambil dari nilai rata-rata seluruh instruktur dengan klasifikasinya seperti pada Tabel 3.5
Tabel 6. Klasifikasi penilaian instruktur No 1 2 3 4
Rentang Nilai 86 – 100 71 – 85 60 – 70 < 60
Klasifikasi Penyaji menyajikan materi dengan amat baik Penyaji menyajikan materi dengan baik Penyaji menyajikan materi dengan kualitas cukup Penyaji menyajikan materi dengan kualitas kurang
~ 38 ~
BAB V GRAND DESIGN DIKLAT ONLINE A. DESIGN SYSTEM DIKLAT ONLINE Model proses atau paradigma perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem diklat online adalah dengan “model air terjun” (waterfall model). Model ini mengusulkan suatu pendekatan yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan
Sumber. Software Enginerring Gambar 8. Model air terjun
Penjelasan dari tiap tahap pada gambar adalah sebagai berikut : 1. Analisis Kebutuhan (Requirements Definition) Pada tahap ini merupakan analisis kebutuhan system diklat online, Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada system diklat online. Untuk memahami sifat program yang dibangun, seorang analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Pada tahap ini juga dilakukan pendefinisian seluruh kebutuhan perangkat lunak yang menghasilkan SRS (Software Requirements Specification) yang menjadi fungsional aplikasi e-learning. Setiap SRS harus dapat diuji secara benar pada tahapan pengujian.
~ 39 ~
2. Desain Diklat Online (System and Soaftware Design) Desain diklat online sebenarnya terdiri dari beberapa langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
interface,
dan
detail
(algoritma)
prosedural.
Proses
desain
yang
menterjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemrograman. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak. 3. Uji Coba (Implementation and Unit Testing) Pada tahap ini akan dilakukan penulisan program yang sesuai dengan desain sebelumnya sehingga dapat menghasilkan fungsi-fungsi yang nantinya dapat digunakan untuk membangun sistem diklat online yang diinginkan. Pada tahap ini juga dilakukan testing setiap unit algoritma guna mengetahui apakah desain telah benar atu belum. Uji coba dilakukan dengan program diklat yang telah di cobakan, konten dicobakan dimasukan kedalam system diklat online utnuk mengetahui performa dari system diklat online tersebut 4. Implementasi (Integration and System Testing) Sistem diklat online telah selesai dibangun, pada tahap ini system diklat online yang telah jadi diintegrasikan dengan program diklat online beserta konten-konten dalam bahan diklat online. User telah dapat menggunakan system dilkat online. 5. Maintenance (Operation and Maintenance) Tahapan paling akhir adalah perawatan terhadap system diklat online yang telah diimplementasikan, tahap ini pula di hasilkan evaluasi-evaluasi terhadap kelemahankelemahan yang ada pada system diklat online, sehingga dapat di perbaiki untuk waktu selanjutnya.
B. DESIGN SYSTEM DIKLAT ONLINE PPPPTK IPA Desain diklat oline PPPPTK IPA tahun 2013 mengacu kepada kurikulum 2013 yang telah diluncurkan sebagai suplemen dari kurikulum tersebut, kompetensi yang di ambil untuk
~ 40 ~
peningkatan kompetensi guru di petakan pada permendiknas nomor
67, 68, dan 68
tentang kurikulum SD, SMP, dan SMA. Seperti yang terdapat pada gambar 1. Alur Persiapan hingga evaluasi diklat online, PPPPTK IPA dalam melaksanakan pengembangan diklat oline selalu memperhatikan langkah yang detai, sehingga penyusunan program diklat oline dapat maksimal. Tahun 2012, PPPPTK IPA telah mengembangkan system diklat online dan mencoba system mengembangkan konten sederhana bagi guru-guru alumni diklat paska UKA. Dapat dilihat pada bagan rancangan pengembngan diklat online seperti dibawah.
