BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah suatu metode untuk mempraktekkan teori yang selama ini diperoleh di bangku perkuliahan. Praktek kerja lapangan ini memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di bidang perpajakan. Pengalaman ini merupakan guru yang baik dan sangat berharga karena semakin banyak praktek yang dilakukan akan semakin sempurna dan matang bidang yang ditekuni. Dalam melaksanakan PKLM ini, bahasan yang diambil tentu saja berhubungan dengan perpajakan. Pajak merupakan iuran rakyat kepada Negara berdasarkan Undang Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. ( Mardiasmo, 2002 : 1). Dengan sifat yang dapat dipaksakan berarti dapat disimpulkan bahwa membayar pajak adalah kewajiban setiap warga Negara, dan bagi Negara pajak merupakan penerimaan yang strategis untuk membiayai pengeluaran pengeluaran Negara dan sekaligus sebagai kebersamaan sosial (asas gotong royong) untuk ikut bersama-sama memikul pembiayaan Negara. Sejak diberlakukannya reformasi perpajakan pada tahun 1983, maka system perpajakan yang sebelumnya adalah system official assessment yaitu suatu system
Universitas Sumatera Utara
pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak menjadi self assessment system yaitu system yang dalam pungutannya Negara memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar,dan melaporkan sendiri pajak yang terutang, sehingga melalui system ini pelaksanaan administrasi perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan dengan rapi, terkendali, sederhana dan mudah untuk dipahami oleh anggota masyarakat. Pajak menurut sifatnya dapat digolongkan menjadi dua yaitu Pajak Subjektif dan Pajak Objektif. a. Pajak Subjektif, adalah pajak yang pengenaannya memerhatikan pada keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya. Contoh : Pajak Penghasilan. b. Pajak Objektif, adalah pajak yang pengenaannya memerhatikan pada objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal. Contoh Pajak pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan. Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak. Subjek pajak penghasilan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh pajak penghasilan dan menjadi sasaran unrtuk dikenakan Pajak
Universitas Sumatera Utara
Penghasilan. Dengan berlakunya Undang Undang no. 7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang pajak Penghasilan, bahwa akan dikenakan Pajak Penghasilan apabila ,menerima atau memperoleh penghasilan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Jika Subjek Pajak telah memenuhi kewajiban pajak secara objektif maupun subjektif maka disebut Wajib Pajak. Tetapi kenyataannya pelaksanaan pemenuhan kewajiban perpajakan oleh wajib pajak di Indonesia khususnya pajak penghasilan masih dirasakan kurang, hal ini terlihat nyata, kontribusi pajak di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terlihat naik turun dari tahun ke tahun. Bagi Wajib Pajak yang berbentuk perusahaan, pajak dapat dikategorikan sebagai beban yang akan mengurangi laba bersih. Begitu juga dengan orang pribadi akan mengurangi tingkat kesejahteraan, karena semakin tinggi pajak, berarti semakin kecil pula kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat privat. Selain itu, membayar pajak sering dianggap sangat menyusahkan dan merepotkan, banyak wajib pajak yang belum mengerti seperti apa proses ataupun cara pembayaran pajak yang benar, sehingga terkadang membuat mereka malas ataupun tidak mau merepotkan diri untuk membayar pajak. Atas dasar pemikiran tersebut, maka penulis sebagai mahasiswa Program Studi D-3 Administrasi Perpajakan USU tertarik mengadakan Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota. Dengan judul TATA CARA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN KOTA.
Universitas Sumatera Utara
B. Tujuan dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Adapun yang menjadi tujuan dari Praktek Kerja Lapangan Mandiri ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui tata cara pelaporan Pajak Penghasilan pasal 21. b. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang ditetapkan pemerintah. c. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami dalam Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21.
2. Manfaat Praktik Kerja Lapan\gan Mandiri (PKLM) 1. Bagi Mahasiswa 1. Menambah wawasan penulis tentang proses dan tata cara pelaporan PPh Pasal 21. 2. Dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan tugas di bidang perpajakan. 3. Untuk mengetahui Praktek Kerja Lapangan yang sesungguhnya. 4. Menambah kemampuan mahasiswa dalam hal berkomunikasi dengan pihak lain.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi Kantor/ Instansi Pemerintah KPP Pratama Medan Kota Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara instansi pemerintah dengan dunia pendidikan sehingga instansi tersebut dapat mengetahui sejauh mana tongkat perkembangan ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan Program Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU.
