BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Perkembangan pasar modal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang ingin go public. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan bertambahnya perusahaan go public di tahun 2011 sebanyak 32 perusahaan dan di tahun 2012 sebanyak 25 perusahaan (http://www.idx.co.id). Dengan banyaknya perusahaan yang melakukan go public mengindikasikan bahwa perusahaan
membutuhkan
dana
tambahan
untuk
pertumbuhan
dan
kelangsungan hidup bisnisnya. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar. Dana yang dibutuhkan tersebut dapat diperoleh perusahaan melalui pinjaman berupa utang atau menerbitkan saham di pasar modal. Perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal dituntut untuk bersikap terbuka dan transparan karena perusahaan juga dimiliki oleh publik sehingga bentuk tanggung jawab perusahaan atas informasi keuangan dan pengelolaan dana tidak hanya kepada manajer perusahaan, melainkan juga disampaikan kepada publik. Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Pasar modal menjadi sarana yang efektif bagi perusahaan untuk mendapatkan sumber dana alternatif dari investor. Perusahaan yang dapat menunjukkan kinerjanya secara optimal melalui penggunaan sumber daya dengan sebaik1
baiknya membuat laba yang dihasilkan perusahaan menjadi naik. Dengan besarnya laba yang dihasilkan perusahaan, investor dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan dalam memberikan return (tingkat pengembalian) yang tinggi kepada investor berupa dividend. Dividend merupakan distribusi laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional (Kieso, 2011). Dividend memiliki kandungan informasi yang cukup penting bagi investor untuk menilai risiko dan keuntungan perusahaan. Perusahaan yang memiliki kemampuan dalam membayar dividend diasumsikan masyarakat sebagai perusahaan yang menguntungkan. Pembagian dividend yang stabil dapat diinterpretasikan sebagai suatu sinyal positif bahwa perusahaan berada pada kondisi yang sehat. Besar kecilnya dividend yang dibagikan kepada investor tergambar pada dividend payout ratio suatu perusahaan. Dividend payout ratio merupakan perbandingan dividend per lembar saham dengan jumlah laba per lembar saham. Semakin tinggi dividend payout ratio, semakin tinggi pula dividend yang akan diterima oleh investor dari laba yang dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu, investor lebih memilih perusahaan yang memiliki dividend payout ratio tinggi karena dividend yang diterima akan semakin besar. Informasi yang cukup penting yang dimiliki oleh dividend bukan hanya dibutuhkan oleh investor, melainkan juga kreditor. Bagi kreditor, dividend dapat memberikan sinyal mengenai kecukupan kas perusahaan untuk membayar bunga atau bahkan melunasi pokok pinjaman (Suharli,
2
2006). Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki kemampuan dalam membayar dividend, telah dapat memenuhi kewajibannya membayar utang karena pembayaran utang perusahaan lebih didahulukan dibandingkan pembagian dividend. Pentingnya dividend sebagai sumber informasi membuat manajemen perusahaan harus menjalankan perusahaan dengan sebaik-baiknya agar laba yang dihasilkan dapat optimal. Untuk menghasilkan laba yang optimal, perusahaan harus menunjukkan kinerja keuangan yang baik agar investor tertarik untuk melakukan investasi. Agar investor dapat mengetahui perusahaan manakah yang telah menunjukkan kinerja keuangannya dengan baik, investor membutuhkan informasi berupa laporan keuangan suatu perusahaan yang terdapat di pasar modal. Melalui laporan keuangan, investor dapat melihat kinerja suatu perusahaan sehingga membantu investor dalam pengambilan keputusan yang tepat. Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio dengan menggunakan laporan keuangan sebagai sumber informasi dan dasar untuk melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan yang meliputi perhitungan rasio diperlukan dalam rangka mengevaluasi posisi dan kondisi keuangan pada masa mendatang. Rasio keuangan memberikan gambaran kepada investor mengenai kelemahan dan kemampuan financial perusahaan dari tahun ke tahun. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat keterkaitannya terhadap dividend payout ratio adalah rasio
3
profitabilitas, leverage, dan likuiditas. Harga saham dan free cash flow juga dijadikan indikator dalam mengukur pengaruhnya terhadap dividend payout ratio. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan adalah return on asset dan return on equity. Return on asset menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan aset yang dimiliki. Return on equity menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan ekuitas yang dimilikinya. Semakin tinggi return on asset dan return on equity menunjukkan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan, kemungkinan perusahaan untuk membagikan dividend juga sangat besar. Pembagian dividend yang tinggi akan berdampak pada peningkatan dividend payout ratio. Hasil penelitian Marlina dan Danica (2009) dan juga Arilaha (2009) menunjukkan bahwa return on asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Sebaliknya, hasil penelitian Deitiana (2009) dan Sumiadji (2011) menunjukkan bahwa return on asset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian Suharli (2006) menunjukkan bahwa return on equity berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan hasil penelitian Deitiana (2009) menunjukkan bahwa return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.
