BAB I PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan Nama PT. Pembangunan Perumahan (Persero) secara resmi digunakan pada tahun 1971 setelah penggunaan nama PT Pembangunan Perumahan pada tahun 1953 dan PT Pembangunan pada tahun 1960. Selama lebih dari lima dekade yaitu tahun 1991-2002, PT PP (Persero) Tbk menjadi pemain kunci dalam bisnis konstruksi nasional dengan berbagai proyek besar di seluruh Indonesia. Kegiatan usaha yang dijalankan perseroan hingga saat ini berfokus pada empat pilar bisnis, yaitu konstruksi meliputi bangunan gedung dan infrastruktur, engineering procurement & Construction (EPC), properti dan realti, serta investasi. Pada segmen konstruksi yang telah menyumbangkan pendapatan terbesar dengan target pertumbuhan 30%, perseroan melakukan pembangunan gedung bertingkat, pembangkit listrik, jembatan, jalan dan pelabuhan. Pada segmen properti dan realti, perseroan melaksanakan pembangunan gedung perkantoran, apartemen, hingga pusat perbelanjaan. Dalam EPC, perseroan memberikan jasa EPC pembangkit listrik kepada BUMN atau perusahaan yang bergerak dalam bidang energi. Sementara itu, disegmen investasi, Perseroan melakukan penanaman modal pada proyek–proyek Infrastruktur dan Power Plant. Pada tahun 2009 perseroan merintis pelaksanaan initial public offering dan mendapat persetujuan dari pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2009 mengenai perubahan struktur kepemilikan saham negara
1
melalui penerbitan dan penjualan saham baru pada perusahaan perseroan PT Pembangunan Perumahan tanggal 28 Desember 2009. Selanjutnya pada tanggal 9 Februari 2010 saham PT Pembangunan Perumahan resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Dalam rangka memastikan pencapain kinerja yang unggul, perseroan menerapkan beberapa strategi, yaitu fokus pada usaha inti, pembangan usaha properti, EPC dan investasi, sinergi BUMN maupun swasta, penerapan sistem jaminan kualitas Quality Safety Health and Environment (QSHE), pengembangan riset dan teknologi, knowledge management, teknologi informasi dan manajemen risiko. Sementara itu inovasi yang dikembangkan perseroan antara lain adalah Green Construction, dengan proyek rancang bangun untuk green building atau bangunan yang ramah lingkungan. Perjalanan perseroan dalam memberikan kontribusi dalam bidang jasa konstruksi telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, diantaranya dengan berbagai penghargaan. Pada tahun 2011 penghargaan yang diterima perseoran antara lain kinerja proyek konstruksi Indonesia 2011, Anugerah BUMN 2011 untuk kategori inovasi teknologi BUMN terbaik, dan ASEAN outstanding engineering achievement Awards 2011.
1.2 Latar Belakang Pertumbuhan kebutuhan jasa industri konstruksi di Indonesia merupakan akibat langsung dari adanya kebutuhan konstruksi yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi makro dan mikro. Pertumbuhan ekonomi yang
2
membutuhkan adanya pembangunan konstruksi teknik sipil melahirkan investasi yang besar dari banyak pihak, untuk dilakukan konstruksinya oleh industri jasa konstruksi. Pertumbuhan ekonomi secara makro dan mikro pula telah melahirkan banyaknya pihak yang membutuhkan jasa industri konstruksi dari berbagai proyek konstruksi yang dibiayai Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan pihak swasta. Kecenderungan investasi sektor konstruksi yang meningkat dari tahun ketahun, merupakan lahan bagi industri jasa konstruksi termasuk PT Pembangunan Perumahan sebagai BUMN Sektor Konstruksi. Data Media Data Riset (2012) menyatakan bahwa investasi sektor konstruksi di Indonesia diprediksikan akan terus mengalami peningkatan dari senilai Rp 330 triliun pada tahun 2012, menjadi Rp 400 triliun pada tahun 2013. Besarnya investasi sektor konstruksi itu menjadi ajang persaingan oleh industri jasa konstruksi untuk memperoleh paket proyek jasa konstruksi, oleh pelaku industri jasa konstruksi baik pelaku dari pihak swasta maupun pelaku dari BUMN. Karena itu persaingan dalam bisnis industri jasa konstruksi juga melahirkan sejumlah peluang dan tantangan bagi BUMN Jasa Konstruksi, yang tidak hanya berkompetisi sesama BUMN Jasa Konstruksi tetapi juga bersaing dengan perusahaan swasta yang bergerak dalam bisnis industri jasa konstruksi. BUMN Jasa Konstruksi yang merupakan perusahaan miliki negara dengan bisnis industri jasa konstruksi masing-masingnya adalah PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Adhi Karya dan PT Pembangunan Perumahan.
