BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dikembangkan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi degradasi lingkungan dengan mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki kemampuan untuk mengelola lingkungan dengan baik. Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.1 Lingkungan adalah sesuatu disekitar manusia baik berupa benda maupun non benda yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sikap ataupun tindakan manusia,2 yang dimaksud lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan serta makhluk hidup lain. Manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya, adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekologi seperti kerusakan 1
Rifki Afandi, “ Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau” ( Sidoarjo : Jurnal pendidikan IPS , No.1, Februari, 2013), h. 4. 2
Erwati Aziz, Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Pendidikan Islam (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013), h. 4.
1
2
tanah, pencemaran lingkungan, dan sebagainya. Keadaan ini makin diperbesar dengan adanya penggalian dan
pemanfaatan sumber-
sumber alam untuk menunjang kehidupan manusia akibat pertumbuhan penduduk yang cepat.3 Dalam al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41 telah dijelaskan bahwa sesungguhnya kerusakan yang ada di darat ataupun di Laut itu karena ulah manusia itu sendiri.4 Islam juga telah mengajarkan bahwa lingkungan sangat penting bagi manusia yaitu karena adanya hubungan manusia dengan alam (hablum minal ‘alam), tetapi tingkat kesadaran tentang lingkungan hidup sendiri masih sangat kecil. Padahal telah banyak tulisan yang berbunyi “Kebersihan itu sebagian dari Iman”. Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak dapat terpisahkan daripadanya. Jika lingkungan rusak, maka manusia dalam melakukan aktivitasnya akan terganggu juga. Lingkungan hidup yang rusak adalah lingkungan yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam mendukung kehidupan. Adaptasi manusia terhadap alam merupakan cerminan adanya aktivitas dan keterkaitan manusia terhadap alam dalam memanfaatkan
3
Imam Supardi, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya (Bandung : PT. Alumni, 2003),
h.1. 4
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: CV. Fokus Media, 2010), h. 408.
3
ruang. Dengan berkembangnya keinginan, tuntutan kesejahteraan dan teknologi maka manusia berusaha untuk menguasai alam.5 Pelestarian lingkungan merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Namun demikian, perlu adanya pengetahuan yang mendasar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk secara aktif mengambil bagian dalam pelestarian lingkungan, baik itu melalui kegiatan sehari-hari atau melalui kegiatan-kegiatan yang difokuskan dalam pemeliharaan lingkungan.Salah satu peran dan tanggung jawab moral manusia dalam menjalankan misi
pelestarian lingkungan
adalah
memberikan pendidikan dan penyadartahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan melalui berbagai program pendidikan lingkungan hidup (PLH).6 Pendidikan lingkungan juga memiliki beberapa unsur pendidikan Islam, terdapat banyak ayat yang mencantumkan bahwa pentingnya menjaga kelestarian di bumi, namun pada kenyataanya siswa cenderung tidak
melakukannya
sebagai rahmatan
dalam
kegiatan
lilalamin, memberikan
sehari-hari. tinjauan
Agama
Islam
dan
spirit
melalui nash Al-Qur’an. Al-Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa ekploitasi sumber daya alam dan lingkungan yang dilakukan oleh generasi tempo dulu benar-benar menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan. Sudah jelas tercantum dalam Qs. al-A’rof ayat 85 yang 5
Daryanto dan Agung Suprihatin, Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup ( Jakarta : PT.Gavamedia, 2013 ), h.7. 6
Wahyu Surakusumah, “Konsep Pendidikan Lingkungan di Sekolah Model Uji Coba Sekolah Berwawasan Lingkungan”( Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. 2013), h.9.
4
menjelaskan tentang larangan membuat kerusakan di muka bumi dan jika yang menjaga merupakan tanda-tanda orang yang beriman.7 Untuk mengatasi masalah tentang lingkungan agar tidak semakin memprihatinkan, maka perlu adanya langkah pemberdayaan, salah satunya melalui proses pendidikan. Karena pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mentransformasi ilmu pengetahuan terutama dalam hal lingkungan. Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan di Indonesia selama ini tidak luput dari berbagai masalah. Permasalahan tersebut meliputi : rendahnya pemahaman pelaku pendidikan terhadap pendidikan lingkungan yang masih terbatas. Dalam jalur pendidikan formal, masih ada kebijakan sekolah yang menganggap bahwa pendidikan lingkungan hidup tidak begitu penting sehingga membatasi ruang dan kreativitas pendidikan untuk mengajarkan pendidikan lingkungan hidup secara komperehensif.8 Permasalahan lingkungan yang ada di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal yaitu kurang sadarnya perilaku siswa di sekolah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan adanya oknum siswa yang membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah. Padahal di setiap sudut sekolah sudah jelas terpampang slogan yang berbunyi “Kebersihan itu Sebagian dari Iman”. Selain itu, masih banyaknya siswa yang merusak
7
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: CV. Fokus Media, 2010), h. 220. 8
Dian Hendriana, “ Kajian Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup “( Bandung : Perpustakaan UPI, 2013 ), h.3.
