BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Industri perbankan merupakan kegiatan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Saat ini, kata perbankan sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, layanan yang fleksibel dan mudah ini sangat membantu mereka dalam kebutuhan finansial apalagi dengan didukungnya perkembangan teknologi yang dapat mengefisienkan waktu dalam proses pelayanannya. Dewasa ini industri perbankan menjadi semakin maju, hal tersebut menyebabkan adanya peningkatan pada jumlah kantor bank maupun munculnya bank baru. Sehingga mengindikasikan bahwa semakin kompetitifnya persaingan antar bank dalam mencari sumber daya manusia yang potensial. Hasil survei PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia yang dilakukan pada awal tahun 2014 terhadap industri perbankan di Indonesia menunjukkan adanya turnover karyawan di sektor perbankan mencapai 15%. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya turnover karyawan adalah rendahnya komitmen mereka terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Maka dari itu sangat penting bagi organisasi untuk meningkatkan
komitmen organisasional karyawan. Karena semakin tinggi komitmen mereka
terhadap
organisasi maka akan semakin besar kemauan mereka untuk mengerahkan usaha ekstra untuk kepentingan organisasi, dan keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi. Dan salah satu cara untuk meningkatkan komitmen karyawan adalah dengan memberikan pelatihan kerja kepada mereka. Didukung pula oleh Jex dan Britt(2008) yang berpendapat bahwa pelatihan dalam organisasi dapat menciptakan sumber daya yang lebih berharga daripada yang lain, yaitu komitmen karyawan. Sehinggasalah satu caraorganisasi untuk meningkatkan komitmen organisasional
karyawanadalah
karyawan.Pelatihan mempertahankan
sangat
dengan
penting
keterampilan
dan
memberikan
bagi
sebuah
kompetensi
pelatihan
kerja
perusahaan
untuk
karyawannya
untuk
memenuhi tantangan di masa yang akan datang serta mencapai kinerja yang lebih baik (Rahman et al., 2013). Menurut Muma dan Omondi (2014), pelatihan
didefinisikan
sebagai
modifikasi
sistematis
perilaku
yang
direncanakan melalui pembelajaran, kegiatan-kegiatan, program serta instruksi yang memungkinkan individu untuk mencapai tingkat pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efisien. Praktik pelatihan yang digunakan oleh organisasi mungkin memiliki efek langsung atau tidak langsung pada motivasi karyawan dan komitmen organisasional (Sahinidis dan John Bouris,
2008).
Penelitian yang dilakukan Dhar (2014), telah menguji persepsi karyawan mengenai pelatihan yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan sebuah organisasi, termasuk kemudahan yang dirasakan ke pelatihan, dukungan yang dirasakan dalam pelatihan, manfaat yang dirasakan dari pelatihan pada kualotas pelayanan yang diberikan melalui komitmen mereka terhadap organisasi. Dan penelitian tersebut dilakukan di India, dengan menggunakan sampel dari beberapa karyawan hotel serta pelanggannya. Penelitian ini merupakan replikasi parsial dari penelitian Dhar tahun 2014, dikarenakan adanya kendala dalam pengambilan sampel responden customer yang berhubungan langsung dengan responden karyawan, sehingga variabel kualitas pelayanan tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Solo dan menggunakan sampel pada karyawan di salah satu bank pemerintah di Solo yaitu Bank BTN dan nasabah Bank BTN. Penelitian ini akan dilakukan di Bank BTN karena bank tersebut merupakan salah satu bank yang mempunyai program pendidikan dan pelatihan yang dijalankan oleh perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja dan komitmen, keterampilan karyawan, dan kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk meningkatkan kompetensi karyawan, Bank BTN mengadakan serangkaian program pengembangan pendidikan dan pelatihan tersebut, yang meliputi pendidikan dan pelatihan karir, pendidikan dan pelatihan teknis, pelatihan yang terkait bisnis, pendidikan akademis, serta pendidikan dan pelatihan pengembangan karyawan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti terkait kualitas pelayanan dengan judul “Pengaruh Kemudahan Akses, Manfaat, dan Dukungan Yang Dirasakan Karyawan dari Pelatihan Kerja pada Komitmen Organisasional Studi pada Karyawan Bank BTN Cabang Solo” 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang penelitian ini, maka penulis merumuskan beberapa perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kemudahan akses yang dirasakan ke pelatihan berpengaruh pada komitmen
organisasional karyawan? 2. Apakah dukungan yang dirasakan dalam pelatihan berpengaruh pada komitmen organisasional karyawan? 3. Apakah manfaat yang dirasakan dari pelatihan berpengaruh pada komitmen organisasional karyawan? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang ada, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1. Pengaruh kemudahan akses yang dirasakan ke pelatihan pada komitmen organisasional karyawan. 2. Pengaruh dukungan yang dirasakan dalam pelatihan pada komitmen organisasional karyawan. 3. Pengaruh adanya manfaat yang dirasakan dari pelatihan pada komitmen organisasional karyawan. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat dalam penelitian ini mengarah kepada aspek berikut: 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan atau wawasan tambahan mengenai kualitas pelayanan, sehingga dapat dijadikan salah satu referensi oleh kalangan akademisi serta bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti dan mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan di sektor perbankan sebagai tambahan informasi seputar persepsi karyawan tentang pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.