BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia usaha semakin berkembang dengan pesatnya, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada perusahaan industri umumnya mempunyai kegiatan yang meliputi kegiatan produksi, pembelian dan penjualan. Kegiatan atau usaha ini dilaksanakan melalui sistem produksi, dengan mengubah faktor-faktor produksi yang tersedia sehingga menjadi barang dan jasa. Agar kegiatan produksi tersebut dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Maka perusahaan membutuhkan manajemen yang baik pula. Manajemen berperan mengkombinasikan faktor-faktor produksi sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa yang lebih berhasil guna melalui fungsi-fungsi manajemen yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Keempat fungsi ini akan sangat membantu atau bermanfaat apabila benar-benar diterapkan oleh pimpinan perusahaan dalam mengelola beberapa faktor produksi yang menghasilkan barang dan jasa yang optimal, sehingga tujuan yang telah diharapkan akan segera tercapai. Untuk kegiatan ini diperlukan faktor-faktor produksi yang tersedia. Sedangkan bagian produksi tugasnya menghasilkan barang atau jasa, maka apabila tidak ada bagian produksi tidak akan ada produk yang dihasilkan dan siap jual di pasar.
1
2
Tujuan utama dari proses produksi adalah mengelola alat-alat yang secara optimal. Agar alat-alat produksi berjalan dengan efektif dan efisien maka diperlukan suatu pengawasan yang baik, untuk menghindari pemborosan faktor-faktor produksi yang mungkin akan terjadi. Apabila pengawasan proses produksi dapat dilaksanakan dengan baik, maka kemungkinan besar keberhasilan yang diharapkan perusahaan akan segera terwujud. Adapun tugas dari pengawasan adalah mengawasi bekerjanya alat-alat produksi dan mengadakan pengawasan dari bahan baku yang siap diolah, kemudian selama proses produksi berlangsung sehingga menjadi barang jadi atau siap pakai. Dengan adanya pengawasan proses produksi ini diharapkan dapat menghasilkan barang-barang produksi berkualitas baik dan memberi kepuasan kepada konsumen. Dalam pengawasan kualitas produk yang dihasilkan PT. Albasia Bhumipala Persada di Kabupaten Temanggung dilihat sudah cukup baik, akan tetapi dalam kenyataannya di lapangan masih terdapat adanya produk cacat. PT. Albasia Bhumipala Persada merupakan salah satu industri terbesar di Kabupaten Temanggung dan sangat pesat perkembangannya. Untuk itu mengingat betapa pentingnya pengawasan proses produksi tersebut maka Penulis mengambil judul : “ ANALISIS PENGAWASAN KUALITAS PRODUK PADA PT. ALBASIA BHUMIPALA PERSADA DI KABUPATEN TEMANGGUNG.”
1.2
Rumusan Masalah Permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut : 1.
Apakah pengendalian kualitas produk cacat pada PT. Albasia Bhumipala Persada di Kabupaten Temanggung sudah baik ?
3
2.
Apa yang menjadi penyebab produk cacat pada PT. Albasia Bhumipala Persada di Kabupaten Temanggung ?
1.3
Batasan Penelitian Adapun batasan-batasan penelitian adalah sebagai berikut : a.
Penelitian dilakukan di PT. Albasia Bhumipala Persada di Kabupaten Temanggung
b.
Produk kayu lapis yang diproduksi ada 3 yaitu:
Bare Core
Solid Laminasi
Finger Laminasi
Produk yang diteliti adalah kayu lapis Bare Core karena produk tersebut merupakan produk utama dan produk yang selalu diproduksi setiap harinya pada PT. Albasia Bhumipala Persada di Kabupaten Temanggung, beda dengan Solid Laminasi dan Finger Laminasi yang diproduksi bila ada permintaan / pesanan. c.
Periode pengambilan data Data diambil dari bulan Agustus – September 2004, karena pada bulan tersebut tidak ada hari libur panjang sehingga efektif untuk dijadikan sebagai penelitian, dibandingkan di bulan Oktober – Desember 2004. Di bulan Oktober – Desember 2004 terdapat adanya bulan puasa, liburan lebaran, dan liburan natal.
4
1.4
Tujuan Penelitian Penelitian adalah suatu usaha untuk mencari kebenaran atau kenyataan terhadap suatu masalah dengan menggunakan metode tertentu atau pendekatan tertentu. Sehubungan dengan hal ini, mengadakan penelitian terhadap masalah pengawasan proses produksi dengan tujuan sebagai berikut : 1. Menganalisis pengendalian kualitas produk kayu lapis pada PT. Albasia Bhumipala Persada di Kabupaten Temanggung. 2. Menganalisis faktor-faktor penyebab produk cacat pada PT. Albasia Bhumipala Persada di Kabupaten Temanggung.
1.5
Hipotesis 1. Pengendalian kualitas produk cacat sudah baik. 2. Faktor-faktor yang menyebabkan produk cacat adalah tenaga kerja, material dan mesin.
1.6
Manfaat Penelitian a.
Bagi Penulis Bermanfaat untuk suatu latihan di dalam menerapkan teori yang sudah diperoleh dalam kuliah ke dalam praktek yang sebenarnya serta dapat menambah wawasan yang akan berguna kelak di kemudian hari. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan di dalam menentukan pengawasan kualitas.
5
b.
Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan proses produksi di masa mendatang bagi PT. Albasia Bhumipala Persada di Kabupaten Temanggung.
c.
Bagi Universitas Dengan penelitian ini penulis berharap dapat memberi informasi tambahan dalam mata kuliah yang berhubungan dengan penelitian ini.
d.