5
tanaman, baik tanaman yang masih kecil ataupun yang sudah tumbuh besar dan berbunga. SMP IT NU Al-Mubarok yang berada pada daerah yang banyak terdapat hutan pohon jati dan daerah persawahan memilih program pendidikan lingkungan agar para peserta didik diharapkan mampu dengan baik menjaga dan melestarikan lingkungannya agar selalu asri dan menjamin keberlangsungan hidup masyarakat. Karena di lingkungan kalisalak sendiri mulai timbul kecemasan akan terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan dan ulah jahil para oknum manusia yang tidak bertanggung jawab. Sehubungan dengan permasalahan diatas, salah satu upaya yang dipilih penulis untuk menyadarkan manusia terhadap lingkungan yaitu dengan penerapan atau implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU AlMubarok Kalisalak Margasari Tegal. B. Rumusan Masalah Adapun masalah yang dianggap pokok adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal?
6
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal. 2. Mengetahui
faktor
pendukung
dan
penghambat
implementasi
pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kajian pendidikan terutama kajian tentang pendidikan pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi sekolah, sebagai sumbangan untuk memperbaiki proses pembelajaran di Sekolah guna meningkatkan prestasi siswa juga kesadaran siswa tentang lingkungan. b. Bagi guru, untuk meningkatkan kreasi guru tentang penerapan pendidikan lingkungan hidup. c. Bagi siswa, lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan dan permasalahanya.
7
E. Kajian Pustaka 1. Analisis Teori Pengertian lingkungan hidup yang dikutip dalam buku lingkungan hidup dan kelestariannya karangan Imam Supardi adalah kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.9 Konsep pendidikan lingkungan hidup bagi siswa diarahkan untuk menciptakan pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang agar memiliki wawasan konservasi yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup pada siswa itu sendiri. Oleh karena itu pendidikan lingkungan harus mampu memberdayakan manusia untuk konsisten tetapi fleksibel dengan kearifan, agar mampu menghasilkan suatu keseimbangan dalam berbagai hal yang memerlukan pendekatan dari berbagai dimensi yang berbeda. Dengan demikian faktor penting untuk membentuk dasar kearifan manusia dalam berperilaku terhadap lingkungan adalah melalui Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).10 Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen 9
Imam Supardi, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya (Bandung : PT. Alumni, 2003),
h.1. 10
Mahmud Al-Pusari, “ Analisis Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Dasar Pekanbaru” ( Pekanbaru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, No.2, Oktober, 2013), h.10.
8
masyarakat
yang bertujuan
untuk
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan dan kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Pendidikan lingkungan hidup mempelajari permasalahan lingkungan khususnya masalah dan pengelolaan pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.11 Pendidikan Islam membawa misi mencerdaskan kehidupan manusia melalui asas-asas spiritual dengan bersumber pada Al-Qur’an dan hadis. Islam telah menetapkan bahwa pendidikan tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia yang kegiatannya mewajibkan baik laki-laki maupun perempuan dengan tanpa memandang usia. Pendidikan sebagai sebuah kebutuhan hidup menuntut perubahanperubahan yang terjadi yang didasarkan pada tujuan hakiki baik secara konseptual dan operasionalnya sehingga posisi yang diharapkan memperoleh kemampuan problem solving dalam berbagai tantangan, termasuk tantangan kerusakan ekologi−lingkungan.12
11
Tim Mata Kuliah Umum PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup ( Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2014), h.3. 12
Achmad Darwis, “Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Pendidikan Islam Sebuah Paradigma Integratif” (Yogyakarta : Jurnal Studi Islam An-Nuur, Vol. V, No. 1, Juni 2013), h.3.