2012 •E-Training System Design •E-Training Content Design •Uploading and Testing Content
2013 •Pengembangan Program Diklat • Fisika - 2 SD, 2 SMP, 1 SMA • Biologi - 2 SD, 2 SMP, 1 SMA • Kimia - 1 SMP, 2 SMA •Penyusunan Konten DIklat •Pengembangan Bahan Diklat Online (LOM, Review, dan Finalisasi) •Training Fasilitator •Harmonisasi Program DIklat Online •Diklat Online •Monitoring dan Evaluasi Diklat Online
2014 •Pengembangan Program DIklat •Pengembangan Bahan ajar Diklat Online •Workshop Finalisasi Bahan Ajar •IHT Sistem DIklat Online •Diklat ONline •Monitoring dan Evaluasi Diklat Online •Workshop Hasil Monitoring dan Evaluasi
2015 •Pengembangan Program DIklat •Pengembangan Bahan ajar Diklat Online •Workshop Finalisasi Bahan Ajar •IHT Sistem DIklat Online •Diklat ONline •Monitoring dan Evaluasi Diklat Online •Workshop Hasil Monitoring dan Evaluasi
Gambar 9. Desain diklat online dari tahun 2012 hingga 2015.
~ 41 ~
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa pengembangan system diklat online tidak dapat selesai dengan hanya dilakaukan pada satu tahun anggaran, karena perlu selalu ditingkatkan sesui dengan kebutuhan yang ada. 2013 adalah sebagai awal pengembangan diklat online yang telah terstruktur dengan baik, pengembangan program diklat yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 dan dicoba dnegan mengembangkan program diklat yang konten-konten dari program diklat tersebut ada dalam permendiknas kurikulum 2013. 2014 akan dikembangkan program diklat lanjutan dengan menambah konten-konten yang lain, yang menjadi suplemen dari kurikulum 2013. Untuk 2015 dan seterusnya adalah program diklat online akan terus dikembangkan, sehingga program diklat yang tersusun menjadi suplmenen yang lengkap bagi kurikulum 2013 dan menjadi suatu usaha untuk meningkatkan kompetensi guru di Indonesia. Peta peningkatan program diklat online telah coba dikembangkan sesuai dengan jenjang dasar, lanjut, dan pengembangan. Dimana kompetensi yang dijabarkan adalah bersumber dari kurikulum 2013. Pemilahan jenjang dasar, lanjut, dan pengembangan adalah sebagai berikut.
~ 42 ~
PEMETAAN DIKLAT BERJENJANG PPPPTK IPA (Untuk Kompetensi Profesional) Peraturan bersama LAN dan BKN
Dasar Profesional Materi Kompetensi Profesional Materi IPA (Fisika, Kimia, Biologi) tiap jenjang Satuan pendidikan (SD, SMP, SMA)
BPSDMPK dan PMP Lanjutan Profesional PKB pengembangan metodologi
Pengembangan Profesional PKB Pembuatan Alat Bantu Presentasi 2
pembelajaran 1
Pengembangan Alat Peraga Berupa
pengembangan
evaluasi
pembelajaran 1
Model 2
Publikasi Ilmiah Populer 2
Pembuatan Alat Bantu Presentasi 1
Pertama (Dasar) IIIa dan III
Pembuatan poster / Charta
Pengembangan
Alat
permainan
pendidikan
Pengembangan
Alat
Peraga
Berupa Model 1
Pengembangan preparat awetan
Pengembangan
Alat
Praktikum
IPA 1
Publikasi Ilmiah Populer 1 ~ 43 ~
Peraturan bersama LAN dan BKN
BPSDMPK dan PMP Lanjutan Profesional PKB Pembuatan Buku Pedoman Guru
Pembuatan Buku Diktat
Pengembangan
Dasar Profesional Materi
Kompetensi Profesional Materi IPA (Fisika, Kimia, Biologi) tiap jenjang Satuan pendidikan (SD, SMP, SMA)
Media
Media
Pembuatan Software Aplikasi 1
Pembuatan Software Aplikasi 2
Pengembangan
pengembangan
tepat
alat/mesin guna
untuk
pembelajaran 1 Pembuatan alat bantu praktik 1
Pengembangan
Film/Video
Pembuatan Buku Pelajaran
Teknik Presentasi
Publikasi Pendidikan
Ilmiah
Penelitian
evaluasi
Pembuatan alat bantu praktik 2
Pengembangan
Film/Video
Pembelajaran Pendek 2
pengembangan pembelajaran 2
Pengembangan Animasi Komputer 1
metodologi
pembelajaran 2
Kompetensi Profesional Materi IPA (Fisika, Kimia, Biologi) tiap jenjang Satuan pendidikan (SD, SMP, SMA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis IT 2
Pembelajaran Pendek 1
Madya (Menengah) IVa - IVc
Pembelajaran Berbasis IT 1
teknologi Muda (Lanjutan) IIIc dan IIId
Pengembangan Profesional PKB
Pengembangan Animasi Komputer 2
Pengembangan teknologi
tepat
alat/mesin guna
untuk
~ 44 ~
Peraturan bersama LAN dan BKN
Dasar Profesional Materi
BPSDMPK dan PMP Lanjutan Profesional PKB Publikasi Ilmiah Artikel Jurnal
F.