Bagi Pihak Lain Berguna sebagai sumbangan pemikiran dan penambah pengetahuan bagi yang memerlukan terutama dalam kaitannya dengan produksi.
1.7
Metodologi Penelitian A.
Metode Pengumpulan Data melalui : 1.
Data Sekunder Data sekunder diperoleh secara langsung dari PT. Albasia Bhumipala Persada di Kabupaten Temanggung yang sudah tersedia. Data yang diperoleh dari perusahaan berupa jumlah produksi dan jumlah produk cacatnya kayu lapis. Tujuan dari data sekunder : Untuk menjawab tujuan penelitian pertama.
6
Gambar 1.1. Urutan dalam menjawab tujuan penelitian pertama Data Sekunder
Control Chart
2.
Data Primer Data yang diperoleh dengan meneliti langsung pada obyek yang bersangkutan. Tujuan dari Data Primer : Untuk menjawab tujuan penelitian kedua. Adapun cara yang dipakai adalah : 2.a.
Observasi dan Wawancara : Metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian dan tanya jawab langsung kepada pimpinan. Data yang dicari dalam observasi dan wawancara yaitu faktor-faktor penyebab adanya produk cacat. Setelah faktor-faktor penyebab adanya produk cacat didapat, maka itu semua akan membantu dalam pembuatan prakuesioner maupun kuesioner.
7
2.b
Kuesioner Kuesioner dibagi menjadi 2 yaitu •
Prakuesioner Data yang telah didapat dari observasi dan wawancara akan digunakan dalam pembuatan prakuesioner. Prakuesioner di sini yaitu pencarian data dengan cara penyebaran pertanyaan secara tertulis pada obyek yang akan diteliti guna mengetahui faktor-faktor penyebab produk cacat.
•
Kuesioner Data yang telah didapat dari prakuesioner akan diklasifikasikan kedalam kuesioner. Kuesioner disini yaitu
pencarian
data
dengan
cara
penyebaran
pertanyaan secara tertulis berdasarkan klasifikasi dari prakuesioner yang telah didapat guna mengetahui urutan faktor-faktor dari yang paling utama, dalam penyebab cacatnya produk. Gambar 1.2. Urutan dalam menjawab tujuan penelitian kedua Observasi + Wawancara
Prakuesioner
Kuesioner
Pareto
8
B.
Metode Analisis Data Berdasarkan data yang diperoleh, maka teknik analisis data yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 1. Pengendalian Kualitas 1.1
Bagan Pengendalian / Control Chart Di dalam penggunaan control chart dikenal dua macam data, yaitu data atribut dan data variabel. Karena data yang diteliti merupakan data atribut maka dua metode yang digunakan yaitu pchart dan c-chart. Oleh karena jumlah produksi tidak konstan dan akan dicari berapa presentase produk rusak maka metode control chart yang digunakan untuk data atribut dalam penelitian ini adalah p-chart. Dengan p-chart dapat diketahui jumlah produk cacat dan ukuran sub grup yang tidak konstan, selain itu juga dapat diketahui proporsi kerusakan produk. Rumus p-chart, batas pengendalian atas (UCL), dan batas pengendalian bawah (LCL) sebagai berikut (Heizer dan Render, 1993:119) : UCLp = p + zSp CLp = p LCLp = p + zSp
9
Gambar 1.3.Control chart UCL % p ro d u k ru sa k
CL
LCL
jumlah sampel
Keterangan : z = besarnya standar deviasi (z = 2 untuk batas 95,5%; z = 3 untuk batas 99,7%) p = rata-rata proporsi kerusakan dalam sampel
p =
∑ produk ∑ sampel
Sp =
p (1 − p ) n
yang rusak yang diuji
Sp = standar deviasi n = jumlah sampel Kelebihan metode ini adalah ( Kustianto, 1990:238 ) : •
Dapat digunakan sebagai petunjuk dalam mengecek variasi kualitas saat ini.
•
Dapat mengetahui apakah produksi yang sedang berjalan berada dalam kontrol / di luar kontrol.
10
•
Dapat
membantu
mempertahankan
pimpinan
perusahaan
untuk
atau untuk memperbaiki tingkat kualitas
dengan tujuan untuk menghemat biaya dan waktu. 2. Diagram Pareto Diagram
pareto
adalah
sebuah
diagram
batang
yang
menggambarkan frekuensi kerusakan / masalah-masalah dalam proses produksi (Noori dan Radford, 1995:340). Diagram pareto mengorganisasikan kesalahan, masalah, atau kerusakan untuk membantu personil produksi memfokuskan pada usaha pemecahan masalah. Analisis diagram pareto adalah sebagai berikut: Contoh gambar diagram pareto seperti pada gambar 1.4 : Gambar 1.4.Diagram pareto
% kerusakan
Diagram pareto ini digunakan untuk hipotesis kedua yaitu mencari masalah atau faktor utama yang terjadi dari berbagai masalah yang timbul.
11
1.8
Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori mengenai pengertian kualitas dan pengendalian kualitas yang mendasari analisis pemecahan masalah yang diteliti agar diperoleh gambaran yang jelas. BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menguraikan tentang keadaan perusahaan secara garis besar, antara lain mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, proses produksi, personalia, pemasarannya. BAB IV : ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang analisis data dan penjelasan mengenai hasil analisis data dan penjelasan mengenai hasil analisis data, disretai dengan rangkuman mengenai kesimpulan dari analisis data yang dilakukan. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta implikasi bagi kebijakan perusahaan mengenai kualitas produk yang dihasilkan.