BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan
teknologi yang sangat pesat, diakui
memang banyak menimbulkan dampak positif, akan tetapi juga perlu untuk diketahui disamping menimbulkan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif yang lebih besar pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, untuk mencapai kebutuhan manusia dengan seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani, maka pembangunan itu tidak hanya di tekankan pada bidang fisik tetapi juga ditekankan pada bidang nonfisik (spiritual). Dan dakwah merupakan salah satu bentuk pembangunan spiritual. Karena Dakwah adalah suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsurunsur paksaan.1 Penyelenggaraan dakwah Islam dewasa ini semakin komplek sehingga membawa perubahan pada masyarakat baik cara berpikirnya, bersikap maupun bertingkah laku. Penyelenggaraan dakwah dapat dilaksanakan dalam
1
H. M. Arifin, Psikologi Dakwah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), hlm. 6
1
2
bentuk formal dan nonformal. Salah satu penyelenggaraan dakwah dalam bentuk non formal yaitu melalui pengajian yang diadakan oleh perorangan, kelompok-kelompok, dan sebagainya, yang biasanya diisi dengan ceramahceramah, diskusi-diskusi, kursus-kursus agama untuk memperdalam masalahmasalah atau bidang-bidang ajaran agama . Masa remaja merupakan masa yang sangat menentukan dalam proses pembentukan keberagamaan seseorang karena pada masa ini seorang remaja dalam proses pencarian identitas atau jati diri. Kalau dalam proses itu agama mewarnai kehidupan remaja maka keberagamaan mereka akan baik.Hal ini berarti masa remaja merupakan masa pembinaan kepribadian dan
sikap
sosial secara mapan dan matang. Hal ini dilakukan dengan mengarahkan remaja
membiasakan mengikuti pengajian. Sebab, kematangan dan
kemapanan kepribadian dapat terbentuk melalui pengalaman dan nilainilai agama yang diserapnya dalam pertumbuhan hidupnya terutama pada masa remaja. Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pengajian rutin, bahwa remaja di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang memiliki suatu bentuk keagamaan yang dikemas dalam bentuk pengajian rutin yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali. Tepatnya setiap hari sabtu mulai pukul 20.00 wib sampai dengan selesai kegiatan pengajian ini di isi oleh Ustadz/ Ustadzah, dan para tokoh remaja desa Pamutih. Dan materi yang disampaikan berkaitan dengan ibadah, akhlak dan dzikir serta di tambah dengan pengetahuan umum, Sedangkan tempat yang biasa di gunakan adalah
3
rumah masyarakat, sekolah-sekolah, dan mushala-mushala sekitar desa Pamutih sesuai kesepakatan bersama. Dari wawancara dengan pembina Kegiatan pengajian rutin peneliti mendapat data bahwa kegiatan pengajian mulai diadakan di pertengahan tahun 2013 yaitu di bulan juni, awalnya hanya berjumlah 11 anggota saja dan hanya dilaksanakan dari rumah kerumah. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu sekarang jumlah anggota pengajian sudah ada sekitar 30 anggota. Kegiatan ini mulai ada dikarenakan melihat dari banyaknya para remaja yang membuang percuma waktunya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti main game online, video game, nongkrong dipinggir jalan, main kartu dan lain-lain. Sehingga membuat salah satu tokoh agama di desa tergerak hatinya untuk membuat suatu kegiatan yang bermanfaat seperti Kegiatan pengajian. Kegiatan pengajian tersebut secara umum bertujuan agar remaja memahami tentang ajaran-ajaran Islam secara keseluruhan dan juga mengetahui makna silaturrahim. Berbagai kegiatan pengajian rutin yang telah dilakukan sebagai proses pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para remaja mampu merefleksikan tatanan normatif atau tingkah laku yang mereka pelajari dalam realitas kehidupan sehari-hari.Pengajian rutin yang dilakukan ini adalah sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat Islam Indonesia, maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat, sehingga tercipta insan-insan yang memiliki akhlak mulia.
4
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dirangkum dengan judul “Hubungan Kegiatan Pengajian Rutin dengan Akhlak Remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Dengan alasan: 1.
Karena pengajian rutin adalah salah satu sarana supaya kita terus ingat kepada Allah dan juga sarana untuk mengeratkan ukhuwah diantara kita saudara sesama muslim
2.
Karena pada dasarnya kalangan remaja merupakan generasi penerus bangsa yang harus
mendapatkan pendidikan dan pembinaan akhlak
untuk dapat membentuk mental, iman, karakter dan intelektual sebagai generasi berikutnya. 3.
