1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pariwisata menjadi salah satu sektor pembangunan yang terus digalakkan
dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Di Indonesia sektor pariwisata telah menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa negara sektor non migas. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi besar dalam sektor kepariwisataanya baik itu potensi alam, bahari maupun wisatanya. Berdasarkan hal tersebut, Indonesia mampu menarik minat wisatawan mancanegara untuk melakukan perjalanan dan kunjungan ke Indonesia. Selain potensi tersebut Indonesia juga memiliki beragam tradisi, agama serta budaya. Segala bentuk kekayaan yang dimiliki oleh pulau – pulau di Indonesia dapat dinikmati oleh wisatawan. Pulau Bali adalah salah satu bagian dari Indonesia yang terkenal akan pariwisata budaya dan alamnya, banyak wisatawan yang berkunjung untuk menikmati atraksi wisata di pulau Bali mulai dari pantai, pegunungan, pedesaan, budaya, sejarah hingga makanan tradisional. Pulau ini banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun wisatawan mancanegara. Adapun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada periode lima tahun terakhir dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.
2
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali Tahun 2010 – 2014 Jumlah Wisatawan (orang) 2.576.142 2.826.709 2.949.332 3.278.598 3.766.638
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Total 15.397.419 Rata - rata 3.079.483,8 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015
Pertumbuhan (%) 9,73 4,34 11,16 14,89 40,12 8,02
Berdasarkan data pada Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali lima tahun terakhir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2014 merupakan tahun dengan tingkat kunjungan wisatawan asing tertinggi yaitu meningkat 14, 89 persen dibanding tahun sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dari tahun 2010 sampai tahun 2014 adalah sebesar 8,02 persen. Bali juga menjadikan pariwisata sebagai sektor untuk meningkatkan perekonomian. Pariwisata di Bali telah tumbuh menjadi sebuah industri yang sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang cerah dikemudian hari. Oleh karena itu pemerintah Bali kini mulai mengembangkan program di sektor pariwisata salah satunya yaitu “pariwisata lanjut usia” yang menjadikan wisatawan
lanjut
usia
sebagai
target
pasar
(beritadaerah.co.id,
2015).
Pertumbuhan wisatawan lanjut usia pada segmen pasar pariwisata dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan yang signifikan pada abad 21 ini. WTO,
3
2001 (dalam Utama, 2014) memperkirakan akan ada peningkatan jumlah wisatawan lanjut usia mencapai 2 milyar orang secara internasional pada tahun 2015. Pertumbuhan wisatawan lanjut usia di Amerika Serikat mengalami peningkatan tertinggi dimana wisatawan dengan umur lebih dari 55 tahun mencapai 41% dari total penduduk Amerika Serikat, dari 41% tersebut, 28% mereka berwisata ke luar negeri. Orang – orang Kanada cenderung berwisata lebih tinggi dibanding Amerika serikat, menghabiskan uangnya untuk perjalanan keluar negeri dan mereka yang berumur 55 tahun ke atas melakukan perjalanan ke luar negeri sebesar 25% dari total penduduk Kanada pada tahun 2000. (Clench, dalam Utama 2014). Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Bali dengan mengambil 1000 responden dari wisatawan yang berkunjung ke Bali pada tahun 2012 menunjukkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali berdasarkan usia dengan persentase tertinggi didominasi oleh kelompok usia 26 – 55 tahun yakni mencapai 68,4%, disusul kelompok usia 16 – 25 tahun sebesar 15,6%, kelompok usia diatas 55 tahun sebesar 14,8%, dan kelompok usia 15 tahun ke bawah sebesar 1,2%. Secara lengkap, persentase wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali berdasarkan kelompok usia dari hasil penelitian Dinas Pariwisata Bali dapat dilihat dalam Tabel 1.2 berikut.
