BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Investasi merupakan kegiatan menunda konsumsi untuk mendapatkan nilai yang lebih besar di masa yang akan datang1. Investor adalah salah satu hal yang terpenting untuk suatu perusahaan yang telah go public. Hal ini disebabkan karena para investor adalah sumber dari modal perusahaan atas saham-saham yang dimiliki oleh investor tersebut. Investasi yang paling banyak diminati oleh para investor salah satunya adalah saham. Karena saham mampu memberikan keuntungan yang optimal, akan tetapi harga saham didalam pasar modal memiliki tingkat ketidakstabilan, maka para investor harus melakukan analisis yang baik agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Keputusan berinvestasi merupakan suatu masalah penting yang sering dihadapi oleh calon investor. Harga saham yang akan dibeli harus diketahui dan dianalisis untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Investor harus memahami beberapa hal apabila ingin memasuki dunia pasar modal yaitu mengetahui seluk beluk berdagang saham, memilih
broker,
saham, dan mengestimasi harga saham. Investasi dalam saham dikenal
1
Iggi H. Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal (Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000)
1
memiliki resiko yang tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return high risk high return.2 Sebelum melakukan investasi,
para investor perlu
mengetahui dan
memilih saham-saham mana yang dapat memberi keuntungan optimal bagi dana
yang diinvestasikan. Dalam kegiatan analisis dan memilih saham
investor memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan
mempengaruhi nilai harga saham, karena harga
saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham tersebut akan banyak diminati oleh investor. Nilai perusahaan akan tercermin dalam nilai pasar sahamnya. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nila perusahaan bagi perusahaan yang sudah go public.3 Alat ukur yang digunakan dalam menilai suatu
perusahaan adalah
melalui rasio keuangan pada laporan keuangan emiten. Menganalisis laporan keuangan dapat menggunakan rasio keuangan antara lain rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan dalam memperoleh laba.4 Pada tingkat profitabilitas yang tinggi, perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Ada beberapa ukuran profitabilitas
2
Mohammad Samsul, “Pasar Modal dan Manajemen Portofolio”. Jakarta : Erlangga. 2006. Hal. 160-161 3 Yoga Pratama Putra, Moch. Dzulkirom AR, Sri Mangesti Rahayu, jurnal Pengaruh Return On Investment, Return On Equity, Net Profit Margin, dan Earning Per Share Terhadap Harga Penutupan Saham Perusahaan (Studi pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2012) , 2014 4 Lukas Setia Atmaja, ”Teori Dan Praktik, Manajemen Keuangan”, yokyakarta : CV. Andi Offset, 2008. Hal. 415
2
dalam menilai kinerja suatu perusahaan, yaitu Net Profit Margin (NPM) dan Earnings Per Share (EPS). Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan.5 Semakin tinggi Net Profit Margin akan menunjukkan adanya efisiensi yang semakin tinggi, sehingga variabel ini menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan. Dari beberapa penelitian mengenai NPM yang dilakukan sebelumnya, terdapat perbedaan hasil penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Irfan Firmansyah (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa NPM berpengaruh positif terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Achmad Husaini (2012) dalam penelitiannya di simpulkan tidak terdapat pengaruh signifikan antara NPM terhadap harga saham Rasio selanjutnya Earning per Share, Earning Per Share merupakan rasio yang banyak diperhatikan oleh calon investor, karena informasi Earning per Share merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan dapat menggambarkan prospek earning perusahaan masa depan. Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham tertarik akan Earning Per Share, karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa.6 Penelitian yang dilakukan sebelumnya, terdapat perbedaan hasil penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Denies Priatinah dan 5
Lukman Syamsudin,”Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern”, Andy Offset, Yogyakarta, 2011, hlm.62 6 Ibid, hlm. 66
3
Prabandaru Adhe Kusuma (2012) menunjukkan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Diperkuat oleh Putu Rian Damayanti, Anantawikrama Tungga Atmaja, dan made Pradana Adiputra (2014) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutia Salman (2011), dalam penelitiannya di simpulkan tidak terdapat pengaruh antara EPS terhadap harga saham Salah satu keuntungan investasi melalui saham adalah dividen, maka pihak manajemen perusahaan perlu memperhatikan kebijakan dividen yang akan ditetapkan dalam rangka meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk kepemilikan saham. Pendapatan bagi pemegang saham dilihat dari besarnya penerimaan pembagian dividen. Pendapatan dividen diukur dari besarnya Dividend Per Share (DPS) dan Dividen payout ratio (DPR) Kebijakan dividen merupakan presentasi laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen dari waktu ke waktu, pembagian dividen saham, dan pembelian kembali saham.7 DPS adalah jumlah keuntungan dari hasil operasi perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham berdasarkan seberapa banyak jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Informasi mengenai Dividen Per Share sangat diperlukan untuk mengetahui berapa
7
Harmono, ”Manajemen Keuangan (Berbasis Balance Scorecard Pendekatan Teory, Kasus, dan Riset Bisnis)”, jakarta:PT. bumi aksara,2011. Hal. 12
4
besar keuntungan setiap lembar saham yang akan diterima oleh para pemegang saham. Dari penelitian yang dilakukan sebelumnya, terdapat perbedaan hasil penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Denies Priatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma (2012) menunjukan bahwa DPS berpengaruh positif terhadap harga saham, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rhandhy Ichsan dan Salma Taqwa (2013) dalam penelitiannya di simpulkan tidak terdapat pengaruh antara DPS terhadap harga saham. Rasio pembayaran dividen (Dividen Payout Ratio), ikut menentukan besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan. DPR digunakan dari perbandingan antara Dividen Per Share (DPS) dengan Earning Per Share (EPS) dilihat dari besarnya pertumbuhan dari DPS terhadap pertumbuhan EPS. Jika semakin besar dividen yang dibagikan akan menentukan besar Dividen Payout Ratio Terdapat perbedaan hasil penelitian yang di lakukan oleh penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Bhagas Adhitya Ardia Pratama (2014) menunjukkan DPR mempunyai pengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Zuliarni (2012), dalam penelitiannya di simpulkan tidak terdapat pengaruh antara DPR terhadap harga saham. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik dan didukung pertumbuhan penduduk yang masih cukup tinggi menjadikan kebutuhan perumahan di Indonesia semakin meningkat tajam pada tahun-tahun
5
belakangan ini. Perusahaan – perusahaan di Indonesia khusunya property dan real estate dari tahun 2008 hingga 2014, sektor ini diprediksi masih booming. Investasi property dan real estate dinilai cerah karena faktor pertumbuhan ekonomi di Indonesia relatif lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia seolah tidak terpengaruh krisis ekonomi (suprime mortgage) yang tengah terjadi di Eropa dan Amerika. Bisnis property dan real estate diminati karena nilainya tidak pernah surut.8 Sebagaimana ditampilkan pada gambar 1.1 berikut: Grafik 1.1 Pertumbuhan Perusahaan Property dan Real Estate % Rata-rata Tahunan 14 12 10 8 6 4 2 0
12 5,6
4,5
5,8
2008
2009
2010
2011
Column1
Sumber : Data Badan Pusat Statistik 2012, data diolah oleh peneliti Grafik 1.1 di atas dapat dilihat bahwa sektor perumahan (industri real estate) memiliki peran semakin besar terhadap perekonomian suatu negara. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2009 mencapai 4,5% atau turun sebesar 1,6% dari tahun 2008. Kondisi pertumbuhan ekonomi makro yang membaik mulai semester pertama 8
Perkembangan Industri Real Estate Di Indonesia ,http://www.kompas.com/news_bisnis-
properti.