Pengembangan Profesional PKB pembelajaran 2
Pengembangan teknologi
tepat
alat/mesin guna
untuk
masyarakat 2
Pengembangan Alat Praktikum IPA 2
Utama (Tinggi) IVd dan IVe
Kompetensi Profesional Materi IPA (Fisika, Kimia, Biologi) tiap jenjang Satuan pendidikan (SD, SMP, SMA)
Tinjauan ilmiah Essay
Publikasi Ilmiah PTK
Pengembangan Buku Pendidikan
Presentasi Ilmiah
Tinjauan ilmiah Essay posisi
Pengembangan modul
Ket : 1 = Karya Inovasi Sederhana 2 = Karya Inovasi Kompleks
*) Sumber, Team Redisign Diklat Berjenjang PPPPTK IPA – SanGria. 2013
~ 45 ~
PEMETAAN DIKLAT BERJENJANG PPPPTK IPA (Untuk Kompetensi Pedagogik) Peraturan bersama LAN dan BKN
BPSDMPK dan PMP Lanjutan
Dasar Pedagogik
Pedagogik
1.1. Memahami karakteristik peserta
Pertama (Dasar) IIIa dan IIIb
1.2. Mengidentifikasi
potensi
Pedagogik peserta
didik yang berkaitan dengan
didik dalam mata pelajaran yang
aspek fisik, intelektal, sosial-
diampu
emosional, moral, spiritual, dan 1.3. Mengidentifika si bekal-ajar awal latar belakang sosial-budaya
Menjelaskan
peserta didik dalam mata pelajaran
pengertian
perkembangan peserta didik
Mengidentifiaksi
jenis
perkembangan peserta didik
Menganalisis
tugas
perkembangan peserta didik
Mendeskripsikan perkembangan
Pengembangan
tahap fisik
yang diampu 1.4. Mengidentifikasi kesulitan belajar
peerta didik dalam mata pelajaran
Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu Mengidentifikasi kesulitan belajar peerta didik dalam mata pelajaran yang diampu Menjelasakan pengertian Perilaku Individu Mendeskripsikan dinamika prilaku
yang diampu
Individu Mendeskripsikan taksonomi perlaku (kognitif, afektif, psikomotor) Menjelasakan pengertian, dan jenis motivasi perilaku menjelasakan .Hierarki dan perkembangan motivasi Mengidentifikasi implikasi motif individu terhadap proses dan hasil pembelajaran
dan
karakteristiknya ~ 46 ~
Peraturan bersama LAN dan BKN
BPSDMPK dan PMP Lanjutan
Dasar Pedagogik
Pedagogik
Mendeskripsikan perkembangan
Pengembangan Pedagogik
tahap intelektual
dan karakteristiknya
Mendeskripsikan perkembangan
tahap sosial
dan
moral peserta didik serta karakteristiknya
Mengidentifiaksi
upaya
mengoptimalkan
tahap-
tahap perkembangan 2.1. Memahami berbagai teori belajar 2.1. Memahami berbagai teori belajar dan dan prinsip-prinsip pembelajaran prinsip-prinsip pembelajaran yang yang mendidik terkait dengan mendidik terkait dengan mata mata pelajaran yang diampu pelajaran yang diampu Mendeskripsikan hakikat Menjelaskan hakikat teori belajar Humanisme teori beajar perilaku Menerapkan teori Humanisme dalam Menjelasakan implikasi teori rancangan pembelajaran belajar
perilaku
2.1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu Menjelaskan hakikat teori belajar Humanisme menerapkan teori Humanisme dalam rancangan pembelajaran
dalam
~ 47 ~
Peraturan bersama LAN dan BKN
