BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dinas Kesehatan adalah suatu instansi pemerintah dalam unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah naungan Walikota serta bertanggung jawab langsung pada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sekretariat atau sekretaris membawahi beberapa kepala Sub bagian yaitu, Kepala Sub Bagian Perencanaan, Kepala Sub Bagian Umum dan Pelayanan, Kepala Sub Bagian Keuangan. Tugas pokok Dinas Kesehatan adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah sesuai dengan asas otonomi serta kewajiban pembantuan dalam bidang kesehatan di lingkup daerah atau kabupaten. (Peraturan Walikota Medan No.43 Tahun 2010). Dalam Dinas Kesehatan ini juga diperlukan perencanaan dan perlunya menganalisis laporan keuangan dengan mengetahui anggaran pemasukan maupun pengeluaran. Analisis adalah proses perencanaan yang terdiri beberapa
bagian
atau
komponen
yang
saling
berhubungan
atau
berkesinambungan agar mendapatkan pengertian yang berupa sumber informasi
yang
tepat
serta
memiliki
pemahaman
arti
keseluruhan.
(Subramanyam, 2005:52). Sedangkan laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang mendasari angka-angka tersebut. (Brigham & Houston, 2006:44).
1 Universitas Sumatera Utara
2
Tujuan laporan keuangan menurut (Kasmir, 2008:73), antara lain: 1. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit, dan keputusan lain yang sejenis. 2. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian proses penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo sekuritas, dan pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan. 3. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya. Anggaran pada Dinas Kesehatan ini tidak bisa dilihat dari perhitungan Laba Rugi karena Dinas Kesehatan merupakan suatu instansi pemerintah yang laporan keuangannya direalisasikan melalui dana PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang mana PAD adalah dana yang diperoleh dari biaya pengobatan masyarakat yang tidak memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk), sedangkan yang termasuk di dalam pengeluaran Dinas Kesehatan adalah Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal yang termasuk dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), DAK (Dana Alokasi Khusus), dan BOK (Biaya Operasional Kesehatan). Dalam hal rencana penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan pada Dinas Kesehatan Kota Medan semuanya tertuang dalam sebuah anggaran yaitu anggaran kas. Menurut (Nafarin, 2004:122), Anggaran Kas (Cash
Universitas Sumatera Utara
3
Budget) merupakan skedul yang menyajikan perkiraan aliran kas masuk dan kas keluar suatu perusahaan selama periode tertentu pada waktu yang akan datang. Periode penyusunan anggaran kas ini dapat disusun untuk waktu tahunan, semester, triwulan, bulanan, bahkan harian. Namun pada umumnya perusahaan menggunakan anggaran kas bulanan yang disusun untuk jangka waktu tiga bulan, enam bulan, sampai satu tahun. Anggaran kas untuk jangka waktu yang lebih panjang digunakan untuk perencanaan yang bersifat umum dan menyeluruh, sedangkan anggaran kas dalam jangka waktu yang lebih pendek biasanya untuk pengendalian kas yang lebih riil dan spesifik. Anggaran kas dapat tersusun secara terencana, transparan, dan akuntabel karena adanya perencanaan dan pengendalian kas yang optimal. (Nafarin, 2000:49), berpendapat bahwa dengan adanya perencanaan dan pengendalian kas, maka penyusunan anggaran kas secara terperinci akan bermanfaat untuk : 1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk dan uang kas keluar, sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal ditambah penerimaanpenerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi dengan pengeluaranpengeluaran kas pada waktu yang sama. 2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit maupun surplus. Defisit terjadi bilamana pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi bilamana pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga jumlah saldo kas akhir periode mengalami peningkatan.