6
2010 ditandai dengan meningkatnya PDB semester pertama yang mencapai 5,8%. Hal ini tampak pada mulai menguatnya ekonomi dan meningkatnya daya beli masyarakat. Berdasarkan indikator ekonomi di atas, analis memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan bisa mencapai 5,5% - 6,0%. Iklim investasi yang semakin kondusif di Indonesia pada tahun 2010 merupakan salah satu faktor pendukung lainnya.9 Peningkatan properti pada 2011 di antaranya terlihat pada perumahan dan kondominium,
sebagai
celah
bisnis
properti
paling
tinggi
dalam
pertumbuhannya, yaitu 12-15 persen.10 Namun demikian dengan hanya melihat persentasi dari peningkatan perusahaan property dan real estate juga dapat melihat total penjualan sebagaimana pada grafik 1.2 berikut: Grafik 1.2 Total penjualan tiap unit Perusahaan Property dan Real Estate
5
4,15
4,495 3,484
4 3 2 1 0 2010
2011
2012 unit
Sumber : Data diolah oleh peneliti
9
Perkembangan Industri Real Estate Di Indonesia , http://www.bisnisrumah.co.id/news_bisnis-properti-hingga-2012-terus-meningkat#. Diakses tanggal 4Maret 2014. 10 Perkembangan Bisnis Properti Di Indonesia http://www.realestatindonesia.org/articledetail.aspx?aid=407. Diakses tanggal 4Maret 2014.
7
Berdasarkan grafik 1.2 diatas dapat disimpulkan bahwa grafik di atas menunjukan total penjualan property dan real estate pada tahun 2010 mencapai 4.150 unit. Jumlah penjualan sempat mengalami kenaikan pada tahun 2011 menjadi 4.495 unit, tetapi pada tahun 2012 jumlah penjualan Property dan Real Estate mengalami penurunan menjadi 3.484 unit.11 Perkembangan bisnis property dan real estate diperkirakan akan mengalami naik turun dalam kurun waktu 5-7 tahun mendatang. Dengan kondisi seperti itu tahun 2010-2013 menjadi saat-saat puncak dimana bisnis property dan real estate akan mengalami peningkatan yang cukup pesat. Sehingga tidak heran bila sekarang ini bisnis propery dan real estate semakin laris manis dicari oleh konsumen.12 Atas kondisi tersebut, maka permasalahan ini menjadi menarik sehingga peneliti bermaksud untuk meneliti dan menganalisis permasalahan ini yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “PENGARUH NPM, EPS, DPS DAN DPR TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH (DES) PERIODE 2010-2014”
11
Nurul Mahmudah, Perkembangan Sektor Pertambangan Di Indonesia http://www.tempo.co/read/news/2014/03/27/090565877/Sektor-Tambang-Lesui-Penjualan-TrukVolvo-Seret Diakses 29-03-2014 11:18 12 http://motivasidankiatbisnis.blogspot.com/2012/01/bisnis-property-dan-real-estatesemakin-bersinar.html
8
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pemaparan diatas, rumusan masalah untuk penelitian ini adalah : 1.
Apakah NPM berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014?
2.
Apakah EPS berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014?
3.
Apakah DPS berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014?
4.
Apakah DPR berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014?
5.
Apakah NPM, EPS, DPS dan DPR berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014 secara simultan?
C. BATASAN MASALAH 1.
Penelitian ini dibatasi hanya 5 tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Pada perusahaan property dan real estate yang terdapat di DES.
2.
Variabel yang digunakan dibatasi pada rasio keuangan yaitu : Variabel Independen : NPM, EPS, DPS, DPR dan Variabel Dependen : Harga saham
9
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.
Tujuan Penelitian a) Untuk mengetahui pengaruh NPM terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdapat di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. b) Untuk mengetahui pengaruh EPS terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdapat di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. c)
Untuk mengetahui pengaruh DPS terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdapat di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014.
d) Untuk mengetahui pengaruh DPR terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdapat di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014. e)
Untuk mengetahui pengaruh NPM, EPS, DPS dan DPR secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdapat di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014
2.
Manfaat Penelitian a)
Manfaat teoritis 1) Bagi kalangan akademis : Penelitian ini diharapkan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang didapat dari perkuliahan dan dapat menambah pengetahuan yang lebih luas tentang saham terutama mengenai harga saham.
