BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i
sering
kali
menggunakan
media
sosial
path
untuk
mengutarakan konsep diri mereka . Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain sebagainya. Kesan yang ditunjukkan para pengguna path ada delapan yaitu kesan sebagai orang cantik atau tampan, suka kuliner, suka berolahraga, suka travelling, orang yang berpasangan, mahasiswa/i, mempunyai banyak teman dan gaul dan yang melatar belakangi para pengguna path dalam melakukan manajemen kesan, diantaranya adalah untuk memperoleh persahabatan, meningkatkan harga diri dan untuk menciptakan identitas diri. Terdapat dua tema yang paling sering digunakan oleh pengguna path yaitu kebersamaan dan cinta. Alasan pengguna path dalam melakukan manajemen kesan yaitu rasa ingin mendapatkan perhatian dari orangorang disekitarnya, mendapatkan pengakuan atas dirinya serta karya-karya yang dihasilkan dan keingin agar tetap diingat oleh orang-orang disekitarnya. Konsep diri merupakan pandangan setiap individu mengenai dirinya sendiri, yang meliputi gambaran tentang diri sendiri dan kepribadian yang diharapkan oleh masing-masing individu. Hal ini dapat terbentuk melalui pengalaman dan interaksi setiap individu dengan orang lain melalui komunikasi. Berbagai cara dilakukan setiap orang untuk membentuk konsep diri mereka. Baik di mata
1
pribadi, maupun di mata khalayak. Hal ini dilakukan guna mendapatkan konsep diri yang diharapkan oleh setiap individu. Konsep diri yang tercipta dapat berupa konsep diri negatif dan konsep diri positif. Hal ini tergantung dari pandangan dan penilaian setiap individu. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam upaya pembentukkan konsep diri bermacam-macam. Mulai dari aktivitas yang wajar sampai dengan aktivitas yang terkesan tidak wajar. Berbicara mengenai konsep diri sangat erat kaitannya dengan media. Berbagai media dapat dijadikan sebagai alat yang dapat digunakan untuk pembentukkan konsep diri. Mulai dari media cetak, media elektronik, media massa dan media sosial. Dewasa ini fenomena mengenai pembentukan konsep diri sangat erat kaitannya dengan media sosial. Banyak kita jumpai tokoh-tokoh masyarakat seperti selebriti, tokoh politik dan presiden sekalipun melakukan pembentukan konsep diri mereka melalui media sosial. Hal ini diyakini dapat membentuk konsep diri mereka di mata khalayak. Sebagian dari mereka tidak terlalu memperdulikan konsep apa yang timbul, baik konsep negatif maupun positif. Kadang hal ini dikesampingkan hanya untuk kepopuleran semata. Berbicara mengenai media sosial tentu tidak lepas dari maraknya penggunaan situs jejaring sosial yang kini ramai melanda pengguna media sosial di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Setelah fenomena facebook dan twitter saat ini muncul jejaring sosial baru yang kini menjadi sangat tren dikalangan anak muda hingga dewasa yakni jejaring sosial path. Maraknya penggunaan path ini, tidak lepas dari tema yang diusungnya sebagai jurnal digital. Layaknya jurnal, Path memungkinkan penggunanya untuk berkontribusi setiap waktu di dalam
2
3
jejaring sosial ini dimana path menjadi media yang tepat untuk menceritakan kehidupan penggunanaya setiap harinya. Kemampuannya menyediakan fasilitas untuk menjawab kebutuhan manusia akan aktualisasi diri menjadikan jejaring sosial ini tidak hanya sebagai media berbagi informasi, tetapi juga sebagai media yang tepat untuk menunjukkan eksistensi penggunanya. Menurut salah satu situs di internet1 menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna internet dan sosial media terbesar di dunia dengan mencapai 72 juta. Karena hal tersebut, Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah Social Media Week (SMW) 2015 untuk pertama kalinya. Kegiatan yang berlangsung 23 hingga 27 Februari 2015 dilaksanakan di Pacific Place, Jakarta. Social Media Week (SMW) sendiri merupakan acara social media rutin yang diadakan di beberapa negara di dunia. Selain Jakarta, acara bertaraf internasional ini juga diselenggarakan secara berbarengan di 6 kota dunia, yaitu New York, Milan, Hamburg, Copenhagen, Lagos, dan Bangalore. Selama tahun 2015 ini, Social Media Week akan diadakan selama 4 periode terpisah di 21 kota besar dunia. “Ini adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan sejak 2009. Dan kali ini kita bisa berbangga karena Jakarta terpilih menjadi salah satu tuan rumah SMW,” tutur CEO PT Merah Cipta Media (MCM), Ketua Penyelenggara SMW, Antonny Liem di Pacific Place, Jakarta, (23/2). Antonny menjelaskan, Jakarta terpilih menjadi tuan rumah SMW karena memang Indonesia adalah pengguna internet yang luar biasa. Jumlah pengguna internet mencapai 29 persen. Orang Indonesia juga paling aktif bersosial media. Sebanyak 1
http://www.jpnn.com/read/2015/02/24/288989/Wow,-Pengguna-Internet-di-Indonesia-Capai72-Juta,-Terbesar-di-Dunia diunduh pada Sabtu, 4 April 2015 jam 11:00 WIB oleh Niken Ayuningtyas S.
