BAB I PENDAHULUAN.
1.1. Latar Belakang Organisasi pertama yang mengurusi perihal surat-menyurat di Indonesia adalah Kantor Pos yang didirikan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda yaitu G.W Baron pada 26 Agustus 1746 di Batavia . Awalnya pembentukan Kantor Pos bertujuan untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan juga bagi mereka yang dari dan pergi ke negeri Belanda1 PT Pos Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara dibawah Kementrian BUMN saat ini tidak hanya bergerak di bidang surat menyurat saja, tetapi merupakan perusahaan yang melayani di bidang jasa pengiriman uang, barang, dan logistik. Dengan demikian PT Pos Indonesia merupakan perusahaan yang diwajibkan untuk mendapatkan keuntungan bagi Negara, namun tidak boleh terlalu membebani masyarakat atau pengguna layanan jasa. Sebagai Badan Usaha Milik Negara bergerak di bidang jasa pengiriman barang dan logistik, PT Pos Indonesia menghadapi pesaingnya di bidang layanan jasa yang sejenis seperti TIKI dan JNE. Salah satu layanan jasa yang diperebutkan di pasar oleh PT Pos Indonesia dengan kedua perusahaan tersebut adalah program pengiriman barang atau dokumen secara kilat 1
http://www.posindonesia.co.id/index.php/profil-perusahaan/sejarah-pos diunudh pada tanggal 7
Maret 2013 jam 13.23
13
sehingga dalam waktu satu hari barang yang dimaksud sudah sampai di tempat yang dituju. Program ini dikenal sebagai layanan Pos Express oleh PT Pos Indonesia, atau One Night Service oleh TIKI dan YES (Yakin Esok Sampai) oleh JNE. Persaingan dengan perusahaan jasa pengiriman barang yang memiliki produk layanan yang sejenis memberikan tantangan bagi PT Pos Indonesia khususnya Kantor Pos Yogyakarta agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan oleh PT Pos Indonesia. Berkat pengalaman yang sudah lama dalam bidang pengiriman surat, PT Pos Indonesia (Persero) memiliki banyak kelebihan dibanding dengan para pesaingnya dalam hal lokasi atau area jangkauan karena PT Pos Indonesia mempunyai Kantor cabang di seluruh Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data bahwa pada tahun 2010 jumlah kantor pos yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 2.377 kantor, walaupun jumlah kantor pada tahun 2010 tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 20072008 yang mencapai 2.427 kantor2. Selain jumlah Kantor yang begitu banyak di wilayah Indonesia, PT Pos juga menyediakan fasilitas fasilitas : Kotak Pos Tersedia, Kota Pos Disewa, Tromol Pos, Bis Surat Terpasang dan Peti Pos3. Sedangkan untuk jaringan layanan yang dimiliki PT Pos Indonesia (Persero) saat ini berjumlah 21.873 titik layanan (point of services) yang tersebar merata di seluruh daerah di wilayah Republik Indonesia. Bentuk layanan ini beranekaragam, mulai dari Kantor pos yang dikelola sendiri maupun 2
http://publikasi.kominfo.go.id/bitstream/handle/54323613/797/Indikator%20TIK%202011.pdf?se
quence=1 diunduh pada tanggal 5 Juni 2012 jam 15.00 3
Ibid 3
14
diwaralabakan seperti Pos keliling kota atau Desa (rural postal mobile), Pos Sekolah (postal public welfare shop), Agenpos, Depo BPM (bendapos dan Materai), dan sebagainya4. Adapun jumlah kantor pos sampai dengan tahun 2013 sudah mencapai 3.700
unit
yang tersebar sampai dengan tingkat