10
2) Bagi kalangan peneliti : Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pula sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak lain atau peneliti-peneliti berikutnya sebagai kajian lebih lanjut tentang saham terutama mengenai harga saham. b) Manfaat praktis 1) Bagi investor : Dapat memberikan tambahan informasi untuk penelitian berikutnya, khususnya yang menguji pengaruhnya arus kas dan dividen terhadap harga saham.
E. KERANGKA TEORI 1.
Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling umum diperdagangkan karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham adalah tanda penyertaan modal dari seseorang atau badan usaha didalam suatu perusahaan perseroan terbatas.13 a) Harga Saham Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun porsinya atau jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
13
Isni Kariyani dan Serfianto,” Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal”, Transmedia Pustaka, 2010, hlm. 189
11
Jakarta,
1) Harga Nominal Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. 2) Harga Perdana Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana.
3) Harga pasar Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatk di bursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar–benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi
12
harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar. Variabel Harga Saham diperoleh dari laporan tahunan yang didapat dari situs www.yahoo.finance.com 2.
Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap total aktivanya.14 Net Profit margin (NPM) merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rumus perhitungan NPM :15 NPM =
3.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Earning Per Share (EPS) Earnings dihasilkan melalui proses akuntansi dan disajikan dalam laporan laba rugi. Pada penelitian ini earnings diukur dengan earning per share (EPS). Earning per share atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham
14
Veitzhal Rivai, Andria Permata Veithzal dan Ferry N. Idroes, Bank and Financial Institution Manajement, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 999 15 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 200.
13
dari setiap saham yang dimiliki.16 EPS menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. EPS diukur dengan satuan perlembar saham. EPS merupakan rasio untuk mengukur berapa besar laba bersih yang dihasilkan perusahaan untuk tiap lembar saham yang baru. Rumus Perhitungan EPS17 EPS = 4.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Dividen Per Share (DPS) Informasi mengenai Dividen Per Share sangat diperlukan untuk mengetahui berapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan diterima oleh para pemegang saham. Jika dividen per share yang diterima naik maka akan memengaruhi harga saham di pasar modal. Karena dengan naiknya Dividen Per Share kemungkinan besar akan menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli maka harga saham suatu perusahaan akan naik dipasar modal. Rumus Perhitungan DPS :18 DPS =
5.
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑇𝑢𝑛𝑎𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Dividen Payout Ratio (DPR) DPR digunakan dari perbandingan antara Dividen Per Share (DPS) dengan Earning Per Share (EPS) dilihat dari besarnya pertumbuhan dari DPS terhadap pertumbuhan EPS. Jika semakin besar dividen yang 16
Irham Fahmi, Panduan Pasar Modal : Panduan Bagi Akademisi dan Praktisi Bisnis dan Memahami Pasar Modal Indonesia, 2012, Alfabeta, Bandung, hlm. 96 17 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin, Pasar Modal Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, 2012, hlm. 154 18 https://hadiborneo.wordpress.com/2013/09/28/cara-menghitung-dividen-per-share-dps
14
dibagikan akan menentukan besar dividen payout ratio. Rumus yang digunakan19 DPR =
𝐷𝑃𝑆 𝐸𝑃𝑆
F. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian yang dilakukan oleh Irfan Firmansyah.20 Penelitian ini
1.
bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan baik secara parsial ataupun simultan dari ketiga rasio tersebut dengan Harga Saham. Sedangkan untuk meode yang digunakan adalah dengan analisis regresi berganda, sedangkan penelitian ini menunjukan hasil bahwa uji F hitung sebesar 8.901 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 < 0.05 yang menunjukan bahwa variabel Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap Harga Saham. berdasarkan hasil t disimpulkan bahwa Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham.
19
Nur Hadi, Pasar Modal : Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar Modal, Graha Ilmu, Yogyakarta, , 2013, hlm. 81 20 Irfan Firmansyah, Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012. Skripsi Fakultas Bisnis dan Manajemen (Bandung : Universitas Widyatama, 2014), hlm. 128
15
2.
Penelitian yang dilakukan oleh Farida Fitriani,21 penelitian ini adalah menunjukan secara parsial Dividen tunai berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham, pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, ssedangkan profitabilitas berpengaruh postif dan signifikan terhadap harga saham. Secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
3.
Penelitian lain oleh Putu Laksmi Savitri Devi dan Ida Bagus Badjra.22 dengan tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antar rasio tersebut dengan Harga Saham baik secara parsial maupun simultan, sedangkan metodenya yaitu dengan analsis regresi berganda dan pendekatan kuantitatif dan hasil dari penelitian ini menunjukan hasil bahwa Return On Equity dan Price Earning Ratio memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham, sedangkan Rasio Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Net Profit Margin berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham.
4.
Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Husaini,23 dengan tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antar rasio tersebut dengan Harga Saham baik secara parsial maupun simultan, sedangkan metodenya yaitu dengan
21
Farida Fitriani, Pengaruh Dividen Tunai, Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2010-2011, Skripsi Ekonomi Syariah (Pekalongan : STAIN Pekalongan, 2013) hlm. 109 22 Putu Laksmi Savitri Devi dan Ida Bagus Badjra, Pengaruh ROE, NPM, Leverage dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, (Bali : Universitas Udayana, 2013) hlm. 273 23 Achmad Husaini, Pengaruh Variabel Return On Assets , Return On Equity, Net Profit Margin dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan. Jurnal Profit, Vol 6, Nomor 1, (Bandung : Jurusan Administrasi Bisnis FIA UB, 2012) hlm. 49
16
analisis regresi berganda dan pendekatan kuantitatif dan hasil dari penelitian ini adalah menunjukan secara parsial ROE dan NPM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan ROA dan EPS yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan ROA, ROE, NPM dan EPS mempunyai pengaruh terhadap harga saham. 5.
