1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum merupakan salah satu pranata sosial yang berfungsi untuk mengatur serta menjamin keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat. Indonesia sendiri merupakan negara hukum yang menjadikan hukum sebagai supremasi tertinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan amanat dari Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”. Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berdiri sejak 19 Desember 1949 dan ikut berperan menciptakan lulusan-lulusan terbaik, memiliki pengetahuan yang tidak diragukan lagi, cakap, serta profesional di semua bidang khususnya dalam bidang hukum. Berdasarkan latar belakang inilah Universitas Gadjah Mada, khususnya fakultas hukum mengembangkan Program Diploma-3 Hukum yang telah dibuka dari tahun 2006 dan baru pertama kali di Indonesia. Ketika itu Program Diploma-3 Hukum masih di bawah Fakultas Hukum. Dan dalam perjalanannya, di tahun 2009 Program Diploma-3 Hukum tidak lagi berada di bawah Fakultas Hukum akan tetapi ikut bergabung di bawah Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Program Diploma-3 Hukum dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan Ahli Madya Hukum yang memiliki ketrampilan, cakap dan profesional di bidang
2
hukum serta diharapkan dapat membantu tugas-tugas dari seorang praktisi-praktisi hukum yang ada. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Program Diploma-3 Hukum menerapkan kurikulum pembelajaran berupa 40% mata kuliah teori dan 60% mata kuliah praktik yang di dalamnya terdapat Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan pada semester akhir sehingga diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan, pengetahuan dan ketrampilan kerja di bidang hukum yang diperoleh ketika belajar di kampus untuk diterapkan dalam praktik kerja lapangan. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan itu sendiri dilakukan di lembaga hukum, instansi pemerintah maupun perusahaan tertentu berdasar ikatan kerja sama antara pihak Program Diploma-3 Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dengan lembaga atau instansi terkait. Agar dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai harapan, prodi membebaskan mahasiswa untuk memilih tempat PKL sesuai dengan minatnya masing-masing. Selain menentukan tempat PKL, mahasiswa juga perlu mempersiapkan diri dengan mempelajari teori-teori yang telah didapatkan di perkuliahan. Hal ini sangat penting bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PKL karena didalam prakteknya tidak jauh berbeda dari apa yang didapat selama di perkuliahan. Mengenai pemilihan tempat Praktik Kerja Lapangan disini penulis memilih salah satu instansi pemerintah yaitu Kejaksaan Negeri Sleman, karena dengan memilih Kejaksaan Negeri penulis dapat mengetahui apa-apa saja yang menjadi tugas dan kewenangan Kejaksaan. Serta penulis ingin lebih dekat dan
3
lebih memahami bagaimana proses peradilan yang ada pada negara ini. Disamping itu Kejaksaan merupakan poros yang menghubungkan temuan kasuskasus yang diperoleh penyidik/kepolisian sampai kepada putusan Pengadilan. Oleh karena itu penulis memilih tema refleksi, tentang bagaimana peran Kejaksaan dalam menyelesaikan kasus narkotika. Narkotika yang sudah tidak lagi dapat terkontrol keberadaannya, khususnya kasus-kasus narkotika yang masuk dan telah ditangani oleh Kejaksaan Negeri dimana penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Alasan penulis memilih tema refleksi tersebut, disamping telah penulis sampaikan diatas dikarenakan penulis juga merasa prihatin melihat apa yang terjadi pada masyarakat terutama pada generasi muda bangsa ini. Seiring dengan kuatnya arus globalisasi yang masuk ke dalam masyarakat Indonesia, semakin banyak pula hal-hal buruk yang menyertainya. Hal buruk yang akan selalu menjadi Kekhawatiran kita semua, mengenai peredaran narkotika yang semakin tidak terkendali lagi. Dengan data yang menyebutkan, bahwa setiap tahunnya pengguna narkotika di negara tercinta ini selalu meningkat dan didominasi oleh generasi muda bangsa. Generasi muda yang selalu disebut-sebut sebagai generasi penerus bangsa. Tidak hanya itu, penyalahgunaan narkotika juga telah merambah hampir ke seluruh strata (lapisan) masyarakat. Mulai dari kalangan elite yang tinggal di kota-kota besar sampai kalangan yang tinggal di pelosok desa. Dari kalangan masyarakat yang berkecukupan sampai pada kalangan menengah ke bawah. Juga
4
dari kalangan elite politik dalam pemerintahan, pengusaha dan bahkan sering juga terdapat oknum anggota legislatif dan oknum penegak hukum. Trend penggunaan narkotika telah bergeser dari motive hanya sekedar untuk melarikan pikiran dari tekanan masalah yang sedang melanda hidup seseorang, berubah menjadi semacam gaya hidup, terutama dikalangan para selebritis untuk membantu mereka dalam menghadapi tekanan dan persaingan yang sangat keras dalam profesi mereka. Dengan banyaknya kasus narkotika yang masuk di Kejaksaan Negeri Sleman dimana penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, penulis akan lebih mengetahui benar proses penyelesaian kasus-kasus tersebut, untuk selanjutnya diangkat sebagai refleksi tugas akhir penulis. B. Tujuan Pada umumnya tujuan dilaksanakanya Praktik Kerja Lapangan adalah seperti yang telah disebut diatas, agar mahasiswa dapat menerapkan teori-teori yang telah mereka dapatkan didalam perkuliahan serta dapat mengetahui bagaimana dunia kerja itu sendiri. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat memetik hasil dari apa yang didapat selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan tersebut untuk bekal mereka kedepannya, adapun tujuan-tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Bersifat Subyektif Tujuan bersifat subyektif artinya Praktik Kerja Lapangan harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan.