3
Untuk menghadapi persaingan dalam bisnis industri jasa konstruksi, semua BUMN jasa konstruksi termasuk PT Pembangunan Perumahan, diperlukan srategi bisnis yang tepat. Hal ini karena strategi dalam sebuah perusahaan terdiri atas beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manajer lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani pelanggan, memenangkan persaingan, menangani operasional dan mencapai tujuan organisasi (Thompson dan Strickland III:2008). Memperhatikan pergerakan kompetitif dan pergerakan bisnis yang telah dilakukan selama ini oleh PT Pembangunan Perumahan, maka PT Pembangunan Perumahan memerlukan visi strategis dari bisnis industri jasa konstruksi yang telah dilakukan. Kondisi ini karena visi strategis merupakan arah perusahaan di masa depan yang memberikan gambaran yang detail mengenai teknologi, target pasar, geografis dan market produk yang ingin didapatkan (Thompson dan Strickland III:2008). Untuk dapat mengetahui visi strategis dari perusahaan terutama PT Pembangunan Perumahan, maka arah perusahaan dimasa depan selayaknya memperhatikan proyeksi kinerja perusahaan itu sendiri. Secara keseluruhan proyeksi kinerja masing-masing perusahaan jasa konstruksi BUMN termasuk PT Pembangunan Perumahan adalah seperti terlihat pada Tabel berikut ini.
4
Tabel 1.1 Proyeksi Kinerja Perusahaan Badan Usaha Milik Negara Sektor Konstruksi 2013 Perusahaan PT Waskita Karya PT Adhi Karya PT Pembangunan Perumahan PT Wijaya Karya
Net Profit(Milyar) 323,1 186,6 415,6 431,9
Growth 88 20 73 22
Last Price 18 380 106,2 2025 86,6 920 74,7 1560 EPS
PER 11,3 19,1 10,6 20,9
Sumber:http://creativetradingsystem.com/2012/12/11/analisa fundamental-ipo-waskita).
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa PT Pembangunan Perumahan merupakan salah satu market leader dalam bisnis industri kontruksi di Indonesia, setidaknya antar sesama BUMN sektor konstruksi. Walau demikian, berdasarkan data Media Data Riset (2012) dinyatakan pula bahwa ditinjau dari posisi market share pada tahun 2011 posisi pangsa pasar urutan pertama dan kedua masingmasing diduduki oleh PT Waskita Karya dengan market share sebesar 1,0 % dan market share PT Adhi Karya sebesar 0,8 % sedangkan market share PT Pembangunan Perumahan sebesar 0,7%, dan PT Wijaya Karya dengan market share sebesar 0,7%, menunjukkan kedua perusahaan ini menduduki urutan ketiga setelah PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya. Untuk dapat meningkatkan pangsa pasar bagi perusahaan jasa konstruksi, maka dari sisi nilai yang diciptakan dalam persaingan bisnis jasa konstruksi harus dialihkan dari hanya sekedar menciptakan perbedaan produk tetapi lebih kepada keunggulan biaya. Kondisi ini karena perbedaan produk pada industri jasa konstruksi adalah sesuatu yang alamiah saja, sedangkan keunggulan biaya lebih merupakan usaha dari perusahaan untuk menekan biaya konstruksi tanpa mengabaikan mutu fisik konstruksi.