Berdasarkan pengamatan penulis secara langsung, diketahui bahwa para remaja jama’ah pengajian kelihatan sangat bersemangat dan antusias dalam menghadiri serta mengikuti pengajian, dengan melihat kenyataan tersebut maka kegiatan pengajian ini memiliki nilai tambah dan perlu adanya penelitian guna dijadikan pengembangan lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana kegiatan pengajian rutin remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang ?
2.
Bagaimana akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang ?
5
3.
Bagaimana Hubungan kegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang ? Untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dalam
penggunaan kata pada judul penelitian ini perlu adanya penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian. Istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Pengajian Rutin Pengajian rutin merupakan suatu kegiatan informal yang dilakukan secara teratur yaitu seminggu sekali yang bertujuan mengajarkan dasardasar agama pada masyarakat. Adapun pengajian rutin yang dimaksudkan disini adalah kegiatan rutin yang membahas tentang dunia Islam. Kegiatan ini diadakan sebagai penguatan nilai-nilai keislaman dikalangan para remaja di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten pemalang. 2. Akhlak Remaja Akhlak remaja adalah suatu keadaan jiwa yang paling mudah mendapatkan pengaruh, jiwanya mudah bergejolak sebagai akibat dari pribadinya yang belum terbentuk. Mereka bingung karena pikiran dan emosinya berjuang untuk menemukan jati diri, memahami dan menyeleksi serta melaksanakan nilai-nilai yang ditemui di lingkungannya. Adapun akhlak remaja yang dimaksudkan disini adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan para remaja dalam kehidupan kesehariannya yaitu seperti akhlak terhadap sesama, akhlak terhadap orang
6
tua, akhlak dalam berpakaian serta akhlak dalam bermuamalah seperti jujur, tanggung jawab dan sopan santun. Dengan demikian yang dimaksud dengan judul skripsi “ Hubungan Kegiatan Pengajian Rutin dengan Akhlak Remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang” adalah tentang kegiatan pengajian rutin yang berkaitan dalam hal meningkatkan pendidikan agama Islam dikalangan remaja di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang. Penelitian ini dilakukan pada anggota pengajian rutin yang usianya berkisar antara 13-22 tahun.
C. Tujuan Penelitian Usaha yang dilakukan manusia tidak luput dari tujuan yang akan dicapai, karena tujuan merupakan pedoman sebagai jalan dalam rangka menentukan arah yang tepat dalam mencapai cita-cita. Sesuai dengan judul diatas maka penelitian yang dilakukan memiliki tujuan sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui bagaimana kegiatan pengajian rutin di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang
2.
Untuk mengetahui bagaimana akhlak remaja di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang.
3.
Untuk mengetahui hubungan antara kegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang.
7
D. Kegunaan Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan ada kegunaan yang diperoleh, yaitu secara teoritis dan praktis. 1.
Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat desa Pamutih agar tetap konsisten mempertahankan nilainilai keagamaan dan selalu semangat dalam menjalankan rutinitas pengajian khususnya bagi kalangan remaja .
2.
Secara Praktis Penelitian
ini
diharapkan
berguna,
terutama
bagi:
(1)
penyelenggara pengajian rutin agar lebih mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengajian rutin baik materinya yang jelas, ustadz yang variatif; serta mampu mengoptimalkan media pembelajaran yang sederhana tetapi bernilai guna; (2) bagi ustadz, agar mampu menerapkan pendekatan dan metode dengan variatif, inovatif, serta mampu meningkatkan motivasi dan aktivitas remaja dalam mengikuti pengajian rutin; (3) bagi para remaja, agar lebih termotivasi mengikuti pengajian rutin karena besar manfaatnya, untuk kehidupan dunia dan akhirat.
E. Kajian Pustaka 1.
Analisis Teoritis Yang dimaksud dengan Akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang
8
membuat seseorang menjadi istimewa. Menurut Imam Abu Hamid Al Ghazali kata al-khalq “fisik” dan al-khuluq “akhlak” adalah dua kata yang sering dipakai bersamaan. 2 Bahkan Socrates, mu’assisul falsafah alakhlâqiyyah, berkeyakinan bahwa tidak ada sesuatu yang lebih penting bagi manusia dari pada mendidik akhlaknya sebelum berbicara masalah yang lainnya. Sedangkan menurut Farid Ma’ruf mendefinisikan akhlak sebagai kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu3 Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya yang berjudul psikologi perkembangan pada bab II tentang perkembangan remaja; teori dan pendekatan beliau mengatakan bahwa lingkungan selain merupakan wilayah hidup manusia, merupakan sumber dari berbagai kebutuhan dan juga memberikan pengaruh yang sangat besar dalam membentuk berbagai sifat, sikap, perasaan, pemikiran dan unsur psikologis lain yang sering juga di sebut kepribadian.4 Dengan gambaran teori diatas sangat tepat dan cocok dengan kondisi lingkungan yang penulis teliti, sebab yang menjadikan perubahan pada aspek perilaku remaja adalah dengan adanya kegiatan pengajian rutin diharapkan dapat menjadikan lingkungan yang baik dan religius
2 3
Mahmud, Ali Abdul Halim, Akhlak Mulia, ( Jakarta: Gema Insani, 2004), hal. 26-28
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al Qur’an (Jakarta: Amzah, 2007) hal. 4 4 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan ( Jakarta: Erlangga, 1980) hal. 23
9
sehingga akan membawa dampak pada pemikiran dan sikap yang baik pula pada para remaja dan juga masyarakat. 2.