5
Karena Praktik Kerja Lapangan merupakan mata kuliah wajib yang akan menjadi dasar bagi mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir, yaitu untuk memenuhi syarat kelulusan, yang berarti apabila Praktik Kerja Lapangan tidak dilaksanakan maka konsekuensinya adalah mahasiswa tersebut tidak akan pernah bisa lulus dari program diploma 3 Hukum. Adapun manfaat lain yang dapat diambil dengan adanya Praktik Kerja Lapangan, yaitu mahasiswa dapat menilai dirinya sendiri apakah ilmu yang dia miliki cukup atau belum untuk diterapkan dalam dunia kerja. Karena dibutuhkan kesiapan mental dan ilmu, dalam menuju dunia kerja yang semakin tinggi tingkat kompetisinya. Intinya dari tujuan bersifat subyektif tersebut adalah yang pertama untuk memenuhi persyaratan kelululusan guna untuk memperoleh gelar ahli madya hukum, serta untuk menambah wawasan dan pengalaman yang nyata di bidang hukum dan keadaan-keadaan hukum yang ada dilapangan. 2. Tujuan Bersifat Obyektif Tujuan bersifat obyektif artinya dengan adanya Praktik Kerja Lapangan masalah-masalah yang akan ditemui nantinya, contoh masalah yang berkaitan dengan disiplin ilmu dan pengembanganya seorang mahasiswa harus dapat melakukannya. Hal tersebut bertujuan supaya mahasiswa mengerti kedepannya akan seperti apa, setelah Praktik Kerja Lapangan selesai dan setelah lulus dari program diploma 3 Hukum. Tujuan bersifat obyektif juga mempunyai arti, bahwa Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan bukan semata-mata untuk memenuhi atau untuk mendapatkan nilai mata kuliah Praktik Kerja Lapangan seperti yang ada didalam tujuan
6
subyektif, melainkan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa program diploma 3 hukum, dalam memanfaatkan ilmu, teori hukum, di dalam instanasi dimana mahasiswa tersebut melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Karena teori yang didapat atau yang telah dipelajari selama menempuh perkuliahan mungkin saja akan berbeda dengan penerapannya dilapangan. Dengan hal tersebut mahasiswa akan memperoleh kemampuan yang maksimal saat mereka sudah terjun di dunia kerja.
C. Manfaat Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan mahasiswa dapat melihat secara nyata bahwasanya penerapan hukum di lapangan itu seperti apa, apakah sudah benar dengan prosedur-prosedur yang berlaku atau melenceng dari prosedur yang seharusnya atau biasa disebut SOP (standar operasional kerja) yang berlaku. Selain itu mahasiswa juga dapat menentukan kedepannya mereka ingin berbuat seperti apa, jika mahasiswa tersebut berada dalam posisi yang seperti itu. Praktik Kerja Lapangan juga memiliki manfaat positif lainya, dengan adanya Praktik Kerja Lapangan, seluruh mahasiswa akan mendapatkan ilmu praktek yang dapat mereka terapkan saat mereka bekerja nantinya, sebagaimana yang diharapkan atau diterapkan di dalam sistematika perkuliahan di program diploma 3 Hukum. Manfaat lain dengan dilaksanakan praktik kerja lapangan yaitu memberikan keahlian bagi mahasiswa di dalam menangani masalah-masalah yang ada di dalam instansi terkait atau perusahaan-perusahaan swasta atau pun kantor
7
lembaga pemerintahan dimana mahasiswa tersebut melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Selain itu mahasiswa juga akan mendapatkan pemahaman-pemahaman tertentu yang sebelumnya belum pernah di berikan oleh dosen dalam perkuliahan, seperti yang telah diungkapkan diatas bahwa teori dan praktik itu terkadang sangatlah berbeda dalam penerapannya.