BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Kebudayaan
dalam
perspektif
klasik
pernah
didefinisikan
oleh
Koentjaraningrat sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia yang diperoleh dengan cara belajar. 1 Beraneka ragam budaya yang lahir sejak nenek moyang kita telah memperkaya khazanah kebudayaan nasional sebagai aset nasional yang harus dijaga kelestariannya. Beraneka ragam tari-tarian daerah, lagu-lagu daerah, seni kerajinan daerah, ataupun berbagai macam pakaian daerah hanyalah contoh sebagian dari kekayaan budaya itu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni memiliki pengertian sebagai kesanggupan akal akan untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi atau luar biasa. Dalam esainya ‘The Role of Theory in Esthetics’, Morrist Weist menyimpulkan bahwa seni sangat kompleks dan beraneka untuk direduksikan kepada suatu definisi. Sependapat dengan Weist, Wittgenstein menekankan bahwa seni seperti juga agama, tidak dapat direduksi ke dalam batasan yang sederhana. Selain itu, menurut Sudjojono, seorang pelukis zaman revolusi kemerdekaan Indonesia, yang dianggap sebagai pendobrak tradisi seni lukis pemandangan alam juga menyatakan bahwa seni adalah produk ekspresi jiwa, 1
Koentjoroningrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Penerbit Aksara Baru.
1
2
seni tanpa jiwa ibarat masakan tanpa garam. Isi karya seni yang hidup tercermin dari kandungan psikis atau jiwa. Game atau permainan merupakan salah satu bentuk seni yang berwujudkan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Di lingkungan yang masih terlihat keakraban antaranggota masyarakat, banyak permainan yang dilakukan oleh masyarakat, baik permainan tradisional maupun permainan modern. Permainan tradisional merupakan permainan yang tercipta di masa yang telah lama berlalu, sedangkan permainan modern merupakan permainan yang diciptakan di masa yang lebih akhir dan biasanya menggunakan peralatan canggih. Meskipun pada masa sekarang permainan modern lebih digemari oleh masyarakat, ada beberapa permainan tradisional yang masih dimainkan bahkan dijadikan sebuah hobi bagi beberap orang, salah satunya ialah permainan 바둑 (baduk). 바둑 (baduk) merupakan sebuah permainan papan strategi dengan dua
pemain yang saling berusaha memperebutkan wilayah agar dapat memenangkan permainan. Go adalah nama Inggris yang berasal dari pelafalan bahasa Jepang ‘go’, walaupun permainan ini sering disebut Igo di Jepang. Nama Go di bahasa Tionghoa yaitu Weiqi yang berarti ‘permainan papan mengelilingi wilayah’, sedangkan di Korea permainan ini disebut Baduk. Permainan ini berasal dari China (Weiqi) sekitar 2000 SM dan dianggap sebagai permainan tertua di dunia. Empat kesenian utama dari kebudayaan Tiongkok kuno adalah seni musik tradisional, kaligrafi, seni lukis, dan catur. Catur Tiongkok atau Weiqi, di daratan
3
Tiongkok modern dikenal sebagai Go. Kesenian catur tersebut telah menjadi bagian dari kebudayaan Tiongkok selama ribuan tahun berjalan seiring dengan budaya kesenian lainnya. 2 Menurut mitologi, permainan ini diciptakan dan digunakan oleh kaisar China sebagai alat bantu mengajar untuk anaknya yang memerlukan konsentrasi dan disiplin. Sesungguhnya permainan tersebut bukanlah demi menang ataupun kalah, namun untuk mendidik karakter, mengkultivasi moralitas dan watak, menumbuhkan kebijaksanaan serta mengekspresikan bakat artistik seseorang. 3 Permainan ini mulai diperkenalkan di Jepang sekitar 740 SM dengan nama Igo dan saat itu hanya terbatas di kalangan istana, namun seiring perkembangan zaman permainan ini dapat dimainkan oleh berbagai kalangan.
