BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang mengapa dilakukan penelitian ini, identifikasi masalah dan rumusan masalah berdasarkan latar belakang penelitian, maksud dan tujuan dari penelitian ini, pembatasan ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, serta sistematika penulisan yang digunakan pada penulisan tugas akir ini. 1.1
Latar Belakang
Metode pelaksanaan pekerjaan sub struktur yang umum atau sering digunakan adalah metode bottom up yang dimulai dari bawah ke atas (Serang, 2016). Namun seiring dengan perkembangan teknologi di bidang konstruksi, metode pelaksanaan lainnya yang dapat digunakan yaitu metode top down. Metode top down dimulai dari atas ke bawah, tidak dimulai dari basement paling bawah (dasar galian). Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan dengan segala aspek yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan masing-masing metode. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 Perbandingan Kekurangan dan Kelebihan antara Metode Top Down dan Metode Bottom Up Metode
Kekurangan
Kelebihan
Bottom Up 1. Pelaksanaan dewatering perlu lebih intensif
1. Diperlukan alat berat yang khusus
2. Penggunaan konstruksi sementara sangat banyak
2. Sumber daya manusia yang terlatih terbatas
3. Tidak memungkinkan pelaksanaan dengan super struktural secara efisien
3. Diperlukan pengetahuan spesifik untuk mengendalikan proyek
1. Sumber daya manusia yang terlatih sudah banyak memadai 2. Tidak memerlukan teknologi yang tinggi
1. Waktu pelaksanaan dapat dipercepat 2. Relatif tidak mengganggu lingkungan
3. Teknik pengendalian pelaksanaan konstruksi sudah dikuasai (Sumber : Deni Maulana, 2014)
Top down
3. Resiko teknis lebih kecil
I-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
Masih sedikit pelaksanaan pekerjaan sub struktur yang menggunakan metode top down, dari sekian banyaknya pekerjaan konstruksi gedung di Indonesia. Salah satu pekerjaan konstruksi gedung yang menggunakan metode tersebut adalah proyek Sequis Tower. Dari tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa metode top down digunakan pada pekerjaan sub struktur proyek Sequis Tower karena kelebihannya, yaitu relatif tidak mengganggu lingkungan, sangat tepat dengan kondisi lapangan atau kondisi di sekitar proyek yang berdekatan dengan gedung bertingkat tinggi lainnya. Selain itu menurut jurnal Arif Hidayat dkk (2014), pemilihan metode top down didasari oleh beberapa alasan, alasan utama adalah karena luas lahan yang terbatas, kemudian alasan selanjutnya karena galian yang dalam sehingga kurang layak dilakukan penggalian open cut tanpa adanya perkuatan. Dapat diketahui juga bahwa biaya pelaksanaan metode top down lebih mahal jika dibandingkan dengan metode bottom up, serta waktu pelaksanaan metode top down lebih lama jika dibandingkan dengan metode bottom up. Dari hasil diskusi antara penulis dengan Site Engineer kontraktor proyek Sequis Tower, didapat kesimpulan yang sesuai dengan alasan pemilihan metode top down pada jurnal Arif Hidayat dkk (2014), bahwa metode top down dipilih menjadi metode yang digunakan pada pekerjaan sub struktur proyek Sequis Tower karena kondisi di lapangan dan lokasinya yang berdekatan dengan bangunan lain yang tidak memungkinkan digunakannya metode bottom up. Penggunaan metode bottom up pada lokasi proyek yang berdekatan dengan gedung bertingkat lainnya dapat mengakibatkan longsor dan pemasangan ground anchor dapat menembus basement gedung sebelah proyek. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk menganalisis tahapan pelaksanaan metode top down yang masih jarang digunakan , biaya pelaksanaan, dan I-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
waktu pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan menggunakan metode top down pada proyek Sequis Tower yang berlokasi di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. 1.2
Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, yaitu : 1.
Lokasi proyek yang berdekatan dengan gedung di sekitar sehingga tidak memungkinkan untuk pemasangan ground anchor pada dinding penahan tanah (metode bottom up).
2.
Rumitnya pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan menggunakan metode top down.
3.
Pentingnya analisa biaya pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan metode top down agar tidak terjadi over budget.
4.
Pentingnya analisa waktu pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan metode top down agar tidak terjadi keterlambatan proyek.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu: 1.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan menggunakan metode top down pada proyek Sequis Tower.
2.
Perbandingan rencana biaya dengan realisasi biaya pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan menggunakan metode top down pada proyek Sequis Tower.
3.
Perbandingan rencana waktu pelaksanaan dengan realisasi waktu pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan menggunakan metode top down pada proyek Sequis Tower.
I-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
4.
Efektif atau tidaknya penggunaan metode top down berdasarkan tahapan pelaksanaan, biaya pelaksanaan, dan waktu pelaksanaan pada proyek Sequis Tower.
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan tugas akhir ini, yaitu : 1.
Menjelaskan tahapan pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan menggunakan metode top down di proyek Sequis Tower.
2.
Menganalisis perbandingan rencana biaya dengan realisasi biaya pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan menggunakan metode top down di proyek Sequis Tower.
3.
Menganalisis ketepatan durasi real pelaksanaan terhadap durasi rencana pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan menggunakan metode top down di proyek Sequis Tower.
4.
Mengetahui efektif atau tidaknya penggunaan metode top down pada proyek Sequis Tower berdasarkan ketiga poin di atas.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian tugas akhir ini diharapakan akan bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk mengetahui dan memahami tahapan pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan menggunakan metode top down, serta biaya pelaksanaan dan waktu pelaksanaan yang masih sesuai dengan rencana pada proyek Sequis Tower. Sehingga dapat juga membantu penulis dan pembaca dalam pelaksanaan proyek lainnya yang menggunakan metode top down.
I-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
1.6
Pembatasan dan Ruang Lingkup Masalah
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu: 1.
Tahapan pelaksanaan metode top down pada pekerjaan sub struktur di proyek Sequis Tower.
2.
Pada analisis biaya pelaksanaan tidak menganalisis biaya pekerjaan diaphragm wall, king post, dan bored pile, karena bukan scope pekerjaan kontraktor utama.
3.
Pada analisis waktu pelaksanaan tidak menganalisis waktu pekerjaan diaphragm wall, king post, dan bored pile, karena bukan scope pekerjaan kontraktor utama.
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan pada penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab yang membahas mengenai uraian latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan dan ruang lingkup masalah, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai teori-teori atau penjelasan tentang beberapa hal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas pada tugas akhir ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan mengenai skema pelaksanaan penelitian dalam hal ini berupa diagram alir/flow chart yang juga meliputi pengumpulan data-data serta analisis data yang digunakan.
I-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Bab ini berisikan hasil pengolahan data yang menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan sub struktur dengan metode top down, analisis biaya pelaksanaan dan waktu pelaksanaan metode top down. BAB V PENUTUP Bab ini berisikan simpulan hasil akhir analisis tugas akhir ini dan saran yang diberikan guna penelitian atau pengembangan lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LEMBAR ASISTENSI
I-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/