1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pada setiap perusahaan baik perusahaan industri dan jasa, sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan tidak berdiri sendiri dalam melakukan kegiatan dan aktivitas-aktivitasnya. Sumber daya manusia merupakan bagian dari perusahaan yang memberikan pelayanan agar bagian lain seperti produksi, pemasaran, administrasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba maksimum dalam jangka panjang. Sumber daya yang berkualitas sangat berperan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, mendayagunakan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis secara optimal. Dinamika perubahan lingkungan memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan mudah berubah atau menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan setiap perubahan baik yang sedang dan telah terjadi. Dengan memberikan perhatian yang lebih dalam manajemen sumber daya manusia, suatu organisasi/ perusahaan akan semakin solid dalam menghadapi tantangan eksternal yang sulit diprediksi. Selain itu, penyelenggaraan organisasi secara efektif dan efisien akan menghasilkan kinerja organisasi yang baik, pencapaian tujuan secara optimal, dan kinerja individu yang baik juga.
2
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah Bank Terbesar di Indonesia, dengan aset yang hampir mencapai Rp 600 Triliun, jaringan yang melampaui 9.000 unit kerja dan jumlah pekerja yang sudah mencapai 115.000 orang telah membuktikan keberhasilannya dalam menjaga kesinambungan Perusahaan. Termasuk salah satu unit kerja yaitu Kantor Cabang BRI Denpasar Renon, yang berlokasi di jalan DR Kusumaatmaja No 1 Renon Denpasar. Untuk memenangkan persaingan akibat perubahan lingkungan eksternal, saat ini Kantor Cabang BRI Renon dalam melakukan ekspansi bisnisnya atau pencapaian tujuannya dilakukan antara lain dengan menambah dan perluasan jaringan kerja serta perubahan strategi bisnis.
Akibat
perubahan
strategi
bisnis
dan
penambahan
jaringan
kerja,
menimbulkan beberapa kendala di Kantor Cabang BRI Renon, yaitu adanya karyawan baru, adanya implementasi produk baru, adanya implementasi sistem baru, kejenuhan pegawai, standar kualitas kerja baru, adanya persoalan kurangnya tenaga kerja. Kondisi tersebut menyebabkan perubahan dalam lingkungan organisasi di Kanca BRI Renon. Yaitu adanya perubahan struktur organisasi , perubahan standar kerja yang menuntut perubahan tanggung jawab dan komitmen karyawan yang lebih tinggi.
Menurut Wirawan (2007) Iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi dan mereka yang secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang terjadi di lingkungan internal organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan
3
perilaku organisasi dan kinerja anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja organisasi . Stringer (2002) dalam Wirawan (2007) mengemukakan bahwa terdapat lima faktor yang menyebabkan terjadinya iklim suatu organisasi
yaitu
lingkungan eksternal, strategi organisasi, praktek kepemimpinan, pengaturan organisasi dan sejarah organisasi. Perubahan dalam strategi organisasi dan pengaturan organisasi akan mempengaruhi iklim organisasi. Dengan adanya kondisi tersebut yaitu adanya perubahan dalam iklim organisasi akibat perubahan strategi bisnis yang fokus pada dana ritel dan penambahan jaringan kerja memerlukan karyawan yang adaptip terhadap perubahan tersebut serta untuk dapat memenangkan persaingan atau mencapai kinerja terbaik, diperlukan adanya suatu iklim organisasi yang mendukung dan mendorong keterlibatan karyawan dalam proses perubahan tersebut sehingga target yang diinginkan dapat tercapai.
Kinerja merupakan konsep yang sangat kompleks, baik definisi maupun pengukurannya dan sering menjadi tantangan bagi para peneliti perilaku organisasi dan sumber daya manusia, karena bersifat multidimensional. Putter (2010) mengatakan bahwa Ia mendapatkan bukti yang kuat yaitu iklim organisasi mempengaruhi kinerja perusahaan dalam hal profitability, kelangsungan usaha, pertumbuhan, EBIT Margin dan produktivitas. Produktivitas perusahaan akan sangat tergantung pada produktivitas atau kinerja karyawannya. Permarupan et al. (2013) menyatakan dalam penelitiannya bahwa dengan iklim organisasi yang mendukung akan meningkatkan
keinginan bekerja karyawan. Peningkatan keinginan bekerja
4
karyawan
akan
mempengaruhi
kinerja
perusahaan
dan
individu.