Penelitian yang dilakukan oleh Denies Priatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma.24 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antar rasio tersebut dengan Harga Saham baik secara parsial maupun simultan, sedangkan metodenya yaitu dengan analisis regresi sedrhana dan analsis regresi berganda dan hasil dari penelitian ini adalah Return on Investment secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham, hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien determinasi (r2) ROI sebesar 0,197 dan nilai signifikansi t sebesar 0,012 (2) Earning per Share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham, hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien determinasi (r2) EPS sebesar 0,463 dan nilai signifikansi t sebesar 0,000 (3) Dividen per Share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham, hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien determinasi (r2) DPS sebesar 0,787 dan nilai signifikansi t sebesar 0,000 (4) Return on Investment, Earning
24
Denies Priatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma, Pengaruh Return On Investmen (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010, Jurnal Nominal/Vol I No I (Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2012), hlm. 62-63
17
per Share, dan Dividen per Share secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham, hal ini dibuktikan dengan nilai R2 sebesar 0,841 dan nilai signifikansi F sebesar 0,000 Penelitian lain yang dilakukan oleh Muhammad Sholichin,25 hasil
6.
penelitian ini berdasarkan uji t menunjukan bahwa ROA dan ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham
sedangkan EPS dan PER
berpengaruh terhadap harga saham. Secara simultan ROA, ROE, EPS dan PER berpengaruh terhadap harga saham. Adapun Penelitian yang dilakukan oleh Mutia Salman,26 dengan tujuan
7.
untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel independen yang diwakili oleh DER, ROE, EPS dan PER terhadap Harga Saham baik secara simultan maupun parsial. Sedangkan metode yang digunakn yaitu analisis regresi berganda dengan pendekatan kuantitatif dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel independen DER, EPS dan PER tidak berpengaruh terhadap Harga Saham sedangkan ROE berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham dan secara simultan semua variabel independen berpengaruh terhadap Harga Saham.
25
Muhammad Sholichin, Pengaruh Analisis Fundamental Perusahaan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property, Real Estate dan Konstruksi Bangunan yang terdaftar di DES periode 2011-2013. Skripsi Ekonomi Syariah (Pekalongan, STAIN Pekalongan, 2015) hlm. 130 26 Mutia Salman. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Sumatra Utara: Universitas Sumatera Utara. 2011.
18
8.
Penelitian yang dilakukan oleh Putu Rian Damayanti, Anantawikrama Tungga Atmaja, dan made Pradana Adiputra.27 dengan tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh secara empiris antar rasio terhadap Harga Saham baik secara parsial maupun simultan, pengambilan sampel dilakukan dengan cara purpossive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. menunjukan hasil bahwa baik secara parsial maupun simultan DPS dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
9.
Penelitian yang Dwiatma Patriawan.28 (2011) yang berjudul “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara rasio terhadap Harga Saham.Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. menunjukan dan metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa secara parsial EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham, ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga saham, dan DER berpengaruh 27
Putu Rian Damayanti, Anantawikrama Tungga Atmaja, dan made Pradana Adiputra, Pengaruh Deviden Per Share dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Jurnal Akuntansi Program S1 Vol: 2 No: 1, (Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha, 2014) 28 Dwiatma Patriawan.28 (2011) yang berjudul “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008, Skripsi Ekonomi, (Semarang : Universitas Diponegoro,2011), hlm. 73
19
negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham. Sedangkan secara simultan hanya EPS yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan ROE dan DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. 10. Penelitian yang dilakukan oleh Rhandhy Ichsan dan Salma Taqwa29 dengan tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antar rasio dengan Harga Saham baik secara parsial maupun simultan, sedangkan metodenya yaitu dengan analsis regresi berganda dan pendekatan kuantitatif dan hasil dari penelitian ini adalah menunjukan hasil bahwa EPS berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, sedangkan DPS dan ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham. 11. Penelitian yang dilakukan oleh Bhagas Adhitya Ardia Pratama,30 dengan tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antar rasio tersebut dengan Harga Saham baik secara parsial maupun simultan, sedangkan metodenya yaitu dengan analsis regresi berganda dan pendekatan kuantitatif dan penelitian ini menunjukan hasil bahwa secara parsial EVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham, ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, DPR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham, pertumbuhan
29
Rhandhy Ichsan dan Salma Taqwa, Pengaruh Informasi Laba, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Vol. 1, N0. 2. 2013. Hlm.243 30 Bhagas Adhitya Ardia Pratama, Pengaruh Economic Value Added (EVA), Profitabilitas, Kebijakan Dividen dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2011-2013, Skripsi Ekonomika dan Bisnis, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2014). hlm. 52
20
penjualan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham, dan ukuran perusahaan (asset) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. 12. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Zuliarni.31 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antar rasio terhadap Harga Saham baik secara parsial maupun simultan, sedangkan penelitian ini adalah menggunakan metode analisis regresi linear berganda (Uji t dan Uji f) yang diolah dengan SPSS. Dari model regresi berganda yang digunakan, hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa hanya dua variabel yaitu ROA dan PER yang berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, sedangkan DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan (uji f) menunjukkan bahwa ROA, PER dan DPR secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham.
