1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah menengah atas atau sederajat saat
ini bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan di Indonesia. Keberadaan bahasa Inggris yang tidak digunakan sehari-hari di masyarakat menyebabkan anggapan bahwa bahasa ini sangat sulit untuk dipelajari. Proses pembelajaran bahasa Inggris dapat diperoleh melalui pendidikan formal dan informal yang mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu terdiri atas keterampilan mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Setiap keterampilan itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa biasanya diperoleh melalui suatu hubungan urutan yang teratur mulai dari menyimak, kemudian, berbicara setelah itu belajar membaca, dan menulis (Tarigan, 1991:1). Walaupun berada dalam urutan terakhir, menulis merupakan kegiatan yang sangat penting karena memerlukan kreativitas dan produktivitas. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA, tersusun suatu standar kompetensi menulis yang mengharuskan siswa dapat mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk karangan. Salah satu kompetensi dasar yang terkandung di dalamnya, yakni mengarang dengan pola pengembangan paragraf deskripsi. Pembelajaran menulis karangan dengan pola pengembangan paragraf deskripsi berbahasa Inggris merupakan salah satu kompetensi dasar siswa yang harus dilaksanakan, tetapi dalam mencapai keberhasilan, baik proses maupun 1
2
produk, yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal tidaklah mudah. Pernyataan ini diperoleh setelah melakukan pengamatan awal di lapangan yang mengambil sampel siswa kelas X SMAK Anugrah Global Tourism. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan, keberhasilan proses belum dapat ditunjukkan karena partisipasi aktif siswa di kelas masih tergolong rendah. Keberhasilan produk juga belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal 75. Dapat dikatakan bahwa setelah dilakukan tes menulis karangan deskripsi pada 30 siswa di kelas tersebut hanya 5 siwa yang memeroleh nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (75). Hasil karangan sangat tidak inovatif. Adapun penyebabnya adalah setiap siswa kesulitan untuk mengembangkan ide atau gagasan pikiran, ditambah lagi siswa belum terampil dalam menyusun kalimat, belum memerhatikan ejaan, serta keterbatasan pemahaman, baik tata bahasa maupun kosakata bahasa Inggris. Usaha mencapai keberhasilan dalam proses dan produk pembelajaran bahasa Inggris, khususnya bidang menulis karangan deskripsi agar memeroleh nilai sesuai ataupun melebihi kriteria ketuntasan minimal, di sekolah dianggap perlu diterapkan model pembelajaran yang tepat. Di samping itu, juga diperlukan pemilihan media pembelajaran yang tepat oleh guru bidang studi yang bersangkutan yang dapat memotivasi siswa untuk belajar menulis lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Ngalimun (2013) yang menyatakan bahwa setiap model pembelajaran dapat mengarahkan guru dalam merancang pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Setiap model pembelajaran memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang
3
berbeda. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model dan media pembelajaran harus dipertimbangkan, antara lain materi pelajaran, jam pelajaran, lingkungan belajar, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan fasilitas penunjang yang tersedia. Selain pemilihan model pembelajaran yang tepat, diperlukan juga media pembelajaran untuk meningkatkan keefektifan kualitas pembelajaran. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, media yang digunakan seharusnya ikut divariasikan. Salah satu di antaranya dengan menggunakan multimedia. Multimedia merupakan media yang melibatkan berbagai indra dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet. Internet dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan siswa dan sebagai salah satu cara mengatasi keterbatasan waktu tatap muka di kelas. Baik pemilihan model maupun media pembelajaran untuk bidang menulis karangan tidaklah mudah. Oleh karena itu, dianggap perlu dilakukan penelitian untuk menemukan model dan media pembelajaran yang tepat. Penelitian yang dilakukan di kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan dengan pola pengembangan paragraf deskripsi dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran mind mapping dan media pembelajaran multimedia berbasis internet, yaitu menggunakan komunitas pertemanan facebook community. Kombinasi ini digunakan untuk merangsang imajinasi siswa agar dapat menuangkan, baik ide, pikiran, maupun gagasannya, ke dalam bentuk paragraf deskripsi. Selain itu, sekaligus diharapkan dapat
4
menciptakan
proses pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskripsi berbahasa Inggris siswa kelas X SMAK Anugrah Global Tourism Denpasar. Penelitian serupa memang telah banyak dilakukan. Namun, penelitian di kelas ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan model ataupun media pembelajaran secara terpisah. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui keefektifan apabila model pembelajaran mind mapping dikombinasikan dengan media pembelajaran facebook community dalam menghadapi permasalahan di kelas tersebut.
Sekaligus melalui penelitian ini
dianalisis lebih jauh mengenai keberhasilan dalam meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajaran. Diharapkan melalui kombinasi ini pelajaran menulis karangan tidak terasa membosankan lagi seperti biasanya yang terbatas dalam ruang kelas dan berpatokan pada kertas putih.
1.2 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMAK Anugrah Global Tourism dalam menulis karangan deskripsi sebelum penerapan kombinasi model pembelajaran mind
mapping
dengan
media
pembelajaran facebook
community? 2)
Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMAK Anugrah Global Tourism dalam menulis karangan deskripsi setelah penerapan kombinasi model
5
pembelajaran mind
mapping
dengan
media
pembelajaran facebook
community? 3)
Apa sajakah kendala yang muncul dalam penerapan kombinasi model pembelajaran dan media pembelajaran ini?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum
dan tujuan khusus. Adapun kedua tujuan tersebut adalah sebagai berikut. 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memberikan suatu gambaran mengenai suatu model pembelajaran. Di samping itu, juga pemilihan media pembelajaran yang dapat dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan dengan deskripsi berbahasa Inggris. Tujuan lainnya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran menulis karangan deskripsi berbahasa Inggris. 1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) untuk menganalisis kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum penerapan kombinasi model pembelajaran mind mapping dengan media pembelajaran facebook community.
6
2)
untuk menganalisis kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi setelah penerapan kombinasi model pembelajaran mind mapping dengan media pembelajaran facebook community.
3)
untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang muncul dalam penerapan kombinasi model serta media pembelajaran ini.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan dan kepraktisan. Manfaat pertama bersifat teoretis dan manfaat kedua bersifat praktis. Kedua manfaat penelitian itu diuraikan seperti berikut. 1.4.1 Manfaat Teoretis Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi para guru, pengelola pendidikan, dan pembaca lainnya dalam menambah wawasan di bidang linguistik terapan (applied linguistics), terutama dalam pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk siswa berkebangsaan Indonesia. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memberikan keuntungan bagi siswa, guru, dan peneliti lainnya yang melakukan penelitian sejenis pada masa yang akan datang. Adapun keuntungan bagi siswa, yaitu dengan menguasai kombinasi model serta media pembelajaran ini siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis karangan deskripsi berbahasa
7
Inggris serta mengembangkan prestasi belajar dalam setiap bidang studi yang diinginkan. Keuntungan yang diperoleh bagi guru adalah sebagai bahan kajian dalam pemberian materi penulisan karangan deskripsi di kelas, sedangkan keuntungan bagi sekolah, yaitu sebagai sumbangan positif terhadap kemajuan sekolah dan usaha perbaikan proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik sehingga mutu pendidikan dapat lebih meningkat.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN
2.1
Kajian Pustaka Penelitian, baik mengenai model pembelajaran kooperatif tipe mind
mapping maupun penggunaan internet sebagai media pembelajaran sudah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Hasil penelitian-penelitian tersebut yang sangat membantu dalam menyelesaikan penulisan penelitian ini di antaranya sebagai berikut. Penelitian pertama dilakukan oleh Kurniawati (2010) dalam penelitian berjudul “Pengaruh Metode Mind Mapping dan Keaktifan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”. Dalam penelitian ini diangkat dua masalah. Masalah pertama untuk mengetahui pengaruh metode mind mapping terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Masalah yang kedua adalah mengetahui pengaruh mind mapping terhadap keaktifan belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Setelah diadakan penelitian dan dihitung dengan menggunakan statistika, diperoleh bahwa metode mind mapping berpengaruh terhadap keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Secara individu metode mind mapping
8
9
berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS, sedangkan keaktifan belajar IPS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPS. Relevansi penelitian ini dan penelitian yang dilakukan terletak pada kesamaan dalam menggunakan model pembelajaran mind mapping. Kekuatan penelitian ini terlihat dari keakuratan dalam segi pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan statistika. Selain itu, instrumen penelitian sebelum diberikan kepada responden telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Namun, kelemahan penelitian ini adalah tidak diperlihatkannya acuan dalam menilai keaktifan siswa di kelas. Penelitian kedua dilakukan oleh Sulistiyaningsih (2010) dalam penelitian berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangasem III Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”. Relevansi penelitian ini terhadap penelitian yang dilakukan terdapat pada variabel yang menjadi sasaran perubahan, yaitu sama-sama meneliti kemampuan menulis walaupun jenis tulisan berbeda, yaitu narasi dan deskripsi. Variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini sama-sama menggunakan model pembelajaran mind mapping. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berlangsung dalam dua siklus. Kelemahan penelitian ini adalah pemaparan hasil penelitian yang belum jelas mengenai permasalahan yang diangkat tentang peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis karangan narasi. Permasalahan ini dijawab dengan mencantumkan hasil penilaian atas kriteria guru dan siswa, tetapi di dalam pembahasan tidak ditemukan acuan penilaian untuk menilai guru dan siswa tersebut. Namun, secara keseluruhan
10
penelitian ini berkontribusi sangat besar terhadap penelitian yang dilaksanakan dalam penyusunan langkah-langkah pada setiap siklusnya. Penelitian ketiga dilakukan oleh Hardian (2009) yang berjudul “Penggunaan Facebook sebagai Media Pembelajaran IPS”. Rumusan masalah yang dibahas dilatarbelakangi oleh banyaknya materi yang tidak tersampaikan karena waktu untuk tatap muka di kelas sangat terbatas, sedangkan materi yang harus disampaikan relatif banyak. Masalah yang kedua adalah kurangnya konsentrasi, minat siswa terhadap proses pembelajaran IPS yang dianggap sesuatu yang membosankan, tidak menyenangkan dan berupa hafalan. Hasil yang diperoleh dari penelitian itu adalah penggunakan facebook sebagai media pembelajaran IPS sangat membantu guru dalam penyampaian materi IPS yang cukup banyak sehingga guru tidak lagi terbatasi oleh waktu yang relatif sempit. Guru dan siswa bisa melakukannya di luar jam sekolah. Dengan menggunakan media pembelajaran facebook siswa menjadi lebih tertarik dan aktif dalam pembelajaran IPS. Hal itu terjadi karena pembelajaran IPS dengan media pembelajaran facebook tidak lagi mengacu pada guru sebagai pusat, tetapi siswa sebagai pusat dan merekonstruksi pengetahuannya sendiri melalui media internet, di sini guru hanya sebagai fasilitator dan evaluator. Relevansi penelitian ini adalah sama-sama menggunakan media pembelajaran facebook sebagai perlakuan yang dilakukan. Penelitian ini termasuk penelitian yang baru untuk dilakukan karena menggunakan media pembelajaran yang biasanya digunakan untuk pergaulan. Hal inilah yang menjadi kekuatan penelitian ini. Kelemahan penelitian yang dilakukan
11
terletak pada bagian pemaparan pembahasan yang belum jelas untuk menjawab permasalahan yang diangkat. Penelitian keempat dilakukan oleh Kusumaningtyas (2010) dengan judul “Peran Media Sosial Online (Facebook) sebagai Saluran Self Disclosure Remaja Putri di Surabaya (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peran Media Sosial Online (Facebook) sebagai Saluran Self Disclosure Remaja Putri di Surabaya)”. Penelitian
ini dilakukan berdasarkan adanya
fenomena self
disclosure
(keterbukaan atau pengungkapan diri) yang dilakukan remaja putri di Surabaya melalui Facebook. Facebook yang sebenarnya diciptakan serta diharapkan sebagai media komunikasi positif, ternyata telah memberikan dampak negatif bagi beberapa remaja putri di Surabaya. Metode dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Kelemahan penelitian ini terletak pada metode analisis data yang hanya menganalisis data secara kualitatif. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama meneliti penggunaan acount facebook. Selain beberapa penelitian di atas juga ditemukan jurnal nasional yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Jurnal yang dibuat oleh Muhammad Chomsi Imaduddin & Unggul Haryanto Nur Utomo berjudul “Efektivitas Metode Mind mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIII” diterbitkan dalam Jurnal Humanitas, Vol. IX No.1, Januari 2012. Simpulan penelitian ini adalah metode mind mapping berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar fisika dibandingkan dengan metode konvensional. Dengan demikian, ada perbedaan prestasi belajar fisika yang signifikan antara
12
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Prestasi belajar fisika kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian di atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
model
pembelajaran mind mapping sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa, baik dalam menulis karangan narasi maupun dalam pembelajaran bidang studi IPS dan IPA. Demikian pula dengan penggunaan media pembelajaran berbasis internet. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dikembangkan penelitian-penelitian yang dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa. Penelitian yang dilakukan berbeda dengan penelitian di atas. Adapun posisi penelitian yang dilakukan adalah menggabungkan model pembelajaran mind mapping dengan media pembelajaran internet, yaitu situs jejaring sosial facebook. Semua penelitian terdahulu yang disebutkan di atas sangat membantu untuk menentukan tahaptahap yang harus dilakukan dalam penulisan penelitian ini serta dapat dibandingkan hasil yang diperoleh nantinya.
2.2
Konsep Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri
umum sekelompok objek, peristiwa, atau fenomena lainnya. Dalam penelitian ini, dicermati beberapa konsep penting yang dijadikan dasar acuan dalam penelitian yang dilakukan. Konsep tersebut meliputi hal-hal berikut.
2.2.1 Kemampuan Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya kemampuan. Kemampuan awal siswa adalah prasyarat yang diperlukan siswa utuk mengikuti proses belajar
13
mengajar yang akan diikuti selanjutnya. Kemampuan awal siswa dapat dijadikan titik tolak untuk membekali siswa agar dapat mengembangkan kemampuan baru. Kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktik”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan (ability) adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir, hasil latihan, atau praktik dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang ditunjukkan melalui tindakannya. Lebih lanjut Robbins (dalam http://digilib.petra.ac.id) menyatakan bahwa kemampuan terdiri atas dua faktor, yaitu seperti di bawah ini. 1) Kemampuan intelektual (intelectual ability) Merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan aktivitas secara mental. 2) Kemampuan fisik (physical intellectual) Merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan aktivitas berdasarkan stamina, kekuatan, dan karakteristik fisik. Berdasarkan kedua faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan dipengaruhi oleh kedua faktor, yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Begitu juga dengan kemampuan menulis bermula dari kemampuan, baik intelektual maupun kemampuan fisik. Dalam kegiatan menulis kedua faktor ini akan saling memengaruhi satu sama lain. Peningkatan kemampuan merupakan suatu perubahan struktur dan fungsi karakteristik manusia. Perubahan-perubahan tersebut terjadi dalam kemajuan yang mantap dan menuju pada suatu kematangan
14
diri
melalui
interaksi antara potensi
bawaan dan potensi lingkungan
(Iskandarwassid dan Sunendar, 2009:145).
2.2.2 Menulis Menurut Nurchasanah & Widodo (1993:2), menulis adalah proses menuangkan atau memaparkan informasi yang berupa pikiran, perasaan, atau kemauan dengan menggunakan wahana bahasa tulis berdasarkan tataan tertentu sesuai
dengan
kaidah
bahasa
yang
digunakan
penulis.
Gie
(2002:3)
mengungkapkan bahwa dalam bahasa Indonesia kata menulis dan mengarang merupakan suatu kata padanan yang mempunyai arti yang sama. Menulis artinya semula ialah membuat huruf, angka, nama, dan suatu tanda kebahasaan apa pun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Kini dalam pengertiannya yang luas, menulis merupakan kata yang mempunyai arti sama seperti mengarang (Gie, 2002:3). Menurut Gie (2002:9) mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. Buah pikiran ini diungkapkan dan disampaikan kepada pihak lain dengan wahana berupa bahasa tulis, yakni bahasa yang tidak menggunakan peralatan bunyi dan pendengaran, tetapi berwujud berbagai tanda dan lambang yang harus dibaca. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah keterampilan berbahasa yang produktif dalam proses menuangkan pikiran, gagasan, perasaan, atau kemauan untuk dibaca dan
15
dimengerti oleh orang lain dengan menggunakan wahana bahasa tulis berdasarkan tatanan tertentu sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan penulis.
2.2.3 Deskripsi Karangan deskripsi ialah bentuk tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana, atau hal lain) dengan tujuan pembaca seolah-olah melihat, mendengar, mencium, atau merasakan objek yang dilukiskan tersebut (Gunawan dkk., 1997:13). Pengertian di atas serupa dengan yang disampaikan oleh Dawud dkk. (2004:22), yaitu karangan deskripsi adalah karangan yang bertujuan menggambarkan objek sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek tersebut. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah karangan yang bertujuan menggambarkan objek sedemikian rupa berdasarkan pengalaman panca indera untuk menggugah atau membangkitkan kesan hidup dalam imajinasi pembaca sehingga pembaca seolaholah dapat merasakan sendiri objek tersebut dengan panca inderanya. Menurut Vivian (dalam Ahmadi, 1995:29), ada dua jenis karangan deskripsi, yaitu deskripsi teknis dan deskripsi sugestif. Deskripsi teknis adalah deskripsi yang diterapkan pada karangan yang memberikan uraian yang langsung dan objektif mengenai rupa (appearance), letak, atau struktur dari sesuatu, misalnya tentang tubuh manusia. Deskripsi ini dirancang terutama untuk memberikan informasi, ditunjukkan kepada intelek pembaca, dan secara esensial
16
merupakan ekspositori. Deskripsi sugestif adalah deskripsi yang bertujuan untuk membangkitkan kesan atau impresi tentang suatu tempat, suatu pemandangan, atau orang yang membentuk atau menyusun suatu wacana yang khusus. Deskripsi sugestif terutama bersifat emosional dan ditandai oleh apa yang disebut tentang penekanan pada cara menarik perhatian atau himbauan (appeal) yang bersifat menarik.
2.2.4 Model Pembelajaran Mind Mapping Istilah model pembelajaran dimaknai dengan suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas (Ngalimun, 2013:7). Hal serupa juga diungkapkan oleh Arrends (1997) dalam Ngalimun (2013:7), seperti di bawah ini. “The term teaching model refers to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment and management system” (Arrends, 1997)
Kutipan di atas dapat diartikan sebagai suatu istilah model pengajaran yang mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksisnya,
lingkungan,
dan
sistem
pengelolaannya
sehingga
model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran mind mapping adalah suatu tipe model pembelajaran kooperatif yang pertama kali diperkenalkan oleh Toni Buzan pada tahun 1970-an. Model pembelajaran ini dapat berupa suatu teknik mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah dapat “memetakan” pikiran. Lebih ditegaskan lagi oleh Buzan sebagai berikut.
17
“A mind map is a diagram used to represent words, ideas, tasks, or other items linked to and arranged around a central key word or idea. Mind maps are used to generate, visualize, structure, and classify ideas, and as an aid in study, organization, problem solving, decision making, and writing”(Buzan, 2008) Kutipan di atas dapat diartikan bahwa mind mapping merupakan sebuah diagram yang dapat digunakan untuk mempresentasikan kata-kata, ide-ide (pikiran), tugas-tugas, atau hal-hal lain yang dihubungkan dari ide pokok otak. Mind
mapping
juga
dapat
digunakan
untuk
menggeneralisasikan,
memvisualisasikan, serta mengklasifikasikan ide-ide dan sebagai bantuan dalam belajar, berorganisasi, memecahkan suatu masalah, pengambilan keputusan, dan yang terakhir juga dapat digunakan dalam menulis. Mind mapping dibuat berdasarkan daya imajinatif, kreatif, dan potensi otak dari tiap-tiap individu. Cara kerja alamiah otak akan menyalakan percikanpercikan kreativitas karena melibatkan kedua belahan otak, yaitu otak kiri terlibat pada penggunaan tulisan dan hubungan antarkata, sedangkan otak kanan berhubungan dengan warna dan gambar. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal.
2.2.5 Internet dan Facebook Community Menurut Laquey (1997) dalam Nazir (2010), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Internet (international network) merupakan jaringan informasi global yang dicetuskan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute
18
Technology) pada Agustus 1962. Di Indonesia, internet mulai meluas sekitar tahun 1995, sejak berdirinya indointernet. Internet memiliki banyak fasilitas yang digunakan dalam berbagai bidang, seperti militer, media massa, bisnis, dan pendidikan. Aplikasi standar yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan adalah e-mail, mailing list (milis), newsgroup, dan world wide web (www). Melalui world wide wibe dikembangkan komunitas-komunitas komunikasi. Salah satu diantaranya dikenal dengan facebook. Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial internet dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004. Pertumbuhan jejaring pergaulan sosial atau pertemanan melalui dunia internet, atau dikenal dengan social network cukup mencengangkan. Sebagai contoh, situs facebook kini telah memiliki sekitar 200 juta pengguna dengan sekitar 2 juta penggunanya ada di Indonesia. Facebook merupakan situs jejaring sosial yang dikembangkan oleh Randy Zuckerberg. Facebook
memiliki
beberapa
fitur/aplikasi
yang
bisa
digunakan
oleh
penggunanya, di antaranya Chating, Up Date Status, Komentar, Forum, Up Load Photo, Pesan, Tautan dengan situs lain. Aplikasi berbagai macam permainan, grup, kuis dan banyak lagi, yang semuanya dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris.
2.3 Landasan Teori Berdasarkan uraian konsep-konsep penelitian di atas, terdapat beberapa teori yang memiliki relevansi dengan topik peningkatan kemampuan menulis karangan
19
deskripsi berbahasa Inggris ini di antaranya teori belajar konstruktivisme, teori menulis, dan teori tata bahasa deskripsi. Teori-teori tersebut dijabarkan sebagai berikut.
2.3.1 Teori Belajar Konstruktivisme Teori belajar sangat banyak dan beraneka ragam. Setiap teori menjelaskan aspek-aspek tertentu dalam belajar dan setiap teori yang dijadikan dasar akan mewarnai proses pembelajaran yang berlangsung. Munadi (2013:21) menyatakan bahwa setiap teori belajar dirumuskan berdasarkan kajian tentang perilaku individu dalam proses belajar. Kajian itu pada intinya menyangkut dua hal, yaitu sebagai berikut. 1) Konsep yang mengganggap bahwa otak manusia terdiri atas sejumlah kemampuan potensial (daya-daya), seperti menalar, mengingat, dan mengkhayal yang dapat dikembangkan dengan latihan. 2) Konsep yang menganggap bahwa manusia merupakan suatu sistem energi, yakni suatu sistem tenaga yang dinamis yang berupaya memelihara keseimbangan dalam merespons sistem energi lain sehingga ia dapat berinteraksi melalui organ rasa. Sistem energi ini meliputi respons terhadap stimulus, motivasi, dan proses penalaran. Menurut pandangan konstruktivisme, pengetahuan dibina secara aktif oleh individu yang berpikir. Individu ini tidak menyerap secara sembarangan pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya. Siswa akan menyesuaikan apa yang didapatkan dengan pengetahuan dasar yang dimiliki untuk membentuk pengetahuan baru dalam pikiran mereka dengan bantuan interaksi sosial, baik
20
bersama rekan maupun gurunya (Brooks&Brooks, 1993 dalam Aqib, 2013). Dengan demikian, komponen penting dalam teori konstruktivisme yaitu bagaimana mengemas pembelajaran menjadi proses mengonstruksi bukan sebatas menerima pengetahuan. Teori konstruktivisme dijalankan sejajar dengan pendekatan yang disebut dengan pendekatan kontekstual (CTL). Pendekatan kontekstual (Knowledge based Constructivism) menekankan kepada pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan dalam proses pendidikan yang holistik dan bertujuan untuk memotivasi siswa. Pendekatan
kontekstual
menurunkan
beraneka
macam
model
pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif mind mapping. Model pembelajaran kooperatif, yaitu menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam rangka memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Buzan dalam Aqib (2013:23) menyatakan bahwa langkah-langkah model pembelajaran kooperatif pada dasarnya adalah sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa atau sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban. 3) Membentuk kelompok yang anggotanya 2 sampai 3 orang. 4) Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil diskusi. 5) Tiap kelompok membaca hasil diskusinya, guru mencatat di papan tulis.