Selain
mempengaruhi kinerja karyawan, iklim organisasi juga mendorong keterlibatan karyawan dalam menjalankan tugasnya. Menurut Putter (2010) dalam penelitiannya bahwa total persepsi dari iklim organisasi berhubungan positif
dengan kinerja
organisasi dan keterlibatan karyawan. Demikian juga dari hasil penelitian Chaudhary et al. (2010) menunjukkan bahwa iklim organisasi berkorelasi positif dan signifikan dengan keterlibatan karyawan. Cash dan Fischer (1987) dalam Thoyib (2005) mengemukakan bahwa kinerja sering disebut dengan performance atau result yang diartikan dengan apa yang telah dihasilkan oleh seorang individu. Pengukuran kinerja hendaknya menginteraksikan dimensi pengukuran yang beragam, karena kinerja karyawan mengacu pada prestasi seseorang yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan ketrampilan dan kompetensi masing-masing individu berbeda beda, ada yang ketrampilan teknisnya lebih unggul daripada rekan sekerjanya, dalam hal lain ketrampilan di bidang konseptual lemah. Pengelolaan kinerja sumber daya manusia tinggi dimaksudkan guna meningkatkan keefektifan perusahaan secara keseluruhan . Menurut Ghafoor et al. (2011) dalam penelitiannya melalui survei terhadap sample 270 pekerja dan manajer, kinerja karyawan dipengaruhi oleh keterlibatan karyawan. Hasil penelitiannya juga menemukan bahwa praktek keterlibatan karyawan mengembangkan rasa kepemilikan karyawan. Karyawan merasa bertanggung jawab atas tindakan mereka, mengembangkan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka,
5
rasa identitas diri dan rasa memiliki organisasi mereka. Keterlibatan karyawan baik mengacu pada keadaan psikologis dan perilaku, serta pendahulu mereka. Keterlibatan sebagai keadaan psikologis merupakan beberapa bentuk penyerapan, alat pelengkap, dan antusiasme untuk pekerjaan dan sering kali merupakan istilah umum untuk aspek komitmen organisasi, kepuasan kerja dan keterlibatan pekerjaan (Macey & Scheider (2008). Aspek perilaku keterlibatan sering dirujuk ke usaha sebagai keleluasan bertindak dan melampaui "panggilan tugas”, seperti membantu orang lain dengan beban kerja yang berat, relawan untuk tugas-tugas tambahan, dan mencari cara untuk melakukan pekerjaan lebih efektif. Sedangkan Rotenberry dan Moberg (2007) dalam penelitiannya menemukan keterlibatan kerja seorang individu, berhubungan positif dengan kinerja yang dihasilkan. penting
Keterlibatan atau partisipasi pegawai dalam aktivitas-aktivitas kerja
untuk
diperhatikan
karena
dengan
adanya
keterlibatan
pegawai
menyebabkan mereka akan mau dan senang bekerja sama, baik dengan pimpinan ataupun dengan sesama teman kerja. Salah satu cara yang dapat dipakai untuk memancing keterlibatan pegawai adalah dengan memancing partisipasi atau keterlibatan mereka dalam berbagai kesempatan pembuatan keputusan. Keterlibatan karyawan bisa memberi motivasi instrinsik kepada para karyawan dengan cara meningkatkan peluang pertumbuhan, tanggung jawab, dan keterlibatan dalam pekerjaan itu sendiri. Banyak organisasi percaya bahwa keterlibatan karyawan merupakan aset dominan dalam keunggulan bersaing.