Kecamatan5. Sebagai perusahaan yang bertumbuh, kinerja PT Pos Indonesia (Persero) pada tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat dari Tabel 1.1: Rincian Pendapatan PT Pos Indonesia (Persero) sebagai berikut. Tabel 1.1: Rincian Pendapatan PT Pos Indonesia (Persero) PENDAPATAN PRODUK (Dalam rupiah) (JENIS LAYANAN) Tahun 2010
Tahun 2011
Surat Pos dan Paket Pos
1.427.779.002.856
1.642.600.072.538
Jasa Keuangan
843.754.934.271
1.034.151.033.193
Logistik
157.573.793.177
144.505.602.028
Ritel
89.755.070.537
125.944.293.694
Properti
43.051.131.325
62.114.676.333
Filateli
19.683.396.963
21.326.314.357
Jumlah
2.581.597.329.129
3.030.641.992.143
Sumber : Annual Report PT Pos Indonesia tahun 2011
Dari Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa pendapatan untuk Jenis Layanan Surat Pos dan Paket Pos mengalami peningkatan yang siginifikan dari tahun 2010 ke tahun 2011 yaitu sebesar
Rp 214.821.069.682. Ini menunjukkan
4
http://www.posindonesia.co.id/images/download/AnnualReport/Pos%20Indonesia%20%20Annua
l%20Report %202010.pdf diunduh pada tanggal 19 oktober 2012 jam 15.35 5
Ibid 4
15
bahwa Layanan Surat Pos dan Paket Pos merupakan layanan jasa unggulan dibandingkan dengan layanan jasa pos lainnya. Sedangkan Beban Usaha yang harus disediakan untuk beroperasinya layanan Jasa Pos dapat dilihat dari Tabel 1.2 sebagai berikut: Tabel 1.2. Rincian Beban Usaha PT Pos Indonesia (Persero) BEBAN USAHA (Dalam rupiah) Tahun 2010
Tahun 2011
package
37.639.680.052
32.457.738.024
Bisnis Jasa keuangan/Financial services
19.928.314.771
23.834.123.446
Bisnis Logistik/Logistic
5.749.939.022
5.104.348.970
Bisnis Ritel/Retail
1.729.908.971
1.933.971.991
Bisnis Filateli/Philateli
862.405.737
1.517.289.930
Bisnis property
13.186.619
359.171.127
65.923.435.172
65.206.643.488
Pegawai/Employees
1.518.681.495.286
1.594.835.385.524
Operasi/Operations
741.034.630.795
923.199.273.539
Umum/General
192.027.337.700
148.253.317.612
amortization
80.873.869.119
134.027.862.873
Administrasi/Administration
29.760.374.812
33.620.147.523
2.562.377.707.712
2.833.935.987.071
2.628.301.142.884
2.899.142.630.559
JENIS KEGIATAN Beban Pemasaran /Marketing Bisnis suratpos dan paketpos/Postal mails and
Beban Umum dan administrasi/general and administrative
Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and
Total/Total
Sumber : Annual Report PT Pos Indonesia (Persero), tahun 2011 16
Dari Tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 terjadi ketidakseimbangan dalam arus keuangan untuk pengeluaran dan pendapatan. Sedangkan pada tahun 2011 PT Pos Indonesia (Persero) telah mengalami peningkatan pendapatan. Jika dilihat dari hasil pengeluaran yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero) dalam kegiatan pemasaran terlihat cukup memberikan hasil yang cukup baik, walaupun untuk beban pemasaran pada bisnis surat dan paketpos mengalami penurunan pada
tahun 2011 jika dibandingkan
dengan pada tahun 2010 karena pada tahun 2011 beban pemasaran untuk bisnis surat dan paketpos mencapai Rp. 32.457.738.024, sedangkan pada tahun 2010 beban pemasaran untuk bisnis surat dan paketpos mencapai Rp. 37.639.680.052. Namun penurunan beban pemasaran pada tahun 2011 tidak berpengaruh terhadap pendapatan bersih bisnis surat dan paketpos malah pada tahun 2011 pendapatan bersih untuk bisnis surat dan paketpos mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2010. Salah satu layanan dalam bidang bisnis surat dan paket pos yang akan dilakukan penelitian dalam skripsi ini adalah layanan jasa Pos Express di Kantor Pos Yogyakarta.
