BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan sangat penting bagi siswa. Mata pelajaran PKn pada dasarnya merupakan pendidikan konsep, nilai, moral, dan norma Pancasila yang bermuara pada perilaku sehari-hari manusia. Namun pada kenyataanya seringkali pelaksanaan pembelajaran PKn menemui kendalakendala dan permasalahan yang cukup berarti bagi guru maupun siswa. Seperti yang terjadi di SD Negeri Cibun, Kecamatan Karanglewas.SD Negeri Cibun merupakanSD Kecil yang terletak di Kecamatan Karanglewas sebelah utara, tepatnya sebelah selatan daerah wisata Baturagung. Cibun merupakan nama sebuah grumbul di desa Sunyalangu dengan jumlah penduduk hanya terdiri dari 2 RW (40 KK). Dengan demikian anak-anak yang berusia sekolahpun sedikit. SD negeri Cibun juga terletak di daerah yang cukup terisolir dari desanya. SD Negeri Cibun jumlah siswa seluruhnya dari kelas I sampai dengan kelas VI berjumlah 27 siswa dengan rincian, kelas I berjumlah 2 siswa, kelas II berjumlah 3 siswa, kelas III berjumlah 5 siswa, kelas IV berjumlah 7 siswa, kelas V berjumlah 3 siswa, dan kelas VI berjumlah 7 siswa. Pada semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014, guru kelas IV yang sekaligus bertindak sebagai peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini memberikan soal Ulangan Harian PKn Kelas IV materi Sistem Pemerintahan
1 Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
2
Desa/Kelurahan yang dilakukan pada 7 orang siswa diperoleh hasil yang kurang memuaskan (nilai terlampir), hanya terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan yaitu 65. Selebihnya mendapat nilai dibawah 65. Hal ini tentu saja menimbulkan keprihatinan bagi guru yang mengajar di kelas IV dan bertindak sebagai peneliti tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran oleh guru kelas IV dengan melihat hasil ulangan harian siswa yang rendah tersebut. Rendahnya nilai siswa tersebut dikarenakan materinya yang sulit, terlalu banyak yang harus dihafal, malas untuk membaca buku dan catatan yang sudah diberikan guru. Pelajarannya yang membosankan. Disamping itu berdasarkan pengamatan guru terhadap perilaku siswa diperoleh data bahwa anak-anak di kelas tersebut mempunyai kebiasaan membantu orang tuanya mencari kayu di hutan. Pada musim panen kayu, anak-anak lebih tertarik untuk bekerja menjadi buruh pembawa kayu dari hutan untuk mendapatkan upah. Setelah pulang sekolah, mereka tidak belajar ataupun mengaji tetapi bekerja membawa kayu. Hal ini tentu saja mengarah pada rasa ingin tahu siswa yang cenderung rendah sehingga menimbulkan prestasi belajar siswa yang rendah juga. Meskipun jumlah siswa sedikit dalam setiap kelas namun pada kenyataannya dalam kegiatan pembelajaran belum bisa dicapai hasil yang maksimal. Untuk itu guru kelas IV sebagai peneliti berinisiatif untuk mencari pemecahan masalah dari adanya rasa ingin tahu siswa pada mata pelajaran PKn yang rendah dan prestasi belajar yang rendah. Prestasi belajar yang rendah tersebut yang mendasari akan pentingnya seorang guru melakukan
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
3
suatu upaya agar siswa dapat memperoleh pemahaman yang mudah tentang pelajaran PKn. Guru harus menciptakan pembelajaran yang menarik untuk mempelajari PKn sehingga rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran yang cocok. Pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning) merupakan model pembelajaran yang diharapkan cocok untuk mengatasi masalah tersebut. Pada proses pembelajaran, model pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning) menuntut siswa untuk terjun langsung ke lingkungan tempat siswa bisa mengetahui secara langsung tentang sesuatu yang akan dipelajari, sehingga akan mempermudah siswa dalam proses belajar dan memahami suatu konsep. Proses pembelajaran juga tidak membosankan karena bersifat rekreatif. Oleh sebab itu, pada penelitian di kelas IV SD Negeri Cibun Kecamatan Karanglewas pada materi Mengenal Pemerintahan Desa/Kelurahan mata pelajaran PKn, akan menggunakan model pembelajaran Luar Kelas(Outdoor Learning). Inti dari Outdoor Learning ini adalah jenis pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dibuatlah rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
4
1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning) dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa kelas IV SD Negeri Cibun Kecamatan Karanglewas pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran PKn Materi Sistem Pemerintahan Desa/Kelurahan? 2. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning)dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Cibun Kecamatan Karanglewas pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran PKn Materi Sistem Pemerintahan Desa/Kelurahan?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk menigkatkan kualitas pembelajaran PKn di SD Negeri Cibun Kecamatan Karanglewas melalui pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning).
2. Tujuan Khusus Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa pada mata pelajaran PKn materi Mengenal Pemerintahan Desa/Kelurahan di kelas IV SD Negeri Cibun Kecamatan Karanglewas.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
5
2. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi Mengenal Pemerintahan Desa/Kelurahan di kelas IV SD Negeri Cibun Kecamatan Karanglewas.
3. Manfaat Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Manfaat bagi Siswa Sekolah mengetahui bahwa model pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning) dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa mata pelajaran PKn maupun mata pelajaran lainnya. 2. Manfaat bagi guru Guru dapat memperoleh wawasan yang baru dalam hal penggunaan metode yang lebih variatif 3. Manfaat bagi sekolah Dapat memberikan masukan bagi kepala sekolah dalam usaha perbaikan dan proses pembelajaran para guru untuk merencanakan penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar belajar siswa, sehingga mutu pendidikan dapat meningkat. 4. Manfaat bagi peneliti Peneliti memperoleh wawasan dan pengalaman khususnya dalam
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014
6
penggunaan model-model yang baru yang berguna dimasa yang akan datang.
Peningkatan Rasa Ingin..., Siti Yuliah, FKIP UMP, 2014