9
Persoalan tersebut semestinya dihadapi oleh aspek keagamaan melalui citra pendidikan yang berbasis pendidikan Islam dengan orientasinya membawa pada arah keadilan dan kesejahteraan manusia disekitar lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup sebagai salah satu strategi memerlukan stimulus lingkungan sosial sehingga pencapaian dalam pengurangan resiko dari kualitas alam lingkungan dapat berdampak nyata melalui upaya pendidikan tersebut. Oleh karena itu persoalan-persoalan
lingkungan
yang
diarahkan
pada
wilayah
pendidikan Islam sangat urgen dalam kajian-kajian guna memperoleh pola solutif karena pendidikan lingkungan dan pendidikan Islam memiliki signifikansi keterkaitan.13 Secara lebih rinci Stapp merumuskan tujuan khusus untuk pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah yaitu: a. Kesadaran; membantu individu dan kelompok sosial memperoleh kesadaran tentang sensitivitas terhadap lingkungan dan berbagai masalah yang berkaitan. b. Pengetahuan,
membantu
individu
atau
kelompok
sosial
memperoleh berbagai pengalaman tentang lingkungan dan pemahaman dasar mengenai masalah-masalah yang berhubungan. c. Sikap, membantu individu atau kelompok sosial memperoleh nilainilai sosial, perasaan kuat, dan kepedulian terhadap lingkungan serta motivasi. 13
Ibid., h.5.
10
d. Keterampilan,
membantu
individu
dan
kelompok
sosial
memperoleh keterampilan dalam pemecahan masalah lingkungan. e. Partisipasi,
membantu
individu
dan
kelompok
sosial
mengembangkan rasa tanggungjawab terhadap berbagai masalah lingkungan dan mencoba menerapkan tindakan yang tepat untuk membantu memecahkan masalah-masalah tersebut.14 Jadi apa yang dikemukakan oleh Stapp sesuai dengan model sikap-perilaku yang dikembangkan oleh Bennett di atas yaitu adanya kesadaran dan pengetahuan, adanya sikap dan nilai-nilai, serta perilaku (keterampilan dan partisipasi). 2. Penelitian yang Relevan Dalam rangka mewujudkan penulisan skripsi dan mencapai target yang maksimal, untuk itu penulis mencoba menampilkan judul skripsi, sebagai bahan perbandingan. Hal ini untuk menghindari terjadi kesamaan obyek dalam penelitian. Dan juga buku-buku ini yang terkait dengan penelitian ini, antara lain sebagai berikut : Skripsi yang berkaitan dengan judul antara lain : Skripsi Rizka Fatmawati, 09410266, “Implementasi Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan di Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III” yang menyimpulkan bahwa implementasi pendidikan agama islam berwawasan lingkungan diwujudkan melalui konsep integrasi KBM 14
Tim KLH, Pedoman Pengembangan Garis Besar Isi Materi Pendidikan Lingkungan Hidup ( Jakarta : Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, 2011), h.10.
11
yaitu dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dalam materi PAI yang meliputi Al-qur’an Hadist, Akidah Akhlak, dan Fiqh. Integrasi kegiatan melalui pengaplikasian aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Segala aktifitas peserta didik diarahkan pada sikap ramah terhadap lingkungan melalui kegiatan peduli lingkungan.15 Persamaan yang ada di skripsi ini adalah sama dalam membahas pendidikan lingkungan yang ada dalam lingkungan sekolah. Perbedaanya
penelitian
saya
membahas
proses
implementasi
pendidikan lingkungan hidup yang berwawasan pendidikan Islam, sedangkan
penelitian
Rizka
Fatmawati
membahas
pendidikan
lingkungan yang diintegrasikan dalam materi Pelajaran PAI. Skripsi Faiz Ma’arif, yang berjudul “Perspektif Islam tentang Pendidikan Lingkungan Hidup”, NIM. 232 04 039. Yang menyimpulkan
bahwa pandangan Islam terhadap lingkungan hidup meliputi beberapa pokok ajaran, kemudian pendidikan lingkungan hidup sebagai sebuah program pendidikan yang dirancang dengan tujuan agar manusia memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap pemanfaatan sumberdaya alam sehingga lingkungan hidupnya tetap dapat meningkatkan kualitas atau kesejahteraan hidup diri dan masyarakat.16
15
Rizka Fatmawati, “Implementasi Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan di Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Yogyakarta: Digilib UIN Sunan Kalijaga, 2013), h. 10. 16
Faiz Ma’arif, “Perspektif Islam tentang Pendidikan Lingkungan Hidup”, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Pekalongan : STAIN Press, 2010), h.19.