31
Sri Zuliarni, Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 3 No. 1 (Pekanbaru : Universitas Riau, Kampus Bina Widya, 2012), hlm. 36
21
Tabel 1.1 PENELITIAN TERDAHULU Judul Penelitian
Nama Peneliti
1
Irfan
Pengaruh Return On Analisis
Firmansyah,
Asset (ROA), Return Linier Berganda, harga
2013
On Equity (ROE) dan menggunakan
pengaruh yang signifikan terhadap sedangkan penelitian ini
Net
harga saham, dan NPM mempunyai dilakukan
Profit
(NPM) Harga
Uji Analisis
Perbedaan
No
Hasil Penelitian
Regresi ROA mempunyai pengaruh terhadap Lokasi
Margin SPSS terhadap
Saham
saham,
pengaruh
pada
ROE
terhadap
penelitian
di
mempunyai Bursa Efek Indonesia,
harga
di
Daftar
saham Efek Syariah. dan tahun
Secara simultan ROA, ROE, dan yang
digunanakan
Perusahaan Food and
NPM memmpunyai pengaruh yang penelitian
hanya
Beverage
signifikan terhadap harga saham.
sedangkan
yang
tahun,
4
terdaftar di Bursa Efek
penelitian ini selama 5
Indonesia
tahun
(BEI)
periode 2008-2012
2
Farida Fitriani, Pengaruh 2013
Tunai,
Dividen Analisis
Regresi secara
Pertumbuhan Linier Berganda,
Penjualan
dan
parsial
Dividen
tunai Lokasi
penelitian
di
berpengaruh negative dan signifikan Bursa Efek Indonesia, terhadap harga saham, pertumbuhan sedangkan penelitian ini
Profitabilitas terhadap
penjualan
Harga
signifikan terhadap harga saham, Efek Syariah. dan tahun
Saham
pada
Perusahaan
ssedangkan
22
tidak
berpengaruh dilakukan
profitabilitas yang
di
Daftar
digunanakan
Manufaktur Di BEI
berpengaruh postif dan signifikan penelitian hanya satu
Periode 2010-2011
terhadap
harga
saham.
Secara tahun,
sedangkan
simultan bersama-sama berpengaruh penelitian ini selama 5 signifikan terhadap harga saham 3
Putu
Laksmi Pengaruh ROE, NPM, Analisis
tahun
Regresi Return On Equity dan Price Earning Variabel
yang
Savitri Devi dan Leverage dan Nilai Linier Berganda,
Ratio memiliki pengaruh
Ida
signifikan terhadap harga saham, penelitian ROE, PER,
Bagus Pasar terhadap Harga
Badjra, 2013
Saham
positif digunakan
sedangkan Rasio Debt to Equity DER
dalam
dan
NPM,
Ratio memiliki pengaruh negatif sedangkan
dalam
signifikan terhadap harga saham. Net penelitian
ini
Profit Margin berpengaruh tidak menggunakan signifikan terhadap harga saham.
variabel
NPM, EPS, DPS dan DPR.
4
Achmad
Pengaruh
Variabel Analisis
Husaini 2012
Return On Assets , Linier Berganda,
berpengaruh
Return On Equity, Net
terhadap harga saham, sedangkan perusahaan Food and
Profit
ROA dan EPS yang berpengaruh Beverages.
Margin
Earning terhadap
Per
Regresi Secara parsial ROE dan NPM tidak Dalam
dan
secara
penelitian
signifikan menggunakan
Sedangkan
Share
secara signifikan terhadap harga penelitian
Harga
saham. Sedangkan secara simultan menggunakan
Saham Perusahaan
ROA,
ROE,
NPM
dan
EPS perusahaan
mempunyai pengaruh terhadap harga dan Real Estate saham 23
ini
ini
Property
5
Denies Priatinah
Pengaruh Return On Analisis dan Investmen
Prabandaru
Earning
Per
Regresi ROI
berpengaruh
positif
dan Lokasi
penelitian
(ROI), Linier Berganda,
signifikan terhadap harga saham, Bursa Efek Indonesia,
Share
EPS
berpengaruh
positif
dan sedangkan penelitian ini
Adhe Kusuma, (EPS), dan Dividen
signifikan terhadap harga saham, dan dilakukan
2012
(DPS)
DPS
Harga
signifikan terhadap harga saham.
Per
Share
terhadap Saham
Perusahaan
Pertambangan Terdaftar
di
di
yang Bursa
berpengsruh
positif
di
Daftar
dan Efek Syariah. dan tahun yang
digunanakan
Secara simultan, ROI, EPS dan DPS penelitian
hanya
berpengaruh positif dan signifikan tahun,
sedangkan
terhadap harga saham.
Efek Indonesia (BEI)
2
penelitian ini selama 5 tahun
Periode 2008-2010 6
Muhammad
Pengaruh
Sholichin, 2015
Fundamental Perusahaan Harga
Analisis Analisis
Regresi berdasarkan uji t menunjukan bahwa Variabel
Linier Berganda, terhadap
Saham
dan
PER,
Perusahaan Property,
harga saham. Secara simultan ROA, sedangkan
dalam
Real
ROE, EPS dan PER berpengaruh penelitian
ini
Estate
dan
terhadap harga saham
menggunakan
variabel
yang terdaftar di DES
NPM, EPS, DPS dan
periode 2011-2013
DPR
Mutia Salman, Pengaruh DER, ROE, Analisis 2011
dalam
sedangkan penelitian ROA, ROE,
EPS dan PER berpengaruh terhadap EPS
Konstruksi Bangunan
7
ROA dan ROE tidak berpengaruh digunakan terhadap harga saham
pada
yang
EPS
dan
Regresi Secara parsial DER, EPS dan PER Lokasi
PER Linier Berganda
tidak 24
berpengaruh
penelitian
di
terhadap Bursa Efek Indonesia,
terhadap
Harga
HargaSaham
sedangkan
Saham
pada
berpengaruh
Perusahaan
Real
Harga Saham dan secara simultan Efek Syariah
signifikan
terhadap dilakukan
Estate Dan Property
semua
Yang
berpengaruh terhadap Harga Saham
Terdaftar
Di
variabel
ROE sedangkan penelitian ini di
Daftar
independen
BEI 8
Putu
Rian Pengaruh
Damayanti,
Per
Anantawikrama
Earning
Deviden Analisis
Share
dan
dan Linier Berganda,
Per
Tungga Atmaja, terhadap
Perusahaan
Adiputra, 2014
Barang yang
Earning
Per
Share
Dividend
Harga
berpengaruh
pada
harga saham
made Saham
Pradana
Regresi Baik secara parsial maupun simultan Variabel yang diginakan Share
Per
(EPS)
Share
signifikan
dan dalam penelitian hanya (DPS) 2 variabel yaitu DPS