Analisis Penelitian yang Relevan Berkaitan
dengan judul penelitian ini terdapat beberapa acuan
refrensi lain dari proposal penelitian yang sudah pernah diteliti sebelumnya yang ada kaitannya dengan judul penelitian penulis, dari itu penulis cantumkan beberapa daftar judul penelitian yang sudah pernah diteliti sebelumnya diantara salah satunya adalah judul penelitian yang ditulis oleh: Devi Apriyani yang berjudul “ Peranan Pengajian Rutin Ahadan terhadap perilaku keberagaman jama’ah Pengajian Al-hikmah Desa Kalirandu Petarukan pemalang. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa pengajian rutin ahadan mempunyai peranan yang penting dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku keberagaman jama’ah pengajian Al- Hikmah Desa Kalirandu Petarukan Pemalang. Asobru dengan judul penelitian “ Pengaruh Kegiatan Ikatan Remaja Masjid Nastain Terhadap Moral Remaja Tegal Sari Tegal” penelitian ini lebih menitik beratkan pada peran remaja masjid terhadap moral remaja. Hasil penelitian ini yaitu tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara kegiatan ikatan remaja masjid nastain dalam kategori sedang, adapun moralnya dalam keadaan sedang.5 Penelitian lain dari Afifah dengan judul“ Pengaruh Keaktifan Dalam Kegiatan Remaja Masjid Terhadap Pemahaman Agama Remaja Di 5
Asobru, Pengaruh Kegiatan Ikatan Remaja Masjid Nastain Terhadap Moral Remaja Tegal Sari Tegal, skripsi, ( pekalongan : perpustakaan STAIN, 2008), hlm. 10
10
Kelurahan Proyonanggan Utara Batang” pada penelitian ini lebih menitik beratkan pada pengaruh kegiatan remaja masjid terhadap pemahaman agama bagi remaja di kelurahan Proyonanggan Utara Batang. Dalam penelitian ini menyatakan adanya korelasi yang cukup antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan pemahaman keagamaan remaja di kelurahan Proyonanggan Utara Batang atau hasil penelitian signifikan.6 Persamaan skripsi yang akan dibuat dengan skripsi-skripsi di atas adalah sama-sama meneliti tentang remaja dan kegiatan keagamaan di sebuah desa sedangkan perbedaannya dengan skripsi-skripsi di atas adalah penelitian ini lebih menitik beratkan hubungan antara kegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja di desa Pamutih kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. 3.
Kerangka Berfikir Perubahan dakwah adalah inti kemajuan manusia sepanjang jaman yang mempunyai pengembangan budaya manusia dan kemanusiaan, ruang gerak dakwah sebagai agen perubahan perbaikan dan pembaharuan itu cukup luas, yaitu ruang antara yang di miliki masyarakat manusia sebagai obyeknya, dengan keadan yang di cita-citakan dan di rencanakan di kemudian hari. Pengajian sebagai salah satu metode dakwah masih banyak di lakukan oleh berbagai kalangan. Hal ini menunjukan eksistensinya dalam menyerukan karakteristik seorang dai sebagai penyampai ajaran Islam.
6
Afifah, pengaruh keaktifan dalam kegiatan remaja masjid terhadap pemahaman agama remaja di kelurahan proyonanggan utara batang, skripsi, (pekalongan: perpustakaan STAIN, 2010), hlm, vii.