3. Bagi Universitas. 1. Membuka interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU dengan instansi yang bersangkutan. 2. Dapat meningkatkan kerja sama antara Universitas dengan instansi pemerintah. 3. Memperkenalkan sumber daya Universitas Sumatera Utara. 4. Mendorong kemajuan mahasiswa di masa mendatang. 5. Memberi uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan.
4. Bagi Masyarakat 1. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat. 2. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat umum dalam bidang perpajakan. 3. Mempermudah masyarakat dalam hal tata cara pelaporan pajak khususnya pajak penghasilan pasal 21.
Universitas Sumatera Utara
C. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Adapun yang menjadi ruang lingkup PKLM ini antara lain : 1. Tata cara pelaporan PPh Pasal 21 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota. 2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21. 3. Jumlah orang pribadi yang mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.
D. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Yang menjadi metode PKLM ada 5 yaitu : 1. Tahap Persiapan Yaitu kegiatan yang harus dilakukan oeh mahasiswa sebelum melakukan PKLM ke objek lokasi PKLM yang meliputi kegiatan seperti : pemilihan lokasi PKLM, objek PKLM, Pengajuan proposal PKLM dan surat pengantar. 2. Studi Literatur (Kepustakaan) Yaitu kegiatan studi mencari data dan informasi dengan membaca landasan teori, menelaah buku buku literatur, peraturan perundang undangan di bidang perpajakan, catatan catatan, maupun bahasa tertulis yang ada hubungannya dengan Laporan PKLM.
Universitas Sumatera Utara
3. Studi Observasi Lapangan Yaitu kegiatan studi mencari data dan informasi dengan mengikuti PKLM di Kantor Pelayanan Pajak Medan kota, serta mempelajari laporan laporan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 4. Pengumpulan Data Pengumpulan
data
dilakukan
berdasarkan
riset
dari
instansi
yang
bersangkutan. 5. Analisis dan Evaluasi Yaitu kegiatan studi yang dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan dan kendala yang dihadapi dan mencari tahu atau menanyakan solusi/jalan keluar yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.
E. Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data digunakan tiga metode yaitu : 1. Metode Interview (wawancara) Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan kepada pegawai instansi yang berkomponen dan menambah Objektif yang berkaitan dengan kebutuhan untuk melengkapi laporan PKLM. 2. Metode Observasi Yaitu kegiatan mengumpailkan dan mencari data dengan cara langsung maupun tidak langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan
Universitas Sumatera Utara
dengan mengamati, mendengar dan bila perlu membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh pihak instansi dengan memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada instansi.. 3. Dokumentasi Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang telah diperoleh dari instansi.
F. Sistematika Penulisan Laporan PKLM Adapun yang menjadi maksud yang membuat sistematika penulis laporan PKLM adalah untuk mempermudah pemahaman dan penulisan laporan PKLM. Sistematika penulisan laporan PKLM dibuat dalam 5 (lima) bab dan dilengkapi dengan sub bab dan diberi penjelasan yang terperinci : BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi pemikiran dalam menyusun laporan, tujuan dan manfaat PLKM, ruang lingkup PKLM, metode pengumpulan data PKLM, serta sistematika penulisan laporan PKLM.
BAB II
: GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM Bab ini berisikan tentang gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak
Medan
Kota,
sejarah
singkatnya
Universitas Sumatera Utara
berdirinya, struktur organisasinya, uraian tugas pokok dan fungsi
KPP,
gambaran
pegawai/
karyawan
atau
anggotapersonil KPP tersebut. BAB III
: GAMBARAN DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang uraian ataupun penjelasan yang mengatur proses dan tata cara pelaporan serta undang undang yang berlaku, penjelasan tentang siapa saja subjek ataupun objek pajak yang telah ditentukan pemerintah, tentang ketentuan dasar hukumnya, serta tarif dasar pajak yang telah ditentukan.
BAB IV
: ANALISIS DAN EVALUASI Bab ini berisikan uraian uraian data yang telah dikumpulkan dan telah menguji kebenaran data secara sistematis.
BAB V
: PENUTUP Bab ini terdiri dari 2 hal, yaitu kesimpulan dan saran yang
merupakan
inti
sari
dan
bersumber
dari
pengumpulan data PKLM.
Universitas Sumatera Utara