terhadap dan
EPS
dalam
sedangkan
penelitian
ini
Industri
menggunakan 4 variabel
Konsumsi
yaitu NPM, EPS, DPS
Terdaftar
di
dan DPR
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 9
Dwiatma
“Analisis
Patriawan, 2011
Earning
Pengaruh Analisis Per
Regresi EPS
Share Linier Berganda
berpengaruh
positif
dan Lokasi
penelitian
di
signifikan terhadap perubahan harga Bursa Efek Indonesia,
(EPS),
Return
On
saham, ROE berpengaruh negatif dan sedangkan penelitian ini
Equity
(ROE),
dan
signifikan terhadap perubahan harga dilakukan
di
Daftar
Debt To Equity Ratio
saham, dan DER berpengaruh negatif Efek Syariah. dan tahun
(DER)
dan
terhadap 25
tidak
signifikan
terhadap yang
digunanakan
Harga Saham pada
perubahan harga saham. Sedangkan penelitian
hanya
Perusahaan
secara simultan hanya EPS yang tahun,
sedangkan
Wholesale and Retail
berpengaruh positif dan signifikan penelitian ini selama 5
Trade yang Terdaftar
terhadap harga saham
di
Bursa
Indonesia
2
tahun
Efek (BEI)
Tahun 2006-2008 10
Rhandhy Ichsan Pengaruh
Informasi Analisis
dan
Kebijakan Linier Berganda
Salma Laba,
Taqwa, 2013
Dividen
Regresi EPS
DPS dan ROE
Profitabilitas
dan Lokasi
penelitian
di
tidak berpengaruh sedangkan penelitian ini
terhadap harga saham Harga
Saham
positif
signifikan terhadap harga saham, Bursa Efek Indonesia,
dan
terhadap
berpengaruh
dilakukan Efek
di
Daftar
Syariah,
dan
pada
variabel yang digunakan
Perusahaan terdaftar
dalam penelitian EPS,
di
DPS
Bursa
Efek
Indonesia
dan
ROE,
sedangkan
dalam
penelitian
ini
menggunakan
variabel
NPM, EPS, DPS, dan DPR. 11
Bhagas Adhitya Pengaruh
Economic Analisis
Regresi EVA berpengaruh positif dan tidak Lokasi
Ardia Pratama, Value Added (EVA), Linier Berganda
signifikan terhadap harga saham, menggunakan 26
penelitian
2014
Profitabilitas, Kebijakan dan
ROE Dividen
DPR
terhadap
negatif
dan sedangkan penelitian ini
pertumbuhan penjualan berpengaruh perusahaan
Empiris
negatif dan tidak signifikan terhadap dan Real Estate yang
pada
Zuliarni, Pengaruh Keuangan
Property
harga saham, dan ukuran perusahaan terdaftar di DES. di
BEI
(asset)
Periode 2011-2013)
2012
berpengaruh
Harga Saham (Studi
Manufaktur
Sri
dan perusahaan manufaktur
signifikan terhadap harga saham, menggunakan
Perusahaan
12
positif
signifikan terhadap harga saham, yang terdaftar di BEI,
Pertumbuhan
Penjualan
berpengaruh
Kinerja Analisis terhadap Linier
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap harga saham.
Regresi ROA berpengaruh signifikan positif Lokasi Berganda terhadap
harga
saham,
PER menggunakan
Harga Saham pada menggunakan
berpengaruh
Perusahaan
terhadap harga saham, dan DPR yang terdaftar di BEI,
Mining SPSS
signifikan
penelitian
berpengaruh
positif perusahaan manufaktur
and Mining Service di
tidak
signifikan sedangkan penelitian ini
Bursa Efek Indonesia
terhadap harga saham.
menggunakan
(BEI)
Secara simultan ROA,
perusahaan
Property
PER dan DPR secara bersama-sama dan Real Estate yang berpengaruh terhadap harga saham Sumber : Data diolah oleh peneliti
27
terdaftar di DES.
G. KERANGKA PEMIKIRAN Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran Net Profit Margin (NPM) H1
X1
Earning Per Share (EPS)
H2
X2
Harga Saham H3
Y
Dividen Per Share (DPS) H4
X3
Dividen Payout Ratio (DPR) X4
H5
Deskripsi Kerangka Pemikiran : Dalam penelitian ini memiliki 4 (empat) variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen terdiri dari NPM (X1), EPS (X2), DPS (X3) dan DPR (X4) dan untuk variabel dependennya Harga Saham (Y). Kerangka konseptual ini menunjukan hubungan dari variabel independen dengan variabel dependen.
28
Pengujian ini untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan secara serentak dengan menggunakan Ordinary Last Square, dari pengujian ini juga akan dapat dilihat atau diketahui hubungan secara parsial antara variabel independen dan variabel dependen. Dengan demikian hubungan yang akan diperoleh dari pengujian itu adalah sebagai berikut : 1.
Hubungan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham Net Profit Margin (NPM) berfungsi untuk mengukur tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersih. Net Profit Margin merupakan suatu ukuran presentasi dari setiap rupiah penjualan yang menghasilkan laba bersih. Hubungan laba bersih dengan penjualan bersih kerapkali dipakai untuk mengevaluasi efisiensi perusahaan dalam mengendalikan biaya dan beban yang berkaitan dengan penjualan, yaitu apabila perusahaan menurunkan beban relatifnya terhadap
penjualan,
maka perusahaan tentu akan memiliki banyak dana untuk kegiatankegiatan usahanya.32 Sesuai yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller dalam Lukas menyatakan bahwa “bukti empiris bahwa jika ada kenaikan laba, sering diikuti dengan kenaikan harga saham, sebaliknya penurunan laba pada umumnya menyebabkan harga saham menurun.” Berdasarkan hal 32
Irfan Firmansyah. Skripsi Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012, 2013
29
tersebut, maka dimungkinkan hubungan Net Profit Margin dengan return saham adalah positif.33 2.
