1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah Sakit merupakan sistem pelayanan kesehatan yang berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, di antaranya adalah akreditasi rumah sakit yang ada saat ini mulai dituntut oleh masyarakat pengguna jasa pelayanan rumah sakit (Departemen Kesehatan RI, 1990). Kualitas
pelayanan
haruslah
ditingkatkan
dan
jangkauan
serta
kemampuannya diperlukan agar masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dapat menikmati pelayanan yang berkualitas dengan terus memperhatikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran secara serasi dan bertanggung jawab. Pembangunan di bidang rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pelaksana kesehatan terpadu serta meiningkatkan pelayanan rumah sakit yang menyeluruh yang bersifat pencegahan, pengobatan dan pemulihan yang ditujukan kepada semua lapisan masyarakat baik masyarakat yang mampu maupun masyarakat yang tidak mampu. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pemberian pelayanan kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai suatu keseimbangan yang dinamis, mempunyai fungsi utama melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
1
2
Dalam pemberian pelayanan kesehatan yang optimal di rumah sakit diperlukan sumber daya yang berkualitas. Dengan menggunakan sumber daya yang ada diharapkan rumah sakit dapat menghasilkan suatu out put yang maksimal berupa produk atau jasa untuk meningkatkan pelayanan. Untuk masalah-masalah tersebut haruslah disadari bahwa keberhasilan rumah sakit antara lain disebabkan oleh sumber daya manusia, sehingga sumber daya manusia dipandang sebagai asset rumah sakit yang paling penting, bahkan merupakan investasi rumah sakit apabila tenaga tersebut merupakan tenaga yang terampil. Di samping itu keberhasilan pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak terlepas dari berbagai faktor di antara nya faktor gender yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas karyawan. Gender adalah dimensi sosialkultural dan psikologis dari pria dan wanita. Peranan gender adalah ekspektasi sosial yang merumuskan bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya berfikir, merasa dan berbuat. Dua perilaku yang dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kualitas dan kuantitas karyawan. Sampai dengan akhir 2012 jumlah karyawan rumah sakit Bumi Waras berjumlah 333 orang, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dengan karyawan laki-laki berjumlah 98 (29,4%) dan karyawan perempuan berjumlah 235 (70,6%). Oleh karena banyaknya jumlah karyawan perempuan yang bekerja di rumah sakit Bumi Waras sebagian besar karyawan perempuan mengambil cuti dikarenakan beberapa faktor misalnya karena karyawan perempuan yang menikah, melakukan cuti kehamilan dan melahirkan. Sebagian basar karyawan perempuan rumah kakit Bumi Waras masih dalam kategori usia yang produktif. Walaupun karyawan perempuan sering melakukan cuti, tetapi karir komitmen karyawan perempun tetap tinggi, sedangkan karyawan laki-laki memiliki karir komitmen yang rendah, hal ini terlihat dari sikap karyawan laki-laki terhadap pekerjaan nya seperti
3
ketika ada kegiatan pelatihan sering kali karyawan laki-laki tidak hadir. Sehingga masalah yang timbul pada kayawan laki-laki berdampak terhadap karir komitmen. Mengingat rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan, maka komitmen karyawan perempuan dinilai lebih baik dibandingkan dengan komitmen karyawan laki-laki. Dalam struktur organisasinya
rumah sakit Bumi Waras memiliki dua
bagian divisi, dimana kedua bagian divisi tersebut dikepalai oleh pemimpin yang berbeda jenis kelamin dan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dalam memimpin. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipergunakan seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya agar tercapainya tujuan organisasi. Dapat di jelaskan perbedaaan antara gaya kepemimpianan laki-laki dan perempuan di dalam rumah sakit Bumi Waras berdasarkan struktur organisasinya. Rumah Sakit Bumi Waras terbagi atas dua divisi, antara lain divisi pelayanan medis, keperawatan dan divisi umum, keuangan. Divisi pelayanan medis mewakili seluruh kegiatan rumah sakit Bumi Waras dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Divisi ini juga berinteraksi secara langsung dengan pihak eksternal. Divisi pelayanan medis dan keperawatan dipimpin oleh seorang direktur laki-laki, yang dalam kepemimpinannya menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratik. Masalah yang biasa dihadapi oleh pemimpin laki-laki terhadap karyawan nya adalah karyawan cenderung kurang disiplin dikarenakan sering datang terlambat, dan sering tidak masuk kerja dengan berbagai alasan,tanggung jawab karyawan terhadap tugas seringkali tidak tercapai. Sedangkan divisi umum dan keuangan berperan dalam kegiatan oprasional rumah sakit. Divisi ini berinteraksi dengan pihak internal. Divisi ini dipimpin oleh seorang direktur perempuan yang dalam kepemimpinannya menerapkan gaya kepemimpinan yang otokratik. Masalah yang biasa dihadapi oleh