Gambar 1.1.1 Papan dan Biji Baduk Awal cerita tentang 바둑 (baduk) diceritakan dalam Samguk Sagi (Sejarah Tiga Kerajaan) dalam buku 'Paekche-bongi’ dan ‘Kae-ro-wang' yang merupakan buku sejarah awal dan ditulis oleh Kim Bu-sik tentang Periode Tiga Bangsa. 4
2
www.kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/04/asal-usul-catur-weiqi.html www.kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/04/asal-usul-catur-weiqi.html 4 www.kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/04/asal-usul-catur-weiqi.html 3
4
바둑 (baduk) merupakan sebuah permainan wilayah yang dimainkan
dengan menggunakan batu berwarna hitam dan putih di atas papan 19x19 yang bertujuan untuk menguasai wilayah sebesar-besarnya, baik dengan membentuk wilayah sendiri maupun merebut wilayah lawan. 바둑 (baduk) dimainkan oleh dua orang dan dimulai dengan papan kosong kemudian pemain secara bergilir menempatkan satu batu pada titik kosong. Permainan 바둑 (baduk) merupakan permainan yang sangat sederhana dengan strategi yang terlihat sangat halus, namun sebenarnya sangat kompleks. Bagi sebagian orang, 바둑 (baduk) merupakan permainan strategi yang paling hebat dalam hal kompleksitasnya. Papan 바둑 (baduk) yang luas dan sedikitnya batasan memungkinkan strategi berskala besar. Pilihan di satu bagian papan dapat dipengaruhi posisi di tempat jauh yang tampaknya tidak berhubungan. Langkahlangkah di awal permainan mengatur bentuk konflik yang akan terjadi ratusan langkah berikutnya. Permainan ini menekankan pada pentingnya keseimbangan pada berbagai tingkatan. Untuk mengamankan daerah di papan, langkah yang baik ialah langkah yang berdekatan, namun untuk mengklaim daerah terbesar diperlukan penyebaran batu-batu. Untuk menjamin bahwa pemain tidak tertinggal lawan, invasi perlu dilakukan, namun bermain terlalu invasi akan meninggalkan kelemahan yang dapat dimanfaatkan lawan. Bermain terlalu rendah atau dekat dengan ujung papan hanya akan mendapat sedikit wilayah dan pengaruh, di lain pihak, jika bermain terlalu tinggi atau jauh dari ujung papan akan memungkinkan invasi lawan.
5
Baduk, Igo, dan Weiqi pada umumnya memang merupakan permainan yang sama, namun memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan dasar antara Weiqi dengan Baduk dan Igo terletak pada cara penghitungan wilayah yang diperoleh oleh kedua pemain dalam permainan tersebut, sedangkan yang membedakan dari ketiganya ialah ada dan tidaknya istilah-istilah yang terdapat pada masing-masing permainan dari ketiga negara tersebut. Meskipun demikian, permainan dalam tingkat internasional atau Go, biasanya dilakukan setelah memperoleh kesepakatan aturan yang akan digunakan. Dalam versi Jepang, permainan ini pernah dikemas dalam bentuk komik Jepang dengan judul “Hikaru’s Go” serta dalam bentuk anime atau kartun Jepang dengan judul “Hikaru no Go”. Hikaru no Go ditulis oleh Yumi Hotta dan diilustrasikan oleh Takeshi Obatta. Di dalam produksinya, Hikaru no Go disupervisi oleh pemain Igo internasional, yaitu Yukari Umezawa (peringkat dan5 dalam bermain Igo). Manga tersebut pertama kali dirilis oleh Shonen Jump pada tahun 1998 dan mendapatkan kesuksesan yang berlipat ganda serta mencapai kepopuleran yang sangat tinggi, bahkan sangat populer di Jepang, China, Korea Selatan, Taiwan, hingga Amerika Serikat. Berdasarkan uraian di atas, 바둑 (baduk) merupakan permainan yang sederhana namun memerlukan pemikiran strategi yang tidak mudah sehingga sangat menarik perhatian masyarakat dunia. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat judul tugas akhir dengan judul “Dasar-Dasar Permainan Baduk” .