21
6) Dari data di papan siswa diminta membuat simpulan atau guru memberikan perbandingan sesuai dengan konsep yang disediakan guru.
Model pembelajaran kooperatif mind mapping dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai langkah awal dalam kegiatan menulis karangan. Dengan membuat mind mapping terlebih dahulu, akan membantu siswa menyusun informasi, melancarkan aliran pikiran, dan mengurangi hambatan dalam kegiatan menulis karangan. Teori konstruktivisme ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan karena dapat digunakan untuk membedah ketiga rumusan masalah yang muncul, yaitu mengungkap tentang kemampuan siswa menulis sebelum diberi tindakan, setelah diberi tindakan dan kendala yang dihadapi selama tindakan diberikan.
2.3.1.1 Langkah-langkah Membuat Mind Mapping Sebelum membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu kertas kosong tanpa garis, pena dan pensil warna, otak, serta imajinasi. Buzan (2009:15) mengemukakan ada beberapa langkah untuk membuat mind mapping diantaranya sebagai berikut. 1) Dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar (landscape). 2) Menggunakan warna yang menarik karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran (mind mapping) lebih hidup, menambah energi pada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.
22
3) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat, hubungkan cabangcabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Hal ini dilakukan karena otak senang mengaitkan dua (atau tiga atau empat) hal sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan, akan lebih mudah dimengerti dan diingat. 4) Membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus dan gambar.
Gambar 2.1 Contoh Aplikasi Mind Mapping
2.3.2 Teori Tata Bahasa dan Penulisan Karangan Deskripsi Menurut Greenbaum (1996:37), tata bahasa deskripsi adalah tata bahasa yang berupaya menggambarkan aturan bahasa secara objektif dengan perhitungan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tata bahasa deskripsi adalah tata bahasa yang mencoba menggali sistem kaidah yang terpola dalam benak seorang penutur, sedangkan tujuan tata bahasa pendidikan adalah bagaimana seseorang penutur lebih mudah dan cepat dalam menguasai sistem kaidah tersebut. Selanjutnya Nelson (2006:146) menambahkan bahwa dalam linguistik, sebuah tata bahasa deskripsi melibatkan sejauh mungkin tujuan bahasa dan tidak menghakimi penggunaan bahasa. Menurut Biber dkk. (1998:55), tata bahasa deskripsi
23
menggambarkan cara bagaimana kata-kata yang dikombinasikan menjadi klausa dan kalimat, yang terfokus pada tata urutan kata dan berbagai jenis subordinasi. Dalam menulis karangan deskripsi diperlukan langkah-langkah atau tahapan yang merupakan satu rangkaian yang harus diperhatikan dan dilaksanakan. Menurut Hasnun (2006:2−11), beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun karangan deskripsi adalah sebagai berikut. 1) Menetapkan tema dan judul karangan Tema karangan, yaitu pokok permasalahan, dan ide yang akan dikemukakan dalam karangan. Apabila cakupan tema tidak terlalu luas, maka tema dapat juga dijadikan judul. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan. 2) Menetapkan tujuan penulisan Perumusan tujuan penulisan harus ditentukan terlebih dahulu karena merupakan titik tolak dalam seluruh kegiatan menulis. Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran penulis dalam kegiatan menulis selanjutnya. 3) Mengumpulkan dan menyeleksi bahan Langkah yang ketiga adalah mengumpulkan dan menyeleksi bahan. Bahan penulisan ialah semua informasi atau data yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan (Akhadiah dkk., 1988:17). 4) Menyiapkan kerangka karangan Langkah keempat ialah menyiapkan kerangka karangan. Kerangka karangan dapat diartikan sebagai rancangan atau rencana kerja seorang penulis dalam rangka menguraikan setiap topik atau masalah.
24
5) Mengembangkan karangan Langkah yang terakhir dalam menulis karangan deskripsi adalah mengembangkan karangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karangan, antara lain organisasi, susunan kalimat yang menarik, bervariasi, efektif, pilihan kata yang tepat, dan penggunaan ejaan. Teori ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan karena dapat digunakan untuk membedah rumusan masalah pertama dan kedua, yaitu mengungkap tentang kemampuan siswa menulis sebelum dan setelah diberi tindakan secara kualitatif.
2.3.3 Teori Pembelajaran Menulis Gie (2002:33―36) menyebutkan adanya tiga asas utama dalam kegiatan menulis, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan 3C, yaitu clarity (kejelasan), conciseness (keringkasan), dan correctness (ketepatan). Ketiga asas tersebut diuraikan sebagai berikut. 1) Kejelasan (clarity) Asas kejelasan tidaklah semata-mata berarti mudah dipahami, tetapi juga karangan itu tidak mungkin disalahtafsirkan oleh pembaca. Kejelasan berarti tidak samar-samar, tidak kabur sehingga setiap butir ide yang diungkapkan seakan-akan tampak nyata oleh pembaca. 2) Keringkasan (conciseness) Asas keringkasan tidaklah berarti bahwa setiap karangan harus pendek. Keringkasan berarti bahwa suatu karangan tidak menghamburkan kata-kata secara semena-mena, tidak mengulang-ulang butir ide yang dikemukakan, dan tidak
25
berputar-putar dalam menyampaikan suatu gagasan dengan berbagai kalimat yang berkepanjangan. 3) Ketepatan (correctness) Asas ketepatan mengandung ketentuan bahwa setiap penulis harus menaati sepenuhnya berbagai aturan dan ketentuan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan kelaziman pemakaian bahasa tulis yang ada. Selain ketiga asas utama tersebut, menurut Gie (2002:36―37), masih terdapat tiga asas mengarang lainnya yang perlu diindahkan agar dapat dihasilkan karangan yang baik. Ketiga asas itu adalah (1) unity (kesatupaduan), (2) coherence (pertautan), dan (3) emphasis (penegasan), yang diuraikan sebagai berikut. 1) Kesatupaduan Asas ini berarti bahwa segala hal yang disajikan dalam suatu karangan perlu berkisar pada satu gagasan pokok atau tema utama yang telah ditentukan. Selanjutnya dalam setiap alinea hanya dimuat satu butir informasi yang berkaitan dengan gagasan pokok yang didukung dengan berbagai penjelasan yang bertalian dan bersifat padu. 2) Pertautan Pada asas pertautan semua alinea dan kalimat perlu berurutan dan berkesinambungan sehingga seakan-akan terdapat aliran yang lancar dalam penyampaian gagasan pokok sejak awal sampai akhir karangan.
26
3) Penegasan Asas penegasan dalam mengarang menetapkan bahwa dalam suatu tulisan butir-butir informasi yang penting disampaikan dengan penekanan atau penonjolan tertentu sehingga mengesan kuat pada pikiran pembaca. Hasnun (2006:15) mengungkapkan bahwa dalam suatu karangan, apa pun itu, perlu digunakan bahasa yang efektif. Menggunakan bahasa secara efektif berarti menggunakan unsur-unsur bahasa secara efektif juga. Secara garis besar, Hasnun (2006:15―16) merumuskan unsur-unsur bahasa yang harus diperhatikan dalam menyusun suatu karangan ke dalam beberapa unsur, antara lain sebagai berikut. 1) Pemakaian ejaan dan imbuhan Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca (KBBI). Imbuhan adalah bubuhan (yang berupa awalan, sisipan, dan akhiran) pada kata dasar untuk membentuk kata baru. Dalam penulisan karangan perlu diperhatikan kaidah mengenai penempatan tanda baca, penulisan awalan dan kata depan, penulisan kata dasar yang memeroleh imbuhan, dan sebagainya, yang harus sesuai dengan EYD. 2) Pemilihan dan penempatan kata Kata merupakan faktor penting dalam merancang tulisan. Tulisan yang baik ditentukan oleh cara penulisan dan penempatan kata. Pemilihan dan penempatan kata memengaruhi sekaligus memberikan warna sebuah tulisan.
27
3) Penggunaan kalimat Menyusun kata menjadi kalimat adalah merangkai beberapa kata untuk membentuk satu pengertian atau makna yang lengkap. Dalam penyusunan kata menjadi kalimat perlu diperhatikan (a) kecocokan kata yang pertama dengan kata yang mengikutinya, (b) antara kata pertama dan kata yang mengikutinya dapat dikembangkan, dan (c) setiap kata yang ingin dipasang atau digunakan mencerminkan tujuan yang ingin dikembangkan melalui kalimat. 4) Penggunaan paragraf atau alinea Setiap paragraf (alinea) memiliki ide pokok yang dapat muncul dalam salah satu kalimat yang menyusun alinea tersebut. Kalimat yang memuat ide pokok disebut dengan kalimat topik/kalimat utama, sedangkan kalimat lain yang menyusun paragraf disebut kalimat penjelas. Teori ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan karena dapat digunakan untuk membedah rumusan masalah pertama dan kedua, yaitu mengungkap tentang kemampuan siswa menulis sebelum dan setelah diberi tindakan.
2.4
Model Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian tindakan kelas. Hasil
penelitian dianalisis menggunakan gabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjabarkan penjelasan dari tiap-tiap masalah. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis kemampuan menulis siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran tersebut dalam bentuk angka. Analisis data menggunakan teknik statistika. Penyajian hasil
28
analisis dibantu oleh tabel sederhana dan grafik. Secara garis besar, model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.
Kemampuan Siswa Kelas X SMAK Anugrah Global Tourism dalam Menulis Karangan Deskripsi
Dilakukan PTK menggunakan kombinasi mind mapping dan facebook community
DATA
Kemampuan Siswa Menulis Sebelum Penerapan Tindakan
Kemampuan Siswa Menulis Setelah Penerapan Tindakan
Kendala yang Muncul dalam Penerapan Tindakan
Metode Analisis
Kuantitatif
Organisasi
Teori
Kualitatif
Penggunaan Bahasa
Isi
Mekanik
Hasil Penelitian
Gambar 2.2 Model Penelitian Gambar model penelitian di atas menunjukkan bahwa melalui penelitian tindakan kelas ini ingin dibuktikan keefektifan kombinasi mind mapping dan
29
facebook community dalam memecahkan masalah yang terjadi pada pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMAK Anugrah Global Tourism. Pada penelitian ini diaplikasikan tiga teori yang relevan yaitu teori konstruktivisme, teori menulis dan teori tata bahasa deskripsi. Teori konstruktivisme diaplikasikan untuk menentukan model serta media pembelajaran yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dipilihnya kombinasi media dan model pembelajaran ini, karena searah dengan pandangan konstruktivisme, yakni kombinasi ini bertujuan memotivasi siswa dalam membantu siswa menyusun informasi, melancarkan aliran pikiran dan mengurangi hambatan dalam kegiatan menulis karangan deskripsi. Teori pembelajaran menulis dan tata bahasa penulisan karangan deskripsi diaplikasikan dalam pembuatan rubrik penilaian menulis. Dalam teori menulis disebutkan beberapa unsur agar dihasilkan karangan deskripsi yang baik diantaranya kejelasan, keringkasan, ketepatan, kesatupaduan, pertautan dan penegasan.
Dalam teori tata bahasa penulisan karangan deskripsi dijelaskan
bagaimana kata-kata dikombinasikan menjadi klausa dan kalimat yang terfokus pada tata urutan kata dan berbagai jenis subordinasi. Melalui kombinasi kedua teori ini dihasilkan rubrik penilaian yang diklasifikasikan dalam empat aspek yaitu aspek isi, organisasi, penggunaan bahasa dan mekanik yang digunakan untuk menganalisis data secara kuantitatif dan kualitatif sehingga diperoleh hasil penelitian.
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini merupakan gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, dan definisi suatu situasi tertentu dalam konteks tertentu (Sarwono, 2006 : 257). Pada penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan untuk menjabarkan data-data yang bersifat deskriptif, seperti data hasil observasi, kuesioner, hasil tes karangan deskripsi siswa serta memaparkan kendala yang dialami selama penelitian dilakukan. Pendekatan kuantitatif memberikan makna dalam hubungannya dengan penghitungan angka statistik bukan makna secara kebahasaan (Sarwono, 2006:258). Pada penelitian ini, pendekatan kuantitatif digunakan untuk memaparkan data yang bersifat kuantitatif atau angka-angka statistik, baik hasil tes awal (pre test) maupun tes akhir (post test).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu institusi pendidikan formal, yaitu
SMAK Anugrah Global Tourism yang bertempat di Jl. Diponogoro 170 Denpasar, Bali. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian disebabkan oleh berbagai alasan, di antaranya sekolah ini baru saja dibuka pada tahun ajaran 2010/2011. Sekolah ini merupakan gabungan antara SMA dan SMK sehingga dinamai dengan SMAK 30
31
dengan nilai tambahan bermuatan pariwisata sehingga bisa dikatakan sekolah ini adalah satu-satunya sekolah menengah atas di Denpasar yang dibekali dengan keterampilan pariwisata. Akan tetapi, di balik itu semua menurut pengamatan penulis terdapat kekurangan dalam hal tenaga pengajar. Tenaga pengajar yang dipekerjakan di SMA ini sebagian juga merangkap sebagai guru SMP di yayasan yang sama, yaitu yayasan Anugerah Indah. Oleh karena itu, kompetensi dan keprofesionalan guru yang mengajar, terutama mata pelajaran bahasa Inggris di SMAK tersebut sangat mengkhawatirkan. Dilihat dari jumlah siswanya, sekolah ini memiliki banyak peminat yang heterogen dengan tingkat pemahaman bahasa Inggris yang berbeda. Sekolah yang lokasinya sangat strategis ini didukung pula dengan jumlah siswa yang beragam sehingga memberikan lebih banyak pilihan dalam menentukan sumber data. Siswa kelas X dipilih sebagai sumber data karena kemampuan siswa menulis karangan masih kurang dan belum memenuhi KKM 75.
3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan berdasarkan jadwal pelajaran Bahasa Inggris di kelas X, yaitu pada Selasa dan Kamis. Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No. 1.
Hari/Tanggal Selasa, 15 Januari 2013
2. 3. 4.
Selasa, 12 Februari 2013 Kamis, 14 Februari 2013 Selasa, 19 Februari 2013
Kegiatan Pengisian kuesioner informasi awal dan pemberian tes pratindakan menulis. Siklus I Pertemuan Pertama Siklus I Pertemuan Kedua Siklus I Pertemuan Ketiga
32
5. 6. 7.
Selasa, 26 Februari 2013 Kamis, 28 Februari 2013 Selasa, 5 Maret 2013
Siklus II Pertemuan Pertama Siklus II Pertemuan Kedua Pengisian kuesioner
3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi dan kuesioner, sedangkan data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil tes dalam membuat karangan deskripsi yang dilakukan. 3.3.2 Sumber Data Pada tahun ajaran 2012/2013, sekolah ini membuka satu kelas baru dan belum mengalami penjurusan untuk kelas X, satu kelas untuk XI IPA dan XI IPS, serta satu kelas untuk kelas XII IPS. Metode pengambilan sample untuk sumber data dilakukan dengan cara observasi kelas serta observasi nilai rata-rata kelas mata pelajaran bahasa Inggris. Siswa kelas X yang dipilih sebagai sample untuk sumber data karena memiliki nilai rata-rata kelas paling rendah dibandingkan dengan kelas XI dan kelas XII. Selain itu, pada kelas X terdapat permasalahan, yakni nilai menulis karangan yang dihasilkan oleh siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimal 75. Penelitian ini berupa penelitian populasi. Sample yang digunakan adalah keseluruhan dari populasi. Menurut Arikunto (2006:134), apabila subjek yang menjadi sumber data kurang dari 100 orang, maka diambil secara keseluruhan. Populasi adalah keseluruhan kelompok orang atau kejadian atau hal minat yang diinvestigasi. Jumlah keseluruhan siswa adalah 32 orang. Namun,
33
karena pada saat tindakan diberikan terdapat dua orang siswa yang berhalangan hadir, maka populasi dalam penelitian ini hanya berjumlah 30 siswa. Semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, diberikan kesempatan yang sama untuk menjadi sample sumber data.
3.4 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk memperlancar penelitian ini dapat dibedakan berupa lembar observasi, kuesioner sederhana, tes, dan catatan peneliti.
3.4.1 Lembar Observasi Lembar observasi merupakan panduan dalam melakukan penilaian terhadap indikator-indikator dari aspek yang diamati. Indikator-indikator tersebut didaftar secara sistematis dan diatur menurut kategorinya. Lembaran observasi disesuaikan dengan kejadian-kejadian penting selama aktivitas pembelajaran.
3.4.2 Kuesioner Kuesioner diberikan kepada siswa pada awal sebelum kelas diberikan tindakan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis karangan deskripsi. Kuesioner juga diberikan pada tahap akhir dari siklus II untuk mengetahui pandangan siswa terhadap penerapan kombinasi metode mind mapping dan facebook community.
3.4.3 Tes Dalam penelitian ini, tes diberikan dalam bentuk tertulis berupa penugasan pembuatan karangan terhadap subjek penelitian. Tes diberikan sebanyak tiga kali.
34
Tes pertama dilakukan sebelum siswa diberikan tindakan yang disebut dengan pratindakan, tes kedua, dan ketiga dilakukan pada akhir dari tiap-tiap siklus penelitian. Tes menulis karangan deskripsi digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.
3.4.4 Catatan Peneliti Catatan peneliti dilakukan oleh peneliti untuk mencatat semua situasi dan kondisi dari proses pembelajaran yang dianggap perlu. Catatan peneliti digunakan untuk mengetahui kendala yang dihadapi selama dilakukan tindakan.
3.5 Prosedur Penelitian Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini digunakan dua siklus karena pada siklus kedua telah tampak terjadinya peningkatan pada produk. Adapun prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan menggunakan model Hopkins (1993) seperti pada gambar berikut ini. Identifikasi masalah Perencanaan Siklus I Refleksi Observasi
Tindakan
Perencanaan Siklus II Refleksi Observasi
Tindakan
Gambar 3.1 Model PTK Hopkins (1993)
35
Adapun penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut. 3.5.1 Proses Siklus 1 1) Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dipersiapkan (1) rancangan tindakan dalam bentuk rencana pembelajaran (RPP), (2) rencana evaluasi dalam bentuk tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi, (3) menyiapkan kelengkapan instrumen dan sarana penelitian
2) Pelaksanaan Pelaksanaan dilakukan dengan perencanaan. Pada tahapan pelaksanaan ini siswa telah diminta untuk membuat karangan deskripsi dengan topik yang sederhana dengan membuat mind mappingnya terlebih dahulu dan menggunakan facebook community sebagai tempat untuk memeroleh kritikan yang membangun.
3) Pengamatan Pengamatan dilakukan sewaktu proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan dapat dilakukan dengan observasi langsung sehingga dapat mengamati keberhasilan proses dan produk.
4) Refleksi Observasi, catatan penelitian, dan hasil karangan siswa pada siklus I dapat dijadikan sebagai pedoman. Situasi tersebut dapat dipakai untuk pembenahan dan perbaikan pada tindakan siklus II.
36
3.5.2 Proses Siklus 2 Berdasarkan refleksi pada siklus I, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki rencana dan tindakan yang telah terlaksana. Langkah-langkah kegiatan siklus II memiliki perbedaan dengan langkah-langkah siklus I. Perbedaan itu terletak pada sasaran kegiatan untuk melakukan perbaikan-perbaikan tindakan siklus sebelumnya. Pada pelaksanannya, mind mapping dilaksanakan lebih mendetail dan terstruktur serta penggunaan facebook community lebih ditekankan.
3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang dilakukan ini adalah observasi, kuesioner, dokumentasi dan pemberian tes. Data dikumpulkan berdasarkan hasil pratindakan, siklus I dan siklus II untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada siswa. 1) Observasi Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Daryanto, 2007:33). Format observasi ini terdiri atas observasi guru dan observasi siswa. Teknik pelaksanaan observasi adalah peneliti memberikan tanda cek () pada lembar observasi yang berisi beberapa pernyataan ketika guru dan siswa memulai proses pembelajaran. Selain itu teknik pelaksanaan lainnya yang dilakukan adalah teknik pencatatan (note taking) secara sistematik kejadiankejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian.
37
2) Kuesioner Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden (Daryanto, 2007:30). Pengisian kuesioner dilakukan sebelum dan setelah tindakan untuk menggali informasi mengenai peningkatan kualitas proses dan produk dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Kuesioner menggunakan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju S), sangat tidak setuju (STS) dan tidak setuju (TS).
3) Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan proses pembelajaran di kelas, sehingga bermanfaat sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang diteliti dan sekaligus untuk melihat kemajuan hasil belajar.
4) Tes Tes diberikan untuk mengukur peningkatan kualitas proses dan produk pembelajaran. Pemberian tes dilakukan sebelum dan setelah tindakan. Pemberian tes yang dilakukan berupa penugasan membuat karangan deskripsi. Hasil karangan diperoleh melalui instruksi yang diuraikan seperti berikut ini. (1) Pratindakan : a. Please make paragraphs descriptive with free topic! b. Apply four aspects of evaluation in your paragraphs, those are content, organization, language in use and mechanism. c. Time 45 minutes! (2) Siklus I
: a. Please make paragraphs descriptive with topic “health”! b. Each paragraph consists of 5 sentences!
38
c. Apply four aspects of evaluation in your paragraphs, those are content, organization, language in use and mechanism. d. Time 45 minutes! (3) Siklus II
: a. Please do peer editing about your last descriptive paragraph with topic “Health”! b. Develop the idea in each paragraph, using supporting sentences! c. Apply four aspects of evaluation in your paragraphs, those are content, organization, language in use and mechanism. d. Time 45 minutes!
3.7 Metode dan Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dari hasil observasi, pemberian kuesioner, dan tes selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengukur tingkat keberhasilan sebelum dan setelah diberi tindakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut. 1) Mengumpulkan hasil instrumen berupa tes menulis karangan deskripsi, hasil kuesioner, dan lembar observasi. 2) Membaca dengan saksama, mereduksi data, dan menyeleksi data sesuai dengan fokus penelitian. 3) Menginterpretasi dan menganalisis data yang berupa hasil tes menulis karangan deskripsi sesuai dengan teori penulisan karangan deskripsi dan rubrik penilaian menulis yang dikriteriakan pada empat aspek, yaitu aspek isi, organisasi, penggunaan bahasa, dan mekanik.
39
4) Mendeskripsikan hasil penelitian dan menyusun simpulan.
3.7.1 Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif dianalisis menggunakan rubrik penilaian untuk menulis sehingga didapat kriteria kemampuan siswa. Berikut ini diuraikan kriteria penilaian dan penskoran kemampuan menulis siswa yang dijadikan acuan dalam rubrik penilaian menulis. Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Penulisan Karangan No.
Aspek
1.
Isi
2.
Organisasi
3.
4.
Penggunaan Bahasa Mekanik
Kriteria Ketepatan tulisan dengan judul. Kesesuaian tulisan dengan objek. Penciptaan kesan pembaca. Pengembangan kalimat menjadi paragraf. Urutan berpikir. Ketepatan penggunaan bentuk kebahasaan (struktur gramatikal) Kosakata Tanda baca dan ejaan Penyusunan paragraf menjadi karangan deskripsi Jumlah
Bobot Skor Terendah
Tertinggi
5 5 0 5
15 15 5 15
5 5
10 10
5 5 5
10 10 10
40
100
Rubrik penilaian yang digunakan berupa scoring rubrics analitik yang merupakan hasil modifikasi dari rubrik menulis buatan Brown&Bailey (2007), teori pembelajaran menulis dan teori tata bahasa karangan deskripsi. Rubrik ini dibedakan menjadi empat aspek penilaian yaitu aspek isi, aspek organisasi, aspek penggunaan bahasa dan aspek mekanik. Rubrik penilaian berdasarkan aspek isi
40
merupakan aplikasi dari unsur kejelasan dan penegasan dalam teori pembelajaran menulis. Aspek organisasi merupakan aplikasi dari unsur kesatupaduan, keringkasan dan pertautan dalam teori pembelajaran menulis. Unsur ketepatan diaplikasikan dalam aspek penggunaan bahasa dan aspek mekanik. Adapun rubrik penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Rubrik Penilaian dari Aspek Isi Ketepatan tulisan dengan judul Skor 13--15
Spesifikasi Sangat baik: tulisan dengan judul sangat sesuai, saling berhubungan, memiliki daya tarik untuk dibaca, dan judul mampu menggambarkan isi tulisan secara keseluruhan.