12
Persamaan yang ada di pembahasan skripsi ini adalah fokus penelitian tentang lingkungan hidup. Sedangkan perbedaannya adalah proses
pelaksanaannya,
penulis
membahas
prosesnya
yang
berwawasan pendidikan Islam pada sekolah, dan faiz maarif fokus pada kajian melalui studi pustaka. 3. Kerangka Berfikir Kondisi yang terjadi sekarang terhadap lingkungan sungguh menyedihkan. Manusia yang seharusnya memelihara, menjaga, serta melestarikan lingkungan malah semakin membuat tekanan yang luar biasa terhadap lingkungan. Eksploitasi besar-besaran terhadap SDA, pertumbuhan penduduk yang meningkat,perkembangan teknologi, ekonomi dan aktivitas sosial tanpa memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan telah menyebabkan kemerosotan lingkungan dan pencemaran. Terkait masalah-masalah lingkungan yang makin hari makin bertambah banyak dan beragam tersebut, sangat diperlukan adanya suatu pengelolaan agar lingkungan yang ada yang sudah mengalami penurunan kualitas tersebut tidak menjadi semakin parah namun terjadi pemulihan yang lebih baik. Masalah lingkungan disebabkan karena ketidakmampuan mengembangkan sistem nilai sosial, gaya hidup yang tidak mampu membuat hidup kita selaras dengan lingkungan. Membangun gaya hidup dan sikap terhadap lingkungan agar hidup selaras dengan
13
lingkungan bukan pekerjaan mudah dan bisa dilakukan dalam waktu singkat. Oleh karena itu jalur pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk membangun masyarakat yang menerapkan prinsip keberlanjutan dan etika lingkungan. Secara formal pendidikan lingkungan hidup menjadi salah satu alternatif yang rasional untuk memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum. Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan juga menjadi sarana yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan. Pendidikan Islam membawa misi mencerdaskan melalui aspek spiritual yang terdapat dalam Al-Qur’an juga hadis. Dalam ajaran Islam mempunyai banyak aspek penting yang dijadikan sebagai tolak ukur dan pedoman didalam kehidupan, salah satu diantaranya adalah manusia disuruh untuk menjaga kelestarian di bumi, menyayangi sesama makhluk juga dilarang untuk merusak alam. Pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam merupakan salah satu alternatif untuk mengentaskan berbagai masalah lingkungan yang sering terjadi di sekitar kita, dengan pemahaman yang benar mengenai pentingnya kelestarian lingkungannya, juga dengan mengenal paradigma keislaman yang melarang merusak lingkungan, maka siswa diharapkan mampu menerapkannya dalam kehidupan
14
sehari-hari. Dengan demikian masalah lingkungan yang terjadi diharapkan mampu diatasi dengan penerapan program pendidikan lingkungan berwawasan pendidikan Islam didalam sekolah. Sekolahlah yang menerapkan pendidikan lingkungan.Hal utama yang seharusnya ada adalah memasukkan nilai-nilai kesadaran lingkungan hidup pada tiap siswa baik itu melalui pelajaran maupun dengan membangun kebiasaan-kebiasaan prolingkungan. Bahkan dalam pembelajaran PLH siswa tidak hanya mengkaji persoalan lingkungan hidup, tetapi juga harus bisa berpikir kritis untuk menawarkan solusi dan hal-hal praktis yang dapat dilakukan untuk memperbaiki persoalan lingkungan hidup. Hal ini agar lebih memudahkan pembaca dalam memahami tentang pendidikan lingkungan hidup ini maka dapat dilihat pada bagan di bawah ini: PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP BERWAWASAN PENDIDIKAN ISLAM
IMPLEMENTASI DI SEKOLAH
PENDIDIKAN ISLAM
15
F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertitik tolak dari realitas dengan asumsi pokok bahwa tingkah laku manusia mempunyai makna bagi pelakunya dalam konteks tertentu.17 Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini dilakukan dalam kancah yang sebenarnya,
dimana
penelitian
lapangan
mempunyai
tujuan
memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.18 2. Fokus Penelitian Fokus penelitian yang diambil peneliti dalam judul ini yaitu tentang implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak
Margasari
Tegal,
mengenai
program
implementasi
pendidikan lingkungan hidup, baik proses pembelajarannya didalam kelas maupun kegiatan-kegiatan peduli lingkungan yang ada dalam sekolah. 3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subyek asal data dapat diperoleh. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang
17
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis ( Yogyakarta: Teras, 2011), h. 48.
18
Mardalis, MetodePenelitian ( Jakarta: BumiAksara, 2003 ), h.28.