BPSDMPK dan PMP Lanjutan
Dasar Pedagogik
Pengembangan
Pedagogik
Pedagogik
pembelajaran
Mendeskripsikan
hakikat
teori beajar kognitif
Menjelasakan implikasi teori belajar
kognitif
dalam
pembelajaran 2.2. Menerapkan berbagai 2.2. Menerapkan berbagai pendekatan, 2.2. Menerapkan berbagai pendekatan, pendekatan, strategi, metode, dan strategi, metode, dan teknik strategi, metode, dan teknik teknik pembelajaran yang pembelajaran yang mendidik secara pembelajaran yang mendidik secara mendidik secara kreatif dalam kreatif dalam mata pelajaran yang kreatif dalam mata pelajaran yang mata pelajaran yang diampu diampu diampu Identifikasi kemampuan Pengembangan prinsip-prinsip Pengembangan instrumen
Muda (Lanjutan) IIIc dan IIId
awal dan kesulitan belajar
pembelajaran,
peserta
strategi, metode, dan teknik
didik
sebagai
pendekatan,
langkah awal pembelajaran
pembelajaran
yang efektif
bidang studi) yang mendidik -
(sesuai
penilaian open-ended. -
dengan
Pengembangan
RPP
untuk
pelaksanaan
pembelajaran
Melakukan
validasi
instrumen
penilaian proses dan hasil belajar -
Pengembangan dan pemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran
~ 48 ~
Peraturan bersama LAN dan BKN
BPSDMPK dan PMP Lanjutan
Dasar Pedagogik
Pengembangan
Pedagogik
Pedagogik
berbasis
kebutuhan
didik,
lingkungan,
peserta dan
keunggulan lokal. -
-
Pengembangan
instrumen
-
Pendampingan
guru
pemula
-
Pendampingan
untuk
guru
muda
dalam
karakteristik peserta didik
dalam mengenal karakteristik
pertama
Pengembangan
peserta didik
mengembangkan kurikulum.
pelaksanaan
RPP untuk pembelajaran
-
berstandar internasional G. Madya (Menengah) IVa - IVc
Pendampingan
Pengembangan
instrumen
pemula dalam mengembangkan
belajar
(sesuai
mata
prinsipprinsip
untuk
mengukur
pendekatan,
untuk
guru
dan
-
pembelajaran, srategi,
hasil
pelajaran)
kemampuan
metode,
berkomunikasi dan berargumentasi
dan teknik pembelajaran (sesuai
secara logis, memecahkan masalah,
dengan
kemampuan
bidang
studi)
yang
mendidik
penilaian
penalaran, afektif
dan dalam
pembelajaran
H.
~ 49 ~
Peraturan bersama LAN dan BKN
Dasar Pedagogik -
Utama (Tinggi) IVd dan IVe
BPSDMPK dan PMP Lanjutan Pedagogik
Analisis butir soal berbasis
-
Pedagogik
Pendekatan, strategi, metode,
TIK dari instrumen penilaian
dan teknik pembelajaran (sesuai
proses
dengan
dan
hasil
belajar
peserta didik. -
Pengembangan
Merancang pembelajaran menggunakannya
bidang
studi)
-
Evaluasi kurikulum pembelajaran.
yang
menginspirasi berpikir kritis dan media
bertindak kreatif.
dan I. dalam
pembelajaran. *) Sumber, Team Redisign Diklat Berjenjang PPPPTK IPA – SanGria. 2013
~ 50 ~
Peta peningkatan program diklat online telah coba dikembangkan sesuai dengan jenjang dasar, lanjut, dan pengembangan. pemisahan kompetensi jenjang guru pada diklat dapat dilihat pada bagan sebagai berikut.
