1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Pada penelitian yang dilakukan (Sulystari, 2013), mengatakan bahwa coupon memiliki pengaruh yang signifikan terhadap yield spread obligasi. Hal ini menunjukan bahwa, semakin tinggi tingkat coupon obligasi, maka akan semakin tinggi pula tingkat yield spreadnya. Adanya pasar modal sangat penting bagi perusahaan dan investor. Perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat menghimpun dana melalui pasar modal dengan menjual sahamnya kepada publik atau menerbitkan surat hutang (obligasi), sedangkan investor sebagai pihak yang memiliki dana dapat mempergunakan pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi guna memperoleh keuntungan. Perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal dapat memberikan imbal hasil berupa deviden atau dapat memberikan bunga berupa coupon apabila menerbitkan obligasi. Dilihat dari segi perhitungan, imbal hasil Conventional Bonds merupakan obligasi yang di perhitungkan dengan menggunakan sistem kupon bunga, dan Syariah Bonds merupakan obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Selain bermanfaat bagi perusahaan, pasar modal juga akan bermanfaat bagi
pihak-pihak
yang
memiliki
kelebihan
dana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
berkeinginan
2
menginvestasikan dana tersebut ke instrumen investasi yang ada pada saat ini. Para pihak yang memiliki kelebihan dana tersebut atau seringkali disebut dengan investor, dapat memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk menyalurkan dana yang menganggur, sehingga akan diperoleh tambahan penghasilan berupa perolehan investasi, dalam bentuk peningkatan nilai modal (capital gain) dan laba hasil usaha yang dibagikan (dividend) untuk investasi di instrumen saham dan bunga (coupon) untuk investasi di instrumen obligasi. Setiap investor yang menginvestasikan dananya di pasar modal memiliki harapan untuk memperoleh keuntungan berupa tingkat return. Tingkat return yang diharapkan investor dalam berinvestasi pada obligasi dikenal dengan yield. Pada umumnya yield obligasi dinyatakan dalam presentase. Dalam menentukan presentase yield obligasi, investor harus mempertimbangkan segala risiko yang terdapat dalam investasi tersebut. Berdasarkan teori CAPM (The Capital Asset Pricing Model), menyatakan bahwa tingkat return yang diharapkan memiliki hubungan yang siginifikan terhadap tingkat risikonya. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi tingkat return yang diharapkan maka semakin besar pula tingkat resikonya. Namun setiap instrumen investasi obligasi tersebut tentu memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain, perbedaain ini akan mempengaruhi harga obligasi, yield to maturity dan resiko di masa yang akan datang. Sayangnya kebanyakan penelitian yang dilakukan di Indonesia berfokus pada kajian mengenai pasar saham, masih sedikit penelitian yang secara spesifik melakukan kajian pada obligasi di Bursa Efek Indonesia. Apalagi pada saat suku bunga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
diskonto semakin menurun seperti saat ini, dimana banyak perusahaan yang lebih memilih untuk menerbitkan obligasi dibandingkan menjual sahamnya kepada publik. Perusahaan tidak meminjam kredit kepada bank, dikarenakan tingkat suku bunga pinjaman tetap tinggi, meskipun suku bunga diskonto semakin menurun. Lain halnya dengan menerbitkan obligasi, perusahaan dapat menawarkan obligasi dengan nilai coupon yang hampir setara dengan tingkat diskonto. Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, maupun pemerintah baik pemerintah pusat atau daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku obligasi. Obligasi merupakan janji pihak penerbit untuk membayar sejumlah bunga dalam periode waktu tertentu dan membayar nilai nominal obligasi pada waktu jatuh tempo. Obligasi pendapatan tetap sebagai salah satu jenis obligasi yang menawarkan kesempatan untuk memperoleh hasil yang tetap dari waktu ke waktu selama periode tertentu dan kesempatan untuk memperoleh capital gain. Sama halnya dengan investasi pada instrumen lain, untuk melakukan investasi pada obligasi selain diperlukan dana, juga diperlukan pengetahuan yang cukup tentang obligasi, serta tentu saja naluri bisnis yang baik untuk bisa menganalisis faktorfaktor yang bisa mempengaruhi investasi pada obligasi tersebut. Penerbitan obligasi merupakan salah satu keputusan penting yang diambil oleh manajemen perusahaan dalam rangka mendapatkan modal untuk kebutuhan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