5
Disamping itu, dengan memperhatikan makna visi strategis terutama bagi industri jasa konstruksi, maka PT Pembangunan Perumahan memerlukan visi strategis dalam bentuk diversifikasi usaha. Tujuannya adalah untuk memenangkan market share serta memgembangkan bisnis PT Pembangunan Perumahan ditengah persaingan bisnis yang kompetitif pada industri jasa konstruksi. Strategi diversifikasi bisnis pada dasarnya adalah meningkatkan pertumbuhan perusahaan dimana perusahaan melakukan ekspansi operasinya dengan memasuki industri yang berbeda. Strategi diversifikasi bisnis ini pada masanya melahirkan diversifikasi bisnis sebagai keanekaragaman jenis usaha yang dilakukan perusahaan baik yang saling berkaitan maupun yang tidak saling berkaitan (Coulter, 2002). Sebagai perusahaan
industri jasa konstruksi,
PT
Pembangunan
Perumahan selama ini merupakan pemakai dari beton pracetak yang diperlukan pada berbagai proyek konstruksi yang dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan. Besarnya kebutuhan pracetak bagi proyek konstruksi yang dilaksanakan oleh PT Pembangunan Perumahan, memperlihatkan bahwa kehadiran unit bisnis pabrik beton pracetak akan merupakan pendukung yang memantapkan sinergi PT Pembangunan Perumahan dengan unit bisnis pabrik beton pracetak tersebut. Disamping itu, beton pracetak menjadi kebutuhan pada proyek konstruksi yang dilaksanakan oleh PT Pembangunan Perumahan karena proyek konstruksi memerlukan metode pembangunan yang lebih baik dibandingkan dengan yang
6
sudah ada sebelumnya. Metode proyek konstruksi yang menggunakan beton pracetak banyak dipakai karena lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode konvensional melalui pembuatan beton biasa karena keterjaminan kualitas beton, pelaksanaan proyek kostruksi lebih cepat dan tepat waktu serta dari sisi tipikal biaya lebih kompetitif dengan kualitas konstruksi yang tetap terjamin. Berkembangnya kebutuhan penggunaan beton pracetak pada proyek konstruksi sebagai suatu metode konstruksi dibidang teknik sipil, sejalan dengan peningkatan kebutuhan agar proyek konstruksi yang dilaksanakan oleh industri jasa konstruksi seperti PT Pembangunan Perumahan agar lebih efektif dan efisien, Efektivitas dan efisiensi industri jasa konstruksi yang dilakukan PT pembangunan Perumahan akan lebih meningkat terutama melalui prinsip diversifikasi bisnis PT Pembangunan Perumahan dengan mendirikan unit bisnis pabrik beton pracetak. Efektivitas kebutuhan beton pracetak oleh PT Pembangunan Perumahan akan meningkat dengan adanya unit bisnis dalam bentuk unit usaha beton pracetak karena PT Pembangunan Perumahan sebagai suatu korporasi tidak lagi memiliki ketergantungan pasokan beton pracetak terhadap perusahaan lain. Sedangkan efisiensi kebutuhan beton pracetak akan terwujud karena harga beton pracetak yang dipasok oleh unit bisnis PT pembangunan Perumahan merupakan harga internal PT Pembangunan Perumahan sendiri. Padahal penggunaan beton pracetak sebagai salah satu metode konstruksi pada proyek kostruksi merupakan alternatif tepat karena beton pracetak memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pelaksanaan proyek konstruksi, memudahkan kontrol kualitas proyek konstruksi, dan kemudahan dalam pelaksanaan proyek
7