4
Rasio selanjutnya yang digunakan untuk menilai dividend payout ratio adalah rasio leverage. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Salah satu rasio untuk mengukur leverage adalah debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas. Semakin rendah debt to equity ratio, berarti perusahaan lebih sedikit menggunakan
utangnya
dibandingkan
dengan
ekuitasnya.
Hal
ini
menunjukkan bahwa kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga atau kreditor lebih kecil. Dengan demikian, dana yang dimiliki perusahaan akan lebih besar yang dapat digunakan untuk kegiatan investasi dan pendanaan. Semakin banyak kegiatan investasi dan pendanaan yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik akan berdampak pada meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan, mengindikasikan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividend kepada pemegang saham. Semakin tinggi dividend yang dibayarkan kepada pemegang saham, maka semakin tinggi dividend payout ratio suatu perusahaan. Hasil penelitian Suharli (2006) menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Begitu pula dengan hasil penelitian Arilaha (2009) yang menunjukkan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio. Berbeda dengan hasil penelitian Sumariyati (2010) yang menyatakan
5
bahwa debt to equity ratio memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap dividend payout ratio. Selain leverage, rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajibannya
adalah
likuiditas.
Likuiditas
menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Salah satu rasio untuk mengukur likuditas adalah current ratio. Current ratio merupakan perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi current ratio, kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar semakin baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kecukupan kas. Kas tersebut dapat digunakan perusahaan
untuk
mendanai
pengembangan
kegiatan
operasional.
Pengembangan kegiatan operasional dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, semakin banyak laba yang bisa dihasilkan perusahaan.
Banyaknya
laba
yang
dihasilkan
dapat
meningkatkan
kemungkinan perusahaan untuk membagikan dividend. Semakin tinggi dividend yang akan diterima oleh investor, maka semakin tinggi dividend payout ratio suatu perusahaan. Hasil penelitian Arilaha (2009) membuktikan bahwa current ratio berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio. Begitu pula dengan hasil penelitian Sumiadji (2011), yag menunjukkan bahwa current ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Berbeda dengan hasil penelitian Kadir (2010), yang menyatakan
6
bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Selain rasio keuangan, harga saham dapat digunakan untuk menilai keterkaitannya terhadap dividend payout ratio. Harga saham merupakan harga riil yang terjadi di pasar modal yang ditentukan oleh pelaku pasar. Peningkatan harga saham suatu perusahaan diakibatkan oleh semakin tingginya
permintaan
investor
terhadap
saham
tersebut.
Tingginya
permintaan investor akan saham, membuat modal yang dimiliki perusahaan juga semakin tinggi. Modal tersebut dapat digunakan perusahaan untuk pengembangan usaha dan penambahan modal yang membuat kinerja perusahaan semakin baik. Semakin baik kinerja perusahaan, semakin tinggi laba yang bisa dihasilkan oleh perusahaan. Besarnya laba tersebut memungkinkan perusahaan membayarkan dividend yang tinggi kepada pemegang saham. Pembagian dividend yang tinggi akan berdampak pada peningkatan dividend payout ratio perusahaan. Hasil penelitian Suharli (2006) membuktikan bahwa harga saham berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Free cash flow juga dapat dijadikan indikator untuk menilai keterkaitannya terhadap dividend payout ratio. Free cash flow adalah kas dari aktivitas
operasi
dikurangi
capital
expenditures
yang
dibelanjakan
perusahaan untuk memenuhi kapasitas produksi saat ini (Rosdini, 2009). Menurut Jensen (1986) dalam Rosdini (2009), free cash flow merupakan aliran kas yang merupakan sisa dari pendanaan seluruh proyek yang
7
menghasilkan net present value (NPV) positif yang didiskontokan pada tingkat biaya modal yang relevan. Sedangkan, White et al (2003) dalam Rosdini (2009), mendefinisikan free cash flow sebagai aliran kas diskresioner yang tersedia bagi perusahaan. Free cash flow dapat digunakan untuk penggunaan diskresioner seperti, akuisisi, pembayaran hutang, dan pembayaran dividend. Semakin besar free cash flow yang tersedia dalam suatu perusahaan, maka semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas yang tersedia untuk pertumbuhan, pembayaran hutang, dan pembagian dividend (Rosdini, 2009). Pembagian dividend yang tinggi akan berdampak pada peningkatan dividend payout ratio perusahaan. Hasil penelitian Fauz dan Rosidi (2007), serta Rosdini (2009) membuktikan bahwa free cash flow memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Berbeda dengan hasil penelitian Arilaha (2009), yang mengungkapkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Suharli (2006). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suharli (2006) adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini menambahkan variabel independen, yaitu Free Cash Flow (FCF) dan likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR) yang mengacu pada penelitian Arilaha (2009). Sedangkan, pada penelitian sebelumnya variabel yang digunakan adalah rasio keuangan berupa profitabilitas yang diproksikan oleh Return on Asset (ROA) dan Return on