usahanya. Dalam prakteknya, manajemen perusahaan akan membandingkan berbagai alternatif yang ada untuk memperoleh dana yang dibutuhkan perusahaan. Pada saat suku bunga mengalami penurunan, maka mereka akan cenderung memilih untuk menerbitkan obligasi karena biaya modalnya relatif lebih kecil dibandingkan menjual sahamnya yang memiliki potensi menyebabkan penurunan kepemilikannya karena dijual ke publik. Pertimbangan utama yang mendasari pemilihan perusahaan swasta untuk menerbitkan obligasi sebagai alternatif pendanaan jangka panjang karena tingkat bunga obligasinya lebih rendah daripada tingkat bunga pinjaman bank (Nurfauziah dan Setyarini, 2004). Setiap obligasi memiliki masa jatuh tempo (maturity date) yaitu tanggal dimana nilai pokok obligasi tersebut harus dilunasi oleh penerbit obligasi. Emiten obligasi mempunyai kewajiban mutlak untuk membayar nilai nominal obligasi kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo (biasanya tercantum pada kesepakatan yang dibuat sebelumnya). Return bagi pemegang obligasi, secara umum berbeda dengan return saham. Bagi pemegang obligasi, investor akan memperoleh coupon sebagai pembayaran bunga atas obligasi yang dibelinya, sedangkan bagi pemegang saham investor akan memperoleh deviden, apabila perusahaan memutuskan membagikan deviden. Return yang berupa capital gain juga mungkin diperoleh oleh pemegang obligasi. Apabila obligasi dibeli pada harga par dan dijual pada harga premium maka akan memberikan capital gain bagi pemegangnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga obligasi relatif berbeda dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham (Fabozzi, 2000).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Hal ini, dapat terjadi karena obligasi memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan saham. Faktor khusus yang pasti hanya mempengaruhi harga obligasi diantaranya adalah likuiditas obligasi, tingkat coupon, dan jangka waktu jatuh tempo. Faktor-faktor inilah yang akan diteliti dalam penelitian ini, karena secara empiris pengaruh variabel ini terhadap perubahan obligasi masih belum banyak yang melakukan penelitian. Sehingga, diperlukan penelitian yang khusus mengkaji instrumen obligasi. Yuan (2001), menyatakan bahwa likuiditas obligasi sangat penting dalam mempengaruhi harga obligasi. Likuiditas obligasi yang tinggi akan menyebabkan obligasi lebih menarik karena tersedianya pembeli dan penjual yang lebih banyak, sehingga pihak yang memiliki obligasi dapat menjual obligasinya kapan saja. Faktor berikutnya yang dapat mempengaruhi perubahan harga obligasi adalah tingkat kupon (tingkat diskonto). Selain tingkat likuiditas, harga obligasi juga tergantung pada tingkat diskonto. Nilai kupon yang tinggi akan menyebabkan obligasi menarik bagi para shareholder, karena nilai kupon yang tinggi akan memberikan yield yang semakin tinggi pula. Nurfaizah dan Adistien F.S (2004), menyatakan bahwa kupon yang tinggi akan menyebabkan para shareholder memperoleh manfaat yang lebih besar. Semakin tinggi tingkat kupon maka akan semakin tinggi pula tingkat perubahan harga obligasi. Strategi untuk menarik investor agar membeli obligasi, maka diberikan insentif berupa bunga yang menarik (coupon) dan lebih kompetitif dari para pesaing. Faktor terakhir yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah jangka waktu jatuh tempo. Semakin pendek jangka waktu jatuh tempo,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