konstruksi itu sendiri. Karena itu sejalan dengan meningkatnya investasi di sektor proyek konstruksi juga meningkatkan kebutuhan akan beton pracetak yang saat ini banyak digunakan pada proyek konstruksi. Hal ini karena penggunaan beton pracetak dipercaya dapat memberikan manfaat lebih dibandingkan beton monolit. Penggunaan precast dapat mengurangi waktu dan biaya, serta meningkatkan kualitas, predictability, keandalan, produktivitas, kesehatan, keselamatan, lingkungan, koordinasi, inovasi, reusability, serta relocatability (Gibb, 1999). Dengan demikian, penggunaan beton pracetak pada proyek konstruksi yang akan dilaksanakan oleh PT Pembangunan Perumahan setelah adanya unit bisnis dalam bentuk unit usaha beton pracetak ini telah mengedepankan adanya prinsip efektivitas dan efisiensi serta adanya sinergi antara PT Pembangunan Perumahan dengan unit usaha beton pracetak PT Pembangunan Perumahan. Selama ini beton pracetak yang digunakan oleh PT Pembangunan Perumahan diperoleh dari pemasok beton pracetak yang bukan unit bisnis PT Pembangunan Perumahan. Dengan pertimbangan diversifikasi usaha sebagai bagian integral dari visi strategis, adanya efisiensi dan efektivitas yang dimunculkan karena adanya pabrik beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan sendiri, serta melepas ketergantungan PT Perumahan perumahan kepada pemasok beton pracetak dari pemasok luar, maka pengembangan unit bisnis beton pracetak merupakan sesuatu kebutuhan nyata. Walau demikian kehadiran unit bisnis PT Pembangunan Perumahan dalam bentuk unit usaha beton pracetak, tetap harus mempertimbangkan
kemungkinan
menghasilkan
nilai
tambah
bagi
PT
8
Pembangunan Perumahan sebagai suatu korporasi yang berinvestasi untuk unit usaha beton pracetak. Disamping itu, unit usaha beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan diharapkan sekaligus dapat memenuhi kebutuhan PT Pembangunan Perumahan akan beton pracetak pada proyek konstruksi yang dilaksanakannya serta memenuhi kebutuhan pasar beton pracetak yang terus meningkat pada berbagai proyek konstruksi. Masuknya PT Pembangunan Perumahan kedalam bisnis precast melalui diversifikasi bisnis sebagai visi strategis dengan membentuk anak usaha baru disatu sisi dapat meningkatkan efisiensi biaya sejalan dengan prinsip keunggulan biaya dan mencegah perlakuan pemasok beton pracetak terhadap PT Pembangunan Perumahan hanya sebagai konsumen dan bukan sebagai pelanggannya. Namun pembentukan unit bisnis perusahaan beton pracetak oleh PT Pembangunan Perumahan hampir dapat dipastikan membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari perencanaan, penyiapan sumber daya manusia, pembangunan pabrik hingga pabrik dapat berproduksi, yang membutuhkan sumberdaya dari PT Pembangunan Perumahan sebagai korporasi yang melakukan diversifikasi bisnisnya. Investasi yang dilakukan PT Pembangunan Perumahan sebagai implementasi visi strategi melalui diversifikasi bisnis, memerlukan kajian strategis untuk meyakinkan bahwa diversifikasi bisnis tersebut memang memungkinkan PT Pembangunan Perumahan untuk memperoleh nilai tambah dari investasi yang dilakukannya pada unit usaha beton pracetak. Selain itu, kajian strategis pembentukan unit bisnis beton pracetak oleh PT Pembangunan
9
Perumahan diperlukan untuk meyakinkan shareholders PT pembangunan Perumahan bahwa pembentukan unit bisnis betn pracetak tersebut diperlukan untuk keberlangsungan bisnis PT Pembangunan Perumahan sebagai suatu korporasi. Setiap pembentukan unit usaha dalam bentuk unit bisnis apalagi yang dibentuk oleh korporasi yang telah mapan seperti PT Pembangunan Perumahan selayaknya menghindari resiko yang mungkin timbul dari pembentukan unit bisnis baru. Pembentukan unit bisnis pabrik beton pracetak oleh PT Pembangunan Perumahan perlu dilakukan kajian strategis tentang unit bisnis PT Pembangunan Perumahan dalam bentuk unit usaha beton pracetak dengan tujuan untuk memantapkan sasaran strategis pembentukan unit usaha beton pracetak PT Pembangunan Perumahan. Secara