8
Equity (ROE), leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan Harga Saham (HS). 2. Obyek penelitian yang diteliti oleh Suharli (2006) merupakan perusahaan yang terdaftar di BEI dan bergerak di berbagai industri dengan periode waktu 2002 hingga 2003, sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan termasuk dalam indeks Kompas 100 selama tahun 2009-2011.
B. Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan termasuk dalam indeks Kompas 100 selama tahun 2009-2011. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE), leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), Harga Saham (HS), Free Cash Flow (FCF), dan likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR).
C. Rumusan Masalah Dalam memudahkan melakukan penelitian, serta memberikan hasil penelitian yang tidak bias, masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaanpertanyaan penelitian. Adapun pertanyaan penelitan ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio ? 9
2. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio ? 3. Apakah leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio ? 4. Apakah Harga Saham (HS) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio ? 5. Apakah Free Cash Flow (FCF) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio ? 6. Apakah likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio ? 7. Apakah profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE), leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), Harga Saham (HS), Free Cash Flow (FCF), dan likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR) secara simultan berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio ?
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan hasil yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian, serta memiliki konsistensi dengan permasalahan atau pertanyaan penelitian. Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio.
10
2. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE) terhadap Dividend Payout Ratio. 3. Untuk menganalisis pengaruh leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Dividend Payout Ratio. 4. Untuk menganalisis pengaruh Harga Saham (HS) terhadap Dividend Payout Ratio. 5. Untuk menganalisis pengaruh Free Cash Flow (FCF) terhadap Dividend Payout Ratio. 6. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR) terhadap Dividend Payout Ratio. 7. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE), leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), Harga Saham (HS), Free Cash Flow (FCF), dan likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR) secara simultan berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang faktorfaktor yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Selain itu, penelitian ini diharapkan berguna bagi banyak pihak, yaitu: 1. Bagi para investor dan calon investor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan
keputusan
investasi
terkait
dengan
tingkat
11
pengembalian berupa dividend di suatu perusahaan khususnya di masa depan. 2. Bagi manajemen perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan kontribusi dalam menentukan kebijakan dividend yang akan dipilih, serta memotivasi perusahaan untuk membuat laporan keuangan yang wajar dan tepat waktu sehingga dapat menarik perhatian investor. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam mengenai pengaruh profitabilitas, leverage, harga saham, free cash flow, dan likuiditas terhadap dividend payout ratio. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam memilih investasi di pasar modal dan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kebijakan dividend perusahaan. 4. Bagi akademisi dan peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dividend payout ratio dan menjadi dasar atau referensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik dan semakin reliable. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan
teori
yang
berkaitan
dengan
peranan
profitabilitas, leverage, harga saham, free cash flow, dan likuiditas.
12
F.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB II : TELAAH LITERATUR Bab ini terdiri atas penjelasan dan pembahasan secara rinci terkait dengan rasio keuangan, harga saham, free cash flow, dan dividend payout ratio dari berbagai literatur dan perumusan hipotesis yang akan diuji. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini terdiri atas gambaran umum objek penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengambilan sampel, penjabaran mengenai variabel penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri atas deskripsi penelitian berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, pengujian dan analisis hipotesis, serta pembahasan hasil penelitian.
13
BAB V
: SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan yang didapatkan dari hasil analisis data yang
dilakukan,
keterbatasan
penelitian,
dan
saran
serta
rekomendasi bagi peneliti selanjutnya.
14