maka akan semakin kecil resiko obligasi yang diukur dari durasi obligasi. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati investor karena dianggap resikonya lebih kecil. Tenor atau jangka waktu jatuh tempo merupakan faktor yang penting dalam menentukan return obligasi. Karena jangka waktu obligasi akan mempengaruhi harga obligasi secara negatif. Penelitian ini menggunakan sebanyak 4 variabel yaitu: Likuiditas Obligasi, Coupon Obligasi, dan Maturity Date Obligasi sebagai variabel independen. Sedangkan Perubahan Harga Obligasi sebagai variabel dependennya. Obligasi merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan di pasar modal. Jika penerbitan saham dirasakan kurang menarik bagi para shareholder, maka perusahaan dapat menerbitkan instrumen obligasi dengan tingkat coupon yang kompetitif dan tentunya dapat menarik minat para shareholder untuk membelinya. Bagi perusahaan, cost of capital instrumen obligasi lebih murah jika dibandingkan dengan penerbitan saham. Sedangkan bagi investor, obligasi memberikan yield pendapatan tetap (fixed income), sehingga akan melindungi nilai investasi mereka dari ketidakpastian pasar modal. Pengelolaan aset instrumen obligasi sangat penting untuk dianalisis oleh perusahaan. Obligasi yang menarik akan mendatangkan modal segar baru bagi kebutuhan modal kerja perusahaan. Untuk itu perusahaan harus sangat memperhatikan karakteristik obligasi yang dikeluarkannya. Obligasi yang menarik bagi para investor adalah obligasi yang memberikan tingkat coupon yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
menarik, matury date yang tidak terlalu lama, artinya jangka waktu obligasi tidak lebih dari tiga tahun, selain itu tentunya likuiditas obligasi yang baik akan memberikan rasa ketenangan bagi para investor, karena para investor akan menilai, perusahaan yang memiliki likuiditas obligasi yang baik adalah perusahaan yang secara tepat waktu mengembalikan dana investor sesuai dengan prospektus yang disampaikan oleh perusahaan. Berdasarkan deskripsi di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya harga obligasi di secondary market, dalam bentuk Tesis dengan judul, “Analisis Pengaruh Likuiditas Obligasi, Coupon Obligasi, Maturity Date Obligasi Terhadap Perubahan Harga Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Periode 2016”. B. Rumusan Masalah Penelitian Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh
Likuiditas Obligasi terhadap Perubahan Harga
Obligasi? 2. Bagaimana pengaruh Coupon Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi? 3. Bagaimana pengaruh Maturity Date Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi? 4. Bagaimana pengaruh Likuiditas Obligasi, Coupon Obligasi, Maturity Date Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh Likuiditas Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi. 2. Pengaruh Coupon Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi. 3. Pengaruh Maturity Date Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi. 4. Pengaruh Likuiditas Obligasi, Coupon Obligasi, Maturity Date Obligasi terhadap Perubahan Harga Obligasi. Adapun kontribusi penelitian yang dapat diberikan pada berbagai pihak adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sarana bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah, khususnya ilmu yang berkaitan dengan bidang kajian akuntansi. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi kalangan perguruan tinggi maupun institusi-institusi yang bersangkutan, dan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk melakukan penelitianpenelitian lain dengan topik yang sama atau sejenis. 3. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi manajemen sebagai bahan wacana dalam menetapkan kebijakan aktivitas perusahaan, khususnya dalam upaya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
mengenai kebijakan manajemen obligasi perusahaan, sekaligus sebagai review pada kebijakan yang telah dijalankan. 4. Bagi Stakeholder Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan wacana para stakeholder untuk lebih kritis dalam menyikapi aktivitas perusahaan termasuk didalamnya tentang kebijakan dalam manajemen obligasi. 5. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi pada instrumen obligasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/