Gambar 10. Jenjang jabatan guru pada jenjang diklat
Pemisahan jenjang jabatan guru pada kompetensi dasar pengetahuan dan keteranpilan menjadi acuan pemisahan pada komptensi guru pertama hingga utama. Missal, diklat online tingkat dasar untuk guru pertama akan berbedsa dengan guru muda adalah komposisi pengetahuan dan ketarampilannya, jika guru pertama komposisi 80% pengetahuan dan 20% ketarampilan, maka akan berbeda dengan guru muda yang memiliki komposisi 60% pengetahuan dan 40% keterampilan, begitu seterusnya hingga guru utama.
~ 51 ~
STANDAR PENENTUAN PESERTA DIKLAT ONLINE PPPPTK IPA - BANDUNG
Standar Guru Permendiknas 16 2007
DATA UN Nasional Hasil Pedagodik
Hasil Profesional
DATA GURU Kab/Kota
PESERTA DIKLAT % / Prov / Kab/Kota
DATA HASIL UKG (Standar Guru) DATA SERGUR
Hasil Sosial
Data TNA
Data Guru PLPG
Program Diklat PPPPTK IPA Diklat X Jumlah Y Orang
Hasil Kepribadian
Data Guru Sertifikasi
Data Guru PLPG Gagal
~ 52 ~
BAB VI PENUTUP Peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
mutlak diperlukan dan
dibangun untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dan berkesinambungan agar dapat bersanding dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Oleh karena itu diperlukan perubahan paradigma dalam pendidikan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pendidikan yang optimal. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki potensi dan fungsi yang sangat besar dalam peningkatan kualitas pendidikan, untuk itu diperlukan suatu gerakan budaya pemanfaatan TIK untuk pendidikan. Pembangunan Pendidikan Nasional Indonesia mendapat roh baru dalam pelaksanaanya sejak disahkannya Permendiknas tentang Kurikulum 2013. Untuk mencapai hal tersebut, upaya pengembangan keprofesionalan berkelanjutan (continuing professional development) para PTK menjadi salah satu kegiatan utama yang dapat dilaksanakan. Pembinaan PTK diharapkan berkelanjutan dan berkait dengan struktur yang ada. Pengembangan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PTK IPA) dilaksanakan melalui pemetaan profil kompetensi PTK IPA dengan mengacu pada SNP, analisis kesenjangan kompetensi, serta penyusunan program dan strategi peningkatan kompetensi menuju pada tercapainya standar kompetensi PTK IPA. Kompetensi PTK dikembangkan agar mampu mengelola proses pembelajaran IPA secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, guna menghasilkan lulusan yang memenuhi standar nasional. Proses pembelajaran efektif diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, memotivasi, menyenangkan, dan mengasyikkan untuk mendorong peserta didik berpartisipasi aktif, berinisiatif, kreatif, dan mandiri, sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik, dan kematangan psikologis. Diklat online yang merupakan salah satu konsep pembelajaran jarak jauh, juga dikenal dengan pembelajaran elektronik, membuat jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dapat dibatasi dengan kapasitas kelas, dengan memonitor kinerja PTK dan melaporkan kemajuan PTK. Diklat online tidak hanya mengakses informasi (misalnya, halaman web), tetapi juga membimbing PTK untuk mencapai hasil belajar yang spesifik (misalnya, tujuan).
~ 53 ~
PPPPTK IPA sesuai tugas dan fungsinya berharap kegiatan diklat online bagi peningkatan kompetensi PTK IPA secara nasional dapat berlangsung dengan baik dan memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan kompetensi PTK IPA. Sehingga PTK IPA dapat menjadi PTK yang berkompeten dan profesional di bidang IPA demi mewujudkan kecerdasan bangsa dan negara.
~ 54 ~