11
Pengajian adalah metode dakwah dengan cara bertatap muka langsung pada sebuah aktifitas dakwah untuk mempengaruhi cara berfikir seseorang pada tataran masyarakat yang mardatillah. Berhasil dan tidaknya pengajian dalam penyampaian ajaran Islam sangat bergantung pada materi sekaligus pematerinya itu sendiri dan kesiapan mental pematerinya hal ini di ungkapkan oleh Tubs dan Silvia Mosy bahwa komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dapat menimbulkan pengertian kesenangan, pengaruh dan motifasi yang baik. Lingkungan yang ada di sekitar kehidupan remaja akan mempengaruhi pula terhadap perilaku mereka, lingkungan keagamaan merupakan hal yang penting untuk pembinaan kepribadian para remaja hasilnya akan dekat dengan agama dan dengan sendirinya sikap mereka terhadap agama akan semakin positif. 4.
Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara atas permasalahan yang memerlukan data untuk menguji keberadaan dugaan tersebut. Dugaan dalam hipotesis harus berdasarkan atas pemikiran yang diperoleh dari teori yang kuat.7 Dengan kata lain hipotesis merupakan prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan sehingga masalah yang diteliti menjadi jelas.8 Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Terdapat
7
Ronny kountur, Metodologi Penelitian Untuk Penulisan Dan Tesis, ( jakarta: PPM, 2005) hal. 93 8 Ibnu Hadjar , dasar-dasar metodologi penelitian kuantitatif dalam pendidikan, ( jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996) hal. 62-63
12
hubungan antara kegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang.
F. Metodologi Penelitian 1.
Desain Penelitian a.
Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diperoleh dengan metode statistika.9
b.
Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research). karena data yang diambil berasal dari objek penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung.10 Dengan melakukan penelitian dan observasi dilapangan terkait dengan kegiatan pengajian rutin dan akhlak remaja, sehingga dapat mengumpulkan data-data yang berupa fakta untuk kemudian disusun suatu penelitian yang terkait dengan hal tersebut.
2.
Variabel Penelitian a.
Variabel independent ( X ) Variabel independent (variabel bebas), adalah suatu variable yang apabila dalam suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel lain itu (diduga) akan dapat berubah dalam
9
Suharsini Arikunto, Manajemen Pengadaran Serta Manusiawi, ( Jakarta: Rineka Cipta) hal.
36 10
Saifudin Azwar, Metodologi Penelitian, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999) hlm. 8
13
keragamannya. 11 Variabel yang dimaksud disini adalah Kegiatan pengajian rutin. Adapun indikator variabel tersebut, antara lain: 1) Keaktifan dalam mengikuti kegiatan pengajian 2) Partisipasi dalam perencanaan program kerja 3) Motivasi mengikuti pengajian 4) Tujuan mengikuti pengajian 5) Suasana dalam pelaksanaan pengajian 6) Keseriusan dalam mendengarkan materi pengajian b.
Variabel dependent (Y) Variabel dependent (variabel terikat) adalah variabel yang berubah karena pengaruh variabel bebas, atau disebut juga sebagai variabel tergantung, variabel efek, variabel pengaruh. 12 Variabel yang dimaksud disini adalah akhlak remaja. Adapun indikatornya, antaralain: 1) Akhlak terhadap diri sendiri antara lain memiliki sifat jujur, amanah, sabar, tidak melakukan perbuatan tercela dan pemaaf. 2) Akhlak terhadap kedua orang tua meliputi bertutur kata dengan sopan santun, kebiasaan meminta izin ketika hendak bepergian dan kebiasaan membantu kedua orang tua.
11
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Psikologi dan Pendidikan (Malang: UMM Press, 2006),
hlm. 4 12
Ibit, Tulus Winarsunu, hlm. 4
14
3) Akhlak terhadap masyarakat 13 meliputi sikap ramah, saling menasehati, menghormati, saling kasih sayang, dan sikap tolong menolong. 3.
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi.14Populasi dalam penelitian ini yaitu mencakup para remaja yang mengikuti kegiatan pengajian setiap minggunya. Populasi yang terjangkau adalah para remaja pada usia 13-22 tahun. Setelah diadakan pendataan jumlah anggota yang ikut aktif dalam kegiatan pengajian berjumlah 45 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.15 Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 30 orang saja dari 45 orang karena 15 anggota yang lain usianya belum cukup untuk dijadikan sempel. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik ini digunakan karena cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan.16
4.
Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:
13
Marzuki, Prinsip Dasar Akhlak Mulia :Pengantar Study Konsep-Konsep Dasar Etika Dalam Islam ( Yogyakarta Debut Wahana Press & FISE UNY, 2009), hlm. 157 14 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2011), hlm. 215. 15 Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, panduan modern penelitian kuantitatif, ( Bandung : Alfabeta. Cet. Kedua, 2014), hlm. 66 16 Sugiyono, statistika untuk penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2003), hlm. 57
15
a.