Hubungan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham Earning merupakan hal yang sangat vital menjadi alat analisis seorang investor, dimana seorang investor yang pemula akan mau membeli saham atau berinvestasi ke suatu perusahaan dikarenakan perusahaan itu mempunyai laba. Jika suatu perusahaan tidak mempunyai laba maka ketertarikan seorang investor terhadap perusahaan itu juga akan berkurang. Investor selalu beranggapan bahwa setiap perusahaan yang mempunyai laba maka akan mampu untuk memberikan imbalan yang baik terhadap seorang investor. Apabila semakin tinggi nilai EPS maka semakin besar laba dan peningkatan jumlah dividen yang akan diterima oleh pemegang saham.34 Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan nilai per lembar saham terhadap harga saham.
3.
Hubungan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham Dividen Per Share (DPS) merupakan rasio yang diperlukan untuk mengetahui berapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan diterima oleh para pemegang saham. Berdasarkan bird in the hand theory yang menyatakan bahwa nilai perusahaan akan dimaksimalkan oleh rasio
33
Lukas Setia Amaja, Teory dan Praktik Manajemen Keuangan, Yogyakarta : CV Andi Offset,2008. Hal.287 34 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin, Pasar Modal Indonesia, 2012, Salemba Empat, Jakarta, hlm. 154
30
pembayaran dividen tunai yang tinggi, terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Denies dan Prabandaru menyatakan terbukti bahwa pembagian dividen dapat mempengaruhi atau meningkatkan harga dari sebuah saham suatu perusahaan. 35 4.
Hubungan Dividen Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham Dividen Payout Ratio (DPR) merupakan rasio yang mengukur perbandingan dividen terhadap laba perusahaan. DPR menunjukan besarnya laba yang akan diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden. Kebijakan deviden juga bisa dikaitkan dengan nilai perusahaan. Dengan DPR yang lebih rendah akan memaksimumkan nilai perusahaan, pembayaran deviden sering diikuti dengan harga saham. Dividen tunai dapat meningkatkan nilai perusahaan karena melalui pengumuman deviden, manajer dapat memberikan kabar yang baik terhadap investor bahwa perusahaan memiliki ketersediaan dana untuk membiayai aktivitasnya. Sehingga reaksi yang terjadi adalah harga saham meningkat.36
35
Denies Priatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma. Jurnal Pengaruh Return On Investmen (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010, 2012 36 Sri Zuliarni. Jurnal Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2012
31
H. HIPOTESIS Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : H0 =
tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen
Ha =
terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen
H01 =
NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham
Ha1 = NPM berpengaruh terhadap harga saham H02 = EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham Ha2 = EPS berpengaruh terhadap harga saham H03 = DPS tidak berpengaruh terhadap harga saham Ha3 = DPS berpengaruh terhadap harga saham H04 = DPR tidak berpengaruh terhadap harga saham Ha4 = DPR berpengaruh terhadap harga saham H05 =
tidak terdapat pengaruh antara NPM, EPS, DPS dan DPR Secara simultan terhadap harga saham
Ha5 =
terdapat pengaruh antara NPM, EPS, DPS dan DPR secara simultan terhadap harga saham
32
I.
METODE PENELITIAN 1.
Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian sebab akibat antara dua variabel atau lebih yang sering disebut dengan penelitian kausatif. Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lainnya.37
2.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014 yaitu sebanyak 50 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel secara acak dan mempunyai tujuan dan target tertentu. Adapun kriteria yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a)
Perusahaan property dan real estate yang tercatat di Daftar Efek Syariah pada periode 2010 sampai dengan 2014 dengan jumlah populasi sebanyak 50 perusahaan
b) Mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten dari tahun 2010 sampai dengan 2014 yang telah diaudit. c)
Tahun buku terakhir pada tanggal 31 Desember
37
Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, Raja Grafindo Persada , Jakarta, 2008. Hlm. 8
33
d) Tidak sedang dalam proses delisting e)
Perusahaan yang mempunyai laba positif
f)
Perusahaan tersebut mempunyai data yang sesuai dengan kriteria dan lengkap terkait dengan varibel-variabel yang digunakan dalam penelitin ini. Dari teknik pengambilan sampel diatas, diperoleh sampel sebanyak 9
perusahaan. Berikut ini data sampel yang diperoleh Tabel 1.2 SAMPEL PENELITIAN No
Kode
Nama Emiten
Emiten
1
ADHI
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
2
ASRI
PT Alam Sutera Realty Tbk
3
BSDE
PT Bumi Serpong Damai Tbk
4
GMTD
5
GPRA
PT Perdana Gapuraprima Tbk
6
MKPI
PT Metropolitan Kentjana Tbk
7
PTPP
8
SMRA
PT. Summarecon Agung Tbk
9
TOTL
PT Total Bangun Persada Tbk
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Sumber : data diolah oleh peneliti
34
3.
Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan dan laporan harga saham. Sedangkan sumber data penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan perusahaan property dan real estate yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.
4.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan terhadap laporan keuangan, study pustaka melalui buku teks, artikel yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan pengumpulan data-data yang diperoleh melalui internet. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri laporan keuangan perusahan property dan real estate yang terdapat di Daftar Efek Syariah yang terpilih sebagai sampel.