10--12
Baik: tulisan dengan judul sesuai, berhubungan, dan memiliki daya tarik untuk dibaca.
Kesesuaian tulisan dengan objek/topik yang digambarkan Skor Spesifikasi 13--15 Sangat Baik: tulisan dengan objek/topik yang digambarkan sangat sesuai, ide yang dikembangkan dalam setiap paragraf sangat sempurna yang mencerminkan kesiapan penulis.
10--12
7—9
Cukup: tulisan dengan judul cukup sesuai dan saling berhubungan.
7--9
5—6
Kurang: tulisan dengan judul kurang
5--6
Baik: tulisan sesuai dengan objek/topik yang digambarkan, pemaparan ide setiap paragraf hampir sempurna, dan tidak ada penjelasan yang menyimpang dari topik/objek yang digambarkan. Cukup: tulisan dengan objek/topik yang digambarkan cukup sesuai, tetapi pemaparan ide setiap paragraf belum sempurna yang mencerminkan penulisan dilakukan dengan tergesa-gesa. Kurang: tulisan dengan objek/topik
Penciptaan kesan pembaca
Skor 5
4
3
0--2
Spesifikasi Sangat baik: tulisan yang dihasilkan sangat menimbulkan kesan indra terhadap pembaca karena setiap ide yang diungkapkan seakan-akan tampak nyata oleh pembaca. Baik: tulisan yang dihasilkan menimbulkan kesan indra yang baik terhadap pembaca.
Cukup: tulisan yang dihasilkan cukup menimbulkan kesan indra terhadap pembaca.
Kurang: tulisan yang dihasilkan
41
sesuai dan tidak memiliki hubungan sama sekali.
yang digambarkan kurang sesuai dan tidak ada upaya untuk menyambungkan dengan objek/topik yang akan dibahas.
kurang menimbulkan kesan indra terhadap pembaca.
Tabel 3.4 Penilaian dari Aspek Organisasi Pengembangan kalimat menjadi paragraf Spesifikasi Skor
Skor
13--15
Sangat baik: setiap paragraf memiliki 1 kalimat utama dan 5 atau lebih kalimat penjelas ide pokok yang dipaparkan.
10
10--12
Baik: setiap paragraf memiliki 1 kalimat utama dan memiliki 4 kalimat penjelas ide pokok yang dipaparkan.
9
7-9
Cukup: setiap paragraf memiliki 1 kalimat utama dan 2-3 kalimat penjelas ide pokok yang dipaparkan.
7—8
5--6
Kurang: setiap paragraf memiliki kalimat utama, tetapi tidak memiliki kalimat penjelas atau sebaliknya.
5—6
Urutan berpikir Spesifikasi Sangat baik: urutan berpikir dalam tulisan deskripsi bersifat sangat sistematis, konsisten, terencana dan tersusun atas paragraf pembukaan, paragraf isi dan paragraf penutup. Baik: urutan berpikir dalam tulisan deskripsi bersifat sistematis dan konsisten. Karangan disusun sedikitnya dalam dua paragraf, dan dikembangkan dengan baik dan teratur. Cukup: tampak suatu urutan berpikir dalam tulisan deskripsi yang bersifat sistematis, tetapi tidak konsisten. Karangan disusun dalam dua paragraf, namun pengembangan paragraf tidak dibagi dengan tepat. Kurang: tidak tampak suatu urutan berpikir dalam tulisan deskripsi dan penulis tidak berupaya menyusun suatu komposisi karangan yang terstruktur, hanya terdapat satu paragraf dengan pengembangan yang tidak jelas.
Tabel 3.5 Penilaian dari Penggunaan Bahasa Struktur Gramatikal (Tata Bahasa Inggris) Skor Spesifikasi 10 Sangat baik: tidak ditemukan kesalahan dalam penggunaan bentuk tata bahasa, seakan-akan tulisan dibuat oleh penutur asli bahasa Inggris. 9 Baik: penggunaan tata bahasa sudah efektif, frekuensi terjadinya kesalahan sekitar 1-3 kali, tetapi tidak menggangu pesan yang ingin disampaikan. 7--8 Cukup: tata bahasa sudah mulai digunakan walaupun belum tepat, frekuensi kesalahan 4--6 kali, tetapi
Pemilihan dan Penempatan Kosakata Skor Spesifikasi 10 Sangat baik: pemanfaatan kosakata sangat baik, pilihan kosakata tepat, menguasai pembentukan kata, kalimat dapat dipahami dengan sempurna. 9 Baik: pemanfaatan kosakata baik, pilihan kosakata tepat, tetapi kurang menguasai pembentukan kata sehingga menimbulkan kesalahan kecil. 7--8
Cukup: pemanfaatan kosakata cukup baik, pilihan kosakata cukup tepat, cukup menguasai pembentukan kata,
42
5--6
pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dapat dipahami oleh pembaca. Kurang: tidak tampaknya penggunaan tata bahasa sehingga ditemukan kesalahan dalam gramatikal menyebabkan pesan yang disampaikan oleh penulis tidak dapat dipahami.
tetapi kalimat masih sulit dipahami. 5--6
Kurang: pemanfaatan kosakata kurang baik, pilihan kosakata kurang tepat, kurang menguasai pembentukan kata yang menyebabkan kalimat sulit dipahami oleh pembaca.
Tabel 3.6 Penilaian dari Mekanik Skor 10
9
7—8
5—6
Ejaan dan tanda baca Penyusunan paragraf menjadi karangan deskripsi Spesifikasi Skor Spesifikasi Sangat baik: menguasai aturan 10 Sangat baik: Penyusunan kalimat, baik penulisan dengan baik, tidak dalam satu paragraf maupun antarparagraf ditemukan kesalahan dalam dalam satu karangan utuh menggunakan penggunaan ejaan dan tanda baca. aspek kohesi dan koherensi dengan sangat baik. Kalimat yang dipakai bertautan dan pengertian yang satu menyambung pengertian yang lainnya. Cukup: frekuensi terjadinya 9 Baik: 75% dalam penyusunan kalimat, baik kesalahan dalam penggunaan ejaan dalam satu paragraf maupun antarparagraf dan tanda baca, sekitar 1—2, tetapi dalam satu tulisan utuh telah menerapkan tidak mengaburkan makna. aspek kohesi dan koherensi, 25% masih terdapat beberapa kalimat penjelas yang tidak sesuai dengan ide pokok. Cukup: frekuensi terjadinya 7--8 Cukup: 75% penyusunan kalimat dalam kesalahan dalam penggunaan ejaan satu paragraf telah menerapkan aspek dan tanda baca, sekitar 3—4, tetapi kohesif dan koherensi, tetapi belum tidak mengaburkan makna. menerapkan aspek kohesi dan koherensi antarparagraf dalam satu karangan utuh. Kurang: tidak menguasai aturan 5--6 Kurang: 50% dari penyusunan setiap penulisan, terdapat banyak paragraf tidak menerapkan aspek kohesi kesalahan ejaan dan tanda baca dan koherensi, hal ini ditemukan, baik yang menyebabkan makna antarkalimat dalam satu paragraf maupun membingungkan atau kabur. antar- paragraf dalam satu karangan yang utuh.
Setelah dianalisis menggunakan rubrik di atas, kemudian dapat dihitung skor perolehan siswa pada setiap siklus yang dilakukan. Persentase untuk skor perolehan siswa diukur menggunakan rumus di bawah ini. skor perolehan Persentase Siswa =
x 100% skor maksimum
43
Hasil penghitungan menggunakan rumus ini digunakan untuk mengetahui kriteria tingkat kemampuan menulis siswa yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kemampuan dan Ketercapaian KKM Presentase Nilai (%) Kriteria Kemampuan Ketercapaian KKM 89 –100 Excellent (sangat baik) Terlampaui KKM 76—88 Good (baik) Terlampaui KKM 75 Fair (cukup) Tercapai KKM 46—74 Poor (kurang) Belum tercapai KKM 0—45 Very Poor (sangat kurang) Belum tercapai KKM Sumber: diadaptasi dari Arikunto, 2003:245 Keterangan: Kriteria tingkat kemampuan dan ketercapaian KKM yang harus dicapai siswa (Tabel 3.7) telah disesuaikan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Inggris di SMAK Global Tourism Anugrah, yakni 75%. Langkah selanjutnya, dengan menggunakan rumus yang dikutip dari Purwanto (2010:90), dapat ditemukan rata-rata kelas (mean). Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut. ΣX (1) X = N Keterangan: X X
: rata-rata : nilai siswa
N Σ
: jumlah siswa : jumlah
Untuk menghitung persentase respons siswa dalam kuesioner digunakan rumus di bawah ini. Jumlah mahasiswa yang memilih jawaban %
=
x 100% Jumlah seluruh siswa
44
Indikator keberhasilan tindakan ditandai dengan adanya perubahan ke arah perbaikan yang dapat dilihat dari dua faktor. Faktor pertama, yaitu keberhasilan proses dan faktor kedua adalah keberhasilan produk. Keberhasilan proses yang dimaksudkan dapat dilihat dari perkembangan proses pembelajaran yang dilakukan, yakni apabila 75% dari jumlah siswa merasa proses pembelajaran dilakukan dengan menarik dan menyenangkan sehingga siswa turut berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Keberhasilan produk yang dimaksud dapat dilihat dari keberhasilan praktik menulis deskripsi dengan menggunakan kombinasi mind mapping dan facebook community. Keberhasilan yang berkaitan dengan produk diperoleh jika seluruh nilai siswa dan nilai rata-rata kelas dapat memenuhi standar KKM, yaitu minimal sebesar 75 dan terjadi peningkatan antara prestasi subjek penelitian sebelum diberikan tindakan dan sesudah diberi tindakan.
3.7.2 Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan (Sarwono: 2006:261). Data kualitatif yang diperoleh sebelum dan setelah diberi tindakan dinalisis secara deskriptif. Hasil siklus I dijadikan pedoman dalam siklus II untuk melakukan perbaikan tindakan. Perbandingan hasil pada pratindakan, siklus I, dan siklus II akan menentukan tingkat keberhasilan yang dicapai.
3.8 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk tabel, grafik. Melalui penyajian data tersebut maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga semakin mudah dipahami. Dalam penelitian
45
kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) menyatakan: “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”. (Miles and Huberman, 1984)
Hal yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dalam penelitian ini digunakan metode formal dan nonformal, yaitu penyajian hasil analisis data berupa penjelasan secara deskriptif serta dengan menyuguhkan tabel dan bagan sehingga mempermudah dalam pembahasan setiap rumusan masalah. Analisis data dapat disajikan, baik melalui metode formal maupun nonformal. Ciri-ciri metode formal adalah dengan ditampilkannya simbol-simbol, gambar, tabel, dan catatan-catatan. Ciri-ciri metode nonformal adalah sebaliknya. Tujuan metode formal adalah menyederhanakan penjelasan dari analisis data.
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan data yang diperoleh di lapangan selama pelaksanaan kombinasi model pembelajaran mind mapping dengan media pembelajaran facebook community dalam kegiatan menulis karangan deskripsi. Data disajikan dalam bentuk angka dengan menunjukkan persentase nilai siswa dalam menulis selama pratindakan dan setelah tindakan (siklus I dan siklus II). Data ini juga didukung dengan menggunakan diagram untuk memperjelas hasil yang diperoleh. Selain menggunakan angka dan diagram, data yang berupa hasil observasi sampai dengan pemberian tindakan (siklus I dan siklus II) dan pemberian kuesioner juga disajikan dalam bentuk pemaparan kalimat untuk menunjukkan dan membandingkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
4.1 Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa kelas X SMAK Anugrah Global Tourism Denpasar Sebelum Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Mind Mapping dengan Media Pembelajaran Facebook community 4.1.1 Pemaparan Awal Kemampuan Siswa Menulis Deskripsi Kegiatan observasi penting dilakukan sebagai tahap awal sebelum pelaksanaan tindakan dimulai untuk mengetahui kesan ataupun minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Inggris serta pengetahuan dan kemampuan siswa khususnya dalam kegiatan menulis karangan deskripsi. Pada penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan dengan cara pemberian angket sebelum siswa
46
47
diberikan tes awal yang digunakan sebagai pembanding setelah dilakukan tindakan. Rangkuman informasi awal berdasarkan hasil penyebaran angket mengenai kemampuan serta minat siswa dalam menulis deskripsi berbahasa Inggris terdapat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Angket Pratindakan No.
Pernyataan
1.
Saya tertarik pada mata pelajaran Bahasa Inggris Saya tertarik pada proses pembelajaran Bahasa Inggris Saya tertarik dengan pembelajaran menulis deskripsi pada mata pelajaran Bahasa Inggris Saya senang jika mendapat tugas menulis deskripsi Saya tahu bagaimana cara menulis deskripsi Saya dapat menuangkan ide, pikiran, serta gagasan dalam menulis deskripsi dengan mudah Saya tahu penggunaan bahasa (tata bahasa) dengan tepat Saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam menulis deskripsi Saya sadar bahwa menulis memerlukan ketekunan dan banyak latihan Saya merasa bahwa proses pembelajaran yang selama ini dilakukan sudah membuat saya mahir dalam menulis deskripsi
2. 3.
4. 5. 6.
7. 8. 9. 10
Sangat Setuju 9 orang
Setuju 19 orang
Tidak Setuju 2 orang
Sangat Tidak Setuju -
0 orang
2 orang
10 orang
18 orang
10 orang
5 orang
8 orang
7 orang
10 orang
5 orang
8 orang
7 orang
2 orang
5 orang
15 orang
8 orang
-
6 orang
13 orang
11 orang
-
10 orang
13 orang
7 orang
-
6 orang
13 orang
11 orang
10 orang
10 orang
7 orang
3 orang
1 orang
5 orang
14 orang
10 orang
Angket pratindakan ini terdiri dari 10 soal yang disebarkan kepada 30 siswa dengan hasil sebagai berikut. Sebanyak 93,3% dari siswa tertarik pada mata pelajaran bahasa Inggris dan sekitar 6,67% dari siswa yang tidak memiliki pendapat yang sama. Namun,
48
jumlah ini terbalik ketika siswa diminta pendapatnya mengenai proses pembelajaran bahasa Inggris, yaitu hanya 6,67% siswa yang tertarik pada proses pembelajarannya dan 93,3% tidak tertarik. Setengah dari jumlah siswa, yaitu 50% tertarik dan senang ketika memeroleh tugas menulis karangan deskripsi bahasa Inggris dan setengahnya lagi tidak. Namun, tidak semua dari 50% siswa yang tertarik menulis karangan deskripsi tersebut tahu cara menulis karangan deskripsi yang baik. Pada penyataan berikutnya khususnya pertanyaan mengenai kemampuan siswa, dari keseluruhan siswa hanya 23,3% siswa menjawab tahu cara menulis karangan deskripsi, 20% siswa mampu menuangkan ide pikiran dalam menulis karangan deskripsi dengan mudah, serta 30% tahu penggunaan tata bahasa dengan tepat. Sebaliknya masing-masing sebanyak 70%; 80% dan 66,7% siswa tidak memiliki ketiga kemampuan yang telah dipaparkan sebelumnya. Menjawab pernyataan berikutnya, 20% dari siswa tidak pernah mengalami kesulitan dalam menulis deskripsi, sedangkan 80% mengalaminya. Namun, untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi sebanyak 66,7% siswa setuju untuk melakukan banyak latihan dan sisanya 33,3% tidak setuju. Pada akhir pernyataan 20% siswa menyatakan bahwa sudah mahir menulis karangan deskripsi melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris yang bersangkutan, sedangkan sisanya sebanyak 80% merasa belum mahir melakukannya. Simpulan yang diperoleh dari penyebaran angket kepada 30 orang siswa ini adalah sebagai berikut.
49
1) Hampir seluruh siswa, yaitu 28 orang (93,3%) menyukai pelajaran bahasa Inggris dan hanya 2 orang siswa (6,67%) yang dapat menikmati proses pembelajaran bahasa Inggris tersebut di kelas. 2) Sebagian siswa, yaitu 15 orang (50%) tertarik dalam pelajaran menulis karangan deskripsi, tetapi tidak semua dari 15 orang tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam menulis, seperti kemampuan mengembangkan ide, pikiran, dan menggunakan tata bahasa. 3) Siswa menyadari perlunya latihan dan pengenalan model pembelajaran yang baru untuk meningkatkan kemahiran dan ketertarikan mereka dalam menulis karangan deskripsi. Hal ini ditunjukkan dengan persentase siswa, yaitu sebanyak 80% siswa belum mahir menulis selama mengikuti proses pembelajaran dengan guru bahasa Inggris yang bersangkutan.
4.1.2 Hasil Siklus Pratindakan secara Kuantitatif Tes awal diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam bidang menulis karangan deskripsi. Tes dilakukan dalam bentuk penugasan membuat karangan dengan tema bebas. Hasil karangan siswa dianalisis berdasarkan empat aspek penilaian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya yaitu berdasarkan aspek isi, organisasi, penggunaan bahasa, serta mekanik. Berikut ini disajikan hasil tes awal tersebut.
50
Tabel 4.2 Hasil Tes Pratindakan Siswa dalam Menulis Deskripsi
N Nama O (2) (1) 1. Andreas Dwi Nuari Damai Daga 2.
Audie Devanugraha
3.
Baby Angel Maywen
4. 5.
Chintya Crisnawati Desy Purnamasari
6. 7.
Dio Krisna Wijaya I Gd Dicky Chandra Juliawan
8. 9.
I Gede Kesha Aditya I Gede Ngurah Bayu Krisna 10. Junior Karl Levin Achmad Kadek Dwi Karmila 11. Sari 12. Kezia Bunga Indah
Judul Karangan (3) Sindhu Beach Kuta Beach
A (4)
Rincian Nilai B C (5) (6)
D (7)
Skor (%) (8)
Ket(9)
16
16
14
14
60
Kurang
19
16
14
14
63
Kurang
Kuta Bali
22
22
14
14
72
Kurang
Telamaya
20
20
17
16
73
Kurang
Hanamasa Restaurant Kuta Beach
16
16
14
14
60
Kurang
18
15
14
14
61
Kurang
Kuta Beach
18
17
12
15
62
Kurang
Tanah Lot
19
19
14
16
68
Kurang
Hiztory Store My Favorite Place Lovina Beach Lovina Beach Kuta Beach
18
16
14
14
62
Kurang
18
17
14
13
62
Kurang
19
19
16
14
68
Kurang
19
20
16
14
69
Kurang
19
19
14
14
66
Kurang
Kuta Beach
18
17
15
14
64
Kurang
Sindhu Beach Kuta Beach
24
19
16
14
73
Kurang
18
17
15
15
65
Kurang
Monte Carlo Beach Walk, One of the Favorite Mall in Bali
18
15
14
14
61
Kurang
18
17
16
14
65
Kurang
13. Kristofel Geraldi 14. Maria Anggreani Maria Oktaviana 15. Ayundari 16. Mira Anawati Muhamad Ryan Adi 17. Nugraha 18. Naufal Satria Ananta
51
(1)
(2) (3) (4) Nerisa Kuta Beach 24 19. Pramudyaningtiar Ni Komang Desi Tirta Empul 17 20. Ratna Diani Ni Luh Putu Sintya Tanah Lot 24 21. Marini 22. Ni Putri Wahyuni --------------Nusa Dua 20 23. Ni Putu Yuli Widyanti Beach Nofan 16 Nofan Theja Theja 24. Kurniawan Kurniawan Lovina 17 25. Oktaviani Belinda Beach Sanur 16 26. Putra Andikiss Kale Beach Beach Walk 19 27. Putu Audrey Marcella Mall Padang19 Padang 28. Putu Dhita Prasthanika Beach 29. Rama Syailendra Beach Walk 24 Lovina 21 30. Tari Rosita Yuliani Beach Sanur 20 31. Verlina Theresia Beach 32. Wendi Hariyanto -----------Jumlah Hasil Belajar tiap aspek 574 penilaian 19,13 Rata-rata tiap aspek penilaian Nilai Rata-rata Kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Keterangan : A. Isi B. Organisasi
(5) 22
(6) 20
(7) 17
(8) 83
(9) Baik
16
16
15
64
Kurang
22
18
18
82
Baik
19
Sakit 16
16
71
Kurang
16
18
17
67
Kurang
16
14
14
61
Kurang
18
15
14
63
Kurang
17
15
14
65
Kurang
17
14
15
65
Kurang
22 26
19 16
18 16
83 79
Baik Baik
20
17
18
75
Cukup
Izin 2032 548 17,8
461 15,3
449 14,6
67,26 67,26 83 60
C. Penggunaan Bahasa D. Mekanik
Berdasarkan hasil tes awal (pratindakan) yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan awal siswa menulis deskripsi sebesar 67,26. Adapun nilai minimal dari tahap awal (pratindakan) adalah 60 dan nilai maksimal
52
adalah 83. Sebanyak 25 siswa (83,33%) belum mencapai nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk pelajaran bahasa Inggris khususnya menulis, yaitu 75 dan 5 siswa (16,66%) yang mencapai KKM, yaitu 75 ke atas.
4.1.3 Hasil Siklus Pratindakan secara Kualitatif Berikut ini dideskripsikan hasil kemampuan awal siswa dalam menulis karangan deskripsi pada setiap aspek penilaian. 1) Aspek Isi Pada tahap pratindakan diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 19,13. Apabila kemampuan siswa pada aspek isi ini dipersentasekan diperoleh nilai sebesar 54,7% yang masih termasuk dalam kriteria kurang. Oleh karena itu, pada aspek isi perlu ditingkatkan kembali sehingga memeroleh kriteria yang lebih baik. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa pada tes pratindakan untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Ketiga karangan ini diambil sebagai pembanding pada siswa yang memeroleh nilai terendah, tertinggi, dan menarik berdasarkan aspek isi.
Karangan Pertama (terendah), diambil dari S01 Sindhu Beach
Kesesuaian tulisan dengan objek
In Bali there so many beach. One of is sindhu beach. Torist very like beautiful places in Bali one of them beach. bali has many exotics and unique cultur places to visit in Bali. This places is located in Sanur. there you will enjoy the view like tourist who are in sunbathing and you can sport. In sindhu beach that so many visitor specially in the weekend.
Judul karangan
Penciptaan kesan pembaca
53
Aspek isi terdiri atas tiga komponen pendukung, yakni ketepatan tulisan dengan judul, kesesuaian tulisan dengan objek, dan penciptaan kesan pembaca. Dapat dilihat pada karangan S01, judul yang digunakan sudah sesuai dengan objek yang diceritakan dalam karangan, yaitu menceritakan pantai Sindu. Namun, karangan tersebut belum menimbulkan kesan terhadap pembaca karena S01 belum menyelesaikan tulisannya. Paragraf ini hanya berupa penggalan awal yang belum menceritakan keseluruhan mengenai pantai Sindu. Oleh karena itu, kesan yang dimunculkan belum sepenuhnya direkam oleh panca indra pembaca yang menyebabkan S01 memeroleh nilai terendah pada aspek isi dibandingkan dengan karangan lainnya.
Karangan Kedua (tertinggi), diambil dari S29
Kesesuaian tulisan dengan objek
Beach Walk Beach Walk is well known as one of the newest shopping Mall in Denpasar. It is located in front of the Kuta Beach. We can find many restaurants, cafes, foodcourts, branded boutiques, etc. The view there is also fantastic, not only shopping. We can also see the sunset or just relaxing there. In high season period, there are many tourist come to the Beach Walk, both locals and internationals. So, I think Beach Walk is one of tourist destination must see. There we can also practice our grammar by speak English with tourists there. This place is so crowd with tourist especially on weekend because they can enjoy the sunset view at Kuta beach or they can buy something likes dress, shirt, shoes, etc. If you get holiday in Bali, don’t forget to go to Beach Walk in front of Kuta Beach. You will get beautiful view of Kuta Beach and you will get happiness at beach walk.