umum, kajian strategi untuk unit bisnis baru termasuk pabrik beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan merupakan diversifikasi bisnis yang berkaitan. Diversifikasi bisnis yang berkaitan merupakan diversifikasi yang dilakukan perusahaan yang memasuki industri yang berbeda namun memiliki salah satu keterkaitan dengan operasional perusahaan yang ada sekarang (Coutler, 2002). Unit usaha beton pracetak bagi PT Pembangunan Perumahan seperti telah dijelaskan terdahulu, tetap merupakan diversifikasi yang berkaitan langsung dengan operasional PT Pembangunan Perumahan karena beton pracetak adalah material yang dibutuhkan oleh hampir semua proyek yang dikerjakan PT Pembangunan Perumahan. Hal ini pula yang mengharuskan bahwa kajian strategis
10
tentang unit usaha beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan dipertimbangkan dari sisi sumberdaya yang merupakan sumber strategi diversifikasi yang dilakukan. Menurut Markides dan Williamson (1996), terdapat lima tipe aset dan sumber daya yang dapat menjadi sumber strategi diversifikasi yang berkaitan yaitu customer asstes, channel assets, input assets, process asset dan market knowledge asstes. Dengan demikian strategi diversifikasi bisnis PT Pembangunan Perumahan untuk mengembangkan unit usaha beton pracetak , harus dapat dilihat dari besaran sumber strategi diversifikasi yang berkaitan, yang dilakukan PT Pembangunan Perumahan. Disamping sumber strategi diversifikasi itu, pengembangan unit bisnis dalam bentuk unit usaha beton pracetak oleh PT Pembangunan Perumahan juga daat dianalisis dari sisi tujuan mengimplementasikan strategi diversifikasi tersebut. Hal ini karena dalam mengimplementasikan strategi diversifikasi seperti pembentukan unit bisnis dalam bentuk unit usaha beton pracetak oleh PT Pembangunan Perumahan terdapat beberapa motivasi implementasi strategi diversifikasi tersebut. Barney (2002) menyatakan motivasi implementasi strategi diversifikasi bisnis antara lain adalah : 1. Memungkinkan adanya suatu activity sharing yang pada akhirnya dapat menciptakan keunggulan biaya yang berkaitan dengan economic of scale, penghematan biaya tehnologi dan akses lebih besar terhadap faktor-faktor produksi tertentu,
11
2. Memungkinkan
peningkatan
pendapatan
melalui
peningkatan
jumlah
pelanggan. 3. Memungkinkan pendayagunaan kompetensi inti yang dikembangkan sebagai suatu dominant logic yang akan membuahkan sinergi-sinergi yang pada akhirnya akan menghasilkan economic of scope, yaitu penurunan biaya atau peningkatan pendapatan, 4. Memungkinkan timbulnya keunggulan keuangan melalui alokasi investasi yang lebih efisien, pengurangan risiko sepanjang laba masing-masing investasi, berkorelasi secara sempurna secara posituif, peningkatan kemampuan membayar utang sejauh arus kas masing-masing jenis investasi berkorelasi baik secara sempurna-negatif maupun sempurna-positif dan penghematan pajak, 5. Memungkinkan munculnya tacit collution atau mutual for bearance dalam kompetisi multipoint yang memungkinkan perusahaan memiliki biaya rendah dan pendapatan tinggi, 6. Memungkinkan penguasaan pasar melalui subsidi silang. Dengan memperhatikan sumber strategi diversifikasi dan motivasi implementasi strategi diversifikasi tersebut, maka pembentukan unit usaha beton pracetak oleh korporasi PT Pembangunan Perumahan juga dapat dianalisis visi strategis dari sisi sumber strategi diversifikasi dan motivasi implementasi strategi diversifikasi dimaksud. Kondisi ini secara akumulatif akan merupakan kajian strategis yang mencerminkan visi strategis dari unit usaha berton pracetak PT Pembangunan Perumahan.