5.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Net Profit Margin, Earning Per Share, Dividen Per Share dan Dividen Payout Ratio terhadap Harga Saham. Adapun variabel yang yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a)
Variabel Bebas (Independen Variable) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau memengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini
35
yang menjadi variabel bebas adalah Net Profit Margin, Earning Per Share, Dividen Per Share dan Dividen Payout Ratio. 1) Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin (NPM) diberi tanda X1, Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap total aktivanya. Variabel Earning Per Share (EPS) diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang didapat dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. 2) Earning Per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) diberi tanda X2. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio untuk mengukur besarnya laba yang diberikan kepada pemegang saham. Variabel Net Profit Margin (NPM) diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang didapat dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. 3) Dividen Per Share (DPS) Dividen Per Share (DPS) diberi tanda X3. Dividen Per Share (DPS) merupakan rasio untuk mengetahui berapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan diterima oleh para pemegang saham. Variabel Dividen Per Share (DPS) diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang didapat dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. 36
4) Dividen Payout Ratio (DPR) Dividen Payout Ratio (DPR) diberi tanda X4. Dividen Payout Ratio (DPR) merupakan perbandingan antara dividen per shae (DPS) dengan earning per share (EPS) dilihat dari besarnya pertumbuhan dari DPS terhadap pertumbuhan EPS. Variabel Dividen Payout Ratio (DPR) diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang didapat dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. b) Variabel Terikat (Dependen Variable) Didalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah harga saham, variabel ini diberi tanda Y. Harga Saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Variabel Harga Saham diperoleh dari laporan tahunan yang didapat dari situs www.yahoo.finance.com Tabel 3 berikut ini menggambarkan dari variabel-variabel penelitian dalam konsep dan indicator-indikator yaitu :
37
Tabel 1.3 Variabel, Konsep dan Indikator Jenis Variabel
Definisi
Net Profit Rasio untuk mengukur Margin (X1) kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap total aktivanya EarningPer Rasio untuk mengukur besarnya Share (X2) laba yang diberikan kepada pemegang saham Deviden Per Rasio untuk mengetahui berapa Share (X3) besar keuntungan setiap lembar saham yang akan diterima oleh para pemegang saham Dividen Payout Rasio yang mengukur Ratio (X4) perbandingan dividen terhadap laba perusahaan Harga Saham Harga Saham pada periode akhir (Y) tahun (closing price) Sumber: data diolah oleh peneliti
Indikator NPM =
Rasio
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Rasio 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ
EPS=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
DPS =
Rasio
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑇𝑢𝑛𝑎𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Rasio
DPR =
𝐷𝑃𝑆 𝐸𝑃𝑆
Harga Penutupan
38
Sumber Data Laporan Keuangan Tahunan yang di Audit
Laporan Keuangan Tahunan yang di Audit Laporan Keuangan Tahunan yang di Audit
Rasio
Laporan Keuangan Tahunan yang di Audit
Rasio
www.yahoo.finance.com
6.
Teknik Analisis Data a)
Analisis Statistik Analisis statistik pada penelitian ini antara lain : 1) Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan benar-benar menunjukan hubungan yang signifikan dan representatif. Jenis uji asumsi klasik yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak. 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas b) Uji Heteroskedatisitas Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi kesamaan variance atau residual satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut heteoskedatisitas, sebaliknya jika tetap disebut
39
Homokesdatisitas. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedatisitas adalah sebagai berikut:38 a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian
menyempit)
maka
mengidentifikasikan telah terjadi heterokesdatisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskerdatisitas. c) Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi yang digunakan atas korelasi antara variabel bebas. Model regresi
yang baik
seharusnya
bebas
multikolinearitas atau tidak terjadi kolerasi antara variabel independen. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada data yang akan di olah.39 d) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model ini akan digunakan uji 38
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:Universtas Diponegoro, 2005), hlm. 125. 39 Ibid, hlm. 97
40
Durbin-Watson (DW-Test). Jika nilai DW-Test lebih besar dari batas atas (du), maka tidak terjadi autokorelasi. Keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan Uji D-W adalah sebagai berikut.40 1) Bila nilai D-W lebih besar daripada batas atas (Upper Bond, U), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya tidak ada autokorelasi positif. 2) Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah (Lower Bond, L), koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya autokorelasi positif. 2) Analisis Regresi. Penggunaan data sekunder yang bersifat kuantitatif dalam penelitian ini mngarah pada metode kuantitatif dengan menggunakan alat analisis regresi berganda karena terdapat lebih dari satu variabel independen. Dalam persamaan garis regresi yang bertindak sebagai variabel dependen adalah harga saham, sedangakan variabel independen meliputi NPM, EPS, DPS dan DPR. Alat analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dari gabungan variabel- variabel NPM, EPS, DPS dan DPR. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana : 40
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta:STIM YKPN, 2007), Edisi Ketiga, hlm. 91.
41
Y
= Harga Saham (Variabel Dependen)
A
= Konstanta
b1-b4
= Koefisien regresi
X1
= Net Profit Margin (NPM)
X2
= Earning Per Share (EPS)
X3
= Dividen Per Share (DPS)
X4
= Dividen Payout Ratio (DPR)
E
= Error
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat Analisis Statistik Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.0 3) Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat analisa statistik berupa uji t dan uji F. a.
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara individu masing-masing variabel bebas dalam penelitian mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dalam penelitian. Dasar pengambilan keputusan adalah : H0 ditolak atau Ha diterima jika nilai signifikan t atau p value < 5%.
b.
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
bersama-sama
mempunyai
pengaruh
terhadap
variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan adalah : H0
42
ditolak atau Ha diterima jika signifikan F atau p value < 5%. 4) Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) digunakan intuk mengetahui sampai seberapa besar resentasi variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variabel terikat.41 Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam presentase yang nilainya berkisar antara 0
independen
memberikan
hampir
semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. J.
SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, penelitian terdahulu,kerangka pemikiran, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Pada bab ini berisi landasan teori mengenai pasar modal, pasar modal syariah, laporan keuangan, jenis laporan keuangan, saham dan saham syariah,
41
G. N. Gujarati, 1995, “Basic Econometric, Third Edition”, New York : Mc Graw Hill
43
harga saham, keuntungan dan resiko kepemilikan saham, analisis saham dan tinjauan umum tentang rasio. Bab III Gambaran Umum Bab ini berisi gambaran umum objek penelitian, yaitu perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2010-2014. Bab IV Analisis Hasil Penelitian Bab ini berisi statistik deskriptif, hasil pengujian asumsi klasik, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup Bab ini berisi simpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
44