6
1.2. Rumusan Masalah Permainan 바둑 (baduk) merupakan permainan sederhana dengan strategi yang sangat halus sekaligus kompleks. Karena menggunakan papan yang luas dan sedikitnya batasan, maka memungkinkan strategi berskala besar dan langkahlangkah di awal permainan akan berpengaruh atau mengatur bentuk konflik yang akan terjadi ratusan langkah berikutnya. Berikut rumusan masalah dalam pembahasan permainan 바둑 (baduk). 1. Bagaimana aturan-aturan dasar dalam permainan 바둑 (baduk)? 2. Bagaimana langkah-langkah dasar dalam permainan 바둑 (baduk)? 3. Apa saja istilah-istilah dasar yang sering muncul dalam permainan 바둑 (baduk)?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik suatu tujuan penelitian sebagai berikut. 1. Mengetahui aturan-aturan dasar dalam permainan 바둑 (baduk). 2. Mengetahui langkah-langkah dasar dalam permainan 바둑 (baduk). 3. Menyebutkan
istilah-istilah
permainan 바둑 (baduk).
dasar
yang
sering
muncul
dalam
7
1.4. Batasan Masalah Agar penelitian berjalan secara terarah dengan pembahasan, maka diperlukan pembatasan masalah yang diteliti. Pembatasan ini setidaknya memberi gambaran ke mana arah peneltian dan memudahkan peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir. Berikut batasan masalah dalam pembahasan permainan 바둑 (baduk). 1.
Penulis hanya memberitahukan aturan-aturan dasar dan langkah-langkah dasar dalam permainan 바둑 (baduk).
2. Penulis hanya menyebutkan istilah-istilah dasar yang sering muncul dalam permainan 바둑 (baduk) dan penjelasan singkat dari istilah-istilah tersebut. 3. Penulis tidak menjelaskan cara atau teknik permainan 바둑 (baduk) untuk mencapai level yang tinggi atau membutuhkan pemahaman yang tinggi.
1.5. Manfaat Penelitian Tulisan yang penulis buat ini diharapkan dapat memberikan tujuan yang jelas, yaitu: 1. Menjadi perbandingan untuk penulis lain yang akan membahas hal yang sama dalam bidang kebudayaan, khususnya yang ingin menulis tentang permainan 바둑 (baduk). 2. Mengetahui gambaran umum tentang aturan-aturan dasar, langkahlangkah dasar, dan istilah-istilah dasar yang sering muncul dalam permainan 바둑 (baduk).
8
1.6. Metode Penelitian Dalam penyusunan tugas akhir, penulis menggunakan dua metode yang penulis anggap sangat membantu, yaitu: 1. Studi Pustaka Penulis melakukan studi pustaka dari beberapa sumber terkait seperti buku-buku, letarur-literatur, dan catatan-catatan, untuk memperoleh berbagai informasi sebagai bahan penelitian. 2. Metode Kualitatif Pada metode ini, penulis menggunakan data sekunder berupa dokumendokumen grafis seperti tabel dan catatan. Selain itu penulis juga menggunakan rekaman video, film, dan benda-benda lain sebagai data tambahan. Penulis melakukan pengamatan terhadap data-data sekunder tersebut.
1.7. Kajian Pustaka Untuk
membantu
menyusun penulisan tugas
akhir
ini,
penulis
menggunakan tesis yang ditulis pada tahun 2005 oleh Anton Setiabudi dengan judul “Analisis Teritori dalam Permainan Igo dengan Algoritma Bouzy” sebagai acuan dalam penyusunannya. Pada tesis tersebut dibahas tentang program analisis wilayah dalam permainan igo pada komputer. Selain itu, penulis juga menggunakan acuan berupa tugas akhir yang ditulis pada tahun 2010 oleh Miko Okarna dengan judul “Teknik Bermain dan Notasi Samulnori” yang membahas
9
tentang teknik dan notasi yang digunakan untuk memainkan alat musik samulnori tersebut. Dari kedua acuan yang sama-sama membahas tentang kebudayaan tersebut, penulis ingin mencoba membahas gambaran umum tentang aturan-aturan dasar, langkah-langkah dasar, dan istilah-istilah dasar yang sering muncul dalam permainan 바둑 (baduk).
1.8. Sistematika Penyajian Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, kajian pustaka, dan sistematika penyajian. Kemudian pada Bab II penulis menyajikan landasan teori yang akan menjelaskan pengertian kebudayaan dan sejarah permainan Go di China, Jepang, dan Korea dengan sesingkat dan sejelas mungkin. Sedangkan pada Bab III terdapat pembahasan yang akan menjelaskan hasil penelitian beserta penjelasan-penjelasan lain yang diperlukan dengan sedetail mungkin. Pada bab terakhir, yaitu Bab IV yang merupakan kesimpulan, penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan hasil penjelasan data dan beberapa data tambahan jika diperlukan serta saran bagi pembaca atau penulis lain yang ingin membahas tentang tema yang sama.