12
Melalui berbagai kajian strategis unit usaha beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan terutama sisi sumber strategi diversifikasi dan motivasi implementasi strategi diversifikasi, dapat diproyeksikan kecenderungan yang akan dimiliki oleh unit bisnis beton pracetak PT Pembangunan Perumahan tersebut. Sebagai korporasi yang mengemban fungsi sebagai Badan Usaha Milik Negara sektor konstruksi, kajian strategis unit bisnis beton pracetak PT Pembangunan Perumahan merupakan langkah korporat PT Pembangunan Perumahan yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan visi strategis yang memiliki akuntabilitas dan pertanggung jawaban korporat yang optimal.
1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah pembangunan pabrik baru beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan merupakan langkah yang cukup strategis ?”.
1.4 Batasan Masalah Rumusan masalah seperti tersebut diatas dibatasi pada analisis kelayakan strategis pabrik beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan ditinjau dari sisi diversifikasi usaha yang dilakukan PT Pembangunan Perumahan ditengah persaingan bisnis dalam bidang industri jasa konstruksi.
13
1.5 Pertanyaan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan batasan masalah seperti disebutkan terdahulu, maka pertanyaan penelitian tentang pabrik beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan adalah sebagai berikut : “Bagaimana kelayakan strategis pendirian pabrik beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan?”
1.6 Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengkaji perlu tidaknya membangun pabrik beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan.
1.7 Manfaat Penelitian Setelah melakukan penelitian, diharapkan hasil penelitian yang dilakukan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Praktisi PT Pembangunan Perumahan mengetahui posisi kelayakan strategis dari unit bisnis pabrik beton pracetak sebagai bagian integral dari strategi korporat PT Pembangunan Perumahan dalam meningkatlkan daya saing dan meraih profitabilitas yang diinginkan. Dengan analisis kelayakan strategis pabrik beton pracetak PT Pembangunan Perumahan ini diharapkan diperoleh gambaran secara nyata mengenai strategi yang selayaknya dijalankan oleh PT Pembangunan Perumahan dalam mengelola pabrik beton pracetak PT Pembangunan Perumahan.
14
2. Bagi akademisi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perkembangan ilmu manajemen khususnya manajemen strategis dan kelayakan strategis yang menunjang pelaksanaan manajemen konstruksi terkait dengan konsep kelayakan strategis pada industri jasa konstruksi.
1.8 Struktur Penulisan Penulisan dalam penelitian ini meliputi 5 bab yang secara garis besar masing-masingnya membahas : Bab 1 Pendahuluan Bab ini memberikan gambaran singkat tentang PT Pembangunan Perumahan dan rencana pabrik beton pracetak sebagai unit bisnis PT Pembangunan Perumahan sebagai obyek penelitian. Bab ini juga menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, batasan penelitian, tujuan, dan metode penelitian serta sistematika pembahasan. Bab 2 Landasan Teori Merupakan telaah kepustakaan yang terdiri dari konsep beton pracetak, manajemen strategi, diversifikasi, dan kajian hasil penelitian terdahulu. Bab 3 Metodologi Penelitian Bab ini meliputi penjelasan mengenai sifat penelitian, jenis penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data.
15
Bab 4 Hasil dan Pembahasan Meliputi berbagai data-data deskriptif yang didapatkan baik mengenai faktor lingkungan eksternal dan faktor lingkungan internal PT Pembangunan Perumahan, dan pembahasan kelayakan strategis pabrik beton pracetak PT Pembangunan Perumahan. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab kesimpulan dan saran ini berisikan kesimpulan yang bisa didapatkan dari penelitian, serta berbagai saran yang diharapkan bisa bermanfaat bagi PT Pembangunan Perumahan.
16