Judul karangan
Penciptaan kesan pembaca
54
Pada karangan S29 di atas, kesesuaian objek yang dibahas dengan judul dalam karangan tersebut menyatu. Dari awal sampai akhir karangan, penulis dengan jelas memaparkan objek. Selain itu, pada setiap paragraf terdapat kalimat yang memaparkan keadaan di sana yang menimbulkan kesan panca indra serta kalimat ajakan untuk mengunjungi tempat tersebut sehingga karangan ini memberikan kesan yang sangat baik pada pembaca.
Karangan Ketiga (menarik), diambil dari S04 Telamaya
Kesesuaian tulisan dengan objek
At Salatiga, There some many unique places, one of them is Telamaya. Telamaya located in hill side, so we need more than one hour to go to Telamaya. The weather is could. We can see beautiful view. In Telamaya there’s also a waterfall and flower park. There so many clean and comfortable villa in Telamaya. Telamaya is so crowd many people come to see the beautiful of Telamaya also. Many people come to take pict. There’s many restaurants with delicious food and also so many souvenir shop. They sale snack, clothes, pictures and many more.
Judul Karangan
Penciptaan kesan terhadap pembaca
Pada karangan S04 di atas dianggap menarik dari segi aspek isi, karena objek yang ingin dideskripsikan dalam bentuk karangan berada di luar Pulau Bali. Karangan ini dapat memberikan informasi baru kepada pembaca mengenai objek wisata yang berada di Salatiga. Karangan mengandung ketiga kriteria penilaian dalam aspek isi. Objek yang dibahas dalam setiap paragraf mengacu pada judul. Setiap paragraf cukup menimbulkan kesan pada pembaca.
55
Selain pemaparan pada ketiga karangan di atas, secara umum penilaian yang diberikan pada aspek isi terhadap karangan siswa lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Penilaian Karangan Siswa secara Umum Berdasakan Aspek Isi No. 1.
2.
3.
Ketepatan tulisan dengan judul Siswa tidak menggunakan judul lebih spesifik tentang karangan yang dibuat. Contoh: [S10] My Favorite Place
Kesesuaian tulisan dengan objek Perbedaan objek yang dijelaskan pada setiap paragraf. Contoh: [S20] judul “Tirta Empul” Paragraf 1: menjelaskan Pulau Bali Seharusnya: “My beautiful Church as Paragraf 2: menjelaskan my Favorite Place” mata air Tirta Empul Paragraf 3: tata cara memasuki pura Judul sesuai dengan isi Banyak objek yang karangan, tetapi masih disebutkan dalam satu sederhana. paragraf, tetapi tidak Contoh: dikembangkan dan dijelaskan [S01] Sindhu Beach lebih detail. [S08] Tanah Lot Contoh: [S12] judul Lovina Beach Seharusnya: “The Exotic Panorama of In lovina we can see Sindhu Beach” dolphin. In there we can see “The Shining White Sand of white sand. There is famous Tanah Lot” hotel namely Meika Hotel.
Judul terkesan monoton karena digunakan lebih dari satu siswa. Contoh: [S02,S03,S06,S07,S13,S14] menggunakan judul “Kuta Beach”
Ketiga objek yang disebutkan tidak dijelaskan secara detail. -
Penciptaan kesan pembaca Tidak menyertakan kalimat yang dapat menggugah panca indra pembaca. Contoh: [S09] Judul Hiztory Store Karangan hanya terdiri atas satu paragraf yang menjelaskan tempat toko tersebut berada. Karangan hanya terdiri atas satu paragraf yang menyebabkan kesan yang ingin disampaikan belum dapat ditangkap pembaca. Contoh: [S09, S07,S10]
-
56
2) Aspek Organisasi Pada tahap pratindakan diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 17,8. Apabila jumlah nilai kemampuan siswa dalam aspek organisasi dipersentasekan, diperoleh hasil sebesar 73,06% yang tergolong dalam kriteria kurang. Pemahaman siswa dalam aspek organisasi masih harus ditingkatkan. Berikut ini dibahas contoh karangan siswa yang diambil dalam tes pratindakan. Sebagai pembanding disajikan tiga contoh karangan siswa dengan perolehan skor terendah dan tertinggi sesuai dengan aspek organisasi serta karangan yang mengaplikasikan kriteria penilaian dengan benar.
Karangan Pertama (nilai terendah) diambil dari S06 Tidak ada kalimat utama dan jumlah kalimat penjelas tidak cukup
Kuta Beach This place crowd with tourists on weekend. The tourists looks happy because they are happy with the situation there. Start on sunrise until sunset, everything looks beautiful. If you get holiday in Bali, don’t forget to feel the beauty of Bali especially the beaches. The visitors that got holiday in Bali doesn’t worry because near of the beach there are hotels for tourists, both local or international.
description
Aspek organisasi terdiri atas dua komponen pendukung,
yakni
pengembangan kalimat menjadi paragraf dan urutan berpikir. Dari karangan S06 di atas, tidak tampak suatu urutan berpikir dari paragraf pertama sampai dengan paragraf terakhir. Paragraf pertama sampai paragraf ketiga hanya berupa paragraf penjelasan
(description),
tidak
ditemukan
paragraf
pembukaan
berupa
57
(identification) dan paragraf simpulan (closing). Dilihat dari pengembangan kalimat menjadi paragraf, pada paragraf pertama sampai dengan paragraf ketiga tidak ditemukan kalimat utama. Siswa langsung memulai dengan kalimat penjelas, yaitu paragraf pertama menjelaskan keadaan pantai tanpa memberi tahu pantai apa yang dijelaskan. Pada paragraf kedua hanya terdiri atas satu kalimat penjelas tentang keindahan pantai di Bali dan paragraf ketiga siswa kembali membuat kalimat penjelas yang bersifat umum tentang Pulau Bali yang seharusnya dilakukan di awal sebelum siswa menjelaskan objek yang ingin ditekankan dalam tulisan. Dengan demikian tidak ditemukan susunan karangan yang seharusnya dimulai dari pembukaan, penjelasan, dan penutup. Jumlah kalimat penjelas yang membantu menjelaskan ide pokok dalam setiap paragraf tidak konsisten dan belum memadai untuk membentuk suatu paragraf. Karangan siswa ini pada paragraf pertama hanya terdiri atas tiga kalimat, paragraf kedua dan ketiga masing-masing terdiri atas satu kalimat.
Karangan Kedua (nilai tertinggi) diambil dari S21 Tanah Lot Kalimat utama Kalimat penjelas Kalimat utama Kalimat penjelas
Bali is often called as the island of thousand temples, One of them is called Tanah Lot temples. This place is located in Tabanan regency. The temple is located in the middle of sea, on the edge. This temple is very unique. We can do many activities over there because the weather in Tanah Lot temples is hot. Many people surfing in the sea because the wave is good to use for surfing. There’s also a cave with a “holy snake”. We can touch the snake after we pay Rp. 5000,00. The tourists who want to enter the temple must
identification
description
58
kalimat penjelas Kalimat utama Kalimat penjelas
wear kamben and scarves. We can see the beautiful view from the temple. There is also so many souvenir shop in Tanah Lot. We can buy pictures, sarongs, Bali clothes, statues and many more. The picture is about Tanah Lot or other place in Bali.
closing
Lain halnya pada karangan S21, siswa ini telah membuat suatu karangan dengan urutan berpikir yang konsisten dan teratur. Urutan berpikir dimulai dari paragraf pembukaan (identification), penjelasan (description), dan penutup (closing). Dilihat dari kriteria pengembangan kalimat menjadi paragraf terdapat kalimat utama dalam setiap paragraf yang didukung dengan kalimat penjelas. Penjelasan dalam setiap paragrafnya merupakan kelanjutan dari paragraf sebelumnya. Akan tetapi, jumlah kalimat penjelas dalam setiap paragraf masih perlu ditingkatkan sehingga jumlahnya konsisten.
Karangan Ketiga (karangan yang benar) S19 Kuta Beach Kalimat utama Kalimat penjelas
Kalimat utama Kalimat penjelas
Bali is which one of the famous island in the world. The tourism objects in Bali are interested. Almost all tourist didn’t know that Bali is the part of Indonesia. Bali as a region of Indonesia has an increase of tourists visited. One of the most famous tourism object in Bali is Kuta beach. Kuta environment match with tourists. Kuta Beach is located in Kuta, Badung regency. It is not easy to accross the way because the transportation is very crowded. We can go there on foot or by two vehicle. The Kuta Beach view is very exotic. It has clean environment and bright sun make the tourists will spend their time for a long time and also make comfort. Many activities we can do, such as sun bathing, play football/volley, make sand castle and others. Foreigners usually take pictures together,
Identification
Description
59
Kalimat penjelas Kalimat utama
Kalimat penjelas
share together and see the sunset. Some couple usually take photographs with sea and sunset as the background for prewedding photo session. Unfortunately in few years ago the popularity of Kuta Beach was reduce of tourist visited. The safety of Bali island is started to ask. All of this because there was bombing in several corner on Kuta. The government protect Bali until everyting is going to be safe. And finally the tourists start to trust Bali as the best destination with many exotic tourism objects. Local people very happy with the tourists’s coming.
closing
Pada karangan S19, pengembangan kalimat menjadi paragraf sudah menggunakan kalimat utama dan kalimat penjelas dengan jumlah kalimat penjelas yang konsisten. Urutan berpikir juga sudah disusun secara sistematis dimulai dengan paragraf pembuka, penjelasan, dan penutup. Oleh karena itu, karangan siswa telah menerapkan aspek organisasi dengan baik, tetapi tetap harus ditingkatkan. Adapun penilaian terhadap hasil karangan siswa lainnya secara umum berdasarkan aspek isi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Penilaian Karangan Siswa secara Umum Berdasakan Aspek Organisasi No Pengembangan Kalimat Urutan Berpikir Menjadi Paragraf 1. Paragraf hanya disusun Karangan hanya terdiri dari satu menggunakan kalimat penjelas paragraf, yaitu paragraf penjelasan tanpa mencantumkan kalimat (description). utama. Contoh: [S09], [S24] Contoh: [S01] 2. Jumlah kalimat penjelas yang Karangan terdiri dari dua paragraf, tidak konsisten dalam setiap yaitu paragraf pembukaan paragraf. (introduction) dan penjelasan Contoh: [S18], [S28] (description). Contoh: [S11 ], [S25] Karangan terdiri atas tiga paragraf 3. tetapi tidak sistematis. Contoh: [S12]
60
3) Aspek Penggunaan Bahasa Pada tahap pratindakan diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 15,36. Apabila dipersentasekan, diperoleh nilai sebesar 76,83% yang telah termasuk kriteria cukup. Adapun perbandingan hasil karangan siswa dengan nilai terendah dan tertinggi adalah sebagai berikut.
Karangan Pertama (terendah) diambil dari S07 Kuta Beach Kuta beach is the Favorite Place in bali, there is many visitor. there we can surfing, play football and watch sunset. there also somany bar, restaurant, clothing and sovenir. Kuta beach have the best view. Pembahasan karangan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Penilaian Karangan S07 Pratindakan No.
Tulisan Siswa S07
1.
1. There [is many visitor]. 2. Kuta beach [have] the best view. There also [somany bar, restaurant, clothing and souvenir].
2.
3.
There we can [ø] surfing, play football and [watch] sunset.
Jenis Penilaian/ Kesalahan Kesesuaian Verba dengan Nomina.
Penggunaan Bentuk Jamak.
1. Kekeliruan dalam pemilihan kosakata. 2. Penambahan kosakata.
Pembenaran 1. There [are many visitors]. 2. Kuta beach [has] the best view There also [so many bars, restaurants, clothing and souvenir shops]. There we can [go] surfing, play football and [see] sunset.
Karangan Kedua (tertinggi) diambil dari S19 Kuta Beach Bali is which one of the famous island in the world. The tourism objects in Bali are interested. Almost all tourist didn’t know that Bali is the part of
61
Indonesia. Bali as a region of Indonesia has an increase of tourists visited. One of the most famous tourism object in Bali is Kuta beach. Kuta environment match with tourists. Kuta Beach is located in Kuta, Badung regency. It is not easy to accross the way because the transportation is very crowded. We can go there on foot or by two vehicle. The Kuta Beach view is very exotic. It has clean environment and bright sun make the tourists will spend their time for a long time and also make comfort. Many activities we can do, such as sun bathing, play football/volley, make sand castle and others. Foreigners usually take pictures together, share together and see the sunset. Some couple usually take photographs with sea and sunset as the background for prewedding photo session. Unfortunately in few years ago the popularity of Kuta Beach was reduce of tourist visited. The safety of Bali island is started to ask. All of this because there was bombing in several corner on Kuta. The government protect Bali until everyting is going to be safe. And finally the tourists start to trust Bali as the best destination with many exotic tourism objects. Local people very happy with the tourists’s coming. Pembahasan karangan di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.6 Penilaian Karangan S19 Pratindakan No. 1.
2. 3.
4.
Tulisan Siswa S19 Penilaian The tourism objects in Bali Kesesuaian Verba [are interested]. dengan Adjektiva tidak tepat Almost [all tourist] didn’t Penggunaan know,......... Bentuk Jamak Bali is [which one] of Pelesapan kosa [the] famous island in the kata world. Bali as a region of Penambahan kosa Indonesia [has an kata increase] of tourists visited. Kuta environment match to the tourists.
Pembenaran The tourism objects in Bali [are interesting]. Almost [all tourists] didn’t know,...... Bali is [one] of [a] famous island in the world. Bali as a region of Indonesia [that has an increasing number] of tourists visited. Kuta environment match to the tourists.
Karangan Ketiga (menarik), diambil dari S04 Telamaya At Salatiga, There some many unique places, one of them is Telamaya. Telamaya [ø] located in hill side, so we need more than one hour to go to Telamaya. The weather is could. We can see beautiful view.
62
In Telamaya there’s also a waterfall and flower park. There[ø] so many clean and comfortable villa in Telamaya. Telamaya is so crowd many people come to see the beautiful of Telamaya also. Many people come to take pict. There’s many restaurants with delicious food and also so many souvenir shop. They sale snack, clothes, pictures and many more. Pembahasan karangan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.7 Penilaian Karangan S04 Pratindakan No. 1.
2. 3.
Tulisan Siswa S04 1. There some many unique places. 2. There [’s] many restaurants The weather is [could].
Penilaian Kesesuaian Verba dengan Nomina tidak tepat
Pembenaran 1. There [are] [ø] many unique places. 2. There [are] many restaurants Kesalahan Pemilihan The weather is [cold]. Kosakata
They [sale] snack, clothes, pictures and many more.
Kesalahan Pemilihan They [sell] snack, Kosakata clothes, pictures and many more.
Aspek penggunaan bahasa terdiri atas dua komponen pendukung, yakni ketepatan penggunaan bentuk kebahasaan (tata bahasa) dan penggunaan kosakata. Pada ketiga tabel di atas, dapat dilihat perbandingan penggunaan tata bahasa dan kosakata dari ketiga siswa. Kesalahan, baik tata bahasa maupun kosakata, yang terjadi pada ketiga siswa tersebut merupakan jenis kesalahan yang juga kerap terjadi pada siswa lainnya. Pada karangan S07 terdapat tiga jenis kesalahan penggunaan tata bahasa dan satu pada penggunaan kosakata. Pada karangan S19 terdapat dua jenis kesalahan pada penggunaan kosakata dan tata bahasa. Pada karangan S04, terdapat masing-masing dua kesalahan pada tata bahasa dan pemilihan kosakata. S19 memeroleh nilai yang lebih besar daripada S07 dan S04 karena S19 membuat kesalahan yang sangat sedikit dalam tiga paragraf yang disajikan, sedangkan S07
63
hanya membuat satu paragraf dengan jumlah kesalahan yang hampir sama dengan karangan S19. Adapun kesalahan-kesalahan yang muncul dalam karangan siswa lainnya dipaparkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Penilaian Karangan Siswa secara Umum Berdasarkan Aspek Penggunaan Bahasa No Jenis Kesalahan 1. Tidak tampak penggunaan kata kerja.
Kalimat Siswa 1. There [ø] so many beach 2. Torist very like beautiful places in Bali one of them [ø] beach. 3. In sindhu beach [that] [ø] so many visitor specially in the weekend.
2.
Tidak tampak penggunaan kata ganti. Kesesuaian verba dan nomina dalam bentuk jamak.
One of [ø] is sindhu beach.
Penggunaan kata depan yang kurang tepat.
1. [ø] there you will enjoy the view like tourist who are in sunbathing and you can sport.
3.
4.
1. There are so many [beach] 2. [This] places [is] located in Sanur. 3. In sindhu beach [that] so many [visitor] specially in the weekend. 4. There [is] many visitor. 5. There[’s] some house after My church. 6. Bali has many tourism [object], one of them [are] Sanur Beach
Pembenaran 1. There [are] so many beaches 2. Tourists likes beautiful places in Bali very much, one of them [is] beach. 3. In Sindhu Beach [there ] [are] so many visitors especially in the weekend. One of [them] is Sindhu Beach. 1. There are so many [beaches] 2. [These] places [are] located in Sanur. 3. In Sindhu Beach [there] [are] so many [visitors] especially in the weekend. 4. There [are] many visitors. 5. There [are] some houses after my church. 6. Bali has many tourism [objects], one of them [is] Sanur Beach 1. [Over] there you will enjoy the view like tourists who are sunbathing and you can do sport.
64
5.
2. I usually go to My Church [in] Sunday. 3. Not far [off] Sanur beach there are also dive and.......... Pengurangan dan 1. [bali] has many exotics penambahan and unique cultur kosakata places to visit in [Bali]. 2. there you will enjoy the view like tourist who are [in] sunbathing and you can [ø] sport. 3. In sindhu beach [that] so many visitor [specially] in the weekend. 4. on the east [of the island] [of island] of Bali,
2. I usually go to my 3.
1.
2.
3.
4.
church [on] Sunday. Not far [from] Sanur Beach there are also diving and Bali has many exotics and unique cultur places to visit.[ ø] [Over] there you will enjoy the view, [for example] tourists who are [ø] sunbathing and you can [do] sport. In Sindhu Beach [there] are so many visitors [especially] in the weekend. on the east [of Bali island]......,
4) Aspek Mekanik Pada tahap pratindakan diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 14,96. Apabila jumlah nilai kemampuan siswa dalam aspek organisasi dipersentasekan, diperoleh hasil sebesar 74,83% yang tergolong dalam kriteria cukup. Adapun contoh karangan siswa yang memeroleh nilai terendah dan tertinggi, antara lain sebagai berikut.
Karangan pertama (terendah) diambil dari S10 My Favorite Place Hello my friend, I want to tell you about My Favorite Place. My Favorite place is My Church. My church is a greatest place I think. My Church is located on Gatsu street. I usually go to My Church in Sunday. I usually go to my church to pray. Now I want to show You about my Church. My church is a big church with a safe place. There’s some house after My church. That’s all about my Favorite place.
65
Karangan kedua (tertinggi) diambil dari S31 Sanur Beach Bali is often called as the island of thousand temples or the island of Gods. Bali has many tourism object, one of them are Sanur beach. Sanur beach has been known as the best tourist destination in Bali. This place is located in Bypass Sanur. In Sanur beach we can find many tourists and cafes. Sanur beach can’t be used to surf like Kuta Beach, because it has afairly calm waves. Not far off Sanur beach there are also dive and snorkeling locations. Sanur beach is also known as Sunrise beach as opposed to Kuta because of it’s location on the east of the island of island of Bali, the Sanur Beach is in perfect location for enjoying the sunrise. Aspek mekanik terdiri atas dua komponen pendukung. Komponen pertama, yakni penggunaan tanda baca dan penulisan ejaan. Komponen kedua, yakni penyusunan paragraf menjadi karangan deskripsi. Dari kedua tulisan di atas diperoleh pembahasan sebagai berikut. Karangan S10 pada pratindakan tidak memiliki jumlah kalimat penjelas yang sama antarparagraf. Penyusunan paragraf menjadi karangan deskripsi tidak menerapkan aspek kohesi yang tepat. Selain itu, koherensi dari paragraf satu ke paragraf dua tidak tampak. Siswa melakukan banyak kesalahan dalam penggunaan tanda baca dan penulisan kata seperti yang telah dicetak tebal dan miring dalam karangan. Pada karangan S31, juga terdapat kesalahan dalam penulisan kata yang sesuai dengan ejaan, penulisan kata yang menggunakan huruf kapital, dan pengulangan kata. Namun, pada karangan siswa tersebut telah diterapkan aspek kohesi dan koherensi, baik dalam satu paragraf maupun antarparagraf. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada kutipan karangan siswa di atas yang telah dicetak tebal dan miring.
66
Adapun kesalahan dalam aspek mekanik yang muncul dalam karangan siswa lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9 Penilaian Karangan Siswa secara Umum Berdasakan Aspek Mekanik No Jenis Kesalahan 1. Penulisan kata
2.
3.
Tulisan Siswa Pembenaran 1. [Torist] very like 1. [Tourists] likes the beautiful places in Bali beautiful places in one of them beach. Bali very much, one 2. bali has many exotics of them is beach. and unique [cultur] 2. Bali has many places to visit in Bali. exotics, and unique [culture] places to visit. Penulisan kata dalam 1. [bali] has many exotics 1. [Bali] has many menggunakan huruf and unique cultur exotics, and unique kapital. places to visit in Bali. culture places to visit. 2. [M]y [F]avorite 2. my favorite place. [P]lace. 3. My favorite place is 3. [M]y [F]avorite place my church. is [M]y [C]hurch. 4. My church is located 4. My [C]hurch is located on Gatsu street. on Gatsu street. 5. ......bypass....... 5. .......[B]ypass..... 6. In Sanur [Beach] 6. In Sanur [b]each.... 7. Sanur beach is also 7. Sanur beach is also known as [sunrise] known as [Sunrise] beach as opposite of beach as opposed to Kuta Beach. Kuta. Penggunaan tanda 1. bali has many 1. Bali has many baca (koma, titik). exotics[ø] and unique exotics[,] and unique cultur places to visit in culture places to visit. Bali. 2. Bali is often called as 2. Bali is often called as the island of thousand the island of thousand temples[.] One of temples[,] One of them them is called Tanah is called Tanah Lot Lot. temples.
67
4.2 Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa Kelas X SMAK Anugrah Global Tourism Setelah Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Mind Mapping dengan Media Pembelajaran Facebook Community Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran menulis deskripsi dengan menerapkan kombinasi model pembelajaran mind mapping dengan media pembelajaran facebook community dilaksanakan dalam dua siklus. Jadwal pelaksanaan penelitian dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran bahasa Inggris di sekolah.
4.2.1 Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri atas dua siklus yang masing-masing terdiri atas empat komponen sebagai berikut. 1) Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I (Selasa, 5 Februari 2013) Kegiatan perencanaan disusun untuk merencanakan beberapa persiapan yang berhubungan dengan pelaksanaan tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Rancangan pelaksanaan penelitian tindakan siklus I adalah sebagai berikut. (1) Memilih materi Pada tahapan ini, disiapkan materi dan contoh paragraf deskripsi yang nantinya digunakan untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi. Materi yang diajarkan pada setiap siklus diambil berdasarkan kurikulum KTSP untuk SMA. Pada siklus I diajarkan cara pengembangan paragraf deskripsi dengan model pembelajaran mind mapping, pengenalan facebook community, dan aspek-aspek
68
yang dinilai dalam karangan deskripsi. Contoh paragraf deskripsi yang diberikan berjudul “Being fashionable is not difficult”.
(2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam penelitian ini, peneliti bersama guru kelas menyamakan persepsi dan melakukan diskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi sehingga dapat menemukan solusi pemecahan masalahnya. Di samping itu, juga menyusun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memeroleh data yang diperlukan. Kompetensi dasar yang ingin dicapai pada siklus I ini adalah siswa dapat membuat karangan deskripsi memenuhi keempat aspek penilaian.
(3) Menyiapkan instrumen Terdapat empat instrumen yang digunakan dalam siklus ini, yaitu berupa catatan lapangan, lembar pengamatan, tes penugasan menulis karangan, serta alat untuk mendokumentasikan tindakan.
2) Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I (Selasa, 12 Februari 2013--Selasa, 19 Februari 2013) Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan dan dijabarkan sebagai berikut.
69
(1) Pertemuan Pertama (Selasa, 12 Februari 2013) Pada pertemuan pertama guru memberikan materi tentang menulis karangan
deskripsi
dan
cara
mengembangkan
setiap
paragraf dengan
memperkenalkan model pembelajaran mind mapping. Setelah itu, guru bahasa Inggris yang bersangkutan memberikan contoh paragraf deskripsi kepada siswa beserta model mind mapping yang digunakan dalam membuat contoh karangan tersebut. Kemudian, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami. Masih pada pertemuan yang sama, selanjutnya guru membagi siswa ke dalam delapan kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas empat siswa. Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat sebuah karangan deskripsi dengan topik “one of tourism destination in Bali” secara berkelompok dengan membuat mind mapping-nya terlebih dahulu. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok dengan maksud siswa dapat bertukar ide, gagasan, serta pikiran dengan teman lainnya. Menjelang akhir pertemuan pada hari itu, guru mengumumkan agar setiap kelompok pada pertemuan selanjutnya membawa hasil pengembangan mind mapping yang telah dibuat ke dalam bentuk karangan deskripsi serta setiap kelompok menyediakan satu buah laptop.
(2) Pertemuan Kedua (Kamis, 14 Februari 2013) Di awal pembelajaran pada pertemuan kedua, guru meminta seluruh siswa untuk duduk kembali bersama kelompok pada pertemuan sebelumnya. Dengan menggunakan media laptop dan fasilitas wifi yang disediakan oleh sekolah, guru
70
meminta siswa untuk membuat account facebook bagi yang belum memiliki. Selain itu membentuk suatu komunitas pertemanan yang dinamai dengan facebook community dengan beranggotakan seluruh siswa di kelas tersebut, guru, dan peneliti. Setelah membentuk suatu komunitas, siswa diminta untuk mengupload karangan deskripsi kelompok mereka pada facebook community tersebut. Selain itu, guru juga meminta mereka untuk mengomentari hasil karangan kelompok lain. Pada akhir pertemuan pada hari itu, guru pun ikut mengoreksi hasil karangan deskripsi mereka dan kemudian memerintahkan setiap kelompok untuk memperbaiki karangan deskripsi mereka sesuai dengan empat aspek dalam penilaian karangan deskripsi. Keempat aspek tersebut adalah aspek isi, organisasi, penggunaan bahasa dan mekanik.
(3) Pertemuan Ketiga (Selasa, 19 Februari 2013) Pada pertemuan terakhir di siklus I ini, siswa difokuskan pada praktik menulis karangan deskripsi secara individu. Siswa diharapkan untuk membuat mind mapping dari tulisan mereka terlebih dahulu sebelum mengembangkannya menjadi suatu karangan deskripsi. Pada pertemuan ini topik karangan telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti, yaitu “Health”. Guru menyarankan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku atau bertanya melalui facebook community mengenai hal-hal yang masih ragu apabila malu bertanya kepada guru pada saat tatap muka di kelas. Setelah siswa menyelesaikan tugas menulis deskripsi secara individu, guru menyarankan agar siswa meneliti kembali karangan mereka sebelum dikumpulkan
71
untuk memperkecil terjadinya kesalahan. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi pembelajaran yang telah selesai dilakukan.
3) Pengamatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I (Kamis, 21 Februari 2013) Berdasarkan pengamatan terhadap tindakan kelas yang dilakukan, diperoleh hasil yang berdampak terhadap proses pembelajaran (keberhasilan proses) dan berdampak terhadap hasil pembelajaran (keberhasilan produk). Penjelasan selengkapnya dijabarkan sebagai berikut: (1) Keberhasilan Proses Proses pembelajaran diamati dengan menggunakan pedoman yang difokuskan pada situasi belajar mengajar di kelas. Hal yang diamati dari situasi belajar mengajar adalah perilaku positif dan negatif siswa dan guru yang kemudian dicatat dalam lembar observasi siswa, guru, serta catatan lapangan. Di bawah ini disajikan hasil pengamatan situasi belajar pada siklus I.
Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek Pengamatan Siswa memperlihatkan kedisiplinan dan kesiapan dalam menerima pelajaran. Siswa memperhatikan dan merespon dengan antusias (bertanya, menanggapi dan membuat catatan) Siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan berinteraksi/kerja sama dengan siswa lainnya. Siswa merespon positif (senang) terhadap model pembelajaran yang digunakan. Siswa mengerjakan tes yang diberikan dengan serius dan tepat waktu.
Pertemuan KeI II III 65% 70% 80% (K) (K) (B) 70% 75% 80% (K) (C) (B) 65% 70% 70% (K) (K) (K) 70% 75% 75% (K) (C) (C) 70% 75% 80% (K) (C) (B)
72
Keterangan: (BS) : Baik Sekali (B) : Baik (C) : Cukup (K) : Kurang (SK) : Sangat Kurang
(89%--100%) (76%--88%) (75%) (46%--74%) (0--45%)
Tabel 4.11 Lembar Pengamatan Guru Siklus I N o.
Aspek Pengamatan
1. Persiapan guru dalam memulai kegiatan pembelajaran sangat matang. 2. Kemampuan guru mengelola kelas dan waktu pelajaran dengan baik. 3. Guru memberikan apersepsi, materi dan tes sesuai dengan RPP yang disediakan. 4. Keterampilan guru dalam menjawab pertanyaan. 5. Kemampuan guru menutup pelajaran. Keterangan: (5) : Baik Sekali (4) : Baik (3) : Cukup
Pertemuan KeI II III 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(2) (1)
: Kurang : Sangat Kurang
Berdasarkan lembar pengamatan terhadap guru dan siswa yang dilakukan pada siklus I di atas, dapat dilihat terjadi peningkatan dari pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Hal ini menandakan bahwa partisipasi aktif siswa di kelas berubah ke arah yang lebih baik setelah digunakan kombinasi model pembelajaran mind mapping dan media pembelajaran facebook community.
73
(2) Keberhasilan Produk Dalam melakukan pengamatan terhadap hasil pembelajaran setelah dilakukan tindakan pada siklus I, siswa diberikan tes membuat karangan deskripsi sebagai bahan evaluasi. Hasil akhir dari tugas yang dikerjakan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No . (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
15. 16. 17.
Tabel 4.12 Analisis Kuantitatif Hasil Tes Siklus I Rincian Nilai Sk Nama Judul or A B C D (2) Karangan (4) (5) (6) (7) (8) (3) Andreas Dwi Nuari Stress 19 21 14 14 68 Damai Daga Audie Devanugraha Stress 18 17 16 16 67 Baby Angel Maywen Diet 24 20 17 17 78 Chintya Crisnawati Health 26 23 18 18 85 Problem Desy Purnamasari Methods for 18 18 14 14 64 healthy life Dio Krisna Wijaya Diet 18 18 15 14 65 I Gd Dicky Chandra Stress 17 18 14 16 65 Juliawan I Gede Kesha Aditya Stress 18 19 16 18 71 I Gede Ngurah Bayu Sleep for 18 19 16 16 69 Krisna healthy Junior Karl Levin How to Cure 18 18 17 14 67 Achmad Stress Kadek Dwi Karmila The important 20 20 15 15 70 Sari of health Kezia Bunga Indah Exercise for 20 19 16 15 70 keep healthy Kristofel Geraldi How to avoid 20 16 15 16 67 stress? Maria Anggreani Exercise to 20 17 16 15 68 keep our body still health Maria Oktaviana Stress 23 21 17 14 75 Ayundari Mira Anawati Diet 21 15 15 14 65 Muhamad Ryan Adi Health vs 20 18 14 14 66 Nugraha Sleep
Kriteria Kemam -puan (9) Kurang Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
Cukup Kurang Kurang
74
(1) 18.
(2) Naufal Satria Ananta
19.
Nerisa Pramudyaningtiar Ni Komang Desi Ratna Diani Ni Luh Putu Sintya Marini Ni Putri Wahyuni Ni Putu Yuli Widyanti
20. 21. 22. 23.
(3) (4) Keep Our 21 Healthy by do exercise Stress becomes 30 easily Sleep 22
(5) 20
(6) 16
(7) 15
(8) 72
(9) Kurang
22
18
17
87
Baik
24
11
14
71
Kurang
Be health with healthy food ---------The manner having healthy for body Keep our health Stress Stress Sleep for healthy The bad effect of stress The exercise for our health Sleep for health Stress ---------
21
17
15
79
Baik
14
66
Kurang
26
20
18
Sakit 14
21
20
16
15
72
Kurang
30 22 26
22 24 21
18 11 17
17 14 15
87 71 79
Baik Kurang Baik
18
17
15
15
65
Kurang
30
23
18
18
89
21
22
17
16
76
Sangat Baik Baik
29
23
17
87
Baik
65 Jumlah Hasil Belajar tiap aspek penilaian 4 21, Rata-rata tiap aspek penilaian 8 Nilai Rata-rata Kelas
594
18 Ijin 471
462
2181
19,8
15,7
15,4
72,7
24.
29.
Nofan Theja Kurniawan Oktaviani Belinda Putra Andikiss Kale Putu Audrey Marcella Putu Dhita Prasthanika Rama Syailendra
30.
Tari Rosita Yuliani
31. 32.
Verlina Theresia Wendi Hariyanto
25. 26. 27. 28.
72,7
Nilai Tertinggi
87
Nilai Terendah
64
Keterangan : A. Isi B. Organisasi
C. Penggunaan Bahasa D. Mekanik
75
Dari hasil penelitian yang disajikan pada tabel pelaksanaan tindakan siklus I di atas diperoleh nilai rata-rata kelas atas kemampuan siswa menulis karangan deskripsi adalah sebesar 72,7, sedangkan nilai rata-rata kelas selama pelaksanaan pratindakan adalah sebesar 67,26. Nilai rata-rata tersebut menandakan bahwa pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 5,44 dari siklus pratindakan. Adapun nilai minimal dari siklus I adalah 64 dan nilai maksimal adalah 87. Berikut ini disajikan perbandingan data kuantitatif antara nilai rata-rata pratindakan dan nilai rata-rata siklus I. Tabel 4.13 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas Pratindakan dan Siklus I No.
Aspek Penilaian
Rata-rata
Rata-rata
Pratindakan
Siklus I
Peningkatan
1.
Aspek isi
19,13
21,8
2,67
2.
Aspek organisasi
17,8
19,8
2
3.
Aspek Penggunaan
15,36
15,7
0,34
14,96
15,4
0,44
67,26
72,7
5,44
Bahasa 4.
Aspek Mekanik Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata dari setiap aspek penilaian pada pratindakan dan siklus I. Aspek isi mengalami peningkatan terbesar dibandingkan aspek penilaian lainnya. Berikut adalah data perbandingan nilai rata-rata pratindakan dan siklus I yang digambarkan dalam bentuk diagram.
76
25 19,13
21,8
20
19,8 17,8 15,36
15
15,7
14,96
15,4
10 5
an M ek As pe k
As pe k
Pe ng g. B
ah
ism
e
as a
si or ga nis a As pe k
As pe k
isi
0
Hasil Pratindakan Hasil Siklus I
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Hasil Penilaian Aspek-aspek dalam Menulis Deskripsi pada Pratindakan dan Siklus I
Dari hasil penilaian tiap-tiap aspek yang dinilai dalam menulis deskripsi tersebut dapat dijumlahkan nilai rata-rata kelas yang disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut.
72,7
74 72 70
67,26
68 66 64 Rata-rata kelas Pratindakan
Rata-rata kelas Siklus I
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas pada Pratindakan dan Siklus I
77
4) Refleksi Penelitian Tindakan Kelas Siklus I (Jumat, 22 Februari 2013) Tahap selanjutnya setelah melakukan pengamatan disebut dengan tahap refleksi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi ini adalah mendiskusikan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan pada siklus I yang menjadi pedoman untuk perencanaan pelaksanaan pada siklus selanjutnya. Diskusi yang dilakukan tentunya menyangkut kelemahan dan kelebihan atas proses pembelajaran yang telah dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Adapun penjabaran kelebihan serta kelemahan tersebut, yaitu sebagai berikut. (1) Kelebihan Proses Pembelajaran Siklus I Beberapa hal positif yang diperoleh ketika melaksanakan tindakan pada siklus I adalah seperti di bawah ini. a)
Dalam proses pembelajaran peran guru tidak terlalu dominan karena siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif, baik dalam membuat mind mapping maupun dalam mengembangkannya menjadi karangan deskripsi yang sesuai dengan keempat aspek penilaian.
b) Pengenalan model pembelajaran mind mapping ditambah dengan penggunaan facebook sebagai media pembelajaran dapat membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menulis. c)
Siswa lebih mudah mengembangkan ide pikiran dengan membuat pola mind mapping terlebih dahulu. Hal ini terbukti dengan terjadinya peningkatan yang significant dalam penilaian aspek isi pada pratindakan dan siklus I dibandingkan dengan aspek penilaian lainnya.
78
d) Walaupun belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), nilai ratarata siswa dari pratindakan ke siklus I mengalami peningkatan, yang menunjukkan siswa menikmati proses pembelajaran dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran mind mapping dengan media facebook community.
(2) Kelemahan Proses Pembelajaran Siklus I Beberapa hal negatif yang diperoleh ketika melaksanakan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut. a)
Pada siklus I sudah dirancang dan dilaksanakan tindakan mengenai cara pengembangan karangan deskripsi. Namun, saat pelaksanaan di kelas tindakan itu belum dilaksanakan secara maksimal.
b) Pemilihan judul karangan masih kurang menarik dan kaku. Guru harus menekankan kepada siswa bahwa judul karangan tidak harus singkat, tetapi harus mewakili isi dari karangan deskripsi yang dibuat. c)
Siswa masih kebingungan untuk memulai kalimat pertama dalam karangan deskripsi mereka. Guru harus lebih memaksimalkan pemahaman siswa dengan memberikan lebih banyak contoh kalimat yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi siswa.
d) Pada siklus I sudah dirancang agar siswa melakukan koreksi terhdap karangan mereka sebelum dikumpulkan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan. Namun, tidak semua siswa melakukan hal ini yang disebabkan oleh pengaturan waktu yang salah.
79
4.2.2 Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II Dalam siklus II, kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai individu siswa dan rata-rata kelas sehingga memeroleh nilai sesuai dengan KKM 75 atau lebih. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan nilai pada aspek-aspek yang masih kurang pada siklus I. Pelaksanaan siklus II ini juga menerapkan empat tahapan seperti yang dilaksanakan pada siklus I. Keempat tahapan tersebut adalah seperti dibawah ini. 1) Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II (Senin, 25 Februari 2013) Tahap perencanaan pada siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan nilai pada aspek-aspek yang masih kurang pada siklus I dan meningkatkan nilai ratarata baik kelas maupun perseorangan. Rancangan pelaksanaan tindakan kelas siklus II ini adalah sebagai berikut: (1) Memilih materi Pada tahapan ini, disiapkan contoh paragraf deskripsi yang digunakan untuk menjelaskan kembali materi menulis karangan deskripsi. Contoh paragraf deskripsi yang diberikan berjudul “Tanah Lot Temple”.
(2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam penelitian ini, peneliti bersama guru kelas menentukan waktu pelaksanaan, yaitu dua kali pertemuan dan kemudian menyusun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memeroleh data yang diperlukan.
80
(3) Menyiapkan instrumen Instrumen yang digunakan pada siklus II masih sama dengan yang digunakan pada siklus I. Terdapat lima instrumen yang digunakan dalam siklus ini, yaitu berupa berupa catatan lapangan, lembar pengamatan, laptop, LCD, serta alat untuk mendokumentasikan tindakan.
2) Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II (Selasa dan Kamis, 26-28 Februari 2013) Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan selama dua kali pertemuan dan dijabarkan sebagai berikut. (1) Pertemuan Pertama (Selasa, 26 Februari 2013) Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan kembali hal-hal yang perlu ditekankan dalam menulis karangan deskripsi sehingga memenuhi persyaratan keempat aspek penilaian. Kegiatan inti dari pertemuan pertama siklus II ini adalah siswa melakukan praktik menulis karangan deskripsi dan saling memberikan komentar terhadap karangan temannya melalui facebook community. Untuk itu proses pembelajaran tidak dilakukan di ruang kelas, tetapi dilakukan di ruang media.
(2) Pertemuan Kedua (Kamis, 28 Februari 2013) Pada pertemuan terakhir siklus II ini, siswa diminta untuk melakukan peer editing terhadap karangan deskripsi yang
dikerjakan pada siklus I. Setelah
melakukan peer editing, karangan dikumpulkan kembali. Sebelum pelajaran
81
ditutup, guru melakukan refleksi bersama siswa mengenai pembelajaran menulis deskripsi yang telah dilakukan.
3) Pengamatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II Pengamatan yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan yang dilakukan pada siklus I, yaitu mengamati pelaksanaan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. (1) Pengamatan Proses Pengamatan proses pada siklus II adalah mengamati beberapa kegiatan di antaranya aktivitas belajar, kesiapan, perhatian, keaktifan, dan proses belajar.
Tabel 4.14 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II No
1.
Aspek Pengamatan
Siswa memperlihatkan kedisiplinan dan kesiapan dalam menerima pelajaran 2. Siswa memerhatikan dan merespons dengan antusias (bertanya, menanggapi, dan membuat catatan) 3. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan berinteraksi/kerja sama dengan siswa lainnya. 4. Siswa merespon positif (senang) terhadap model pembelajaran yang digunakan. 5. Siswa mengerjakan tes yang diberikan dengan serius dan tepat waktu. Keterangan: (BS) : Baik Sekali (89%--100%) (B) : Baik (76%--88%) (C) : Cukup (75%) (K) : Kurang (46%--74%) (SK) : Sangat Kurang (0--45%)
Pertemuan KeI
II
78% (B) 75% (C) 80% (B) 80% (B) 75% (C)
80% (B) 78% (B) 80% (B) 80% (B) 76% (B)
82
Tabel 4.15 Lembar Pengamatan Guru Siklus II No.
Aspek Pengamatan
1.
Persiapan guru dalam memulai kegiatan pembelajaran sangat matang. Kemampuan guru mengelola kelas dan waktu pelajaran dengan baik. Guru memberikan apersepsi, materi dan tes sesuai dengan RPP yang disediakan. Keterampilan guru dalam menjawab pertanyaan. Kemampuan guru menutup pelajaran.
2. 3. 4. 5.
Keterangan: (5) : Baik Sekali (4) : Baik (3) : Cukup
(2) (1)
Pertemuan keI II 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
: Kurang : Sangat Kurang
Berdasarkan lembar pengamatan terhadap guru dan siswa yang dilakukan pada siklus II di atas, dapat dilihat terjadi peningkatan dari pertemuan pertama dan kedua. Hal ini menandakan bahwa proses pembelajaran di kelas berubah ke arah yang lebih baik setelah digunakan kombinasi model pembelajaran mind mapping dan media pembelajaran facebook community.
(2) Pengamatan Hasil Dalam melakukan pengamatan terhadap hasil pembelajaran setelah dilakukan tindakan pada siklus II, siswa diminta melakukan peer editing terhadap karangan mereka pada siklus I. Hasil akhir dari tugas yang dikerjakan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
83
Tabel 4.16 Analisis Kuantitatif Hasil Tes Siklus II
No. (1) 1.
2. 3. 4.
5. 6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
Nama (2)
Judul Karangan (3) Andreas Dwi Causes, Effects Nuari Damai and Solutions Daga of stress Audie Perfect things Devanugraha to avoid stress Baby Angel Diet for the Maywen healthy Chintya Cause, effects Crisnawati and solution of health problem Desy Purnamasari Methods for healthy life Dio Krisna Diet for the Wijaya Health I Gd Dicky The causes, Chandra Juliawan effects of stress for life I Gede Kesha How to cure Aditya stress? I Gede Ngurah Maintain Bayu Krisna healthy by sleeping enough Junior Karl Levin How to cure Achmad stress Kadek Dwi Healthy food Karmila Sari for better health Kezia Bunga Stress vs life Indah Kristofel Geraldi The influence of stress for body Maria Anggreani Sleep for the health Maria Oktaviana Causes, Ayundari effects, solutions for stress
23
22
16
14
75
Kriteria Kemam -puan (9) Cukup
20
22
17
16
75
Cukup
25
20
16
17
78
Baik
29
23
18
18
88
Baik
19
19
19
18
75
Cukup
20
19
18
18
75
Cukup
22
18
18
17
75
Cukup
29
20
17
17
83
Baik
21
18
18
18
75
Cukup
20
22
17
16
75
Cukup
21
18
19
17
75
Cukup
19
19
19
18
75
Cukup
20
19
18
18
75
Cukup
20
20
20
16
76
Baik
26
23
17
15
81
Baik
A (4)
Rincian Nilai B C (5) (6)
D (7)
Skor (8)
84
(1) 16.
(2) Mira Anawati
(3) Keep healthy by diet The influence of sleep for our sleep The manner to keep our healthy Healthy living pattern Sleep
(4) 20
(5) 22
(6) 16
(7) 17
(8) 75
(9) Cukup
17.
Muhamad Ryan Adi Nugraha
21
19
18
18
76
Baik
18.
Naufal Satria Ananta
22
21
17
16
76
Baik
19.
Nerisa Pramudyaningtiar Ni Komang Desi Ratna Diani Ni Luh Putu Sintya Marini
30
22
19
19
90
20
19
18
18
75
Sangat Baik Cukup
The good effects of healthy food -----------Being healthy
28
24
19
17
88
Baik
19
19
Sakit 19
18
75
Cukup
How to maintain health Strees Causes of Stress Sleep vs Habbit Take care of the health What we can get from sport Sleep
19
19
20
17
75
Cukup
19 19
19 19
19 19
18 18
75 75
Cukup Cukup
22
21
16
16
75
Cukup
22
18
17
18
75
Cukup
30
23
18
19
90
29
20
17
17
83
Sangat Baik Baik
The influence of stress for body 32. Wendi Hariyanto ----------Jumlah tiap aspek penilaian Rata-rata tiap aspek penilaian Nilai Rata-rata Kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Keterangan : A. Isi B. Organisasi
30
23
18
19
90
610 20,33
Ijin 537 17,9
518 17,26
20. 21.
22. 23. 24.
25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Ni Putri Wahyuni Ni Putu Yuli Widyanti Nofan Theja Kurniawan Oktaviani Belinda Putra Andikiss Kale Putu Audrey Marcella Putu Dhita Prasthanika Rama Syailendra Tari Rosita Yuliani Verlina Theresia
684 22,8
Sangat Baik
2349 78,3 78,3 90 75
C. Penggunaan Bahasa D. Mekanik
85
Perolehan rata-rata kelas atas kemampuan siswa menulis karangan deskripsi pada siklus II adalah sebesar 78,3, sedangkan nilai rata-rata kelas selama pelaksanaan siklus I adalah sebesar 72,7. Hal itu berarti bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi berbahasa Inggris sebesar 5,6. Adapun nilai minimal dari siklus II adalah 75 dan nilai maksimal adalah 90. Keempat aspek penilaian, yaitu aspek isi, aspek organisasi, aspek penggunaan bahasa, dan aspek mekanik juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Berikut ini disajikan perbandingan data kuantitatif antara nilai rata-rata siklus I dan nilai rata-rata siklus II.
No. 1. 2. 3. 4.
Tabel 4.17 Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas Siklus I dan Siklus II Aspek Penilaian Mean Siklus I Mean Siklus II Peningkatan Aspek isi 21,8 22,8 1 Aspek organisasi 19,8 20,33 0,53 Aspek Penggunaan 15,7 17,9 2,2 Bahasa Aspek Mekanik 15,4 17,26 1,86 Jumlah 72,7 78,3 5,6 Berdasarkan pemaparan pada tabel di atas, nampak jelas terjadi peningkatan
nilai rata-rata pada setiap aspek penilaian. Berikut adalah data perbandingan nilai rata-rata kelas sikus I dan siklus II digambarkan dalam bentuk diagram. 22,8
20,33 17,9
17,26
ism
e
15,4
ek an
Ba ha sa
15,3
As pe kM
As pe ko
rg an isa si
19,8
As pe kP en gg .
