BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya yang terdapat dalam perusahaan atau organisasi salah satunya adalah sumber daya manusia atau yang disebut juga karyawan. Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan, dimana sumber daya manusia merupakan penggerak utama bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan atau proses kerja perusahaan. Memiliki karyawan dengan tingkat kinerja yang tinggi merupakan keinginan setiap pemimpin perusahaan atau organisasi sehingga tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, menjaga dan mempertahankan roda hidup usaha serta mengembangkan dan meningkatkan usaha dapat tercapai. Tingkat kinerja karyawan yang tinggi dapat tercapai apabila karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut maka perusahaan dapat memberikan dukungan melalui lingkungan kerja yang kondusif, nyaman dan tentram dengan adanya pencahayaan yang cukup, suhu ruangan dengan udara yang sejuk serta fasilitas yang layak agar karyawan dapat lebih maksimal dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Menurut Robbins (2003) dalam Saragih (skripsi 2015) lingkungan kerja atau lokasi kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Menurut Sedarmayanti (2009) dalam Suliyem (tesis 2015) menjelaskan bahwa secara garis
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
2
besar, lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan karena lingkungan kerja merupakan komponen yang sangat dekat dengan karyawan. Lingkungan kerja terbagi atas 2 yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Tidak hanya lingkungan kerja, budaya perusahaan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan. Dalam buku Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia yang ditulis oleh Brian Aprinto, SPHR dan Fonny Arisandy Jacob menyebutkan budaya perusahaan adalah suatu sistem nilai yang dirasakan maknanya sebagai perekat organisasi sehingga membentuk sikap, persepsi dan perilaku seluruh karyawan dalam suatu perusahaan. Dalam perspektif kepentingan perusahaan, budaya perusahaan membentuk perilaku individuindividu sehingga menghasilkan kinerja yang berkontribusi pada kinerja perusahaan. Maka dari itu untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, perusahaan menetapkan nilai – nilai budaya perusahaan/corporate culture sebagai landasan dalam menjalankan aktivitasnya secara rutin. Menurut Wibowo (2016) kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2016) menyatakan kinerja merupakan hasil
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan lingkungan kerja yang baik dan budaya perusahaan sebagai landasan dalam menjalankan aktivitas karyawan secara rutin sudah seharusnya faktorfaktor tersebut menjadi pendorong untuk meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik lagi. Meningkatnya nilai kinerja dari setiap karyawan yang terlibat dalam perusahaan pada akhirnya akan memberikan hasil yang maksimal terhadap perusahaan secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat khususnya pada Direktorat Perencanaan Strategis & TI. BPJS Ketenagakerjaan merupakan sebuah organisasi/institusi yang menyelenggarakan program jaminan sosial, dimana dulunya dikenal dengan nama PT Jamsostek (Persero) dan telah bertransformasi menjadi Badan Hukum publik sesuai amanat Undang-Undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS Ketenagakerjaan dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan dengan penambahan program Jaminan Pensiun (JP) mulai 1 Juli 2015. BPJS Ketenagakerjaan memiliki 11 Kantor Wilayah, 122 Kantor Cabang, 203 Kantor Cabang Perintis yang tersebar di seluruh Indonesia dan 25 unit kerja di Kantor Pusat. Sebagai institusi yang dipercaya menyelenggarakan program jaminan sosial kepada seluruh pekerja Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan harus siap untuk dapat memberikan pelayanan maksimal. Dengan adanya tuntutan tersebut, maka BPJS Ketenagakerjaan berusaha untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
4
memberikan
kinerja
terbaik
dengan
memanfaatkan
sumber
daya
manusia/karyawan yang ada. Sesuai dengan peraturan direksi
BPJS
Ketenagakerjaan,
Direktorat
Perencanaan Strategis & TI terdiri dari 4 unit kerja yang disebut dengan divisi, diantaranya: Divisi Perencanaan Strategis, Divisi Pengembangan TI, Divisi Operasional TI dan Divisi Aktuaria. Divisi Aktuaria merupakan unit kerja yang baru terbentuk pada tahun 2016 sehingga tidak menjadi bagian dari penelitian penulis namun tetap dijadikan sampel pada penelitian ini karena beberapa karyawan yang tergabung dalam Divisi Aktuaria merupakan karyawan yang sebelumnya ditempatkan di Divisi Perencanaan Strategis. Fenomena yang terjadi pada setiap divisi di Direktorat Perencanaan Strategis & TI berdasarkan pengamatan penulis masih belum sesuai dengan teori yang dipaparkan diatas. Kinerja divisi di Direktorat Perencanaan Strategis & TI mengalami penurunan pada tahun 2016 jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2015. Kondisi yang terlihat pada saat memasuki ruang kerja divisi di Direktorat Perencanaan Strategis & TI tidak sepadan dengan jumlah karyawan yang ada. Kurangnya kenyamanan karyawan di Direktorat Perencanaan Strategis & TI dalam bekerja menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan karyawan tidak dapat bekerja secara maksimal. Berikut ini dapat dilihat nilai kinerja divisi di Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat pada tahun 2015 – 2016:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
5
Tabel 1.1 Nilai Kinerja Divisi di Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat Tahun 2015 – 2016 Nilai Kinerja No. Unit Kerja Tahun 2015 Tahun 2016 1. Divisi Perencanaan Strategis 5,32 5,10 2. Divisi Pengembangan TI 5,19 4,55 3. Divisi Operasional TI 4,38 4,10 Sumber : Divisi Perencanaan Strategis Berdasarkan deskripsi dan pengamatan penulis, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan lingkungan kerja, budaya perusahaan dan kinerja karyawan pada Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat. Penulis akan mendeskripsikan pengaruh dari variabel lingkungan kerja dan budaya perusahaan secara bersama – sama terhadap variabel kinerja karyawan pada Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Perusahaan terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat)”.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dapat diartikan sebagai adanya penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan atau hal – hal yang seharusnya benar – benar terjadi. Mengamati beberapa penyebab yang mungkin terjadi pada karyawan di Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat, dapat disusun beberapa pertanyaan sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
6
1.
Apakah lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat?
2.
Apakah budaya perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian
ini dilakukan dengan tujuan: a.
Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat.
b.
Untuk mengetahui pengaruh budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan di Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat.
2.
Kontribusi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Penulis diharapkan dapat memberikan
kontribusi atau kegunaan sebagai berikut: a.
Kontribusi Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan sebagai acuan dalam meningkatkan kinerja karyawan di Direktorat Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
7
b.
Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang kemungkinan faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z