Layanan jasa ini meliputi pengiriman surat,
dokumen, dan dan barang berharga. Layanan Jasa atau produk ini merupakan salah satu layanan atau produk unggulan dari PT POS Indonesia karena produk ini telah berkembang dengan pesat secara kuantitas karena kebutuhan masyarakat akan pengiriman produk dengan waktu yang cepat bisa diterima
17
oleh masyarakat yang menerima. Jenis layanan yang dikembangkan dalam produk Pos Express ada 2 yaitu : 1. Sameday Service yaitu kiriman surat, dokumen dan barang pada hari ini dan diterima di tempat tujuan pada hari yang sama. 2. Nextday service adalah kiriman surat, dokumen dan barang pada hari ini dan tiba ditempat tujuan pada keesokan harinya6. Tetapi khusus untuk produk Pos Express yang Sameday service hanya berlaku untuk di kawasan DKI Jakarta saja. PT Pos Indonesia cabang Kantor Pos Yogyakarta juga memberikan hasil yang cukup baik dalam pendapatan di bidang produk Pos Express karena mengalami kenaikan pendapatan dari tahun 2011 -2012. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.3 dan Tabel 1.4 sebagai berikut:
6
http://www.posindonesia.co.id/index.php/produk/surat-dan-paket/posexpress
diunduh
pada
tanggal 14 Maret 2013 jam 15.31
18
Tabel 1. 3. Kinerja Produksi dan Pendapatan Divre VI Semarang Kantor Yogyakarta 55000
Produk Express Dokumen
Regional,Periode : 01 Januari 2011 s.d. 31 Desember
No
Produk
Kantor
Bea Lain(Rp)
2011
Produksi
Bea Dasar(Rp)
Total Bea (Rp)
28.307
237.481.000,00
51.09
793.337.500,00
17.457.660,00
810.795.160,00
521
22.767.500,00
785.475,00
23.552.975,00
2.576
251.330.000,00
6.424.460,00
257.754.460,00
Produk Ekspress
Yogyakarta
1 Dokumen
5.638.760,00 243.119.760,00
55000
Regional
Produk Ekspress
Yogyakarta
Dokumen
55000
2
Nasional Produk Ekspress
Yogyakarta
Barang
55000
3
Regional Produk Ekspress
Yogyakarta
Barang
55000
4
Nasional
19
Sumber: Data diolah dari Laporan Kinerja Produksi dan Pendapatan Divisi Regional VI Semarang tahun 2011. Tabel1. 4. Kinerja Produksi dan Pendapatan Divre VI Semarang Kantor Yogyakarta 55000 - Produk Express Dokumen Regional,Periode : 01 Januari 2012 s.d. 31 Desember 2012 No
Produk
Kantor
Produksi
Bea Dasar(Rp)
Bea Lain(Rp)
Total Bea (Rp)
1
Produk Ekspress Barang
Yogyakarta
3.539
265.049.100
8.186.401
273.235.501
757
26.865.000
1.329.040
28.194.040
65.834
1.063.416.900
82.858.210
1.146.275.110
32.092
307.074.000
34.405.120
341.479.120
55000
Nasional 2
Produk Ekspress Barang
Yogyakarta
55000
Regional 3
Produk Ekspress
Yogyakarta
Dokumen
55000
Nasional 4
Produk Ekspress
Yogyakarta
Dokumen
55000
Regional
Sumber : Data diolah dari laporan Kinerja Produksi Dan Pendapatan Divre VI Semarang tahun 2012
20
Dari Tabel 1.3 dan Tabel 1.4 diatas dapat dilihat bahwa pendapatan PT Pos Indonesia cabang Kantor Pos Yogyakarta pada tahun 2011-2012 mengalami peningkatan dalam bisnis produk ekspress dokumen. Karena itu peneliti tertarik untuk melakukan analisis skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Pos Express” studi kasus Kantor Pos Yogyakarta. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana
Strategi
Bauran
Pemasaran Produk Pos Express di Kantor Pos Yogyakarta?” 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana
strategi bauran pemasaran produk Pos
express di Kantor Pos Yogyakarta 2. Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap pelayanan, harga, tempat dan promosi
produk Pos Express yang telah dilakukan oleh Kantor Pos
Yogyakarta. 1.4 Manfaat Penelitian. a. Bagi Civitas Akademika Bidang Ilmu Manajemen dan Kebijakan Publik Memberikan tambahan referensi bagi civitas akademika bidang ilmu manajemen dan kebijakan publik mengenai konseptual pelayanan dan pemasaran b. Bagi Penulis
21
Hasil telaah ini diharapkan dapat dijadikan bekal dan tambahan pengetahuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan di masa yang akan datang
22