21,8
As pe ki si
25 20 15 10 5 0
Hasil Siklus I Hasil Siklus II
Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Hasil Penilaian Aspek-aspek dalam Menulis Deskripsi pada Siklus I dan Siklus II
86
Dari hasil penilaian tiap-tiap aspek dalam menulis deskripsi tersebut dapat digambarkan nilai rata-rata kelas untuk 30 orang siswa adalah sebagai berikut.
78,3
80 78 76 74
72,7
72 70 68 Rata-rata Kelas Siklus I
Rata-rata Kelas Siklus II
Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas pada Siklus I dan Siklus II
4) Refleksi Penelitian Tindakan Kelas Siklus II Tahap yang dilakukan setelah pengamatan adalah refleksi. Pada tahap refleksi ini, peneliti bersama guru kelas menuliskan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan pada siklus II. Selain itu, peneliti dan guru mendiskusikan pembelajaran yang telah dilakukan siswa setelah selesai pembelajaran menulis deskripsi. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan terhadap kemampuan menulis deskripsi pada siswa. Keempat aspek telah mencapai hasil yang memuaskan dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil yang menunjukkan peningkatan proses dan produk serta berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru, diharapkan kombinasi model dan media pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran menulis yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa. Model pembelajaran ini tidak hanya menekankan pada
87
produk atau hasil pembelajaran, tetapi juga proses untuk mencapai hasil tersebut. Hal ini membantu peningkatan mutu dan kualitas siswa. Model pembelajaran ini juga sekaligus menjadi strategi inovatif yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar.
4.2.3 Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan
Penerapan
Kombinasi Mind Mapping dan Facebook Community Dari penjabaran hasil karangan siswa secara kuantitatif pada beberapa halaman sebelumnya yang telah dinalisis menggunakan empat aspek yang dijadikan pedoman penilaian menulis karangan deskripsi, diperoleh kriteria keberhasilan, yaitu adanya peningkatan kemampuan dalam menulis karangan deskripsi yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan tiap siklus yang dilakukan pada setiap aspek penilaian. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.18 Perbandingan Nilai Rata-rata Aspek Penilaian dalam Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II No. 1. 2. 3. 4.
Aspek-Aspek Penilaian Isi Organisasi Penggunaan Bahasa Mekanik Jumlah
Pratindakan 19,13 17,8 15,36 14,96 67,26
Siklus I 21,8 19,8 15,7 15,4 72,7
Siklus II 22,8 20,33 17,9 17,26 78,3
Untuk memperjelas tabel di atas disajikan bagan seperti di bawah ini.
88
25
22,8
21,8
19,13
19,8
20
20,33 17,9
17,8
15,7
17,26
15,4
15,36
14,96
15 10 5 0 Me
. Ba has
i sas
e ism kan
gg Pen
ani
a
Hasil Siklus II
ek
ek
org
isi
Hasil Siklus I
Asp
Asp
ek
ek
Asp
Asp
Hasil Pratindakan
Gambar 4.5 Diagram Peningkatan Hasil Penilaian Aspek-aspek dalam Menulis Deskripsi pada Siklus I dan Siklus II
Hasil analisis rata-rata pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.19 Analisis Nilai Rata-rata Pratindakan, Siklus I dan Siklus II No. 1. 2. 3.
Tahap Pratindakan Siklus I Siklus II
Jumlah Siswa 30 30 30
Ratarata 67,26 72,7 78,3
Standar Nilai Nilai Deviasi Minimal Maksimal 6,86 60 83 7,61 64 87 5,36 75 90
89
Berdasarkan nilai rata-rata tiap aspek yang dinilai dalam menulis karangan deskripsi dapat diketahui nilai rata-rata dalam satu kelas adalah sebagai berikut.
78,3
80 72,7
75 70
67,26
65 60 Rata-rata kelas Rata-rata kelas Rata-rata Kelas Pratindakan Siklus I Siklus II
Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Hasil Rata-rata Kelas pada Pra tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Selain dari pengamatan proses dan hasil, peningkatan kemampuan menulis deskripsi dengan model pembelajaran mind mapping dan facebook community juga terlihat dari hasil pengisian angket pascatindakan seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.20 Hasil Angket Pascatindakan N Pernyataan o. 1. Penggunaan kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community membuat pembelajaran menulis deskripsi tidak monoton karena saya tidak hanya mendengarkan guru, tetapi namun saya dapat berkreasi lewat peta pikiran dan berinteraksi
Sangat Setuju 25 orang (83%)
Setuju 5 orang (16,7%)
Tidak Setuju -
Sangat Tidak Setuju -
90
menggunakan media internet. 2. Kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community yang digunakan dalam pembelajaran menulis deskripsi memudahkan saya memahami tulisan deskripsi 3. Perhatian saya terhadap pembelajaran menulis deskripsi meningkat setelah menggunakan kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community 4. Kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community memberikan pengalaman bagi saya sehingga menumbuhkan minat pada diri saya saat menulis deskripsi 5. Penggunaan kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community ini membantu saya mudah mencari gagasan. 6. Kemampuan menulis saya pada aspek penggunaan bahasa dan kejelasan pelukisan objek meningkat dengan adanya kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community dalam pembelajaran menulis deskripsi 7. Kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community lebih menarik minat saya dibandingkan tanpa menggunakan kombinasi tersebut
15 orang (50%)
12 orang (40%)
3 orang (10%)
-
5 orang (16,6%)
25 orang (83,3%)
-
-
13 orang (43%)
12 orang (40%)
3 orang (10%)
2 orang (6,6%)
10 orang (33%)
15 orang (50%)
5 orang (16,6%)
-
10 orang (33%)
14 orang (80%)
4 orang (13,3%
2 orang (6,6%)
15 orang (50%)
12 orang (40%)
3 orang (10%)
-
91
Angket pascatindakan ini terdiri atas tujuh soal yang disebarkan pada 30 siswa. Tujuannya adalah mengetahui keberhasilan proses yang dilakukan setelah diberikan tindakan pada siklus I dan siklus II. Adapun hasil dari angket ini, yakni sebagai berikut. Keseluruhan siswa (100%) setuju bahwa penggunaan kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community membuat pembelajaran menulis deskripsi tidak monoton. Hal itu terjadi karena mereka tidak hanya mendengarkan guru,
tetapi juga dapat berkreasi lewat peta pikiran dan
berinteraksi menggunakan media internet. Selanjutnya, sebanyak 90% dari siswa setuju bahwa kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community yang digunakan dalam pembelajaran menulis deskripsi memudahkan mereka dalam memahami tulisan deskripsi. Pernyataan yang terpenting adalah melalui kombinasi model pembelajaran mind mapping dan facebook community dapat ditingkatkan minat siswa dalam menulis deskripsi dibandingkan dengan sebelum diberikan tindakan, yakni dari 50% (pratindakan) menjadi 90% (setelah diberikan tindakan).
4.2.4 Perbandingan Peningkatan Hasil Siklus I dan Siklus II pada Setiap Aspek Penilaian Berikut ini disajikan beberapa fakta mengenai peningkatan aspek-aspek penilaian karangan deskripsi siswa dari siklus I dan II. Adapun contoh karangan
92
yang dianalisis pada setiap aspek penilaian diambil dari siswa yang sama pada tes pratindakan untuk memudahkan pengamatan. 1) Aspek Isi Peningkatan pada aspek isi diambil contoh tulisan yang dicuplik dari S01 (siswa dengan nilai terendah pada tes pratindakan) dan S29 (siswa dengan nilai tertinggi pada tes pratindakan).
Karangan S01 Siklus I Strees
Kesesuaian tulisan dengan objek
Kesesuaian tulisan dengan objek
Strees is the biggest problem in the world. The humans became strees easily. That causes of exams, work and broken relationship. Strees has effects. Those are cry, diarrhea, insomnia and anxious a lot of decrease strees with doing relaxation. Such as meditation and deep breathing. We can avoid strees. That thing to avoid that are caffeine, smoking and also alcohol. Keep healthy is needed in each person. Being healthy is not difficult. So that consulate to doctor, Working out, and set the foods menu and also friendship. It means we can set our pattern life from the negative thing.
Judul karangan
Penciptaan kesan pembaca
Penciptaan kesan pembaca
Pada siklus I, judul karangan yang dibuat oleh S01 adalah stress. Judul ini masih sederhana
walaupun mampu mewakili apa yang dibahas dalam
karangannya. Pemaparan ide dalam setiap paragraf hampir sempurna karena objek yang dijelaskan setiap paragraf berhubungan dengan judul. Selain itu, dalam
93
karangan dicantumkan kalimat yang dapat menimbulkan kesan baik bagi pembaca. Dibandingkan dengan pratindakan, tulisan S01 pada siklus I terlihat jauh lebih baik karena S01 telah menyelesaikan karangannya meskipun masih terdapat kesalahan dalam aspek penggunaan bahasa, organisasi dan mekanik yang dapat dilihat pada karangan tercetak tebal dan miring. Untuk itu, perlu diadakan siklus II untuk memperbaiki karangan S01 pada siklus I.
Karangan S01 Siklus II Causes, Effects and Solutions of Stress
Kesesuaian tulisan dengan objek
Kesesuaian tulisan dengan objek
Stress is the biggest problem in the world. The causes of stress is exams, work and relaxtionship. Stress causes an effects like insomnia, cry, anxious and diarrhea. The solution are doing relaxation, set goals, doing exercise, going to helath center to do threadmill, gym, basketball, football, golf and swimming. The example of relaxation are yoga, meditation, deep breathing. Relaxation is a great choice to make healthy. The last we should avoid smoking. Alcohol and caffeine. Many people have stress like teacher, parents, students, etc. We must eat healthy food such as fish, salad, seafood, vegetables. That’s all about stress we must make our body fresh.
Judul karangan
Penciptaan kesan pembaca
Penciptaan kesan pembaca
Pada siklus II, seluruh siswa diminta untuk melakukan peer editing terhadap karangan mereka sebelumnya di siklus I. Dapat dilihat pada karangan S01, judul yang digunakan pada siklus II jauh lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Judul tidak sesederhana pada karangan S01 siklus I. Walaupun ide dalam setiap paragraf tidak dikembangkan lebih jauh, dengan membaca judulnya dan
94
beberapa kalimat yang diselipkan dalam karangan dapat menimbulkan kesan indra terhadap pembaca. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada siklus II karangan S01 mengalami peningkatan dalam kualitas isi walaupun tetap ditemukan kesalahan dalam aspek penggunaan bahasa dan aspek organisasi.
Karangan S29 Siklus I The Exercises for Our Health
Kesesuaian tulisan dengan objek
Kesesuaian tulisan dengan objek
We can do lot of exercises to keep our body still healthy, likes doing aerobic, warming up, stretching, using treadmill, etc. It is not difficult to keep our health still healthy. We must do the exercise thrice a week or depends. It is better if we start do sport when we still young. In this period, both young or old people sometimes do the exercises. So we must start do sport when we still young then we will encourage the other people. Stress will come if we never keep our health healthy. The effects of the stress are we will get diarrhea, headache, we will be anxious, etc. The solutions to keep our health still healthy are avoid smoking, set our goals, etc. We can do relaxation, likes yoga, meditation, deep breathing, etc. So keep your body still healthy.
Judul karangan
Penciptaan pembaca
kesan
Penciptaan kesan pembaca
S29 memeroleh nilai tertinggi pada siklus pratindakan. Karangan S29 pada siklus I telah mengalami peningkatan. Apabila ditinjau dari judul, telah menimbulkan daya tarik untuk dibaca. Kesan indra yang dimunculkan sangat baik bagi pembaca untuk mengikuti apa yang dijelaskan dalam karangan. S29 mampu mengembangkan ide setiap paragraf dengan baik. Pada siklus I karangan S29
95
masih menunjukkan kesalahan dalam aspek penggunaan bahasa, organisasi, dan mekanik seperti yang telah dicetak miring. Karangan S29 Siklus II What We Can Get from Sport?
Kesesuaian tulisan dengan objek
Kesesuaian tulisan dengan objek
Kesesuaian tulisan dengan objek
There are so many kind of sports, like soccer, basketball, badminton, swimming, volleyball, etc. We can do sport every where if we have motivation to do it. We can do sports in Park, around beach while we enjoy the beautiful view of beach, at school, etc. We can get many advantages from sports, like we can get healthy life, etc. We must do sport twice a week or depends. We can do sport with our family, friends on weekend or the other day. We can do sport while listening to music. I suggest to hear slow music when we do sport, why? Because slow music can make our mind and body become more relax. After we do sport, I suggest to drink mineral water can replace ion and elektrolite in our body. We must avoid to drink coffee because coffee contains caffein, it is not good for our health. We must avoid to consume drug, alcohol, etc. If we never do the exercises we can get sick. It is not difficult to make our life healthy. The important thing to make our life healthy is say “no” to drugs and say “yes” to sport
Judul karangan
Penciptaan kesan pembaca
Penciptaan kesan pembaca
Penciptaan kesan pembaca
Setelah diminta melakukan peer editing, S29 mengubah judul pada siklus II dengan menggunakan kalimat tanya. Dengan judul baru S29 membahas lebih detail ide pokok dalam setiap paragrafnya. Pesan yang disampaikan dalam paragraf ketiga kalimat terakhir menimbulkan kesan yang mendalam bagi
96
pembaca. Pada siklus II, hampir semua karangan siswa mengalami peningkatan dalam aspek isi. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan setiap siswa dalam menciptakan kesan terhadap pembaca, pemilihan judul, serta kesesuaian objek yang digambarkan dalam setiap paragrafnya. Dengan berakhirnya siklus II dapat disajikan peningkatan yang terjadi dalam aspek isi pada karangan siswa lainnya adalah sebagai berikut. Tabel 4.21 Penilaian Karangan Siswa secara Umum Berdasakan Aspek Isi Kriteria Penilaian Ketepatan tulisan dengan judul
Kesesuaian tulisan dengan
Pratindakan 1. Siswa tidak menggunakan judul lebih spesifik tentang karangan yang dibuat. Contoh: [S10] “My Favorite Place”
Siklus I 1. Judul yang dibuat sudah lebih spesifik tentang karangan yang dibuat. Contoh: [S10] “How to cure stress”
Siklus II 1. Judul dibuat dengan sangat spesifik. Contoh: [S10] How to descrease stress?
2. Judul tidak lagi 2. Judul sesuai dengan 2. Judul sesuai dengan sederhana karena isi karangan, tetapi isi karangan, tetapi dibuat masih sederhana. masih sederhana. menggunakan berbagai jenis Contoh: Contoh: [S04]“Telamaya” [S04] “Health kalimat. [S13] “Kuta Beach” Problem” Contoh: [S13] “How to Avoid [S04] “Causes, 3. Judul terkesan Stress” Effects and monoton karena Solutions of Health digunakan oleh lebih 3. Judul masih terkesan Problem” dari satu siswa. monoton karena [S13] “The digunakan oleh lebih Influence of Stress Contoh: [S02 dan S07] dari satu siswa. for Body” menggunakan judul Contoh: “Kuta Beach” [S02 dan S07] 3. Judul tidak lagi menggunakan judul monoton karena yang sama yaitu setiap siswa “stress” menggunakan judul yang berbeda. 1. Perbedaan objek yang 1. Tidak ditemukan 1. Tidak ditemukan dijelaskan pada setiap karangan dengan karangan dengan paragraf. perbedaan objek perbedaan objek
97
objek
Contoh: [S20] judul Tirta Empul Paragraf 1: menjelaskan Pulau Bali Paragraf 2: menjelaskan mata air Tirta Empul Paragraf 3: tata cara memasuki pura
yang dijelaskan pada setiap paragraf. 2. Setiap objek yang dijelaskan dalam setiap karangan sudah dijelaskan dengan baik.
yang dijelaskan pada setiap paragraf. 2. Setiap objek yang dijelaskan dalam setiap karangan sudah dijelaskan dengan lebih detail.
2. Banyak objek yang disebutkan, tetapi tidak dijelaskan lebih detail. Contoh: [S12] judul Lovina Beach In lovina we can see dolphin. In there we can see white sand. There is famous hotel namely Meika Hotel
Penciptaan kesan pembaca
Ketiga objek yang disebutkan tersebut tidak dijelaskan secara detail 1. Tidak menyertakan kalimat yang dapat menggugah panca indra pembaca Contoh: [S09] Judul “Hiztory Store” 2. Karangan hanya terdiri atas satu paragraf yang menyebabkan kesan yang ingin disampaikan belum dapat ditangkap pembaca. Contoh: [S09, S07,S10]
1. Seluruh karangan mulai menyertakan kalimat yang dapat menggugah panca indra pembaca 2. Karangan minimal terdiri atas dua paragraf sehingga kesan yang ingin disampaikan sudah dapat ditangkap pembaca.
1. Seluruh karangan mulai menyertakan kalimat yang dapat menggugah panca indera pembaca lebih banyak dalam setiap paragrafnya 2. Karangan minimal terdiri atas dua paragraf sehingga kesan yang ingin disampaikan sudah dapat ditangkap pembaca.
98
2) Aspek Organisasi Peningkatan pada aspek organisasi diambil contoh karangan dari S06 (siswa dengan nilai terendah pada tes pratindakan), S21 (siswa dengan nilai tertinggi pada tes pratindakan), dan S30 (siswa dengan karangan yang menarik).
Karangan S06 Siklus I Diet Kalimat utama
kalimat penjelas
Kalimat utama
Kalimat penjelas
Diet often do young people persons now. Because young people persons scared they body fat. Some young people persons often do diet that not good for health. Diet food that good for your health are fruit, vegetable, breads, cereals. Fruit is good for your health because there are many vitamins in fruit, than vegetable is low in fat, many vitamins and fibre and than breads and cereals, breads and cereals is low calory, so it will not make your body fat. Bisides control your food for diet you can do sport in the morning. Sport is good for your body, sport can make your body still slim, but you must do it every day. Diet do not means in one day we are not eating anything. Your body need a energy for your activities. Without eat anything, your body will sick because your body less energy. Please eat a fruit or vegetable. There enaught many vitamins, fibre and mineral, besides fruit and vegetable you must eat breads or cereals because there are enaught carbohidrat for your energy.
identification
description
Closing
Setelah diberikan tindakan pada siklus I, karangan S06 jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum diberikan tindakan. Dilihat dari urutan berpikir,
99
karangan disusun berdasarkan paragraf pembukaan, penjelasan, dan penutup. Setiap
paragraf
telah
memiliki
kalimat
utama
dan
kalimat
penjelas.
Pengembangan ide pokok telah menggunakan jumlah kalimat penjelas yang lebih dari cukup. Kalimat penjelas yang dibuat dalam satu paragraf sudah beruntut dan tidak membingungkan jika dibaca. Akan tetapi, dalam mengembangkan kalimat masih banyak terdapat kata-kata yang tidak sesuai, salah ejaan, dan mengulang kata “and”. Untuk itu, perlu diupayakan perbaikan dalam siklus II.
Karangan S06 Siklus II Diet for the Healthy Kalimat utama
kalimat penjelas
Kalimat utama
Kalimat penjelas
Kalimat utama
Kalimat penjelas
In this time, many young girl or women do “diet” to have a good body like they want it. identification The slim body is the dreaming of many girls in the world. They never think about healthy, just do diet for their good body. Most of them do not eat all day as the example. Healthy diet means eat the right food. Fruits are good for body. It can make your body fresh. There also many vitamins too. Besides fruit, there are vegetables, vegetable description are rich with fibre and low in fat. The next food are cereals and breads. Cereals and bread are good for your health because contains nutrition which is make your body health. The kinds of nutrition like oat and carbohydrat but low. All of those foods still needed for your health and body because they give good effects. Eat the right food is the example of doing Closing healthy diet. You have to remember, when you will do diet, you have to eat that food. Don’t eat anything when diet is not good for your health.
Pada siklus II, hampir keseluruhan karangan mudah dipahami. Setiap kalimat utama dalam paragraf dikembangkan dengan jumlah kalimat penjelas yang sama.
100
Urutan berpikir terlihat sangat sistematis, konsisten, dan terencana karena memiliki paragraf pembukaan, penjelasan, dan penutup. Hampir seluruh karangan deskripsi siswa pada siklus II telah menunjukkan peningkatan. Pengembangan kata-kata
menjadi
kalimat
sudah
terstruktur
dengan
baik
dan
tidak
membingungkan. Bahkan di antara mereka telah menambahkan slogan sebagai penutup karangan mereka.
Karangan S21 Siklus I Be Health with Healthy Food Kalimat utama
kalimat penjelas
Kalimat utama
Kalimat penjelas
Health is important thing in our life. We must keep our health. One of the way, by eat healthy food. Such as: fruits, vegetables, breads and cereals. We can get vitamins and fibre by eat that foods. Vitamins and fibre are good for our body. We also suggest to drink mineral water, juice and milk that good for our health. We can get calcium from milk. Calcium is good for bones. Better, we avoid to drink alcohol&caffeine. because alcohol & caffeine are not good for our health.
identification
description
Closing
Pada siklus I, tidak terjadi peningkatan dalam aspek organisasi yang dilakukan oleh S21. Pengembangan urutan berpikir cukup baik, yaitu memiliki paragraf pembukaan, penjelasan, dan penutup. Kesalahan yang dilakukan oleh S21 adalah dalam penyusunan kalimat. Hal ini dilakukan untuk menambah jumlah kalimat penjelas kalimat utama pada paragraf kedua. Untuk itu, perlu diupayakan perbaikan pada siklus II.
101
Karangan S21 Siklus II The Good Effects of Healthy Food Kalimat utama
Kalimat penjelas
Kalimat utama
Kalimat penjelas Kalimat utama Kalimat penjelas
Healthy is important thing in our life. We must keep our health. There are many manners to keep healthy. The easiest way, by eat and drink healthy food. For the healthy food, we suggest to eat fruits, vegetables, bread and cereals. We will get vitamins from fruits and vegetable and we will get fibre from bread and cereals. The kinds of healthy drink are mineral water, juice and milk. We suggest you to choose low-fat milk. It will not make you fat, but you still can get calcium. Calcium is good for our bones. It will make our bones more strong. There are something we need to avoid such as junk food, alcohol, caffeine and also smoking. Junk food, alcohol and caffeine are not good for our health. Smoking is not good for our health. It is not good for our lung.
identification
description
Closing
Pada siklus II, S21 telah menerapkan urutan berpikir yang konsisten dalam setiap paragraf. Alur cerita tersusun dengan sistematis karena telah menyertakan paragraf identification, description, dan closing. Pengembangan kalimat dalam setiap paragraf sangat baik. Dalam setiap paragraf tersusun kalimat utama dan kalimat penjelas. Jumlah kalimat penjelas dalam setiap paragraf telah konsisten dan mampu menerangkan isi keseluruhan paragraf dengan baik. Tidak ditemukan kesalahan dalam aspek mana pun. Dengan demikian, tulisan S21 telah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya berdasarkan aspek organisasi.
102
Karangan S27 (karangan yang menarik) Siklus I Sleep For Healthy Kalimat utama
Kalimat penjelas
Kalimat utama Kalimat penjelas Kalimat utama
Sleep is very important for the health. 33% can we use for sleep. If sleep seldom, we can be insomnia. The consequences of insomnia is stress, mistakes and hard to concentrate. Based on that you must devide your time. Effort to devide time for sleep because sleep make you fresh and not stress. Tips for comfortable sleep are comfortable matress, regular exercise and no smoking. After have comfortable sleep our body will be relax and it can decrease stress. As a student we need nine hours everyday.
identification
description
closing
Kalimat penjelas
Pada siklus I, terjadi peningkatan dalam aspek organisasi yang dilakukan oleh S27. Pengembangan urutan berpikir cukup baik, yaitu memiliki paragraf pembukaan, penjelasan, dan penutup. Dilihat dari pengembanga kalimat menjadi paragraf juga mengalami peningkatan karena setiap paragraf memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Kesalahan yang dilakukan adalah pengembangan jumlah kalimat penjelas setiap paragraf yang tidak konsisten. Kalimat utama yang dijelaskan dalam setiap paragraf dapat dikembangkan lebih lanjut. Kesalahan lainnya juga ditemukan pada aspek penggunaan kebahasaan, yaitu pada struktur gramatikal. Untuk itu, perlu diupayakan perbaikan pada siklus II.