93 persen dari pengguna internet Indonesia, aktif mengakses Facebook. Bahkan Jakarta tercatat sebagai pengguna Twitter terbanyak, hingga disebut sebagai ibukota media sosial berbasis teks tersebut. “Jumlah mobile subscription yang aktif di Indonesia juga mencapai 282 juta. Di mana 74 persen di antaranya digunakan masyarakat kita untuk mengakses social media,” ungkap Antonny. Fenomena sosial ini memang didukung oleh kultur masyarakat Indonesia yang pada dasarnya senang berkumpul. “Masyarakat kita juga cenderung haus terhadap hal-hal baru,” tambah Antonny. Hanya saja, menurut Antonny, penggunaannya secara umum masih hanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat nonproduktif. Padahal, media sosial dan teknologi menjadi pengubah cara manusia berinteraksi dan berkarya secara positif, baik untuk pemasaran produk atau komunikasi, bahkan sampai dengan menyelamatkan hidup manusia dan mengubah opini publik dan kebijakan pemerintah. Media sosial merupakan salah satu bagian dari sejarah yang telah membawa suatu bentuk perubahan dalam proses komunikasi. Komunikasi antarpersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi organisasi merupakan beberapa bentuk komunikasi yang selama ini dilakukan. Beberapa bentuk komunikasi tersebut saat ini telah mengalami beberapa perubahan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini, khususnya internet. Perubahan tersebut tanpa disadari telah membawa pengaruh-pengaruh proses komunikasi manusia. Proses komunikasi yang terjadi membawa dapat membawa pengaruh baik dan buruk bagi para penggunanya.
4
5
Kehadiran jejaring sosial dalam kehidupan masyarakat saat ini membawa perubahan besar dalam hal berkomunikasi. Melalui jejaring sosial seseorang dapat melakukan kegiatan komunikasi sekaligus sebagai tempat untuk peningkatan eksistensi diri. Di dalam Path, pengguna sebagai seorang aktor yang memainkan peran yang sesuai dengan kesan yang dia harapkan. Ketika pengguna ingin memperoleh kesan sebagai seorang yang memiliki eksistensi tinggi, maka dia akan terus menampilkan gambaran diri yang dapat menunjukkan eksistensinya. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang dibagikan pengguna di dalam jejaring sosial Path. Pengguna tidak membagikan semua kegiatannya atau tempat yang dikunjunginya kedalam jejaring sosial ini. Hanya tempat tertentu yang memang sudah meiliki makna tersendiri di dalam masyarakat, misalnya restoran mahal, café yang sedang hits, tempat nongkrong high classdan lain-lain yang seakan ingin menampilkan kelas-kelas sosial tertentu. Path tidak hanya menjadi media yang tepat untuk menceritakan kegiatan penggunanya, tetapi sekaligus mengambarkan kehidupan penggunanya. Dilihat dari penggunaan path yang lebih mengarah kepada gejala-gejala untuk menunjukkan status sosial serta gaya hidup pengguna bukan pada konten menjalin komunikasi menciptakan fenomena yang unik. Hal ini lah yang mendasari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengalaman individu saat menampilkan eksistensi dirinya pada jejaring sosial path? Terdapat beberapa fitur dalam aplikasi sosial media path ini, antara lain timeline adalah halaman pada aplikasi path yang berguna untuk menampilkan beragam foto-foto, lokasi, serta informasi mengenai musik/film/buku apa saja