Universitas Sumatera Utara
4
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek atau jangka panjang. Dengan terjadinya defisit, kas perusahaan perlu mencari dana tambahan dari sumber yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan adanya surplus yang diketahui lama sebelumnya, dapat dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan yang paling menguntungkan. 4. Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit. Besar kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan membelanjakan modal kerjanya. Kemampuan pembelanjaan modal kerja ini pada gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan untuk menggunakan kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan volume penjualan. 5. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan suatu jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme otorisasi pengeluaran kas. Dengan demikian anggaran tidak akan terlampaui dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas perusahaan. 6.
Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian, uraian dalam arus kas masuk maupun kas keluar dapat diketahui yang menjadi penyebabnya.
Universitas Sumatera Utara
5
Dalam penyusunan anggaran tentunya dapat dilakukan secara optimal, sehingga Dinas Kesehatan Kota Medan berupaya untuk mengelola anggaran sesuai dengan program pemerintah. Untuk itu peneliti memberi informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas pada Dinas Kesehatan Kota Medan melalui Laporan Realisasi Anggaran.
Laporan Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kota Medan 31 Desember 2013 Uraian PENDAPATAN
Anggaran
Realisasi
Lebih / (Kurang)
1.327.470.000,00
450.316.025,00
(877.153.975,00)
PENDAPATANASLI DAERAH
1.327.470.000,00
450.316.025,00
(877.153.975,00)
Pendapatan Restribusi Daerah
1.327.470.000,00
450.316.025,00
(877.153.975,00)
218.393.900.000,00
175.617.224.360,00
(42.776.675.640,00)
212.471.147.600,00
173.997.134.860,00
(38.420.012.740,00)
Belanja Pegawai
138.496.090.000,00
123.719.774.439,00
(14.776.315.561,00)
Belanja Barang
73.921.057.600,00
50.277.360.421,00
(23.634.697.179,00)
5.976.752.400,00
1.620.089.500,00
(4.356.662.900,00)
Belanja Peralatan dan Mesin
5.976.752.400,00
1.620.089.500,00
(4.356.662.900,00)
Belanja Bangunandan Gedung
326.150.000,00
326.150.000,00
0,00
Surplus / (Defisit)
(217.066.430.000,00)
(175.166.908.335,00)
(41.899.521.665,00)
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(217.066.430.000,00)
(175.166.908.335,00)
(41.899.521.665,00)
BELANJA BELANJA OPERASI
BELANJA MODAL
(SILPA)
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Medan, 2014
Universitas Sumatera Utara
6
Mengingat peran penting penyusunan anggaran dalam perusahaan adalah suatu keharusan bagi setiap perencanaan dan pengendalian manajemen perusahaan, maka tanpa memahami konsep dan tanpa menguasai teknik penyusunan anggaran, manajemen perusahaan akan kehilangan salah satu elemen penting dalam implementasi fungsi manajemen yang sedang dilaksanakannya. Dengan latar belakang pemikiran yang sedemikian ditambah dengan keinginan peneliti untuk mendalami pengetahuan mengenai proses penyusunan anggaran perusahaan, maka dari itu peneliti memilih judul mengenai “Analisis Laporan Keuangan Pada Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2013”. B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengelolaan laporan penerimaan dan pengeluaran pada Dinas Kota Medan? 2. Apakah anggaran arus kas tahun 2013 yang disusun Dinas Kesehatan Kota Medan sudah sesuai dengan yang direalisasikan? 3. Apa masalah yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kota Medan pada tahun 2013 ? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan peneliti yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memahami pengelolaan anggaran penerimaan dan pengeluaran pada Dinas Kesehatan Kota Medan mampu mengelola dana yang dimiliki.
Universitas Sumatera Utara
7
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi Peneliti Penulisan ini bermanfaat sebagai pengembangan kemampuan pola pikir peneliti dengan cara mengimplentasikan teori-teori selama masa perkuliahan dengan praktek yang sebenarnya terjadi di lapangan. 2. Bagi Dinas Kesehatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang optimal untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan dan informasi bagi peneliti-peniliti lainnya.
Universitas Sumatera Utara