Sumber Data Primer Adalah data yang diperoleh saat penelitian, terutama saat observasi dan wawancara secara mendalam. Sumber data primer langsung diambil dari informan yang bersangkutan. Dalam penelitian ini data diperoleh dari ustadz yang memberikan materi, anggota pengajian, serta beberapa informan lainnya.
a.
Sumber Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari
penelitian kepustakaan dan
dokumentasi yang bersumber dari buku-buku dan sumber lain yang yang terkait dan relevan dengan penelitian. b.
Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.17Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. a.
Observasi Yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.18 Metode ini digunakan karena dapat menghasilkan data yang akurat sebab metode ini memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan lingkungan atau letak geografis desa dan mengetahui
17
Suharsini Arikunto, prosedur penelitiansuatu pendekatan praktik hlm 126 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.
18
30
16
akhlak remaja yang aktif mengikuti kegiatan pengajian rutin di desa Pamutih dalam kesehariannya . b.
Angket Metode angket adalah metode pengumpulan data dengan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk memberikan jawaban secara tertulis yang dikembalikan lagi kepada pembuat angket.19 Menurut
Babbie
kuesioner
atau
angket
adalah
alat
pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan (question) atau pernyataan (statement) yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali dan menghimpun keterangan atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok untuk dianalisis. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai akhlak remaja yang aktif mengikuti kegiatan pengajian rutin. c.
Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog atau tanya jawab dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari kegiatan wawancara tersebut. Peneliti ini akan menggunakan bentuk wawancara bebas (Independent Interview) yang mana wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individu.20
19
Cholid Narbuko, Pengantar Metodologi Reasearch Fakultas Tarbiyah, ( Semarang: IAIN Walisongo, 1984) hal. 57 20 Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosada Karya, 2005), hlm. 216.
17
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang letak geografis, sejarah perkembangan dan akhlak remaja. Sedangkan yang menjadi narasumbernya yaitu lurah, sekertaris lurah, tokohtokoh masyarakat dan pembina pengajian remaja di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang. d.
Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan , buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.21 Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang sudah tersusun dalam bentuk tertulis yang berkaitan dengan obyek penelitian, seperti data dari dokumen-dokumen baik berupa arsip atau catatan-catatan penting yang mendukung penelitian ini yaitu data gambaran umum desa dan data induk penduduk di desa Pamutih kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang.
c.
Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan statistik dalam pembuktiannya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji statistik untuk memperoleh data tentang efektifitas kegiatan pengajian rutin terhadap pembentukan akhlakul karimah remaja. Metode analisis yang digunakan adalah menghitung koefisien korelasi rxy untuk mengetahui korelasi antara
21
Winarno surachmad, Dasar Dan Teknik Pengantar Metodologi Ilmiah, ( Bandung : tarsito, 1972) hal. 28
18
kegiatan pengajian rutin dan akhlak remaja. Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment angka kasar sebagai berikut : Rumus: N.∑xy − ∑x ∑y
rxy =
{N.∑x 2 −
∑x 2 }{N.∑y 2 − ∑y 2 }
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y N = Jumlah subjek penelitian xy = Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y x = Jumlah skor asli variabel x y = Jumlah skor asli variabel y22
G.
Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan serta teraturnya skripsi ini dan memberikan gambaran yang jelas, serta lebih terarah mengenai pokok permasalahan yang di jadikan pokok dalam skripsi ini, maka sistematika pembahasan dalam skripsi ini terdiri atas lima bab pembahasan, yaitu sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II
Kegiatan pengajian rutin dan akhlak remaja berisi dua sub
bab. Sub bab pertama, tentang kegiatan pengajian rutin meliputi, pengertian pengajian, metode pengajian, materi pengajian. Bagian kedua tentang 22
Subana, Statistik Pendidikan (Bandung: CV. Pustaka Setia,2005), hlm. 148-149
19
akhlak remaja yang meliputi pengertian akhlak dan remaja, ruang lingkup, faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak serta ruang lingkup akhlak Bab III Kegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang terdiri dari tiga sub bab. Sub bab pertama gambaran umum desa Pamutih yang meliputi letak geografis, sejarah desa,serta kondisi ekonomi masyarakat sub bab kedua tentang data kegiatan pengajian rutin di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang sub bab ketiga tentang data kondisi akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. BAB IVAnalisis Hubungan kegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang terdiri dari tiga sub bab. Sub bab pertama berisi tentang analisis data kegiatan pengajian rutin di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, sub bab kedua berisi tentang analisis data kondisi akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, sub bab ketiga berisi tentang analisis hubungan antara kegiatan pengajian rutin dengan akhlak remaja di Desa Pamutih Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Bab V Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran Daftar Pustaka dan Lampiran