16
menjadi pertimbangan dalam menentukan metode
penulisan data,
sumber data yang merupakan sumber yang diperoleh untuk mengumpulkan data yang kita perlukan.19 a. Sumber Data Primer Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Sumber data primer merupakan sumber data utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup dan guru pendidikan agama Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal beserta para siswa. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder merupakan data yang menunjang sumber data primer. Yang termasuk sumber data sekunder adalah buku-buku yang relevan dengan judul penelitian yaitu buku tentang pendidikan lingkungan hidup dan data-data lain yang mendukung. 4. Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan 19
yang ingin dicapai. Metode observasi (pengamatan)
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h. 169.
17
merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun
ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan
dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu dan keadaan tertentu.20 Yang diobservasi dalam penelitian ini adalah aktivitas juga kegiatan pembelajaran lingkungan hidupberwawasan pendidikan Islam yang meliputi pengajaran pendidikan lingkungan hidup, kegiatan-kegiatan lingkungan,juga respon siswa. b. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang dengan melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lain dengan mengajukan pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.21Yang digunakan pada awal penelitian dalam wawancara ini adalah wawancara tidak terstruktur untuk mendapatkan data awal.
Untuk
wawancara
selanjutnya
sudah
menggunakan
wawancara terstruktur. Dalam hal ini penulis mewawancarai guru mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup, guru PAI, kepala sekolah, juga siswa. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen yang dibuat
20
Djunaidi Ghony dan Fauzan al-Mansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h.165. 21
Dedy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung : RemajaRosdakarya, 2004), h. 180.
18
oleh subyek sendiri atau oleh orang lain tentang subyek. 22 Data yang didokumentasikan antara lain: RPP, Matriks kegiatan PLH, Data sekolah, dan foto. 5. Tehnik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Milles and Huberman, yaitu: a. Reduksi data Berarti bahwa kesemestaan potensi yang dimiliki oleh data disederhanakan dalam sebuah mekanisme antisipatoris. Hal ini dilakukan ketika peneliti menentukan kerangka kerja konseptual, pertanyaan, penelitian, kasus, dan instrumen penelitian yang digunakan. Jika hasil catatan lapangan, wawancara, rekaman dan data lain telah tersedia tahap seleksi data berikutnya adalah perangkuman
data,
pengkodean,
merumuskan
tema-tema
pengkelompokkan dan penyajian cerita secara tertulis. b. Penyajian data atau display data Yaitu sebagai konstruk informasi padat terstruktur yang memungkinkan pengambilan kesimpulan dan penerapan aksi. Penyajian data merupakan bagian kedua dari tahap analisis. Seorang peneliti perlu mengkaji proses reduksi data sebagai dasar
22
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 117.
19
pemaknaan. Penyajian data yang lebih terfokus meliputi ringkasan terstruktur
dan sinopsis, deskripsi singkat , diagram-diagram.
Matriks dengan teks dari pada angka dalam sel. c. Tahap pengambilan kesimpulan dan verivikasi Tahap ini melibatkan peneliti dalam proses interpretasi, penetapan makna, dari data yang tersaji. Cara yang bisa digunakan akan semakin banyak, metode komparasi, merumuskan pola dan tema, pengelompokkan dan penggunaan metafora, tentang metode konfirmasi seperti triangulasi, mencari kasus-kasus negatif, menindak lanjuti temuan-temuan, dan cek silang hasilnya dengan responden.23 G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah membaca gambaran skripsi ini maka dibuat sistematika penulisan tentang pembahasan judul diatas dengan susunan penulisan sebagai berikut: Bab I, pendahuluan, yang berisi tentang: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II, pendidikan lingkungan hidup dan pendidikan Islam yang meliputi: Pendidikan lingkungan hidup yang berisi: Pengertian pendidikan lingkungan hidup, tujuan pendidikan lingkungan hidup, sejarah pendidikan lingkungan hidup, visi dan misi pendidikan lingkungan hidup, ruang 23
Norman k. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 ), h. 592.
20
lingkup dan kebijakan pendidikan lingkungan hidup. kemudian pendidikan Islam yang berisi: pengertian pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, ajaran Islam tentang lingkungan hidup. Kemudian permasalahan lingkungan hidup di Negara Indonesia. Bab III, implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Kalisalak Margasari Tegal, yang meliputi: Pertama, gambaran umum SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal. Kedua, implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal. Ketiga: Faktor Pendukung dan penghambat implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal. Bab IV, analisa yang meliputi: Analisis implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU Al-Mubarok Kalisalak Margasari Tegal, analisis Faktor Pendukung dan penghambat implementasi pendidikan lingkungan hidup berwawasan pendidikan Islam pada siswa kelas VII di SMP IT NU AlMubarok Kalisalak Margasari Tegal. Bab V, penutup yang meliputi Simpulan dan saran.