4
pemimpin perempuan terhadap karyawannya adalah tidak jauh berbeda dengan masalah yang dihadapi pemimpin laki-laki, dibawah pemimpin perempuan banyak karyawan yang tanggung jawab terhadap tugasnya seringkali tidak tercapai, pemberian tugas yang diberikan oleh atasan terkadang sering menunda pekerjaan, tidak disiplin, datang terlambat, dan melakukan izin, serta hubungan timbal balik antara karyawan terhadap pemimpin perempuan tidak terjalin komunikasi yang baik. Mengingat pemimpin perempuan lebih menggunakan gaya kepemimpinan yang otokratik. Sehingga, masalah yang terjadi pada gaya kepemimpinan yang diterpkan oleh kedua pemimpin tersebut mempunyai dampak terhadap karir komitmen karyawan. Melihat karyawan dibawah kedua pemimpin tersebut memiliki permasalahan yang sama mengenai ketidakdisiplinan kehadiran, ketidaktepatan pengerjaan tugas yang diberikan dan hubungan antara karyawan dan pemimpin tidak terjalin dengan baik. Oleh karena itu dengan adanya permasalahan-permasalahan di atas karyawan kurang mempunyai komitmen terhadap karirnya. Masalah yang timbul pada karir komitmen karyawan laki-laki adalah karyawan laki-laki tidak termotivasi untuk maju dan meningkatkan jenjang karirnya karena disebabkan pemimpin kurang memberikan perhatian kepada karyawan lakilaki, beban tugas yang diberikan kepada karyawan laki-laki lebih banyak tetapi tidak ada pengahargaan kepada karyawan laki-laki. Pemimpin lebih fokus pada karyawan perempuan karena karyawan perempuan memiliki prestasi dan karir komitmen yang lebih baik. Sehingga karyawan laki-laki merasa tidak diprioritaskan seperti halnya karyawan perempuan hal ini mengakibatkan motivasi karyawan laki-laki untuk memperbaiki karir komitmennya menjadi menurun.
5
Oleh karena masalah tersebut penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH GENDER DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KARIR KOMITMEN PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG “
1.2 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakan dan identifikasi masalah, maka timbul pertanyaanpertanyaan sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh ”gender” dari pemimpin terhadap karir komitmen karyawan Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung? 2. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap karir komitmen karyawan Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung ? 3. Seberapa besar pengaruh gender dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama terhadap karir komitmen karyawan Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi mengenai gender dan gaya kepemimpinan terhadap karir komitmen. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui pengaruh ”gender” dari pemimpin terhadap karir komitmen karyawan Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung 2. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap karir komitmen karyawan Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung
6
3. Mengetahui pengaruh gender dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama terhadap karir komitmen karyawan Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung
1.4 Manfaat peneltian Manfaat bagi Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung : 1. Sebagai sumbangan pemikiran kepada pihak rumah sakit Bumi Waras dalam rangka meningkatkan karir komitmen karyawan rumah sakit Bumi Waras. 2. Sebagai referensi bagi rumah sakit Bumi Waras untuk mewujudkan perbaikan kualitas pelayanan rumah sakit dan meningkatkan karir komitmen dari karyawan nya. 3. Sebagai pertimbangan pihak rumah sakit Bumi Waras dalam rangka menentukan sikap dan gaya kepemimpinan terhadap peningkatan karir komitmen. Manfaat Bagi Pemerintah Provinsi Lampung : Sebagai bahan masukan bagi pemerintah Provinsi Lampung dalam membuat peraturan pelaksanaan lebih lanjut terkait dengan tanggungjawab rumah sakit Bumi Waras terhadap karyawan nya. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan : Sebagai bahan informasi dan pengetahuan terutama mengenai pengaruh gender, gaya kepemimpinan terhadap karir komitmen karyawan rumah sakit Bumi Waras.