BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang mendorong penulis melakukan penelitian, permasalahan penelitian, persoalan penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Anak mempunyai peranan yang penting bagi pemasar karena anak mempunyai potensi untuk melakukan pembelian sendiri secara murni (primary market)
dan juga bisa mempengaruhi orang tua saat mengambil keputusan
pembelian terhadap suatu produk tertentu. Pengaruh anak dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung bisa diberikan anak kepada orang tua dengan cara meminta, merengek, bahkan menangis kepada orang tuanya untuk dibelikan produk yang diinginkan oleh anak tersebut (influencer market). Pengaruh tidak langsung dapat dilakukan dengan bahasa verbal dan bahasa tubuh anak ketika menginginkan sesuatu merupakan stimulus bagi orang tua untuk memahami keinginan anaknya, selain itu penilaian anak mengenai sebuah produk atau jasa akan dibawanya hingga dewasa (future market) (McNeal dan Fi, 2003). Menurut Irawan (2003) seperti dikutip Paramita (2009), sekitar 70% dari pengeluaran total orang tua bagi anak-anak mereka dan tunjangan anak dari tahun ke tahun akan meningkat dan pengaruh anak dalam pembelian dan pemilihan produk yang signifikan terutama dalam permen, biskuit, obat-obatan, persediaan 1
makanan, minuman, dan dokter. Sedangkan menurut survey NRF (National Retail Federation) 2011 bertema Back To School yang dilakukan oleh BigResearch, keluarga yang mempunyai anak berumur 4-19 tahun umumnya rata-rata menghabiskan USD 603.63 untuk pakaian, perlengkapan sekolah dan elektronik. Total pengeluaran untuk keperluan ini bisa mencapai USD 22.8 miliar (http://www.research.marketing.co.id/2011/09/07/bujet-kembali-ke-sekolah-di-asmenurun). Menurut Limanjaya (2013), pada tahun 2008 Badan Pusat Statistik Jawa Tengah menyoroti inflasi yang terjadi dalam pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,47% lebih rinci disampaikan bahwa jasa pendidikan mengalami inflasi sebesar 0,56%, perlengkapan dan peralatan pendidikan 0,06%, rekreasi 0,66%, dan untuk olahraga 0,33% (http:// nasional. kompas.com/ read /2008 /11 /03 /16523076 /Kenaikan.Biaya.Pendidikan.Picu.Inflasi.Jateng). Untuk wilayah Salatiga, BPS menyampaikan bahwa telah terjadi inflasi pada tahun 2012 untuk kelompok makanan dan minuman jadi sebesar 1,26% kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga hingga 6,78% (http://salatigakota.bps.go.id/index.php?limitstart=3). Hal tersebut menunjukkan bahwa anak-anak merupakan pasar potensial dan unik, potensial karena jumlah dan tingginya pengeluaran untuk anak, unik karena mereka tidak menghabiskan uang mereka sendiri tetapi mereka memiliki kekuatan daya beli yang tinggi yang ditopang oleh orang tuanya (Yusuf, 2007). Menurut Kurniawan (2011) meskipun pasar anak yang unik dan potensial, namun pada kenyataannya tidak semua merek dapat berhasil dan bertahan hidup. 2
Contoh merek sukses di pasaran menargetkan anak-anak di Indonesia adalah merek makanan cepat saji seperti McDonald (McD) dan Kentucky Fried Chicken (KFC). Keberhasilan McD dan KFC karena mereka mempunyai target untuk pasar anak. McD dan KFC mampu membangun loyalitas merek pada anak-anak sehingga mereka dapat menciptakan hubungan antara merek dan konsumen dari usia dini. KFC menyadari betul bagaimana karakteristik anak. Dengan hal tersebut KFC menggunakan pendekatan dengan beberapa cara antara lain : KFC menyiapkan menu khusus untuk anak, yakni Chaki Kids Meal, KFC menyasar segmen anak-anak di kelas premium dengan menempelkan tokoh-tokoh kartun yang sudah dikenal anak, KFC menyediakan Chaki Birthday Party, KFC lebih gencar lagi dalam mempromosikan Chaki Kids Club. Chaki Kids Club yaitu wadah kreativitas pelanggan anak KFC . Fokus segmen pasar anak KFC adalah anak yang menyukai tokoh kartun terkenal. Oleh karena itu objek penelitian dari penelitian ini adalah KFC, dikarenakan KFC mempunyai pangsa pasar anak dan letak KFC yang berada di Salatiga. Sejauh ini penelitian mengenai anak sebagai pasar telah banyak dilakukan namun peran anak sebagai pasar mengarah pada anak sebagai future market dengan objek penelitan consumer goods seperti Haryanto (2008) McDonalds, Paramita (2009) Pepsodent, serta Kurniawan dan Haryanto (2011) Kentucky Freid Chicken (KFC). Sejalan dengan penelitian yang ada penelitian ini ingin menocba menggali kembali mengenai anak sebagai pasar, yaitu kids a an influencer market
3
yang berfokus pada consumer goods dengan objek penelitian Kentucky Fried Chicken (KFC). 1.2 Masalah Penelitian Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Persepsi Orang Tua Tentang Keinginan Anak dan Anak Sebagai Influencer Terhadap Keputusan Beli Orang Tua” 1.3 Persoalan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, persoalan penelitian yang ingin diteliti adalah : 1. Apakah ada pengaruh Persepsi Orang Tua Tentang Keinginan Anak terhadap Keputusan Beli Orang Tua? 2. Apakah ada pengaruh Anak Sebagai Influencer terhadap Keputusan Beli Orang Tua? 3. Apakah ada pengaruh Persepsi Orang Tua Tentang Keinginan Anak dan Anak Sebagai Influencer terhadap Keputusan Beli Orang Tua?
1.4 Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui pengaruh persepsi orang tua tentang keinginan anak terhadap keputusan beli orang tua. 2. Mengetahui pengaruh anak sebagai influencer terhadap keputusan beli orang tua. 4
3. Mengetahui pengaruh persepsi orang tua tentang keinginan anak dan anak sebagai influencer terhadap keputusan beli orang tua.
1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah dalam bidang pemasaran di Indonesia, khususnya dalam bidang pemasaran untuk pangsa pasar anak.
2. Manfaat Praktis a.
Bagi pemasar: menambah informasi bagi pemasar dalam bidang fast food mengenai prilaku konsumen anak yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan beli orang tua.
b.
Bagi konsumen: sebagai pengetahuan bagi konsumen orang tua bahwa anaknya secara tidak langsung maupun langsung dapat memepengaruhi keputusan pembeliaan orang tua.
5