Karangan S27 (karangan yang menarik) Siklus II Sleep vs Habbit Kalimat utama
Kalimat penjelas
Most people need seven to eight hours of sleep a night. Some people need less than this, and some people need more.
identification
103
Kalimat utama
Kalimat penjelas
Kalimat utama Kalimat penjelas
According to sleep expert, many people have difficulty sleeping, but they do not know why. Most people know it is important not to drink coffee or tea before they go to bed because both of them consists caffeine. Caffeine keeps people awake. It is a good idea to have a regular sleeping schedule. Get up and go to bed at the same time every day. It is also important not to eat before bedtime. If all this doesn’t work try to count sheep.
description
closing
Pada siklus II, S27 mampu mempertahankan urutan berpikir yang konsisten dalam karangannya, yaitu dimulai dengan paragraf pembukaan, penjelasan, dan penutup. Alur cerita tersusun dengan sistematis. Jumlah kalimat penjelas dalam setiap paragraf telah mampu menerangkan isi keseluruhan paragraf dengan baik. Tidak ditemukan kesalahan dalam aspek mana pun. Dengan demikian, telah terjadi peningkatan dari siklus sebelumnya. Berikut ini disajikan penilaian pada aspek organisasi untuk menggambarkan hasil karangan siswa lainnya pada siklus I dan siklus II. Tabel 4.22 Penilaian Karangan Siswa secara Umum Berdasakan Aspek Organisasi Pratindakan Siklus I Siklus II
Kriteria Penilaian Pengembangan Kalimat Menjadi Paragraf
1. Jumlah kalimat penjelas yang tidak konsisten dalam setiap paragraf. Contoh: [S18], [S28] 2. Paragraf hanya disusun menggunakan
1. Masih ditemukan karangan dengan jumlah kalimat penjelas yang tidak konsisten dalam setiap paragraf. Contoh: [S09], [S10]
1. Masih ditemukan karangan dengan jumlah kalimat penjelas yang tidak konsisten
104
kalimat penjelas tanpa mencantumkan kalimat utama. Contoh: [S01]
Urutan Berfikir
1. Karangan hanya memiliki satu paragraf, yaitu paragraf penjelasan (description). Contoh: [S09], [S24] 2. Karangan hanya memiliki dua paragraf, yaitu paragraf pembukaan (introduction) dan penjelasan (description). Contoh: [S11 ], [S25] 3. Karangan terdiri atas tiga paragraf, tetapi tidak sistematis. Contoh: [S12]
2. Seluruh paragraf sudah mencantumkan kalimat utama dan kalimat penjelas.
1. Sebagian besar karangan minimum terdiri atas dua paragraf, tetapi dalam satu paragraf terkandung pembukaan, penjelasan, dan paragraf selanjutnya adalah paragraf penutup. Contoh: [S21]
dalam setiap paragraf tetapi mampu menerangkan isi karangan dengan baik. Contoh: [S21], [S23] 2. Seluruh paragraf sudah mencantumkan kalimat utama dan kalimat penjelas. 1. Hampir seluruh karangan sudah disusun ke dalam tiga paragraf, yaitu pembukaan, penjelasan dan penutup
3) Aspek Penggunaan Bahasa Peningkatan pada aspek penggunaan bahasa diambil contoh tulisan yang dicuplik dari S07 (siswa dengan nilai terendah pada tes pratindakan) dan S19 (siswa dengan nilai tertinggi pada tes pratindakan).
105
Tabel 4.23 Perbandingan Karangan S07 Siklus I dan Siklus II Karangan S07 Siklus I
Karangan S07 Siklus II
Stress
The Causes and Effects of Stress for life
Keep healthy is very important because having healthy body are all people dreams. With healthy body we can activity with fluent. But if your activity very busy, we can stress. Stress usually get for children, worker, teacher, etc. Stress have some effects for your life, like broken heart, insomnia, anxious, diarrhea, depressed and then crazy. Many people give solutions to avoid stress. If you stress you can play video game for happy, yoga, and meditation for make you brain more relax. You can take exercise to forget your problems. Avoid smoking, alcohol, caffeine will make you better.
Keep healthy is very important for everyone. Healthy means we can do all of our activities very well, we can do anything we want and we can go anywhere. Sometimes when we are too busy with our daily routine, we will fill stress. Stress can attack everyone, like parents, teacher, and students like us. Students feel stress maybe because they have examination, have so many homeworks, and have a problem either with parents, friends or teacher at school. Feel stress can influence our life. We can feel sick so that we can not sleep well or we called it insomnia and we can not do our daily routines like usual. When stress is attacking you, try to find something that will make you feel enjoy and happy. For the example, we can play video game for a while. Play video game can make we enjoy and help us to forget about the stress. Take a relaxation like yoga and meditation can help us too. When stress attack your life, better you have to finish the problem so that you can enjoy with your life like usual.
Pembahasan mengenai karangan siswa di atas disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.24 Penilaian Karangan S07 Siklus I No. Karangan Siswa S07 Penilaian 1. Kalimat: Ketidaksesuaian subjek dan verba healthy body [are] all people dreams. Seharusnya: healthy body [is] all people’s dream. 2. Kalimat: a. Penambahan kata kerja bantuan we can [ø] activity with [fluent] b. Kesalahan pemilihan kosakata
106
3.
4.
Seharusnya: we can [do] activity [normally] Kesalahan pemilihan kosakata Kalimat: Stress usually [get for] children, worker, teacher, etc. Seharusnya: Stress usually [attack] children, worker, teacher, etc. Penggunaan kata hubung di awal Kalimat: 1. [With] healthy body we can activity kalimat with fluen]. 2. [But] if your activity very busy, we can stress. Seharusnya: 1. [When] we have healthy body we can do the activities actively. 2. [When] you do too much task you can get stress.
Tabel 4.25 Penilaian Karangan S07 Siklus II No. Penilaian 1. Kesalahan dalam penyesuaian verba dan nomina tidak ditemukan. 2. Penggunaan kata kerja bantuan sudah tepat Pemilihan kosakata tepat 3. Pemilihan keseluruhan kosakata tepat.
Karangan Siswa S07 Siklus II Keep healthy is very important for everyone. (kalimat telah sesuai) We can not [do] our daily routines like [usual]. (kalimat telah sesuai) Stress can attack everyone, like parents, teacher, and students like us.
Berikut ini disajikan perbandingan hasil penilaian karangan S07 selama dilakukan penelitian.
Tabel 4.26 Perbandingan Penilaian S07 Pratindakan, Siklus I dan Siklus II No.
Penilaian
Pratindakan
Siklus
Siklus II
I 1.
Kesalahan penyesuaian verba dengan
-
107
nomina 2.
Penggunaan kata kerja bantuan
-
-
3.
Penggunaan bentuk jamak
-
-
Sesuai dengan tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi suatu perubahan pada hasil karangan siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Walaupun pada siklus I S07 melakukan jenis kesalahan baru (penggunaan kata kerja bantuan), pada siklus ini sekaligus siswa tidak melakukan kesalahan dalam penggunaan bentuk jamak seperti yang dilakukan pada pratindakan. Pada siklus II S07 berhasil untuk membuat suatu karangan yang baik berdasarkan aspek penggunaan bahasa karena tidak ditemukan jenis kesalahan apa pun. Jumlah kosakata yang digunakan pada siklus II sudah lebih banyak dan bervariasi dibandingkan dengan siklus I. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada aspek penggunaan bahasa dalam karangan S07 pada siklus II. Hasil karangan kedua yang dibahas adalah karangan milik S19 yang memeroleh nilai tertinggi pada aspek penggunaan bahasa pada tes pratindakan. Adapun pemaparannya adalah sebagai berikut.
Tabel 4.27 Perbandingan Karangan S19 Siklus I dan Siklus II Karangan S19 Siklus I
Karangan S19 Siklus II
Stress Becomes Easily
Healthy Living Pattern
Human has many trouble on their mind. It might be causes by relationship, economy, health, work and others stress becomes suddenly and has many effects. Those effects are cry, diarrhea, insomnia, anxious. The
Some people makes their life look easy. They bounce out of bed in the morning, sprinkle their greek yogurt with berries and go outside do their daily run. A green smoothie and they are well on their way to having another
108
pattern of life people do complicated. They must be go to doctor to consultation their health. The doctor will suggest you to be relax. It is like do yoga, meditation and deep breathing. Those relaxation are connect each other. They need a long time to be health like usual again. They usually go to somewhere which has fresh and silent condition. The food pattern must be regularly. They forbidden to eat food which has a lot of fat or carbohydrate. To decrease the stress, we must not drink alcohol, caffeine and do not smoking. Alcohol, caffeine, smoking will make us not fresh. Our face will be looks like people has pains. Keep in exercise will make our body always fresh. And not forget to set goals for our future.
healthy day. For others, sticking with a healthy lifestyle does not always so simple. Staying fit and healthy can be a struggle. We need to change our lifestyle. It can be hard to start an exercise as daily routine, but it can be even harder to stick with it. Keeping with a regular exercise schedule you will be healthy. Take control of your food choices. You can not eat right because you are surrounded by fast food or you just don’t have time to prepare a healthy meal. Preparing your own meal and snacks may take a little more time, but it will help you stay healthy.
Pembahasan mengenai karangan siswa di atas disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.28 Penilaian Karangan S19 Siklus I No. 1.
2.
3.
4.
Karangan Siswa S19
Penilaian a. Kesalahan Kalimat: ...[economy], health, [work and others stress] penggunaan [becomes] suddenly and has many effects. kosakata b. Pengulangan Seharusnya: ...[economic], health, [work, and other]. Stress [comes] “and” suddenly, it has many effects, for example.... Struktur kalimat Kalimat: The pattern of life people do complicated. tidak S-V-O Seharusnya: People do complicated pattern of life. Penyesuaian tata Kalimat: Those relaxation are connect each other. bahasa. Seharusnya: Those relaxation are connecting each other. Pemilihan Kalimat: - They need a long time to be [health] like usual kosakata again. - They [forbidden] to eat food which has a lot of fat or
109
carbohydrate. Seharusnya: - They need a long time to be [healthy] like usual again. - They [can not] eat food which has a lot of fat or carbohydrate.
Tabel 4.29 Penilaian Karangan S19 Siklus II No. 1.
2.
Penilaian Kesalahan dalam penggunaan to+infinitive
Karangan Siswa S07 Siklus II Kalimat: They are well on their way [to having] another healthy day. Seharusnya: They are well on their way [to have] another healthy day. Kesalahan dalam penyesuaian Kalimat: grammar Simple Present Tense lifestyle [does not always] so simple. Seharusnya: lifestyle [is not always] so simple. Berikut ini disajikan perbandingan hasil penilaian karangan S19 selama
dilakukan penelitian.
Tabel 4.30 Perbandingan Penilaian S19 Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II No.
Penilaian
Pratindakan
Siklus I
Siklus II
1.
Ketidaksesuaian verba dengan nomina
-
-
-
2.
Ketidaksesuaian verba dengan adjektiva
-
-
3.
Kesalahan penggunaan bentuk jamak
-
-
4.
Kesalahan pemilihan kosakata
-
5.
Penambahan kosakata
-
-
6.
Struktur kalimat tidak S-V-O
-
-
7.
Penyesuaian tata bahasa.
-
8.
Pengulangan kata hubung “and”
-
-
110
9.
Kesalahan dalam penggunaan
-
-
to+infinitive
Sesuai dengan tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi suatu perubahan pada hasil karangan siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan pada aspek penggunaan bahasa. Sama halnya dengan S07, S19 pun melakukan jenis kesalahan baru pada siklus I dan II yang tidak ditemukan pada pra tindakan. Pada siklus II jenis kesalahan yang dilakukan S19 berkurang dibandingkan dengan siklus I. Kosakata yang digunakan pada siklus II jauh lebih baik dan bervariasi dibandingkan dengan siklus I. Walaupun masih ditemukan kesalahan dalam karangan siklus II, tetap disimpulkan terjadi peningkatan pada aspek penggunaan bahasa dalam karangan S19. Adapun gambaran peningkatan mengenai penilaian aspek penggunaan bahasa Siklus I dan Siklus II pada karangan deskripsi siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.31 Penilaian Karangan Siswa secara Umum Berdasakan Aspek Penggunaan Bahasa Pratindakan Siklus I Siklus II Ketidaksesuaian verba dan Ketidaksesuaian verba Ketidaksesuaian verba nomina banyak ditemukan dengan nomina masih dengan nomina masih dalam karangan siswa. sering dilakukan. ditemukan tetapi dalam jumlah yang sedikit. Contoh: Contoh: 1. There are so many 1. There are so many Contoh: [beach] [kind] of sports, like 1. The causes of stress 2. [This] places [is] located soccer, basketball, [is] exams,work & in Sanur. badminton, relaxtionship. 3. In sindhu beach [that] so swimming, volleyball, 2. Stress causes [an many [visitor] specially in etc. effects]. the weekend. 2. Your body need [a 3. The [solution] are 4. There [is] many visitor. energy]. doing relaxation. 5. There[’s] some house 3. healthy body [is] all 4. The example of after My church. people dreams. [relaxation] are yoga,
111
6. Bali has many tourism 4. The solutions to keep [object], one of them [are] our health still Sanur Beach healthy are [avoid] smoking, set our Seharusnya: 1. There are so many goals, etc. [beaches] 5. Diet [do] not 2. [These] places [are] means...... located in Sanur. 3. In Sindhu Beach [there] Seharusnya: [are] so many [visitors] 1. There are so many especially in the weekend. [kinds] of sports, like 4. There [are] many visitors. soccer, basketball, 5. There [are] some houses badminton, after my church. swimming, volleyball, 6. Bali has many tourism etc. [objects], one of them [is] 2. Your body need Sanur Beach [energy]. 3. healthy body [is] all people’s dream. 4. The solution to keep our body still health are [avoiding] smoking, setting our goals, etc. 5. Diet [does] not means...
meditation,....... Seharusnya: 1. The causes of stress [are] exams,work & relationship. 2. Stress causes [many effects]. 3. The [solutions] are doing relaxation. 4. The example of [relaxations] are yoga, meditation,.......
Ditemukan ketidaksesuaian verba dengan adjektiva dalam beberapa karangan siswa. Contoh: The tourism objects in Bali are [interested]. Seharusnya: The tourism objects in Bali are [interesting].
Tidak ditemukan kesalahan dalam penyesuaian verba dengan adjektiva.
Tidak ditemukan kesalahan dalam penyesuaian verba dengan adjektiva.
Penyusunan kalimat belum menggunakan struktur yang tepat. Contoh: Tourist very like beautiful places in Bali one of them beach. Seharusnya:
Penyusunan kalimat belum menggunakan struktur yang tepat. Contoh: 1. If sleep seldom, we can be insomnia. 2. Diet often do young people persons now.
Sebagian besar karangan sudah mulai menyusun kalimat secara berstruktur, walau masih ditemukan beberapa kesalahan . Contoh: 1. Don’t eat anything when diet is not good
112
Tourists like beautiful places in Bali very much, one of them is beach.
Pengulangan kata banyak ditemukan dalam karangan siswa. Kalimat: On the east of the island of island of Bali, Seharusnya: On the east of Bali island,
3. Effort to devide time for sleep because sleep make you fresh and not stress. 4. The pattern of life people do complicated. 5. A lot of decrease stress with doing relaxation. 6. The humans became stress easily. That causes of exams, work and broken relationship. Seharusnya: 1. If we did not have enough sleep, we could get insomnia. 2. Young persons often do diet nowadays. 3. We have to divide time for sleeping because it makes us feel fresh and do not get stress. 4. People do complicated pattern of life. 5. A lot of people, usually decrease stress by doing relaxation. 6. Humans become stress easily, as the result of doing exams, works and have broken relationship. Pengulangan kata masih banyak dilakukan siswa dalam karangan mereka. Kalimat: 1. .....economy, health, work [and] others stress becomes suddenly [and] has
for your health. 2. We must avoid to drink coffee. Seharusnya: 1. We can not eat many kinds of food that are not good for diet. 2. We must to avoid drink coffee.
Pengulangan kata masih ditemukan pada beberapa karangan. Kalimat: [The] slim body is [the] dreaming of many girls in the world.
113
Kesalahan dalam pemilihan kata depan. Contoh: [ø] there you will enjoy the view like tourist who are in sunbathing and you can sport. Seharusnya: [Over] there you will enjoy the view like tourists who are having sunbathing and you can do sport too. Banyak ditemukan kalimat tanpa menggunakan kata kerja. Contoh: 1. There [ø] so many beach.
many effects. 2. [That] thing to avoid [that] are caffeine, smooking, and also alcohol. 3. Vegetable is low in fat, many vitamins and fibre and than breads and cereals, breads and cerealsis low calory. Seharusnya: 1. ......economic, health, work, and others. Stress comes suddenly, it has many effects, for example....... 2. We can decrease stress by avoiding caffeine, smooking, and also alcohol. 3. Vegetable is low in fat, it contains many vitamins and fibre. After that, bread and cereals are contains low calory.
Seharusnya: Slim body are many girls’s dream in the world.
Tidak ditemukan kalimat dalam karangan yang menggunakan kata depan kurang sesuai.
Tidak ditemukan kalimat dalam karangan yang menggunakan kata depan kurang sesuai.
Tidak ditemukan kalimat tanpa unsur kata kerja.
Tidak ditemukan kalimat tanpa unsur kata kerja.
114
2. Torist very like beautiful places in Bali one of them [ø] beach. 3. In sindhu beach [that] [ø] so many visitor specially in the weekend. Seharusnya: 1. There [are] so many beaches. 2. Tourists like beautiful places in Bali very much, one of them [is] beach. 3. In Sindhu Beach [there ] [are] so many visitors especially in the weekend. Tidak tampak penggunaan kata ganti dalam beberapa karangan siswa. Contoh: One of [ø] is sindhu beach. Seharusnya: One of [them] is sindhu beach. Tidak ditemukan kesalahan dalam penggunaan kata hubung pada awal kalimat.
Kalimat sudah menggunakan kata ganti yang tepat.
Kalimat sudah menggunakan kata ganti yang tepat.
Kesalahan penggunaan kata hubung pada awal kalimat banyak ditemukan. Contoh: 1. [And] keep our health we must avoid to smoking consumption alcohol and caffeine. 2. [Because] young people persons scared their body fat. 3. [So that], consulate to doctor.
Tidak ditemukan kesalahan dalam penggunaan kata hubung pada awal kalimat.
Seharusnya: 1. [Keep] our body healthy by avoiding smoking, consumption alcohol, and caffeine. 2. [Young] people too worried their body are getting fat.
115
Ditemukan kesalahan penggunaan to+infinitive pada beberapa karangan siswa Contoh: Many people come [to taking] pict. Seharusnya: Many people come [to take] pictures.
Kesalahan pemilihan kosakata banyak dilakukan. Kalimat: There we can [ø] surfing, play football and [watch] sunset. Seharusnya: There we can [go] surfing, play football and [see] sunset.
Ditemukan karangan yang harus dilakukan penambahan kosakata. Contoh: 1. In sindhu beach [that] so many visitor [specially] in the weekend. Seharusnya: 1. In Sindhu Beach [there] are so many visitors [especially] in the weekend. Ditemukan karangan yang harus mengalami
3. [We] have to consultate our health to doctor. Tidak ditemukan kesalahan penggunaan to+infinitive.
Kesalahan pemilihan kosakata masih banyak ditemukan. Kalimat: 1. Stress usually [get for] children, worker, teacher, etc. 2. Both young [or] old people. Seharusnya: 1. Stress usually [attack] the children, workers, teacher, et cetera. 2. Both young [and] old people. Ditemukan karangan yang harus dilakukan penambahan kosakata.
Ditemukan kesalahan penggunaan to+infinitive pada beberapa karangan siswa. Contoh: They are well on their way [to having] another healthy day. Seharusnya: They are well on their way [to have] another healthy day. Kesalahan pemilihan kosakata masih bnayak ditemukan. Kalimat: 1. [The last], we should avoid smoking. 2. Stress will [come] if we never keep our health healthy. Seharusnya: 1. [Lastly], we have to avoid smooking. 2. We can [get] stress, if never keep our body healthy. Tidak ditemukan karangan yang harus dilakukan penambahan kosakata.
Kalimat: 33% [ø] can we use for sleep. Seharusnya: 33% of [our time] we can use for sleep.
Ditemukan karangan yang harus mengalami
Ditemukan karangan yang harus mengalami
116
penghilangan beberapa unsur kalimat. Kalimat: 1. [bali] has many exotics and unique cultur places to visit in [Bali]. 2. there you will enjoy the view like tourist who are [in] sunbathing and you can [ø] sport.
Seharusnya: 1. Bali has many exotics and unique culture places that can be visited too.[ ø] 2. [Over] there you will enjoy the view,[for example] tourists who are [ø] sunbathing and you can [do] sport.
Penggunaan kata depan yang kurang sesuai dalam kalimat. Contoh: 1. I usually go to My Church [in] Sunday. 2. Not far [off] Sanur beach there are also dive and.........
penghilangan beberapa unsur kalimat. Kalimat: 1. [The] human became stress easily. 2. Diet often do young people [persons] now. Seharusnya: 1. [Humans] become stress easily. 2. Young people usually doing diet nowadays.
Tidak ditemukan penggunaan kata depan yang kurang sesuai dalam kalimat.
penghilangan beberapa unsur kalimat. Kalimat: The solutions [is] keep our health [still healthy] are avoid smooking.
Seharusnya: The solution to keep our healthy is avoid smooking.
Tidak ditemukan penggunaan kata depan yang kurang sesuai dalam kalimat.
Seharusnya: 1. I usually go to my church [on] Sundays. 2.Not far [from] Sanur Beach there are also diving and........
4) Aspek Mekanik Peningkatan pada aspek mekanik diambil contoh tulisan yang dicuplik dari S10 (siswa dengan nilai terendah pada tes pratindakan) dan S31 (siswa dengan nilai tertinggi pada tes pratindakan).
117
Tabel 4.32 Perbandingan Karangan S10 Siklus I dan Siklus II Karangan S10 Siklus I
Karangan S10 Siklus II
How to Cure Strees?
How to cure stress?
Strees is a bigest problem in every country in this world. Stress can out caused: exam, work, trouble in relationships and many more. The effects from strees is like, anxious, always look not happy, cry, insomnia and the worst is diarrhe, and for the solutions we can take relaxation like yoga, meditation, etc and set goals or we can do exercise like warm up, aerobic, treadmill and many more. So, it is some trick how to cure strees. If that not give you effect you can called doctor or medicine to help your problem.
Stress is the biggest problem in the world. Stress is caused by too much work, examination, and trouble in relationship. The effect from stress is like anxious, cry, insomnia, does not look happy and the worst is diarrhea. Based on surgey those people who feel stress are easier to get heart attack. America is the country with the biggest population. Based on survey, half of America people are getting stress. Stress can make you get heart attack but you can cure stress. Sleep is one solution to cure stress because sleep can make we relax and make our brain more productive. But if sleep is not giving you effect you can take meditation. First you must search a comfortable place and you can start the meditation and you can use aromatheraphy oil to make you more relax.
Pada siklus I, tulisan S10 masih mengalami masalah dalam aspek mekanik. Kesalahan dalam penulisan kata dan penggunaan tanda baca masih dilakukan. Penyusunan aspek kalimat dalam satu paragraf sudah mulai menerapkan unsur kohesi dan koherensi. Meskipun demikian, tetap perlu diadakan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II setelah dilakukan peer editing dapat dilihat karangan siswa menjadi lebih baik dalam aspek mekanik. Tidak ada kesalahan dalam penggunaan tanda baca dan penulisan kata seperti yang dilakukan pada siklus I. Adapun
118
kesalahan yang dilakukan, yaitu dalam penggunaan aspek kebahasaan. Dengan demikian, pada karangan siswa telah mengalami peningkatan dalam siklus II ini. Tabel 4.33 Perbandingan Karangan S31 Siklus I dan Siklus II Karangan S31 Siklus I
Karangan S31 Siklus II
Stress
The Influence of Stress for Body
Health is very important for our body. We must keep our health. If we health we can do many activities. Stress is one of the factor that disturb our health. Stress is cause from exam, work and relationships. The solutions for decrease stress are do relaxation, set goals and exercise. One of the relaxation can we do are yoga and meditation. Yoga and meditation can make our body relax and make our body health. Exercise is very important for decrease stress. The kinds of Exercise that can we do at home like playing basketball, run and etc. And keep our health we must avoid to smoking consumption alcohol and caffeine. Stress can make many negative effects, there are can make we cry, diarrhea, insomnia and anxious.