yang dibaca oleh teman-teman yang terdapat dalam akun path seseorang. Activity merupakan fitur lain yang terdapat dalam aplikasi path yang berguna untuk melihat apabila ada teman di akun path kita yang menggunakan nama kita di akun path milik mereka. Friends berfungsi untuk melihat jumlah teman yang terdapat dalam akun path milik kita. Moments adalah halaman yang berisikan tentang kegiatan kita di media sosial path tersebut. Melalui media sosial path pengguna bisa berbagi berbagai aktivitas yang mereka lakukan. Mulai dari buku apa yang sedang kita baca, musik apa yang sedang didengar, film apa yang sedang dintonton, sedang di mana sekarang, serta foto dan video yang menggambarkan keceriaan seseorang. Dalam mengunggah foto, path menyediakan 8 filter yang akan membuat foto menjadi berbeda. Sehingga foto yang akan di-sharing akan terlihat lebih menarik. Untuk mendekatkan diri dengan temannnya, path juga sudah di-update dengan penambahan fitur pesan. Fitur ini bisa digunakan untuk berkirim pesan secara personal. Fitur ini diharapkan bisa menjaga privasi antara kedua belah pihak yang mungkin obrolannya bersifat personal. Selain itu path memiliki perbedaan dalam hal privasi. Media sosial lainnya memang membuka privasi penggunanya sehingga bisa dilihat banyak orang. Perlu pengaturan privasi tersendiri jika pengguna tidak ingin memperlihatkan aktivitasnya. Sedangkan path, begitu menjaga privasi seseorang untuk mengetahui aktivitas pengguna lainnya. Jika belum berteman, maka orang itu tidak akan bisa melihat aktivitas pengguna lain. Aktivitas-aktivitas inilah yang dapat mendukung para penggunanya dalam membentuk konsep diri mereka. Konsep diri yang terbentuk bisa sesuai dengan
6
7
harapan penggunanya ataupun sebaliknya. Hal ini tergantung dari pribadi orang masing-masing. Tak jarang juga konsep diri yang terbentuk melalui media sosial path itu jauh berbeda dengan konsep dirinya di dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini akan mengkaji konsep diri mahasiswa/i melalui media sosial path. Beberapa media sosial tersebut untuk proses komunikasi interpersonal mereka. Mereka tidak sepenuhnya mengetahui pengaruh baik dan buruk dari media sosial tersebut. Bagi mereka, yang terpenting adalah dapat berkomunikasi secara efisien dan efektif, yang tanpa mereka sadari hal ini dapat mempengaruhi bentuk dari konsep diri mereka. Alasan peneliti melakukan penelitian ini dan memilih konsep diri sebagai kajian utamanya karena melalui konsep diri, seseorang akan mampu memberikan pandangan tentang dirinya sendiri. Sehingga dapat memudahkan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
1.2
Fokus Penelitian Berdasarkan latar balakang permasalahan yang telah peneliti jabarkan dapat
ditentukan bahwa fokus penelitian yaitu bagaimana konsep diri mahasiswa/i melalui media sosial path.
1.3
Identifikasi Masalah Adapun masalah yang akan diidentifikasi oleh peneliti dalam penelitian ini,
yaitu bagaimana pengalaman personal mahasiswa/i dalam membangun konsep diri melalui media sosial path.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk memahami proses pemaknaan individu terhadap konsep diri 2. Untuk dapat memahami bentuk-bentuk konsep diri 3. Agar
dapat
mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pembentukan konsep diri 4. Ingin mengetahui adakah pengaruh antara media sosial path dengan konsep diri.
1.5
Manfaat Penelitian a.
Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih
lanjut bagi para peneliti lain walaupun masyarakat umum serta diharapkan dapat memberi manfaat guna menambah khasanah keilmuan yang berkaitan dengan studi New Media, khususnya media sosial. b.
Manfaat Praktis Sebagai informasi bagi praktisi New Media untuk memahami perilaku
remaja dalam menggunakan media sosial. Bahwasanya dewasa ini New Media memang sangat memiliki pengaruh yang cukup besar yang erat kaitannya dengan konsep diri seseorang. c.
Manfaat Sosial Sebagai bahan pembelajaran bagi orang tua untuk menghadapi anak-
anak remaja yang aktif di media sosial. Sehingga orang tua dapat sadar
8
9
teknologi. Hal ini dapat menghindari terjadinya cyber crime terhadap anakanak mereka.