4
Tabel 1.2 Persentase Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Bali Berdasarkan Kelompok Usia tahun 2012 No 1
Kelompok Usia
Jumlah Responden
(%)
12
1,2
156 684 148
15,6 68,4 14,8
1.000
100,0
≤ 15 tahun
2 16 tahun – 25 tahun 3 26 26 tahun – 55 tahun 4 > 55 tahun Total
Sumber:Hasil penelitian Dinas Pariwisata Bali, 2013 Pada Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan dengan usia lebih dari 55 tahun masih sedikit. Jika dilihat dari segi prosepek wisatawan dengan usia tersebut sangatlah berpotensi melakukan kegiatan wisata, kelompok usia ini dikenal dengan istilah DINK (Double Income No Kids) dimana dalam fase ini orang tua telah ditinggalkan oleh anak-anaknya untuk hidup mandiri (Utama: 2014). Kelompok usia ini memiliki waktu luang yang sangat besar sehingga memungkinkan mereka untuk berwisata dan tinggal lebih lama di suatu destinasi. Pada umumnya dengan sistem pensiun yang baik kelompok usia ini mapan secara finansial. Kawasan wisata Ubud adalah lokasi yang sesuai untuk wisatawan lanjut usia
dengan
suasana
pedesaan,
tenang,
serta
lingkungan
yang
hijau
(viptourbali.com, 2012). Kawasan wisata Ubud merupakan salah satu destinasi yang ada di Bali yang banyak diminati oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Ubud dapat menikmati berbagai fasilitas serta atraksi wisata yang disajikan. Kawasan wisata Ubud ini terletak di Kabupaten Gianyar, Kabupaten yang banyak memiliki
5
banyak seniman dan dapat dikatakan merupakan pusat budaya seni di Bali, khususnya seni lukis, seni ukir, seni patung, seni tari dan musik traditional Bali. Adapun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar dari tahun 2011 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut. Tabel 1.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Gianyar tahun 2011 – 2014 Jumlah Wisatawan Pertumbuhan (%) (orang) 2011 973.790 2012 1.084.326 11,3 2013 1.073.113 -1,0 2014 1.254.243 16,8 Total 4.385.472 27,1 Rata – rata 1.096.368 9,0 Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Bali, 2015 Tahun
Daya tarik wisata (DTW) merupakan tempat dimana segala kegiatan pariwisata bisa dilakukan dengan tersedianya segala fasilitas dan atraksi wisata untuk wisatawan. Dalam mendukung keberadaan DTW perlu ada unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna wisatawan bisa tenang, aman, dan nyaman berkunjung. Semua ini sangat penting dalam meningkatkan pelayanan bagi wisatawan sehingga wisatawan bisa lebih lama tinggal di daerah yang dikunjungi. Adapun unsur pokok tersebut yaitu: objek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, sarana wisata, tata laksana/ infrastruktur dan masyarakat/ lingkungan (Suwena dan Widyatmaja, 2010: 83). Kawasan wisata Ubud tentunya memiliki unsur pokok yang menunjang kegiatan pariwisata seperti akomodasi, transportasi, aksesibilitas, tempat makan, pusat informasi, pusat perbelanjaan dan lain
6
sebagainya. Dengan segala unsur – unsur pokok yang disediakan diharapkan mampu memberikan kepuasan dan meningkatkan kunjungan wisatawan lanjut usia. Kepuasan menjadi salah satu faktor yang penting dalam menciptakan loyalitas, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Utama (2014) dengan judul Loyalitas Wisatawan Mancanegara Lanjut Usia Berwisata di Bali yang menyatakan bahwa kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia sangat berpengaruh signifikan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut uisa berkunjung ke Bali. Dengan terciptanya loyalitas wisatawan lanjut usia tentunya akan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan lanjut usia khususnya ke Kawasan wisata Ubud. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh Utami mengenai tanggapan wisatawan lanjut usia terhadap produk wisata di kawasan wisata Ubud pada bulan Mei tahun 2015, beberapa wisatawan lanjut usia menyatakan bahwa secara umum puas terhadap produk wisata yang sudah disediakan sehingga dengan rasa puas tersebut memungkinkan wisatawan lanjut usia ini untuk datang kembali ke kawasan wisata Ubud. Namun terdapat beberapa keluhan dari wisatawan lanjut usia salah satunya yaitu kemacetan, kondisi kendaraan yang crowded dapat menimbulkan rasa kurang aman bagi para wisatawan lanjut usia dalam berwisata serta susahnya menemukan toilet umum di area destinasi. Masalah yang ada tentunya dapat memberikan kesan negatif dan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan lanjut usia ke kawasan wisata Ubud. Oleh karena itu pengukuran kepuasan wisatawan lanjut usia mancanegara terhadap produk
7
wisata di Kawasan wisata Ubud perlu dilakukan guna mengidentifikasi faktor – faktor penting yang dibutuhkan oleh wisatawan lanjut usia selama berkunjung ke Kawasan wisata Ubud. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan lanjut usia terhadap produk wisata dalam meningkatkan kunjungannya ke Kawasan wisata Ubud. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan lanjut usia terhadap produk wisata di Kawasan wisata Ubud? 1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun yang menjadi tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan lanjut usia terhadap produk wisata dalam meningkatkan kunjungannya ke Kawasan wisata Ubud. 1.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian lapangan ini yaitu: 1. Manfaat Akademis Dengan
melakukan
penelitian
ini
diharapkan
mahasiswa
mampu
mengaplikasikan teori dan konsep yang didapat di bangku kuliah serta menambah wawasan mahasiswa didalam permasalahan yang dikaji mengenai wisatawan lanjut usia dan produk wisata di suatu Kawasan Wisata.
8
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian lapangan ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak – pihak yang terkait dalam pengambilan kebijakan serta dapat menjadi masukan ataupun rujukan bagi pihak – pihak yang memerlukan. 1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini disusun dalam 5 bab dan
masing – masing akan dijabarkan sebagai berikut. BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menguraikan mengenai telaah hasil penelitian sebelumnya dan berbagai tinjauan konsep yang mendukung penelitian ini diantaranya tinjauan tentang kepuasan, tinjauan tentang wisatawan, tinjauan tentang wisatawan lanjut usia, tinjauan tentang produk wisata, dan tinjauan tentang fasilitas pariwisata.
BAB III
METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan dan sampel, dan teknik analisis data.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas memngenai hasil data yang telah diolah serta pembahasannya, seperti gambaran umum, karakteristik responden dan analisis data.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi tentang simpulan dan saran – saran, kemudian disertai dengan daftar pustaka dan lampiran sebagai akhir dari penulisan laporan ini.