6
Keterlibatan karyawan mampu memecahkan masalah organisasi yang menantang seperti kinerja dan produktivitas kerja serta meningkatkan penjualan menurut Macey dan Schneider (2008). Penelitian Markos dan Sridevi (2010) juga menemukan bahwa keterlibatan karyawan merupakan prediktor terkuat dalam meningkatkan kinerja organisasi dan menunjukkan hubungan antara bawahan dan pimpinan. Dalam penelitian tersebut, Markos dan Sridevi (2010) juga menyatakan bahwa keterlibatan karyawan terkait erat dengan hasil kinerja organisasi. Perusahaan dengan karyawan yang terlibat memiliki retensi karyawan yang lebih tinggi sebagai akibat dari kenaikan omset dan mengurangi niat untuk meninggalkan perusahaan, serta tingginya produktivitas, profitabilitas, pertumbuhan dan kepuasan pelanggan. Kantor Cabang BRI Renon atau Kanca BRI Renon memiliki komposisi sumber daya manusia atau karyawan sebagai berikut :
7
Tabel 1 .1 Kekuatan Karyawan Kanca BRI Renon NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jabatan Pemimpin Cabang Pemimpin Cabang Pembantu Manager Operasional Manager Pemasaran Priority Banking Manager Assistant Manager Operasional Account Officer Funding Officer Supervisor Pelaksana Customer Service Teller Priority Banking Officer Priority Banking Assistant Sales Person Dana Total
Formasi 1 2 0 1 1 1 22 7 9 20 9 16 3 3 2 97
Pengisian PT 1 2 1 1 1 1 13 1 9 3 9 0 3 3 0 48
Kontrak
5 5 17 15
2 44
Total Pekerja 1 2 1 1 1 1 18 6 9 20 9 15 3 3 2 92
Sumber : Kanca BRI Renon Dari komposisi di atas, tenaga kerja yang ada terdiri atas pekerja level pelaksana, teller dan customer service, paling rentan terjadi mutasi dan penambahan pekerja, dikarenakan adanya promosi ke bidang kerja yang berbeda ataupun rotasi ke unit kerja lain. Berdasarkan wawancara awal di lapangan pada tahun 2013 sudah ada penambahan tenaga kerja sebanyak 4 orang di luar kekurangan pengisian formasi yang ada.
Penilaian Kinerja di BRI dibuat setiap awal tahun dan dinilai pada akhir tahun atau awal tahun berikutnya. Penilaian Kinerja ini disebut Sistem Manajemen Kinerja
8
(SMK). Hasil penilaian SMK di Kantor Cabang Renon terdiri atas 5 (lima) kriteria nilai akhir yaitu kriteria TIDAK BAIK, CUKUP BAIK, BAIK, SANGAT BAIK dan ISTIMEWA. Untuk mengetahui rata-rata perubahan kinerja karyawan di Kanca BRI Renon berikut ini daftar nilai akhir sistem manajemen kinerja (SMK) Kanca BRI Renon, dapat digambarkan kondisi 3 tahun terakhir sebagai berikut :
Tabel 1.2 Daftar Nilai Akhir Sistem Manjemen Kinerja (SMK) Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
RATAS HASIL SMK CUKUP BAIK
3
0
0
BAIK
83
76
74
SANGAT BAIK
6
16
18
Sumber : Kanca BRI Renon (data diolah)
1.2.
Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap keterlibatan karyawan di Kantor Cabang BRI Renon ?
9
2. Bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan
di
Kantor Cabang BRI Renon ? 3. Bagaimanakah pengaruh keterlibatan karyawan
terhadap kinerja
karyawan di Kantor Cabang BRI Renon? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap keterlibatan karyawan di Kantor Cabang BRI Renon 2. Menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan di Kantor Cabang BRI Renon 3. Menganalisis pengaruh keterlibatan karyawan terhadap kinerja karyawan di Kantor Cabang BRI Renon
1.4 Manfaat Penelitian: 1.4.1
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti lain yang berminat untuk mengkaji lebih dalam terkait dengan masalah iklim organisasi, keterlibatan karyawan dan kinerja karyawan. Disamping itu , temuan/hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi bagi pengembangan teori terkait dengan variabel penelitian, baik mendukung maupun melemahkan penelitian yang sudah ada.
10
1.4.2
Manfaat Praktis Penelitian ini bermanfaat untuk memberi masukan bagi Pimpinan dan unit kerja terkait untuk dapat menciptakan iklim organisasi yang mampu mendorong peningkatan keterlibatan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari agar dapat meningkatkan kinerja karyawan di Kantor Cabang BRI Renon serta kinerja perusahaan secara menyeluruh.