Health is very important for our body. If we health we can do many activities. Stress is one of the factors that disturb our health. Stress is simply a reaction to a stimulus that disturbs our physical or mental equilibrium. Stress causing hormone such as adrenaline and cortisol. A little bit of stress, known as “acute stress”, can be exciting it keep us active and alert. But long term or “chronic stress”, can have detrimental effects on health. Stress is causes of exam, work and relationships. The solutions for decrease stress like relaxation, set goals, exercise. The relaxation we can do like yoga and meditation. Yoga and meditation can make our body relax. The exercise is very important for decrease stress. The example of exercise are swim, run, play basketball, and etc. Keep our health, by avoid to smoke, consume alcohol and caffeine. Stress has many negative effects, there are can make we cry, diarrhea, insomnia and anxious.
Pada karangan S31 siklus I tidak lebih baik daripada tulisan pratindakan. Kesalahan dalam aspek mekanik yang muncul adalah penggunaan huruf kapital dan penggunaan kata hubung “and” di awal kalimat. Kesalahan penggunaan kata hubung pada awal kalimat banyak ditemukan pada karangan siswa lainnya.
119
Kesalahan dalam aspek penggunaan kebahasaan juga ditemukan pada karangan S31 siklus I. Pada siklus II, karangan S31 sudah mengalami peningkatan. Penulisan kata, penggunaan tanda baca, dan kata hubung sudah tepat. Karangan sudah memenuhi unsur kohesi dan koherensi. Adapun penilaian pada aspek mekanik secara umum pada karangan siswa lainnya adalah sebagai berikut.
Tabel 4.34 Penilaian Karangan Siswa secara Umum Aspek Mekanik No. Tulisan Siswa Pratindakan 1. Dalam setiap karangan siswa, ditemukan kesalahan dalam penulisan kata yang bersifat umum dengan jumlah yang cukup banyak. Contoh: a. [Torist] very like beautiful places in Bali one of them beach. b. Bali has many exotics and unique [cultur] places to visit in Bali. Seharusnya: a. [Tourists] likes the beautiful places in Bali very much, one of them is beach. b. Bali has many exotics, and unique [culture] places to visit.
Tulisan Siswa Siklus I Masih ditemukan kesalahan dalam penulisan kata pada beberapa karangan siswa. Contoh Kalimat: a. the worst is [diarrhea], b. That thing to avoid that are caffeine, [smoking], and also alcohol. c. [Strees] is the biggest problem in the world. d. .....vegetable is low in fat, many vitamins and fibre and [than]breads.... e. [Bisides] control your food for diet,...... f. There [enaught] many vitamins..... g. Based on that you must [devide] your time. h. The kinds of [Exercise] that can we do at home like playing basketball, run and etc. i. Strees is a [biggest] problem in every country in this world.
Tulisan Siswa Siklus II Hampir seluruh siswa telah melakukan penulisan kata dengan baik dan benar, kesalahan yang ditemukan hanya dalam beberapa karangan siswa dengan jumlah yang sedikit dan memerlukan susunan huruf yang bersifat kompleks. Contoh Kalimat: a. The causes of stress is exams, works and [relaxtionship]. Seharusnya: a. The causes of stress are doing many exams, works and [relationship].
120
2.
Seharusnya: a. the worst is [diarrhea], b. That thing to avoid that are caffeine, [smooking], and also alcohol. c. [Stress] is the biggest problem in the world. d. .....vegetable is low in fat, many vitamins and fibre and [then]breads.... e. [Besides] control your food for diet,...... f. There are [enough] vitamins in it.... g. Based on that, you must to [divide] your time for sleep. h. The kinds of [exercise] that can we do at home like playing basketball, run and etc. i. Strees is the [biggest] problem in every country in this world. Banyak siswa keliru dan Masih ditemukan menulis kata dengan kesalahan dalam penulisan menggunakan huruf kata yang menggunakan kapital. huruf kapital pada beberapa karangan. Contoh Kalimat: 1. [bali] has many exotics Contoh Kalimat: and unique cultur places a. So that consulate to to visit in Bali. doctor, [Working] out, 2. [M]y [F]avorite [P]lace. and set the foods menu 3. [M]y [F]avorite place is and also friendship. [M]y [C]hurch. Seharusnya: 4. My [C]hurch is located a. So that, consultate your on Gatsu street. health to doctor, 5. .......[B]ypass..... [working] out, set the 6. In Sanur [b]each.... foods menu and also 7. Sanur beach is also friendship. known as [Sunrise] beach as opposed to Kuta.
Tidak ditemukan kesalahan pada karangan siswa yang menggunakan huruf kapital dalam penulisan kata.
121
3.
Seharusnya: 1. [Bali] has many exotics, and unique culture places to visit. 2. [m]y [f]avorite [p]lace. 3. My [f]avorite place is [m]y [c]hurch. 4. My [c]hurch is located on Gatsu street. 5. ......bypass....... 6. In Sanur [Beach] 7. Sanur Beach is also known as [sunrise] beach as opposite of Kuta Beach. Kesalahan penggunaan tanda baca yang paling banyak ditemukan adalah penggunaan koma dan titik. Contoh kalimat: 1. bali has many exotics[ø] and unique cultur places to visit in Bali. 2. Bali is often called as the island of thousand temples[,] One of them is called Tanah Lot temples. Seharusnya: 1. Bali has many exotics[,] and unique culture places to visit. 2. Bali is often called as the island of thousand temples[.] One of them is called Tanah Lot.
Ditemukan kesalahan pada penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, dan lambang (&). Contoh Kalimat: a. Better, we avoid to drink alcohol [&]caffeine[.] because alcohol [&] caffeine are not good for our health. b. One of the way, by eat healthy food[.] [S]uch as[:] fruits, vegetables, breads and cereals. Seharusnya: a. Better, we avoid to drink alcohol [and] caffeine [,] because alcohol [and] caffeine are not good for our health. b. One of the way, by eat healthy food[,] such as [ø] fruits, vegetables, breads and cereals.
Tidak ditemukan kesalahan dalam penggunaan tanda baca jenis apapun pada karangan siswa.
122
4.3 Kendala-kendala yang Muncul dalam Penerapan Kombinasi Mind Mapping dan Facebook Community Sesuai dengan pemaparan hasil belajar di atas menunjukkan bahwa untuk keberhasilan proses dan produk pembelajaran menulis karangan deskripsi, dapat ditingkatkan dengan mengaplikasikan model pembelajaran mind mapping dan facebook community. Kombinasi ini sekaligus dapat menjadikan pembelajaran tetap menarik dan dapat menumbuhkembangkan motivasi dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa. Menurut teori konstruktivisme yang terpenting adalah bagaimana siswa mampu memotivasi dirinya sendiri untuk lebih aktif mengemas informasi menjadi ilmu pengetahuan. Melalui media facebook, membuat siswa menjadi lebih aktif dalam menggali informasi dan menumbuhkan beberapa karakter, diantaranya bertanggung jawab, menimbulkan rasa ingin tahu, mandiri, menghilangkan rasa malu dan takut. Media facebook juga memberikan waktu dan tempat yang flexible bagi siswa untuk tetap belajar. Beberapa kendala yang muncul selama pelaksanan tindakan adalah sebagai berikut.
4.3.1 Kendala-kendala yang Ditemukan pada Siklus I Kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanakan tindakan adalah seperti berikut. 1) Secara teknis, siswa bermasalah dengan pengaturan waktu. Siswa mengalami kekurangan waktu untuk membuat karangan deskripsi ketika topik ditentukan oleh guru. Selain itu, hal ini juga terjadi akibat siswa yang terlihat asyik dalam membuat mind mapping sehingga perhatian siswa hanya terpusat pada
123
pembuatan mind mapping dan tergesa-gesa mengembangkannya dalam bentuk karangan ketika diumumkan waktu segera berakhir. 2) Kebiasaan guru yang selalu membantu siswa untuk menerjemahkan kalimat yang sulit membuat siswa menjadi ketergantungan dan tidak mau berusaha sendiri. 3) Suasana kelas yang menjadi gaduh dan mengganggu konsentrasi siswa lainnya ketika guru menerjemahkan bahasa Inggris yang tidak diketahui oleh siswa mereka.
4.3.2 Kendala-kendala yang Ditemukan pada Siklus II Kendala yang muncul dalam pelaksanaan siklus II adalah sewaktu pelajaran dipindahkan ke ruang media, suasana kelas menjadi lebih gaduh daripada sebelumnya yang dilakukan di ruang kelas. Ketika diadakan tes akhir masalah yang muncul seputaran pengaturan waktu. Meskipun waktu telah diatur sedemikian rupa, tetap saja siswa terlihat tergesa-gesa dalam melakukan peer editing.
124
BAB V KURIKULUM, SILABUS, RPP, DAN EVALUASI
5.1
Kurikulum SMAK Anugrah Global Tourism Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan siswa. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19, Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas hal-hal berikut. 1) Standar Isi dan Standar Proses 2) Standar Kompetensi Lulusan 124
125
3) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4) Standar Sarana dan Prasarana 5) Standar Pengelolaan 6) Standar Pembiayaan 7) Standar Penilaian Pendidikan Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Untuk memenuhi amanat undangundang tersebut dan mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMAK Anugrah Global Tourism Denpasar sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan kurikulum. Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan siswa. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada dinas terkait dan yang berkepentingan dalam dunia pendidikan. Kurikulum SMAK Anugrah Global Tourism Denpasar secara keseluruhan mencakup hal-hal di bawah ini. 1) Struktur dan muatan kurikulum 2) Beban belajar siswa 3) Kalender Pendidikan 4) Silabus 5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
126
Kurikulum SMAK Anugrah Global Tourism Denpasar disusun dan dikembangkan oleh segenap warga sekolah dan komite sekolah dengan berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi yang dimuat oleh BSNP. Kurikulum SMAK Anugrah Tourism Denpasar disusun dan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya. Kurikulum SMAK Anugrah Global Tourism Denpasar dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi siswa disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan siswa, dan tuntutan lingkungan. Siswa memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. 2) Beragam dan terpadu Kurikulum SMA Anugrah Global Tourism Denpasar dikembangkan dengan memerhatikan keragaman karakteristik siswa, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
127
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Kurikulum SMAK Anugrah Global Tourism Denpasar dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar siswa untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan Kurikulum SMAK Anugrah Global Tourism Denpasar dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. 5) Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum SMA Anugrah Global Tourism Denpasar mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan, dan mata pelajaran direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antara semua jenjang pendidikan.
128
6) Belajar sepanjang hayat Kurikulum SMA Anugrah Global Tourism Denpasar diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan siswa yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memerhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum SMA Anugrah Global Tourism Denpasar dikembangkan dengan memerhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan moto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
5.2
Silabus Silabus merupakan pola dasar dari kegiatan pembelajaran. Dalam silabus
dapat dilihat proses pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pembelajaran. Penyusunan silabus yang digunakan pada penelitian ini pada dasarnya bertujuan sama dengan silabus yang disediakan oleh sekolah. Format yang digunakan juga disesuaikan. Adapun penyajian silabus dalam penelitian adalah sebagai berikut.
129
SILABUS
Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskripsi
Materi Pokok/ Pembelajaran
: SMAK Anugrah Global Tourism : Bahasa Inggris :X/2 : Writing Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (narasi, deskripsi, eksposisi)
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
Contoh ●Membaca paragraf Teks tulis deskripsi pola ●Mengidentifikasi deskripsi karakteristik paragraf deskripsi ●Membuat draft teks deskripsi Pola ●Menulis paragraf pengemdeskripsi bangan ●Menulis paragraf paragraf deskripsi dengan deskripsi menggunakan kombinasi model pembelajaran mind mapping dan media Kerangka pembelajaran karangan facebook deskripsi community ●Melakukan koreksi teman sejawat untuk menyempurnakan draft ●Menyempurnakan draft berdasarkan koreksi teman
Mengetahui, Kepala Sekolah
Maria Christina Uriyanti
Indikator
● Mendaftar topiktopik yang dapat dikembang-kan menjadi paragraf deskripsi berdasarkan hasil pengamatan ●Menyusun kerangka paragraf deskripsi ●Mengembang-kan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf deskripsi. ●Menyusun kerangka paragraf dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran mind mapping dan media pembelajaran facebook community ●Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf deskripsi dengan model pembelajaran mind mapping ● Menyunting paragraf deskripsi yang dibuat.
Karkter Komu nikatif, Percay a diri, Kerja sama, berpiki r logis, kritis, kreatif dan inovati f.
Bentuk Teknik Instrument Tugas Daftar individu Pertanyaan Tugas Kelompok Praktik menulis deskrips i
Contoh Instrument Please write descriptive paragraph with topic Health
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
12 Englis x h in 45 Mind menit Gram mar In Use Globa l Acces s to the world of work Englis h Onlin e Jakart a Post
Denpasar, 15 Januari 2013 Guru Mata Pelajaran,
Ni Made Yuliati, S.S., M.Hum.
130
Sebagai pembanding, berikut ini disertakan silabus asli yang disediakan disekolah tersebut. SILABUS
Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis fungsional pendek
: SMAK Anugrah Global Tourism : Bahasa Inggris :X/2 : Writing Mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis fungsional pendek dan esai sederhana berbentuk deskripsi dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Materi Pokok/ Kegiatan Indikator PemPembelajaran belajaran Teks tulis ●Membaca teks karangan ●Menggunakan berbentuk deskripsi kalimat simple deskripsi ●mendiskusikan beberapa present tense aspek dari teks seperti isi dalam membuat dan struktur teks. sebuah deskripsi. ● Membuat draft teks secara individual. ●Menghasilkan teks ● Melakukan koreksi untuk berbentuk penyempurnaan draft dengan deskripsi. teman sebangku. ●Menyempurnakan draft berdasarkan hasil koreksi teman.
Penilaian Alokasi Waktu
Karakter Komunikatif, Percaya diri, Kerja sama, berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif.
Tugas
4x45 menit
Sumber Belajar English in Mind
Portofolio Gramma r In Use Global Access to the world of work English Online Jakarta Post
Mengetahui, Kepala Sekolah
Maria Christina Uriyanti
Denpasar, 15 Januari 2013 Guru Mata Pelajaran,
Ni Made Yuliati, S.S., M.Hum.
Perbedaan antara silabus yang disediakan sekolah dan silabus yang digunakan dalam penelitian terletak pada beberapa bagian. Perbedaan pertama terletak pada pengembangan materi pembelajaran. Dapat dilihat pada silabus sekolah, pengembangan materi pembelajaran belum relevan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan apabila dibandingkan dengan silabus penelitian
131
materi pembelajaran telah disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dan alokasi waktu yang ditetapkan. Perbedaan kedua terletak pada aspek penilaian. Dalam silabus sekolah aspek penilaian tidak dijabarkan secara rinci seperti yang disusun pada silabus penelitian. Perbedaan ketiga dapat dilihat pada silabus sekolah yang tidak memerhatikan perkembangan ilmu dan teknologi dalam penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator. Perbedaan ketiga ini telah diterapkan dalam silabus penelitian. Perbedaan terakhir yang dapat dilihat dalam silabus sekolah yaitu terletak pada cakupan indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan jenis evaluasi belum cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
5.3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan penjabaran dari silabus yang
disusun setiap kali pertemuan oleh guru dan di dalamnya tercermin kegiatan antara guru dan murid untuk mencapai kompetensi yang sudah ditentukan. Berikut ini merupakan contoh RPP yang digunakan pada siklus pratindakan. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pratindakan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Aspek / Skill
: SMAK Anugrah Global Tourism : Bahasa Inggris : X/2 : 2 x 45 menit : Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf : Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskripsi : 1. Menyebutkan pengertian karangan deskripsi 2. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi karangan deskripsi. 3. Menyusun kerangka karangan deskripsi 4. Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi paragraf deskripsi : Writing
132
1. Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran siswa dapat : a. Menyebutkan pengertian karangan deskripsi dengan bahasa mereka sendiri b. Mendaftar topik-topik untuk dikembangkan menjadi karangan deskripsi c. Menyusun kerangka karangan deskripsi d. Mengembangkan kerangka menjadi karangan deskripsi 2. Materi Pembelajaran 1. Pola pengembangan paragraf dalam karangan deskripsi 2. Ciri/ karakteristik karangan deskripsi 3. Kerangka paragraf dalam karangan deskripsi 3. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi 4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No. Kegiatan 1. Kegiatan Awal a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek absensi siswa. b. Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan diawali apersepsi dari guru. 2. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan pengertian karangan deskripsi. b. Guru menjelaskan karakteristik dari karangan deskripsi dan cara pengembangan setiap paragraf. c. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang kurang dipahami dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menulis karangan deskripsi dengan tema bebas. e. Siswa membuat kerangka karangan deskripsi. f. Siswa mengembangkan kerangka menjadi karangan deskripsi. g. Hasil karangan dikumpulkan 3. Kegiatan Akhir - Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. - Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam perpisahan.
Alokasi Waktu
Metode
10 menit
Ceramah
65 menit
Tanya Jawab Pemodelan, Ceramah, Penugasan
15 menit
Tanya jawab
5. Sumber Belajar a. Communication in English. Examples and Models. Functions. Walter b. New Interchange. English for International Communication. Jack C. Richards. c. Teacher-made materials d. English in mind
133
e. Grammar in use f. Global Access to the world of work
6. Penilaian a. Teknik : Pertanyaan secara tertulis individu. b. Bentuk Instrumen : Tes kemampuan menulis deskripsi c. Instrumen : 1. In a peace of paper please make paragraphs descriptive with free topic 2. Make minimal one paragraph and minimum sentences in each paragraph consists of 5 sentences! 3. Pay attention with the content, organization, language use, and mechanisme 4. Time 45 minutes! 5. Do the task by yourself! d. Pedoman Penilaian : No Aspek Kriteria Bobot Skor
1.
2. 3. 4.
Isi
Ketepatan tulisan dengan judul. Kesesuaian tulisan dengan objek. Penciptaan kesan pembaca. Organisasi Pengembangan kalimat menjadi paragraf. Urutan berpikir. Penggunaan Ketepatan penggunaan bentuk kebahasaan Bahasa Kosakata Mekanik Ejaan dan tanda baca Penyusunan paragraf menjadi karangan deskripsi Jumlah Skor maksimal = 100 Perhitungan nilai akhir dalam skala 0--100 adalah sebagai berikut. skor perolehan Nilai akhir = x skor ideal (100) skor maksimum(100)
Mengetahui Kepala Sekolah
Maria Christina Uriyanti
5.4
Terendah
Tertinggi
5 5 0 5 5 5 5 5 5 40
15 15 5 15 10 10 10 10 10 100
Denpasar, 15 Januari 2013 Guru Mata Pelajaran,
Ni Made Yuliati, S.S., M.Hum
Evaluasi Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui dampak dari
pelaksanaan tindakan terhadap kegiatan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMAK Anugrah Global Tourism. Instrumen yang digunakan adalah tes menulis karangan deskripsi. Adapun tes tersebut adalah sebagai berikut.
134
Tabel 5.1 Jenis Evaluasi No. 1.
2.
3.
Tahap Pra tindakan
Siklus I
1. 2. 3. 1.
Siklus II
2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Evaluasi Please make paragraphs descriptive with free topic! Apply the right structure, capitalization, vocabulary Time 45 minutes! Please make mind mapping and develop it into paragraphs descriptive with topic “Health” Each paragraph consists of 5 sentences! Apply the right structure, capitalization, vocabulary Time 45 minutes! Please do peer editing about your last descriptive paragraph with topic “Health”! Develop the idea in each paragraph, using supporting sentences! Apply the right manner about content, mechanisme, organization, language using. Time 45 minutes!
135
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
dapat disimpulkan sebagai berikut. 1)
Kemampuan siswa menulis karangan deskripsi sebelum penerapan kombinasi mind mapping dan facebook community dilihat dari hasil penyebaran kuesioner awal yaitu 28 orang (93,3%) menyukai pelajaran bahasa Inggris, tetapi hanya sebagian siswa, yaitu 15 orang (50%) yang tertarik dalam pelajaran menulis karangan deskripsi. Hasil kuesioner di atas sangat mendukung hasil tes awal (pra-tindakan) yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sebanyak 25 siswa (83,33%) belum memeroleh nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk pelajaran bahasa Inggris khususnya menulis yaitu di atas 75 dan hanya 5 siswa (16,66%) yang memeroleh nilai sesuai ataupun di atas KKM. Nilai rata-rata kelas kemampuan awal siswa menulis deskripsi sebesar 67,26. Adapun nilai minimal dari tahap awal (pratindakan) adalah 60 dan nilai maksimal adalah 83. Kesalahan yang dilakukan dalam aspek isi, organisasi, penggunaan bahasa, dan mekanik banyak ditemukan.
2)
Kemampuan siswa menulis karangan deskripsi setelah penerapan kombinasi mind mapping dan facebook community ditemukan suatu peningkatan, baik pada proses maupun produk pembelajaran. Peningkatan proses meliputi perubahan situasi pembelajaran yang lebih kondusif. Peningkatan hal 135
136
produk dapat dilihat dari perbandingan hasil kuesioner dan nilai rata-rata kelas. Dari hasil penyebaran kuesioner pascatindakan, perhatian siswa terhadap
menulis
karangan
deskripsi
meningkat
100%
sehingga
menimbulkan minat pada diri siswa pada saat menulis deskripsi. Hal ini didukung pula terjadinya peningkatan dari hasil rata-rata kelas. Dari ratarata kelas pada pratindakan sebesar 67,26 meningkat menjadi 72,7 pada pelaksanaan tindakan siklus I dan kembali meningkat pada siklus II menjadi 78,3. Pada aspek isi kesalahan yang terjadi pada siklus I hampir tidak muncul lagi dalam siklus II. Kesalahan yang muncul dalam aspek organisasi siklus I seperti pengembangan kalimat penjelas dalam setiap paragraf, urutan penjelasan karangan yang tidak konsisten mulai lebih baik pada siklus II. Kesalahan yang terjadi pada aspek penggunaan bahasa masih seputaran pemilihan kosakata dan penggunaan tata bahasa yang kurang tepat. Aspek mekanik pada siklus II sebagian besar telah menerapkan penggunaan tanda baca yang tepat, ejaan yang baik dan benar, serta penerapan kohesi dan koherensi yang sesuai. Jarang ditemukan kesalahan dalam penggunaan kohesi seperti yang dilakukan pada siklus I. 3)
Kendala-kendala yang ditemukan dalam proses pelaksanaan penelitian, yaitu pada siklus I, secara teknis siswa bermasalah dengan pengaturan waktu. Selain itu, kendala kedua adalah kegaduhan yang terjadi di kelas akibat siswa yang terus bertanya kepada guru mengenai terjemahan bahasa Inggris yang tidak diketahui untuk tulisan mereka. Pada siklus II, kendala yang muncul adalah suasana kelas menjadi lebih gaduh ketika pelajaran
137
dilakukan di ruang multimedia. Ketika diadakan tes akhir masalah yang muncul adalah seputaran pengaturan waktu.
6.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan menulis deskripsi, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. 1)
Saran bagi guru mata pelajaran bahasa Inggris Pembelajaran
hendaknya
disusun
menggunakan
beraneka
model
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil dan proses pembelajaran. 2)
Saran bagi siswa Penerapan model pembelajaran mind mapping dan facebook community
harus tetap dilaksanakan semaksimal mungkin agar hasil yang diperoleh lebih meningkat. 3)
Saran bagi peneliti selanjutnya Penelitian yang menggunakan treatment kombinasi antara mind mapping
dan facebook community ini sangat memungkinkan apabila dilakukan penelitian lanjutan, terutama pada pembelajaran menulis yang lain seperti narasi dan eksposisi.